Sesungguhnya Al Qur'an diturunkan dng gaya bahasa yg indah dan khas ...
Begitu indahnya, hingga para ahli bahasa dan syair mengakui dan mengaguminya ...
Kecuali orang2 yg dengki dan sombong ...
Ketika Allah menganjurkan hambaNya unt menafkahkan hartanya, terdapat ayat yg tdk menggunakan kata2 "menafkahkan", melainkan dng kata2 "pinjaman" ...
Hal ini bukan berarti menyatakan Allah miskin kemudian butuh pinjaman, namun hal ini menyatakan "sindiran" kepada hamba2Nya yg pada umumnya tidak mau rugi ...
Tidak mau rugi, kalau mengeluarkan harta, namun tidak mendapatkan imbalan apa2 ...
Bagi sebagian orang (yg berjiwa pedagang) pasti akan pikir2 kalau mengeluarkan harta yg baik (dan merasa eman2) ...
Karena itu mereka akan memilih memberikan harta yg buruk jika tanpa imbalan (yg menguntungkan) ...
Misal, hasil kebun yg busuk dan pakaian bekas yg tidak layak pakai, pasti ini yg akan disedekahkan ...
Sehingga, dalam firman Allah ...
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah dng pinjaman yang baik ... Maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak...