Senin, 08 September 2014

Jangan Menjemput Kematian namun Bersabarlah

Meskipun sudah merasa jenuh dan sangat berputus-asa ...
Karena sangat beratnya cobaan yang diterima ...
Meskipun merasa memiliki pahala yang banyak ...
Karena ibadahnya selama ini ...

Tetap saja jangan berusaha untuk mati ...
Jangan membunuh diri sendiri, apapun alasannya ...
Tetaplah sabar, dan terus berdoa ...
Berdoa dengan segala kerendahan dan kelemahan hati ...
Supaya ditolong dan diringankan beban berat yang diterimanya ...

Ya Allah tolonglah aku ... Ya Allah kasihanilah aku ...
Ya Allah ringankanlah bebanku ini ...
Berikanlah aku pertolonganMu ...
Karena sesungguhnya aku hanyalah hambaMu yang sangat lemah ...
Aku takut murka-Mu dan Neraka-Mu ya Allah ...
Ya Allah tolonglah aku ...

Sungguh ada seorang hamba yang melakukan amalan-amalan penghuni neraka ...
Namun berakhir menjadi penghuni surga ...
Dan ada seorang hamba yang mengamalkan amalan-amalan penghuni surga ...
Namun berakhir menjadi penghuni neraka ...
Sungguh amalan itu ditentukan dengan penutupan, yakni sesaat sebelum maut ...
Saat² itu, apakah dia dalam keadaan beriman ataukah tidak?
Atau bagaimanakah maut itu didapatkan? dia sengaja menjemputnya(bunuh diri) ataukah dijemput oleh maut?


QS.11. Huud:

إِلاَّ ٱلَّذِينَ صَبَرُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَاتِ أُوْلَـٰئِكَ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ

11. kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.

QS.98. Al Bayyinah:

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُوْلَـٰئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ
جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّـٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا ٱلأَْنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَداً رِّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُ

7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.

8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.


Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan dia berkata; telah menceritakan kepadaku Al A'masy dari Sa'id bin Jubair dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Abu Musa radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidak ada siapa pun atau tidak ada sesuatu pun yang lebih bersabar atas gangguan yang ia dengar melebihi Allah, Sesungguhnya mereka menganggap Dia punya anak namun Dia memaafkan dan memberi mereka rizki."(No. Hadist: 5634 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

Tidak ada musibah yang menimpa kami selain yang Allah tetapkan bagi kami:
Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah memberitakan kepada kami An Nadhr telah menceritakan kepada kami Dawud bin Abi Furat dari Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya'mar bahwasanya Aisyah radliallahu 'anhuma mengabarkan kepadanya, ia pernah bertanya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tentang thaun (penyakit pes, lepra), Nabi bersabda: "Itu adalah siksa yang Allah kirimkan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang beriman. Dan tidaklah seorang hamba di suatu negeri yang terkena penyakit tha'un dan ia tinggal disana, ia tidak mengungsi dari negeri itu dengan sabar dan mengharap pahala disisi Allah, ia sadar bahwa tak akan menimpanya selain yang telah digariskan-Nya baginya, selain baginya pahala seperti pahala syahid."(No. Hadist: 6129 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

Telah menceritakan kepada kami Hibban bin Musa Telah mengabarkan kepada kami Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; kami menghadiri perang Khaibar bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam, kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam berkata terhadap seseorang yang turut bersama beliau yang mengaku dirinya muslim: "Orang ini penghuni neraka." Ketika peperangan terjadi, Orang tadi berperang dengan gigih, kemudian orang tersebut terkena luka yang lumayan banyak, dan luka-luka itu pun membuatnya tak bergeming. Seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang dan berujar; 'Hai Rasulullah, apakah anda telah melihat lelaki yang engkau katakan bahwa dia termasuk penghuni neraka?, sungguh dia telah berperang sedemikian gigihnya dan mendapat luka sedemikian banyak.'. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tetap mengatakan: "Dia termasuk penghuni neraka." Nyaris sebagian kaum muslimin menjadi ragu terhadap ucapan beliau. Ketika kondisi dalam sedemikian itu, laki-laki tadi merasakan derita luka yang perih, lantas dengan tangannya ia mengambil kantong anak panahnya, ia ambil salah satu panahnya dan ia pergunakan untuk bunuh diri. Dengan serta merta beberapa lelaki dari kaum muslimin menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan berujar: 'Wahai Rasulullah, Allah telah membenarkan ucapanmu, sungguh fulan melakukan bunuh diri.' Maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "ya Bilal, berdirilah, dan umumkanlah, tidak akan masuk surga kecuali mukmin, dan Allah menguatkan agama ini dengan laki-laki yang durhaka."(No. Hadist: 6116 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abi Maryam telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahal bin Sa'd bahwasanya ada seorang muslimin yang gagah berani dalam peperangan ikut serta bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memperhatikan orang itu dan berujar; "Barangsiapa ingin melihat lelaki penghuni neraka, silahkan lihat orang ini." Seorang laki-laki akhirnya menguntitnya, dan rupanya lelaki tersebut merupakan orang yang paling ganas terhadap orang-orang musyrik. akhirnya lelaki tersebut terluka dan dia ingin segera dijemput kematian sebelum waktunya, maka ia ambil pucuk pedangnya dan ia letakkan di dadanya kemudian ia hunjamkan hingga tembus diantara kedua lengannya. Orang yang menguntit lelaki tersebut langsung menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berujar; 'Saya bersaksi bahwa engkau utusan Allah.' 'apa itu? ' Tanya Nabi. Orang tadi menjawab; 'anda berkata terhadap; 'siapa yang ingin melihat penghuni neraka, silahkan lihat orang ini, ' orang itu merupakan orang yang paling pemberani diantara kami, kaum muslimin. Lalu aku tahu, ternyata dia mati tidak diatas keIslaman, sebab dikala ia mendapat luka, ia tak sabar menanti kematian, lalu bunuh diri.' Seketika itu pula Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh ada seorang hamba yang melakukan amalan-amalan penghuni neraka, namun berakhir menjadi penghuni surga, dan ada seorang hamba yang mengamalkan amalan-amalan penghuni surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka, sungguh amalan itu ditentukan dengan penutupan."(No. Hadist: 6117 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar