Senin, 06 Februari 2012

Hati2 .... Allah mengampuni semua dosa, kecuali syirik ...

JENIS-JENIS SYIRIK

Syirik, bila ditinjau dari segi pengertiannya, mencakup dua macam:
Pertama, arti umum: yakni menyamakan selain Allah dengan Allah dalam apa-apa yang termasuk (hak-hak) khusus bagi Allah.

Atas dasar makna ini, maka syirik dibagi menjadi tiga jenis:
1. Syirik dalam rububiyah. Maksudnya menyamakan Allah dengan sesuatu yang lain dalam hal rububiyah yang menjadi kekhususan Allah atau menisbatkan salah satu makna rububiyah kepada benda, alat, makhluk  atau seseorang, seperti menciptakan, memberikan rezeki, menghidupkan, mematikan dan lainnya. Jenis ini biasanya disebut tamtsil (penyerupaan) atau ta’thil (peniadaan).

2. Syirik dalam uluhiyah. Maksudnya, menyamakan sesuatu atau seseorang dalam kelayakan disembah dan ditaati yang menjadi kekhususan Allah SWT. Seperti sholat, puasa, nadzar dan menyembelih kurban untuk selain Allah SWT. Jenis ini secara umum disebut syirik.

3. Syirik dalam al-asma’ was sifat (nama-nama dan sifat-sifat) Allah. Maksudnya, menyamakan sesuatu atau seseorang dengan Allah dalam nama dan sifat yang menjadi kekhususan Allah. Jenis ini biasanya juga disebut tamtsil (penyerupaan). Seperti: menyamakan sifat-sifat dzatiyah Allah (wajah, tangan, mendengar, melihat dan lainnya) serupa dengan sifat makhluk, atau memberikan sifat-sifat yang khusus bagi Allah untuk makhluk, seperti sifat mengetahui yang ghaib, mengetahui segala sesuatu, hadir dan melihat di setiap tempat.



Kedua, arti khusus: Yaitu menjadikan seseorang atau sesuatu selain Allah sebagai tuhan yang berhak diibadahi disamping Allah. Sedang jenis-jenis ibadah diantaranya: doa, takut, tawakkal, isti’anah (permintaan tolong), isti’adzah (minta perlindungan), nadzar, menyembelih, sujud dan lainnya.

Juga termasuk syirik adalah menyandarkan segala sesuatu kepada selain Allah, dan menganggap bahwa "sesuatu" itu dapat memberikan manfaat, selain Allah...
Hati2 juga terhadap hati yg yakin bahwa yg menyembuhkan dirinya adalah dokter atau obat ...
Padahal sesungguhnya yg menyembuhkan dirinya adalah Allah ...
Yang memberikan Rejeki, kesuksesan dan kekuasaan adalah Allah, bukan manusia atau atasan kita atau siapapun juga ...
Katakanlah, hanya kepada Allah -lah pemilik segala kekuasaan, keselamatan dan kekuatan ...
Tidaklah layak bagi seorang mukmin menyandarkan urusannya kepada selain Allah...
    Silahkan Baca: Tuhanku dan Tuhanmu Satu

Juga terhadap keinginan supaya amalnya dilihat orang lain (riya'), riya' sangatlah lembut, sangat sulit unt mendeteksinya, namun dapat merusak segala amal baik yg telah dilakukan ...
Sesungguhnya segala amal baik adalah untuk Allah, dan jangan berharap dilihat orang lain terhadap amal baik itu...

Ingatlah, barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya ...
Dan sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, kecuali syirik ...


QS. 4.An Nisaa':116

إِنَّ ٱللَّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَـٰلاً بَعِيداً

"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya." (QS. An Nisaa':116)


Awas, Hanya karena Lalat, Bisa Masuk Surga atau Neraka!

عن طارق بن شهاب، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (دخل الجنة رجل في ذباب، ودخل النار رجل في ذباب) قالوا: وكيف ذلك يا رسول الله؟! قال: (مر رجلان على قوم لهم صنم لا يجوزه أحد حتى يقرب له شيئاً، فقالوا لأحدهما قرب قال: ليس عندي شيء أقرب قالوا له: قرب ولو ذباباً، فقرب ذباباً، فخلوا سبيله، فدخل النار، وقالوا للآخر: قرب، فقال: ما كنت لأقرب لأحد شيئاً دون الله عز وجل، فضربوا عنقه فدخل الجنة)

Dari Thariq bin Syihab, (beliau menceritakan) bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Ada seorang lelaki yang masuk surga gara-gara seekor lalat dan ada pula lelaki lain yang masuk neraka gara-gara lalat.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ada dua orang lelaki yang melewati suatu kaum yang memiliki berhala. Tidak ada seorangpun yang diperbolehkan melewati daerah itu melainkan dia harus berkorban (memberikan sesaji)  sesuatu untuk berhala tersebut. Mereka pun mengatakan kepada salah satu di antara dua lelaki itu, “Berkorbanlah.” Ia pun menjawab, “Aku tidak punya apa-apa untuk dikorbankan.” Mereka mengatakan, “Berkorbanlah, walaupun hanya dengan seekor lalat.” Ia pun berkorban dengan seekor lalat, sehingga mereka pun memperbolehkan dia untuk lewat dan meneruskan perjalanan. Karena sebab itulah, ia masuk neraka. Mereka juga memerintahkan kepada orang yang satunya, “Berkorbanlah.” Ia menjawab, “Tidak pantas bagiku berkorban untuk sesuatu selain Allah ‘azza wa jalla.” Akhirnya, mereka pun memenggal lehernya. Karena itulah, ia masuk surga.”
(Hadits Mauquf Shahih HR. Ahmad)


BAHAYA SYIRIK

Syirik, apapun jenisnya, adalah sangat berbahaya. Karena itu, setiap muslim seharusnya berupaya dengan sungguh-sungguh untuk menjauhinya serta menutup rapat-rapat pintu masuknya. Sekalipun sama-sama berbahaya, syirik akbar jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan syirik asghar.

Bahaya Syirik Akbar

1. Merupakan kedhaliman terbesar.
Allah berfirman dalam surat Luqman ayat 13:

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.

2. Menyebabkan pelakunya keluar dari Islam yang menyebabkan darah dan harta menjadi halal.
Dalam Hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَيُؤْمِنُوا بِي وَبِمَا جِئْتُ بِهِ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّهَا وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan beriman kepadaku serta dengan al-Qur’an yang aku bawa, maka apabila mereka mengucapkan hal tersebut maka sungguh dia telah menjaga harta dan jiwanya dari (seranganku) kecuali disebabkan hak Islam. Dan hisab mereka diserahkan kepada Allah.” (HR Muslim)

3. Membatalkan seluruh amal kebaikan seseorang.
Allah berfirman dalam surat az-Zumar 65:

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi.

4. Menyebabkan pelakunya diharamkan masuk syurga dan kekal dalam neraka.
Allah berfirman dalam surat al-Maidah ayat:72:

إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

من مات وهو يدعو من دون الله ندا دخل النار

“Siapa yang mati dalam keadaan menyeru (menyembah) selain Allah, maka masuklah ia kedalam neraka”. (HR. al-Bukhaariy)”.

Diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

من لقي الله لا يشرك به شيئا دخل الجنة ومن لقيه يشرك به شيئا دخل النا

“Siapa yang menemui Allah (di akhirat kelak) dalam keadaan tidak berbuat syirik kepadaNya, pasti ia masuk surga, dan siapa yang menemuiNya (di akhirat kelak) dalam keadaan berbuat kesyirikan maka pasti ia masuk neraka”.(HR. Muslim)


5. Merupakan dosa paling besar dan tidak dapat diampuni oleh Allah SWT tanpa bertaubat.

Allah SWT berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا [النساء : 48]

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia tela berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisaa`:48 ).


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : أَكْبَرُ الْكَبَائِرِ الإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَقَتْلُ النَّفْسِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَقَوْلُ الزُّورِ ، أَوْ قَالَ وَشَهَادَةُ الزُّورِ.- البخاري

Dari Anas bin Malik radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Dosa paling besar di antara dosa besar ialah menyekutukan Allah, membunuh, durhaka kepada orang tua, ucapan dusta. Atau dalam redaksi lain beliau mengatakan: “Persaksian palsu (dusta).”


Bahaya Syirik Asghar

1. Membatalkan amal yang dicampurinya sejak awal amal itu dikerjakan atau mendominasi seluruh proses pengerjaan amal tersebut.
Dalam Hadits disebutkan:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ ». )مسلم

Dari Abi Huruirah: Rasulullah SAW bersabda: “Allah berfirman: Aku paling tidak membutuhkan. Barangsiapa yang melakukan satu amalan yang dia menyekutukanKu padanya dengan selain Aku maka Aku tinggalkan dia dan persekutuannya.”

2. Syirik asghar mempunyai dua kemungkinan: mengharuskan pelakunya masuk neraka atau tergantung kepada kehendak Allah SWT, diampuni atau tetap dimasukkan ke dalam neraka.

3. Pelakunya, sekalipun masih seorang muslim, namun ia memiliki keimanan yang kurang dan dianggap fasiq dalam beragama.

Baca juga: https://tausyiahaditya.blogspot.com/2012/04/tetang-peramal-ramalan-bintang-dukun.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar