Jumat, 03 Agustus 2012

Jangan Tamak terhadap Dunia

Jangan tamak terhadap dunia, sehingga mengabaikan Akhirat ...
Mereka yg mengambil harta benda dunia yang rendah ini (dng tamak dan rakus), berkata: "Kami akan diberi ampunan (walau kami tamak) ..."
Andaikan datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu, niscaya mereka akan mengambilnya juga (karena ketamakan mereka) dan melupakan Akhirat ...

Mereka mengambilnya (proyek dunia) dng cara:
1. Tipu menipu
2. Sumpah palsu
3. Saling memfitnah
4. Sogok menyogok / suap
5. Korupsi
6. Andaikan mereka mengambil harta itu dng cara yg jujur, mereka malah melupakan akhirat dng melalaikan Sholat wajib dengan menunda2 dalam mengerjakannya atau mengerjakan namun dengan secepat kilat karena takut kehilangan harta dunia yg dikejarnya, kemudian melupakan sedekah, dan melupakan perintah2 Allah yg lainnya, demi mengejar harta dunia ...

Sesungguhnya kampung akhirat jauh lebih baik bagi mereka yang bertakwa ...
Bukankah kampung akhirat lebih kekal (abadi) dan jauh lebih nikmat daripada gemerlapnya dunia ini ... ?
Tidakkah kita menyadarinya ... ?


QS 87. Al A´laa:17

وَٱلأَْخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ

"Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal."

Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Kitab Allah serta mendirikan shalat secara berjamaah di Masjid dan tepat waktu, maka akan diberi pahala yg besar karena sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan dan tidak melupakan akhirat ...


QS 7. Al A'raaf:169-170

فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَرِثُواْ ٱلْكِتَـٰبَ يَأْخُذُونَ عَرَضَ هَـٰذَا ٱلأَْدْنَىٰ وَيَقُولُونَ سَيُغْفَرُ لَنَا وَإِن يَأْتِهِمْ عَرَضٌ مِّثْلُهُ يَأْخُذُوهُ أَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِم مِّيثَاقُ ٱلْكِتَـٰبِ أَن لاَّ يِقُولُواْ عَلَى ٱللَّهِ إِلاَّ ٱلْحَقَّ وَدَرَسُواْ مَا فِيهِ وَٱلدَّارُ ٱلأَْخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ
وَٱلَّذِينَ يُمَسِّكُونَ بِٱلْكِتَـٰبِ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ إِنَّا لاَ نُضِيعُ أَجْرَ ٱلْمُصْلِحِينَ

"Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan diberi ampun." Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti? "

"Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan. "
-----------------------

Kadangkala rejeki dunia datangnya terkesan "menggoda" kita ...
Datangnya sangat deras pada saat kita mau melakukan ibadah, memenuhi panggilan Allah ...
Namun ketika kita lagi senggang, dan ingin dapat rejeki, malah tidak datang2 juga rejeki yg kita nanti-nantikan ...
Itulah cobaan dari Allah ...

Perhatikanlah bangsa Bani Israil, ketika datang kepada mereka ikan-ikan yang berada di sekitar mereka, ikan2 itu terapung-apung di permukaan air dan banyak sekali, yg terjadi hanya pada hari sabtu ...
Padahal di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka ...
Demikianlah Allah mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik ...

Aturan bangsa Bani Israil saat itu, hari Sabtu dikhususkan hanya untuk beribadah saja ...
    Silahkan Baca: Semua yg Terjadi Hanyalah Cobaan    DAN    Cobaan Bagi Hamba Allah

QS 7. Al A'raaf:163

وَسْئَلْهُمْ عَنِ ٱلْقَرْيَةِ ٱلَّتِى كَانَتْ حَاضِرَةَ ٱلْبَحْرِ إِذْ يَعْدُونَ فِى ٱلسَّبْتِ إِذْ تَأْتِيهِمْ حِيتَانُهُمْ يَوْمَ سَبْتِهِمْ شُرَّعًا وَيَوْمَ لاَ يَسْبِتُونَ لاَ تَأْتِيهِمْ كَذَٰلِكَ نَبْلُوهُم بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ

"Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri[kota Eliah yang terletak di pantai laut Merah antara kota Madyan dan bukit Thur] yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu[Menurut aturan itu mereka tidak boleh bekerja pada hari Sabtu, karena hari Sabtu itu dikhususkan hanya untuk beribadat], di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. "
-----------------------

Curhat Seorang Rekan:
Seorang rekan bertanya,"Sejak pindah kerja dari pekerjaan A ke pekerjaan B, rejeki saya kok berkurang ya?".
Maka saya jawab, "Rejeki itu hanya Allah yg tahu, seorang jutawan, kecilnya tdk akan tahu kalo kelak ia akan jadi jutawan. Dan seorang anak jutawan tidak akan tahu kalo nantinya ia akan jadi gelandangan".
"Seorang manusia hanya diwajibkan berusaha, dan hakikat mencari rejeki adalah unt sarana menuju akhirat. Sehingga utamakan bisa beribadah sesuai dng sunnah Rasul dalam mencari pekerjaan".

Supaya rejeki "dilancarkan" insyaAllah lakukan hal berikut ini:
1.Perbanyak Istighfar
2.Santuni anak yatim
3.Jangan mencari pekerjaan yg dapat menggangu menjalankan Agama.
4.Jika rejeki yg kita dapatkan lebih sedikit dari pekerjaan sebelumnya, anggap saja selisih rejeki yg berkurang itu qt sedekahkan dijalan Allah, karena di pekerjaan yg baru itu, kita dapat menjalankan ibadah dng lebih baik. Dan ini lebih baik dan lebih kekal ganjarannya.
5.Belum tentu dng rejeki yg melimpah kita bisa beribadah dan menjalankan sunnah Nabi dng lebih baik. Bisa jadi malah semakin jauh dari Allah. Dan Hanya Allah yg tahu "mental" kita, apakah dng harta yg melimpah kita tetap berada dijalanNya atau malah meninggalkanNya dng tanpa mereka sadari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar