Rabu, 18 Juli 2012

Tuhanku dan Tuhanmu adalah Satu

Sesungguhnya Allah sendiri telah menyatakan bahwa:
1. Sesungguhnya Dirinya adalah Satu yang tidak ada Tuhan melainkan Dia,
2. demikian juga para Malaikat
3. dan orang-orang yang berilmu yang menegakkan keadilan,
semua (yg tersebut diatas) menyatakan, Sesungguhnya Allah adalah Satu yang tidak ada Tuhan melainkan Dia  ...
Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ...


Satu berarti tidak ada tandingannya, dan tidak ada yg sanggup menyerupaiNya ...
Apa2 yg kita lihat dng kedua mata kita, adalah berpasangan, tidak satu ...
Yakni, kita bisa melihat karena ada siang dan ada malam, ada terang dan ada gelap ...
Kita bisa melihat karena ada cahaya, yg berarti tidak ada cahaya kita tidak bisa melihat ...
Andaikan ada benda yg menghalangi penglihatan kita, maka kita tidak akan bisa melihat benda dibalik penghalang itu ...
Kita bisa melihat keindahan karena ada yang buruk ...
Kita juga bisa warna putih karena ada warna hitam...
Andaikan tidak ada lawannya (hitam-putih, indah-buruk) bisakah kita melihatnya...?
Itulah kelemahan kedua mata kita berikut cahaya yg tampak bagi kita ...
Semua yg terlihat oleh kedua mata kita adalah lemah, fana dan bersifat sementara, karena bisa lenyap, hancur ataupun terhalang ...
Semua yg kita lihat pasti dapat rusak atau berubah bentuk, sejalan dengan waktu ...
Tidak ada yg selalu tetap dengan bertambahnya waktu ...
Itulah kelemahan semua yang kita lihat, tidak ada yg abadi, semuanya lemah ...

Ingatlah, dalam menyembahNya dan meminta sesuatu apapun, Allah tidak memerlukan perantara ...
Terutama perantara yg lemah dan jauh dari Dia, padahal Dia Maha Mengetahui dan Maha Lembut ...
Subhanallah, Maha Suci Allah ...
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ...

QS 3. Ali 'Imran:18

شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ هُوَ وَٱلْمَلَـٰئِكَةُ وَأُوْلُواْ ٱلْعِلْمِ قَآئِمَاً بِٱلْقِسْطِ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

"Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), dan para Malaikat dan orang-orang yang berilmu yang menegakkan keadilan. Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. "
------------------------------------------

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum musyrikin meminta penjelasan tentang sifat-sifat Allah kepada Rasulullah saw. dengan berkata: "Jelaskan kepada kami sifat-sifat Tuhanmu." Ayat ini (S. 112:1-4) turun berkenaan dengan peristiwa itu sebagai tuntunan untuk menjawab permintaan kaum musyrikin.
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, al-Hakim dan Ibnu Khuzaimah dari Abi Aliyah yang bersumber dari Ubay bin Ka'ab. Diriwayatkan pula oleh at-Thabarani dan Ibnu jarir yang bersumber dari Jabir bin Abdillah dan dijadikan dalil bahwa surat ini Makkiyah.)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Yahudi menghadap kepada Nabi saw. dan diantaranya Ka'bubnul 'asyraf dan Hay bin Akhtab. Mereka berkata: "Hai Muhammad, lukiskan sifat-sifat Tuhan yang mengutusmu." Ayat ini (S.112:1-4) turun berkenaan dengan peristiwa itu.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah dan Ibnu Mundzir yang bersumber dari Sa'id bin Jubair. Dengan riwayat ini Sa'id bin Jubair menegaskan bahwa surat ini Madaniyyah.)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Ahzab(Persekutuan antara kamu Quraisy, Yahudi Madinah, kaum Goththafan dari Thaif dan munafiqin Madinah dan beberapa suku sekeliling Makkah) berkata: "Lukiskan sifat Tuhanmu kepada kami." Maka datanglah Jibril menyampaikan surat ini (S.112:1-4) yang melukiskan sifat-sifat Allah.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Abil 'Aliyah yang bersumber dari Qatadah.)

Keterangan:
Menurut as-Suyuthi kata "al-Musyrikin" dalam hadits yang bersumber dari Ubay bin Ka'ab ialah musyrikin dari kaum Ahzab, sehingga surat ini dapat dipastikan Madaniyyah sesuai dengan hadits Ibnu Abbas. Dengan demikian, tidak ada pertentangan antara dua hadits tersebut di atas dan diperkuat pula oleh riwayat Abus Syaikh di dalam kitabul Adhamah dari Aban yang bersumber dari Anas yang meriwayatkan bahwa Yahudi Khaibar menghadap kepada Nabi saw. dan berkata: "Hai Abal Qasim! Allah menjadikan malaikat dari cahaya hijab, Adam dari tanah hitam, Iblis dari api yang menjulang, langit dari asap, dan bumi dari buih air. Cobalah terangkan kepada kami tentang Tuhanmu." Rasulullah saw tidak menjawab, sehingga turunlah Jibril membawa wahyu surat ini (S.112:1-4) yang melukiskan sifat Allah.

Perhatikanlah dan renungkanlah ayat dibawah ini:

QS 112. Al Ikhlash:1-4

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُنْ لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ

"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Satu"
"Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. "
"Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,  "
"dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."  "
------------------------------------------

Dialah Allah, yg tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia...
Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)...
Dia selalu dalam kesibukan mengurus makhluk-Nya...
Tidak mengantuk, tidak pernah lelah dan tidak pula tidur...

Kepunyaan-Nya (MilikNya) apa yang di langit dan di bumi...
Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya...
Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka...
Allah mengetahui apa-apa yang nyata dan yang ghaib ...
Allah mengetahui apa-apa yang akan terjadi dan yg telah terjadi...

IlmuNya meliputi segala sesuatu di alam semesta, yg lalu, yg sekarang dan yang akan datang ...
Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah, melainkan apa yang dikehendaki-Nya (diajarkan Oleh Allah dng perantaraan "tulisan" dan "hikmah") ...

Kekuasaan Allah meliputi langit dan bumi...
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya ...
Dan Allah tidak merasa lelah memelihara keduanya ...


QS 2.Al Baqarah:255

ٱللَّهُ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي ٱلسَّمَـٰوَاتِ وَمَا فِي ٱلأَْرْضِ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَـٰوَاتِ وَٱلأَْرْضَ وَلاَ يَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi [ilmu Allah dan ada pula yang mengartikan dengan kekuasaan-Nya] Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
------------------------------------------

Seringkali kita terperdaya dng kekuasaan makhlukNya yg luar biasa ...
Terperdaya bahwa, para ilmuwan bisa berlaku "seperti tuhan" ...
Para Ilmuwan bisa melakukan apa2 yg dahulunya tidak pernah bisa dilakukan ...
Subhanallah, ingatlah, bahwa semua itu karunia Allah yg diberikan kepada Manusia ...
Sebagai bukti keberadaan dan kekuasaan Allah ...
Dengan karunia itu, Apakah ia akan beriman ataukah malah ingkar kepada Allah ...

Kalau ilmuwan itu yg memang berkuasa dan merasa pemilik ilmu, maka tanyakanlah kepada ilmuwan itu, ketika ilmuwan itu menggerakkan tangannya, otot mana saja yg ia suruh supaya tangannya bergerak? berapa torsi atau kekuatan yg dibutuhkan tiap2 otot? dan berapa banyak darah yg dipompakan kedaerah tangan yg ia gerakkan?
Bisakah ia menjawabnya? Subhanallah ...

Sesungguhnya semua yg terjadi karena kekuasaanNya semata dan atas ijinNya ...
Seringkali kita tertipu, dng nikmat dan anugerah ilmu dan kekuasaan yg dilimpahkan kepada Manusia ...
Ingatlah, pada akhirnya segala kekuasaan hanyalah milikNya dan akan kembali semuanya kepadaNya ...
Sudah terlambat kalau Manusia menyadari, bahwa segala kekuasaan sebenarnya hanya milik Allah, pada hari Kiamat atau saat ajal menjemput ...
Karena tobat dan pengakuan ke Esa -an Allah pada saat itu tidak akan diterima, yakni saat Kiamat dan saat ajal telah menjemput ...

QS 1. Al Faatihah:4

مَـٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ

"Yang menguasai [Raja] di Hari Pembalasan[hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya]. "

QS 4. An Nisaa':17-18

إِنَّمَا ٱلتَّوْبَةُ عَلَى ٱللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسُّوۤءَ بِجَهَـٰلَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن قَرِيبٍ فَأُوْلَـٰئِكَ يَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيماً حَكِيماً
وَلَيْسَتِ ٱلتَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسَّيِّئَـٰتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ ٱلْمَوْتُ قَالَ إِنِّى تُبْتُ الئـٰن وَلاَ ٱلَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ أُوْلَـٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَاباً أَلِيماً

"Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan[1. Orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu.
2. Orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak.
3. Orang yang melakukan kejahatan karena kurang kesadaran lantaran sangat marah atau karena dorongan hawa nafsu], yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. "

"Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang." Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih. "
------------------------------------------

Untuk lebih jelasnya lagi silahkan membaca dan merenungkan ayat dibawah ini:

QS 59. Al Hasyr:22-24

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ هُوَ عَـٰلِمُ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَـٰدَةِ هُوَ ٱلرَّحْمَـٰنُ ٱلرَّحِيمُ
هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ هُوَ ٱلْمَلِكُ ٱلْقُدُّوسُ ٱلسَّلَـٰمُ ٱلْمُؤْمِنُ ٱلْمُهَيْمِنُ ٱلْعَزِيزُ ٱلْجَبَّارُ ٱلْمُتَكَبِّرُ سُبْحَـٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
هُوَ ٱللَّهُ ٱلْخَـٰلِقُ ٱلْبَارِىءُ ٱلْمُصَوِّرُ لَهُ ٱلأَْسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلأَْرْضِ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

"Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia,
Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata,
Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."

"Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia,
Raja,
Yang Maha Suci,
Yang Maha Sejahtera,
Yang Mengaruniakan Keamanan,
Yang Maha Memelihara,
Yang Maha Perkasa,
Yang Maha Kuasa,
Yang Memiliki segala Keagungan,
Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."

"Dialah Allah Yang Menciptakan,
Yang Mengadakan,
Yang Membentuk Rupa,
Yang Mempunyai Asmaaul Husna.
Bertasbih kepadaNya apa yang di langit dan bumi.
Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Bagaimana mungkin Allah  Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, dan Yang Membentuk Rupa, membutuhkan ciptaanNya dan berada dalam alam ciptaanNya sehingga tergantung pada ciptaanNya ... ?
Allah lah yg mewujudkan Ruang dan Waktu ...
Allah lah yg mewujudkan kita dan semuanya ini ...
Dan bukan kita yg mewujudkan zat Allah ...
Tidak ada satupun dari kita sekarang ini dapat melihat wujud Allah ...

Semuanya membutuhkan Allah, namun Allah sama sekali tidak membutuhkan kita ...
Allah Mahakaya dan Mahaperkasa ...
MilikNya lah Langit dan Bumi, dan apa2 yg ada diantaranya ...

Ilmu dan Kekuasaan Allah meliputi langit dan bumi ...
Tidak ada satupun yg lolos dari Ilmu dan KekuasaanNya, baik yg besar atau yg kecil, yg nampak ataupun yg tidak nampak ...
Allah tidak merasa berat memelihara langit dan bumi ...
Dan Allah tidak merasa lelah memelihara keduanya ...

Baca Juga: Melihat Allah (bag.1)  dan  Melihat Allah (bag. 2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar