Senin, 21 November 2011

Ubar , atlantis di Padang pasir ...



Pada permulaan tahun 1990 muncul keterangan pers dari beberapa Koran terkemuka di dunia yang mengemukakan;"Kota di Arabia Yang banyak diceritakan dalam sejarah Ditemukan", "Kota Legenda di Arab Ditemukan", "Ubar, Atlantis di padang pasir". Apa yang membuat temuan arkeologis ini membangkitkan minat adalah kenyataan bahwa kota ini yang juga disebut dalam Al Qur'an, sejak dahulu hingga saat ini banyak orang yang beranggapan bahwa kaum 'Ad sebagaimana diceritakan dalam Al Qur'an hanyalah sebuah legenda atau lokasi dimana 'Ad berada tidak akan pernah ditemukan, mereka tidak dapat menyembunyikan keheranannya atas penemuan ini. Penemuan kota ini yang hanya disebutkan dalam dongeng lisan Suku Badui, membangkitkan minat dan rasa keingintahuan yang besar.
Sisa-sisa dari kota Ubar, tempat tinggal kaum Ad, ditemukan di suatu tempat dekat tanjung Oman.
Nicholas Clapp, seorang arkeolog amatir yang menemukan kota legendaries yang disebutkan dalam Al Qur'an . Sebagai seorang Arabophile dan pencipta sebuah film dokumenter yang terpilih, Clapp telah menjumpai suku yang sangat menarik selama penelitiannya tentang sejarah Arabia. Buku ini berjudul "Arabia Felix" yang ditulis oleh seorang penulis Ingris bernama Bertram Thomas pada tahun 1932. Arabia Felix adalah sebuah roman yang menunjukkan tempat-tempat bagian selatan semenanjung Arabia dimana saat ini termasuk daerah Yaman dan sebagai besar Oman. Bangsa Yunani menyebut daerah ini "Eudaimon Arabia". Sarjana Arab abad pertengahan menyebutnya sebagai "Al-Yaman as-Saida" 2 . Semua penamaan tersebut berarti "Arabia yang Beruntung", karena orang-orang yang hidup didaerah tersebut dimasa lalu dikenal sebagai orang-orang yang paling beruntung pada jamannya. Apakah yang menjadi alasan bagi sebuah penunjukan seperti itu?.
Keberuntungan mereka adalah berkaitan dengan letak mereka yang strategis -bertindak selaku perantara dalam perdagangan rempah-rempah antara India dengan tempat-tempat di sebelah Utara semenanjung Arab. Di samping itu orang-orang yang berdiam di daerah ini menghasilkan dan mendistribusikan "frankincense" sebuah aroma wangi-wangian dari getah/damar sejenis pohon langka yang menjadi barang yang sangat penting dalam masyarakat kuno, tanaman ini digunakan sebagai dupa (asap wangi) dalam bebagai acara religi/keagamaan. Pada sat itu, tanaman tesebut setidaknya sama berharganya seperti emas.
Banyak karya seni dan monumen air sebuah peradaban yang tinggi yang didirikan di Ubar sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an. Saat ini, hanyalah peningggalan-peninggalan seperti diatas yang tersisa.
Seorang peneliti Inggris Thomas menyebutnya sebagai suku yang "beruntung", Ia dengan panjang lebar mengakui bahwa telah menemukan jejak bekas-bekas dari sebuah kota kuno yang dibangun oleh salah satu suku ini. 3 Kota ini dikenal dengan sebutan "Ubar" oleh suku Badui. Di dalam sebuah perjalanan yang dilakukan di daerah tersebut oleh suku Badui yang hidup di padang pasir telah menunjukan sebuah jalur usang dan menyatakan bahwa jejak-jejak ini menuju ke arah kota kuno Ubar. Thomas yang menunjukkan keinginan besar dalam hal ini meninggal sebelum mampu menuntaskan penelitiannya.
Clapp yang mempelajari apa yang ditulis oleh Thomas sang peneliti Ingris, diyakinkan akan keberadaan kota yang hilang tersebut sebagaimana disebutkan dalam buku tersebut. Tanpa membuang waktu, Ia memulai penelitiannya.
Clapp mencoba dengan dua jalan untuk membuktikan keberadaan Ubar. Pertama, Ia menemukan bahwa jalan-jalan yang dikatakan oleh suku Badui benar-benar ada. Ia meminta kepada NASA (Badan Luar Angkasa Nasional Amerika Serikat) untuk menyediakan foto/citra satelit dari daerah tersebut. Setelah melalui perjuangan yang panjang, Ia berhasil membujuk pihak yang berwenang untuk memotret daerah tersebut.
Clap melanjutkan mempelajari naskah dan peta-peta kuno di perpustakan Huntington di California. Tujuannya adalah untuk menemukan peta dari daeah tesebut. Setelah melalui penelitian singkat, ia menemukan peta tersebut. Apa yng ditemukannya adalah sebuah peta yang digambar oleh Ptolomeus seorag ahli Geografi Yunani Mesir dari tahun 200 M. Dalam peta ini ditunjukan letak dari kota tua yang ditemukan di daeah tersebut dan jalan-jalan yang menuju kota tersebut.
Penggalian yang dilakukan di Ubar
Sementara itu. Ia menerima kabar bahwa gambar-gambar satelit yang diinginkannya telah diambil oleh NASA. Dalam gambar tersebut, beberapa jejak kafilah menjadi nampak yang hal tersebut sulit untuk dikenali dengan menggunakan mata telanjang, namun hanya bisa dilihat sebagai satu kesatuan dari luar angkasa. Setelah membandingkan gambar-gambar dari satelit dengan peta tua yang ada ditangannya, akhirnya Clapp mencapai kesimpulan yang ia cari ; jejak-jejak dalam peta tua berhubungan dengan jejak-jejak dalam gambar yag diambil dengan satelit. Tujuan akhir dari jejak-jejak ini adalah tempat peninggalan sejarah yang luas yang ditengarai dahulunya merupakan sebuah kota.
Akhirnya lokasi kota legendaris yang menjadi subyek cerita-cerita lisan suku Badui diketemukan. Tidak berapa lama kemudian penggalian dimulai dan peninggalan dari sebuah kota mulai diangkat dari bawah gurun pasir. Demikianlah kota yang hilang sebagaimana disebutkan sebagai " Atlantis dari padang pasir, Ubar ".
Apakah hal tersebut membuktikan bahwa kota ini sebagai kota kaum 'Ad yang disebutkan dalam Al Qur'an?.
Lokasi kota 'Ad yang ditemukan berdasarkan foto yang diambil dari pesawat ulang alik. Dalam foto terlihat, tanda panah adalah tempat dimana jejak-jejak kafilah bertemu, dan mengarah ke Ubar.     
1. Ubar, hanya dapat dilihat dari luar angkasa sebelum dilakukan penggalian.
2. Kota yang berada 12 meter dibawah pasir nampak setelah dilakukan penggalian.
Saat itu juga reruntuhan-reruntuhan mulai dilakukan penggalian, ditengarai bahwa reruntuhan dari kota tersebut berupa pilar-pilar milik kaum 'Ad dan Iram seperti disebutkan dalam Al Qur'an, karena di berbagai susunan yang digali adalah menara yang merujuk/dihubungkan dengan yang ada dalam Al Qur'an. Dr. Zarins seorang anggota tim penelitian yang memimpin penggalian mengatakan bahwa selama menara-menara itu dianggap sebagai unsur yang menunjukkan ke-khas-an kota 'Ubar, dan selama Iram disebutkan mempunyai menara-menara atau tiang-tiang, maka, sejauh ini, itu merupakan bukti terkuat bahwa peningalan sejarah yang mereka gali adalah Iram, kota kaum 'Ad yang disebutkan dalam Al Qur'an:
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ
إِرَمَ ذَاتِ ٱلْعِمَادِ
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Ad, (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain.( QS AL Fajr: 6-8).

(Lihat juga Harun Yahya, jejak bangsa2 terdahulu,2007)




Banyak sekali bukti2 kekuasaan Allah yg telah ditampakkan Allah diakhir2 jaman ini. Jasad Fir'aun, Kereta Kuda Fir'aun didasar laut, bekas laut yg terbelah (telah dianalisa), Kota Legenda Arabia (kaum 'Ad) yg hilang telah ditemukan, Supernova (telah disaksikan pertamakali oleh ilmuwan China, dimana kecerahan supernova mengalahkan kecerahan bulan), dan masih banyak lagi yg belum disebutkan disini...

Dengan sekian banyak bukti, apakah kita tetap meragukan Al-Qur'an ... ? Akankah kita menjauhi Al-Qur'an ? Minimal sudahkah kita membaca Al-Qur'an ? Mempelajarinya ... ? Mengamalkannya ... ?

Kalau belum, bagaimana kita menghadapi kehidupan setelah kehidupan fana didunia ini ? Siapkah kita menghadap Allah dng bekal seperti yg kita lakukan didunia ini ... ?

Jangan sampai kita hanya berangan2 masuk Surga tanpa menjalankan perintahNya, tanpa mempelajari petunjukNya yg dapat membedakan yg baik dan yg buruk ...

QS. 40.Al Mu'min: 81-82

وَيُرِيكُمْ آَيَاتِهِ فَأَيَّ آَيَاتِ اللَّهِ تُنْكِرُونَ * أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْهُمْ وَأَشَدَّ قُوَّةً وَآَثَاراً فِي الْأَرْضِ فَمَا أَغْنَى عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ


"Dan Dia memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya); maka tanda-tanda (kekuasaan) Allah yang manakah yang kamu ingkari?"

"Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah orang-orang yang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi (peninggalan2, berupa: bangunan, alat perlengkapan, benteng-benteng dan istana-istana), maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka (dari Azab Allah)." (QS. Al Mu'min: 81-82)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar