Kamis, 09 Agustus 2012

Lailatul Qadr (Malam Qadar)

Sesungguhnya Al Qur'an mulai diturunkan pada malam Qadr, yang nilainya lebih mulia dari seribu bulan; para malaikat dan Jibril turun ke dunia pada malam Lailatul Qadr untuk mengatur segala urusan ...

Ada dua tahapan Al Quran diturunkan pada malam Qadar:
1. Diturunkan sekaligus semuanya dilangit yg terdekat dng dunia
2. Diturunkan berangsur2 selama 20 tahun (10 tahun di Makkah dan 10 tahun di Madinah), yg permulaan ayat Al Qur'an yg diturunkan ke dunia kepada Rasulullah SAW melalui Malaikat Jibril, adalah dibulan Romadlon, ada riwayat yg menyatakan permulaan turunnya ayat Al Qur'an adalah tgl 24 Romadlon.

Amalan apakah yg biasa dilakukan Rasulullah SAW di sepuluh malam terakhir dibulan Romadlon?
1. Tidak berkumpul dng istri (maksudnya hub. suami-istri)
2. I'tikaf di Masjid (semua Masjid yg didalamnya didirikan Sholat 5 waktu dan Sholat Jum'at)

Aisyah ra. berkata: Rasulullah beritikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, dan beliau bersabda: "Carilah malam Qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dibulan Ramadhan". (HR. Bukhary, 987)


Bahkan ada Riwayat yg menyatakan Nabi SAW beri'tikaf pada 20 hari terakhir dibulan Romadlon sebelum wafatnya.

Bgmnkah tata cara itikaf?
1. Berwudlu
2. Niat beri'tikaf
3. Sholat sunnah 2 rakaat di Masjid, dan beri'tikaf didalam Masjid dalam keadaan suci (tidak batal) dengan niat mendekatkan diri kepada Allah ...

QS 2. Al Baqarah:187

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ ٱلصِّيَامِ ٱلرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَآئِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ عَلِمَ ٱللَّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنكُمْ فَٱلـنَ بَـٰشِرُوهُنَّ وَٱبْتَغُواْ مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمْ وَكُلُواْ وَٱشْرَبُواْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ ٱلْخَيْطُ ٱلأَبْيَضُ مِنَ ٱلْخَيْطِ ٱلأَسْوَدِ مِنَ ٱلْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّواْ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ وَلاَ تُبَـٰشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَـٰكِفُونَ فِي ٱلْمَسَـٰجِدِ تِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلاَ تَقْرَبُوهَا كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf[berada dalam mesjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah] dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. "

Diawal ayat dijelaskan:
1. Dihalalkan bagi kita pada malam hari bulan puasa berhubungan suami-isteri. Karena sesungguhnya Allah mengetahui bahwasanya kita tidak dapat menahan nafsu kita, karena itu Allah mengampuni dan memberi ma'af kepada kita.
2. Boleh makan dan minum hingga terang bagi kita benang putih dari benang hitam, yaitu fajar (adzan subuh). Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai datang malam (adzan maghrib)

Dan diakhir ayat dijelaskan:
Janganlah kita berhubungan suami-isteri, walaupun pada malam hari, sedang kita sedang beri'tikaf didalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. 

Sesungguhnya pada jaman Rasulullah SAW. para sahabat yg sedang beri'tikaf dimesjid mendirikan tenda2 disana. Dan mereka (para sahabat) mengajak serta isteri² mereka unt beri'tikaf. Karena berada dalam satu tenda, maka terjadilah hubungan suami-isteri (didalam tenda, dan tendanya didalam mesjid), padahal niat mereka adalah beri'tikaf [berada dalam mesjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah].
Karena itu turunlah ayat ini, yg melarang berhubungan suami-isteri ketika sedang i'tikaf. Inilah larangan Allah, maka janganlah kita mendekatinya. 
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa ... 

Dalil diatas merupakan penekanan unt melakukan i'tikaf dng sungguh², walaupun hukum i'tikaf adalah sunnah ...
----------------------------------

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa di zaman Bani Israil terdapat seorang laki-laki yang beribadah malam hari hingga pagi dan berjuang memerangi musuh pada siang harinya. Perbuatan itu dilakukan selama seribu bulan. Maka Allah menurunkan S.97:1-3 yang menegaskan bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik daripada amal 1000 bulan Bani Isra'il tersebut.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid.)

QS 97. Al Qadr:1-5

إِنَّآ أَنزَلْنَـٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ * وَمَآ أَدْرَٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ * لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ * تَنَزَّلُ ٱلْمَلَـٰۤئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ * سَلَـٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan"
"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?"
"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan."
"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."
"Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar