Senin, 23 Maret 2015

Bertakwa dan bersabarlah, serta murnikan ketaatan kepada-Nya

Hai orang² yang beriman, bertakwalah kalian kepada Rabb kalian ...
Takutlah kalian akan azab-Nya, yaitu dengan jalan menaati-Nya ...
Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh melalui jalan ketaatan kepada Rabbnya yakni surga ...

Katakanlah sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dari perbuatan syirik ...!

Sesungguhnya mengakui ke Maha besaran Allah tidak cukup untuk membebaskan dari api neraka, karena mengatakan Allaahu akbar, Allaahu akbar (Allah Maha besar, Allah Maha besar) itu sesuai dengan fitrah ...
Sejak dari dulu para kafir Mekkah yg menyembah berhala, juga mengatakan Allaahu akbar, mereka menyembah Allah namun juga menyembah latta dan uzza ...
Dan apabila mengatakan 'Asyhadu an laa ilaaha illAllah (Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan [yang hak] kecuali Allah)', dan mengakui Muhammad SAW adalah utusan Allah, maka manusia itu telah keluar dari neraka dan ia merupakan seorang mukmin ...

Katakanlah, "Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Rabbku" ...

Katakanlah, "Hanya Allah saja yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya" dari perbuatan syirik atau segala hal yg dapat  menyekutukan Allah.



QS. 39. Az Zumar:

قُلْ يٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُواْ فِى هَـٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ ٱللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّـٰبِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
قُلْ إِنِّىۤ أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ ٱللَّهَ مُخْلِصاً لَّهُ ٱلدِّينَ
وَأُمِرْتُ لأَِنْ أَكُونَ أَوَّلَ ٱلْمُسْلِمِينَ
قُلْ إِنِّىۤ أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّى عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
قُلِ ٱللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصاً لَّهُ دِينِى
فَٱعْبُدُواْ مَا شِئْتُمْ مِّن دُونِهِ قُلْ إِنَّ ٱلْخَـٰسِرِينَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوۤاْ أَنفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ أَلاَ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْخُسْرَانُ ٱلْمُبِينُ

10. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu." Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
11. Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.
12. Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri."
13. Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku."
14. Katakanlah: "Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku."
15. Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia[Perintah ini bukanlah menurut arti yang sebenarnya, tetapi sebagai pernyataan kemurkaan Allah terhadap kaum musyrikin yang telah berkali-kali diajak kepada Tauhid tetapi mereka selalu ingkar]. Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat." Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.


Al Hasan bin Afi Al Khallal menceritakan kepada kami, Affan menceritakan kepada kami, Hamad bin Salamah menceritakan kepada kami, Tsabit menceritakan kepada kami, dari Anas, ia berkata, "Nabi SAW tidak menyerang kecuali saat fajar. Jika beliau mendengar (suara) adzan, maka beliau menahan (serangan) atau jika tidak, maka beliau menyerang. Suatu hari beliau mendengar seseorang mengumandangkan 'Allaahu akbar, Allaahu akbar (Allah Maha besar, Allah Maha besar)'. Beliau kemudian menjawab. Sesuai dengan fitrah'. Orang itu kemudian mengumandangkan 'Asyhadu an laa ilaaha illAllah (Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan [yang hak] kecuali Allah)'. Beliau kemudian menjawab, 'Engkau telah keluar dari neraka'."
Shahih: Shahih Abu Daud (2368) Muslim.

Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Telah menceritakan kepada kami Syu'aib Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah berfirman: 'Anak Adam telah mendustakan-Ku, padahal ia tidaklah mempunyai alasan sedikit pun. Dan ia juga telah mencemoohku padahal ia tidak mempunyai alasan melakukan hal itu. Ada pun kedustaanya padaku adalah ungkapannya, 'Dia tidak akan mengembalikanku sebagaimana ia telah menciptakanku pertama kali.' Padahal penciptaan yang pertama tidak lebih mudah daripada hanya sekedar mengembalikannya. Adapun pelecehannya pada-Ku adalah ungkapannya, 'Allah telah menjadikan anak untuk diri-Nya.' Sementara Aku adalah Rabb Yang Maha Esa, Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang serupa Dengan-Ku.'" (No. Hadist: 4592 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

Musa bin Abdurrahman Al Kindi Al Kufi menceritakan kepada kami, Zaid bin Al Hubab memberitahukan kepada kami, Mu'awiyah bin Shalih memberitahukan kepada kami, ia berkata, "Sulaim bin Amir menceritakan kepadaku, ia berkata, 'Aku mendengar Abu Umamah berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW berkhutbah pada haji wada', beliau bersabda, 'Bertakwalah kalian kepada Allah Tuhanmu, kerjakanlah shalat lima waktu, puasalah pada bulanmu (bulan Ramadhan), tunaikanlah zakat hartamu, dan taatilah penguasa kalian, maka kamu akan masuk surga Tuhanmu'. " Ia berkata, "aku bertanya kepada Abu Umamah, 'Sejak umur berapa tahun kamu mendengar hadits ini?' la menjawab, 'Aku mendengarnya ketika berusia 30 tahun'."
Shahih: Silsilah Ahadits Shahihah (867) - Shahih Imam Tirmudzi

Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Alqamah bin Martsad, dari Sulaiman bin Buraidah, dari bapaknya, ia berkata, "Apabila Rasulullah SAW mengangkat seorang pemimpin pasukan, beliau selalu berpesan khusus kepadanya untuk berTAKWA kepada Allah dan bersikap baik terhadap kaum muslimin yang ada bersamanya. Setelah itu, beliau bersabda, 'Berperanglah kalian dengan nama Allah dan di jalan Allah. Perangilah orang-orang kafir. Berperanglah kalian tetapi jangan berkhianat dalam urusan rampasan perang jangan menyalahi perjanjian, jangan melakukan mutslah dan jangan membunuh anak-anak'."
Shahih: Ibnu Majah (2858) Muslim.

Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari 'Alqamah bin Martsad, dari Sulaiman bin Buraidah, dari bapaknya, ia berkata, "Apabila Rasulullah SAW mengirim pemimpin suatu pasukan, maka beliau berwasiat kepadanya secara khusus, agar berTAKWA kepada Allah dan berbuat baik bersama kaum muslimin yang ikut bersamanya. Beliau bersabda, 'Berperanglah kalian dengan nama Allah dan dijalan Allah. Perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah dan janganlah kalian curang, janganlah kalian berkhianat, janganlah kalian membunuh dengan cara mutilasi, serta janganlah (pula) kalian membunuh anak-anak. Apabila engkau menemui musuhmu yaitu kaum musyrikin, maka serulah mereka kepada tiga perkara —atau tiga hal—. Manapun dari ketiga perkara itu yang mereka sanggupi (kepadamu), terimalah (itu) dari mereka dan cegahlah diri kalian dari (membunuh) mereka. Serulah mereka kepada Islam dan pindah dari lingkungan mereka ke lingkungan kaum muhajirin. Beritahukanlah kepada mereka bahwa jika mereka melakukan itu, maka sesungguhnya mereka akan mendapatkan hak seperti hak yang didapatkan oleh kaum Muhajirin, juga kewajiban seperti kewajiban yang didapat oleh kaum Muhajirin. Jika mereka enggan untuk pindah, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka akan menjadi seperti bangsa Arab yang muslim. Apa yang berlaku kepada bangsa Arab yang muslim itu berlaku juga kepada mereka. Mereka tidak berhak mendapatkan ghanimah dan fai' sedikitpun, kecuali (jika) mereka ikut berperang. Jika mereka enggan.maka mohonlah pertolongan kepada Allah dan perangilah mereka. Apabila engkau mengepung sebuah benteng, kemudian mereka menghendakimu untuk membuat jaminan Allah dan jaminan nabiNya bagi mereka, maka janganlah engkau membuat jaminan Allah dan NabiNya bagi mereka. Buatlah jaminanmu bagi mereka, dan jaminan sahabat-sahabatmu. Sebab jika kalian mengkhianati jaminan kalian dan jaminan sahabat-sahabat kalian, itu lebih baik dari pada kalian mengkhianati jaminan Allah dan jaminan rasulNya. Apabila engkau mengepung penduduk yang berada di dalam sebuah benteng, kemudian mereka menghendakimu untuk menghukumi mereka dengan hukum Allah, maka janganlah engkau menghukumi mereka (dengan hukum Allah). Akan tetapi hukumilah mereka dengan hukummu: Sebab engkau tidak tahu apakah engkau lakukan itu sesuai hukum Allah yang berlaku bagi mereka atau tidak?' Atau yang serupa dengan itu ".
Shahih: Ibnu Majah (2858) Muslim.
Abu Isa berkata, "Dalam bab ini ada riwayat lain dari Nu'man bin Muqarrin".
Hadits Buraidah adalah hasan shahih.

Abu 'Ammar menceritakan kepada kami, Walid bin Muslim menceritakan kepada kami dari Al Auza'i, Zuhri menceritakan kepada kami dari 'Atha' bin Yazid AlLaitsi, dari Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata, Rasulullah SAW ditanya, 'Siapakah manusia yang paling utama?' Beliau menjawab, 'Seorang lelaki yang berjihad di jalan Allah.' Para sahabat bertanya, "Kemudian siapa?' Beliau menjawab, 'Kemudian seorang mukmin yang (menyendiri) di salah satu jalan pegunungan, dimana ia bertakwa kepada Tuhannya dan meninggalkan kejahatan manusia'."
Shahih: AtTa'luj ArRaghib (2/173) Muttafaq alaih.

Ubaid bin Asbath bin Muhammad Al Qurasyi menceritakan kepada kami, dari bapaknya, dari Hisyam bin Sa'ad. dari Zaid bin Aslam, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Seorang muslim itu saudara bagi muslim (yang lain). Ia tidak (boleh) mengkhinatinya, tidak (boleh) mendustainya, dan tidak (boleh pula) menghinanya. Setiap muslim atas muslim (yang lain) adalah haram kehormatanya, hartanya, dan darahnya. Takwa itu ada di sini. Seorang Muslim cukup berbuat jahat; dengan MENGHINA saudaranya yang muslim'."
Hadits ini adalah hadits yang shahih: Al Irwa' (8/99-100) - shahih sunan Tirmidzi

Yahya bin Musa menceritakan kepada kami, Abu Daud AthThayalisi menceritakan kepada kami, Abdul Wahid bin Sulaim menceritakan kepada kami, ia berkata, "Aku pernah datang ke kota Makkah, di sana aku bertemu dengan Atha' bin Abu Rabah, lalu aku berkata kepadanya, 'Wahai Abu Muhammad, penduduk Bashrah banyak yang memperbincangkan tentang masalah qadar', ia berkata, 'Wahai putraku, apakah engkau membaca Al Qur'an?' aku menjawab, 'Ya', ia kembali berkata, 'Bacalah surat AzZukhruf!'. Aku pun membaca, "Haa Miim. Demi Kitab (Al Qur'an) yang menerangkan. Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya). Dan, sesungguhnya Al Quran itu dalam induk Al Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benarbenar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah." (Qs. AzZukhruf [43]: 4). Dia lalu bertanya, 'Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan ummul kitab?' Aku menjawab, 'Allah dan RasulNya lebih mengetahui'. Dia berkata, 'la adalah kitab yang ditulis Allah sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Di dalamnya telah ditetapkan bahwa Fir'aun termasuk penghuni neraka. Di dalamnya juga telah tercatat firman Allah, "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa." (Qs. AlLahab [111]: 1)'. Atha' berkata, 'Aku lalu bertemu dengan Walid bin Ubadah bin AshShamit —sahabat Rasulullah— kemudian bertanya kepadanya, 'Apa wasiat ayahmu ketika dia akan meninggal dunia?' ia menjawab, 'Ayahku memanggilku dan berkata kepadaku, 'Wahai putraku, bertakwalah kepada Allah. Ketahuilan bahwa dirimu tidak akan dikatakan telah bertakwa kepada Allah hingga kamu beriman kepada Allah dan kepada seluruh takdirNya, yang baik atau yang buruk. Jika kamu meninggal dunia dalam keadaan tidak beriman kepada itu semua, maka kamu akan masuk neraka. Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya makhluk yang pertama diciptakan oleh Allah adalah qalam (pena)" Lalu [Allah] berfirman, 'Tulislah!" Maka [qalam] menjawab, "Apa yang harus aku tulis?" Dijawab, "Tulislah tentang qadar apa yang telah lalu dan apa yang akan terjadi hingga hari akhir".'"
Shahih: Ash-Shahihah (133), Takhrij Ath-Thahawiyah (232), Al-Misykat (94), dan Azh-Zhilal (102 dan 105).

Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Daud menceritakan kepada kami, dari Syu'bah mengabarkan kepada kami, dari Simak bin Harb. Dia berkata, aku mendengar Abdurrahman bin Abdullah bin Mas'ud bercerita, dari ayahnya. Dia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya kalian akan memperoleh pertolongan, memperoleh harta rampasan, dan menguasai (wilayah lain). Siapa saja yang mendapatkan itu semua, hendaknya bertakwa kepada Allah, menyuruhkan kepada yang ma 'ruf, dan mencegah yang mungkar. Siapa saja yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaknya menempati tempat duduknya dari neraka".[yg terakhir ini menyatakan Haramnya membuat hadits palsu atau membuat hadits yg disandarkan kepada Rasulullah SAW -unt kepentingan apapun-, yg mana hadits itu sebenarnya bukan sabda beliau]
Shahih: AshShahihah
(1383), lihat pula hadits (2809). - shahih sunan Tirmidzi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar