Senin, 25 Agustus 2014

Jangan suka Memprovokasi

Sesungguhnya memprovokasi orang lain itu diharamkan ...
Memprovokasi supaya melakukan tindakan yang brutal ...
Atau melakukan perkelahian masal ...
Yang tidak ada dasar yang kuat untuk melakukannya, namun melakukannya hanya karena hasutan oleh para provokator ...

Tidak tahu benar atau salah, dan tidak menyelidiki kebenarannya ...
Namun malah terprovokasi untuk melakukan tindakan brutal ...
Orang yang memprovokasi dan yang terprovokasi sama² telah melakukan tindakan yang di haramkan Allah ...

Pernah terjadi pada suatu peperangan ...
Tiba-tiba seorang laki-laki dari kaum Muhajirin mendorong seseorang dari kalangan Anshar ...
Kemudian sang Anshar pun berseru, "Wahai orang-orang Anshar."
Dan sang Muhajir pun berseru, "Wahai orang-orang Muhajirin."
Sehingga hampir² terjadi perkelahian dua kelompok besar, karena provokasi dua orang itu (sahabat Muhajirin dan Anshar) ...
Maka Allah memperdengarkan ungkapan itu pada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam ...
Maka beliau pun bersabda: "Apa-apaan ini?"
Kemudian para sahabat menjelaskan kejadian yang sebenarnya ...
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tinggalkanlah perbuatan itu, sebab itu adalah kebusukan."


Jabir berkata; Jumlah kaum Anshar saat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang lebih banyak, namun setelah itu jumlah kaum Muhajirin menjadi lebih banyak dari jumlah mereka.
Kemudian Abdullah bin Ubbay(tokoh munafik sejati yang disebut dalam QS.63:8) berkata, "Bukankah mereka telah melakukannya? Demi Allah, jika kita kembali ke Madinah, niscaya orang-orang mulia akan mengusir orang-orang hina darinya."
Maka Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu berkata, "Izinkanlah aku wahai Rasulullah untuk menebas leher orang munafik ini."
Tetapi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Biarkanlah ia, agar orang-orang tidak berkomentar bahwa Muhammad membunuh sahabatnya sendiri ...

Subhanallah ... Maha suci Allah yang telah mengutus Nabi-Nya dengan membawa kedamaian dan jauh dari prasangka kaum orientalis yang menyebutkan Nabi SAW haus darah dan suka membunuh ...
Padahal Nabi SAW melakukan peperangan adalah karena perintah Allah, karena sangat keterlaluannya orang² kafir dalam memusuhi orang² Mukmin ...
Seperti dihancurkannya umat² terdahulu oleh Allah SWT karena kekafiran dan dosa² mereka yang terlalu besar ...

Ingatlah mengenai bahayanya orang² Munafik ...
Orang² Munafik itu beriman, kemudian menjadi kafir lagi, lalu hati mereka dikunci mati oleh Allah karena suka mempermainkan agama ...
Dan ingatlah tempat orang Munafik dan Orang Kafir adalah Neraka Jahannam, mereka dimasukkan secara bersama-sama ...
Karena itu berhati²lah dengan orang² Munafik dan jauhilah sifat² dari kemunafikan, dengan konsisten dan istiqomah di jalan Allah dan Rasul-Nya ...

QS 63. Al Munaafiquun:

يَقُولُونَ لَئِن رَّجَعْنَآ إِلَى ٱلْمَدِينَةِ لَيُخْرِجَنَّ ٱلأَْعَزُّ مِنْهَا ٱلأَْذَلَّ وَلِلَّهِ ٱلْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَـٰكِنَّ ٱلْمُنَـٰفِقِينَ لاَ يَعْلَمُونَ

8. Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah[kembali dari peperangan Bani Musthalik], benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui. 

Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan ia berkata, Aku menghafalnya dari Amru bin Dinar ia berkata; Aku mendengar Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; Saat kami berada dalam suatu peperangan, tiba-tiba seorang laki-laki dari kaum Muhajirin mendorong seseorang dari kalangan Anshar, maka sang Anshar pun berseru, "Wahai orang-orang Anshar." Dan sang Muhajir pun berseru, "Wahai orang-orang Muhajirin." Maka Allah memperdengarkan ungkapan itu pada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau pun bersabda: "Apa-apaan ini?" para sahabat menjawab, "Seorang laki-laki dari kaum Muhajirin mendorong seseorang dari kaum Anshar. Sang Anshar berseru, 'Wahai kaum Anshar.' Dan seorang Muhajir itu pun berseru, 'Wahai kaum Muhajirin.'" Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tinggalkanlah perbuatan itu, sebab itu adalah kebusukan." Jabir berkata; Jumlah kaum Anshar saat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang lebih banyak, namun setelah itu jumlah kaum Muhajirin menjadi lebih banyak dari jumlah mereka. Kemudian Abdullah bin Ubbay berkata, "Bukankah mereka telah melakukannya? Demi Allah, jika kita kembali ke Madinah, niscaya orang-orang mulia akan mengusir orang-orang hina darinya." Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu berkata, "Izinkanlah aku wahai Rasulullah untuk menebas leher orang munafik ini." Tetapi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Biarkanlah ia, agar orang-orang tidak berkomentar bahwa Muhammad membunuh sahabatnya sendiri." (No. Hadist: 4527 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar