Senin, 12 Desember 2011

Beramal unt mendapatkan balasan berlipat ... ?


Seringkali kita mendengar acara pengajian (di TV atau yg lainnya) para ustadz mengajak kita unt berinfaq dng mengharapkan perhitungan balasan yg berlipat ganda dari Allah.

Katanya, dng bersedekah segini kita akan mendapatkan balasan yg banyaknya segini dan segini (dihitung2). Katanya pula, jika kita mendapatkan rizki/harta sekian dan kita infaqkan semuanya maka kita akan memperoleh ganjaran sekian dan sekian (dihitung2 lagi) ...

Mungkin unt orang yg msh pertama kali atau barusan berderma himbauan atau hitungan itu bisa dilakukan. Namun bagi seorang mukmin (yg telah lama mengabdi pada Allah) tidaklah pantas berbuat demikian. Dengan mengharapkan unt memperoleh imbalan yang berlipat ganda dari harta yg kita infaqkan itu sama dengan tidak ikhlas dalam berderma.

Andaikan kita tetap memakai hitungan2 itu, bisa jadi kita sakit hati ketika mendapatkan cobaan dari Allah, dan bisa saja mengatakan, Ya Allah, aq sdh berderma sekian dan sekian namun mana balasannya (yg sesuai dng hitungan ustadz tadi) ..... ?


Subhanallah ... Jangan, sekali-kali jangan berkata demikian. Jangan tidak ikhlas dalam beribadah dan jangan menghitung2 kebaikan/infaq kita, sesungguhnya dosa2 kita lebih banyak daripada amal ibadah kita ... Tapi karena nikmatNya saja (yg luas) kita bisa selamat ..."

Segeralah kita berinfak, terutama yg sembunyi2, yg tidak ada orang lain tahu, dng jumlah (infaq) yg tidak memalukan (sedikit) dan jangan sekali-kali berharap memperoleh balasan yg lebih banyak. Ikhlas-lah ... sesungguhnya harta kita adalah milik Allah ... dan sudah sepatutnyalah kita menginfakkan harta kita itu ... itulah perintah Allah ... Ikhlas-lah ...

QS 74.Al Muddatstsir:6-7

وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ * وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ

dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak

Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah

QS 98.Al Bayyinah:5

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan (ikhlas) kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus (jauh dari syirik), dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus

Sesungguhnya Nikmat Allah sangatlah luas (banyak), ampunanNya juga sangatlah luas. Karena itu tetaplah berharap akan NikmatNya (dan jng mendustakan nikmat itu) dan tetaplah berharap ampunanNya ...

QS. 108.Al Kautsar:1

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak

-----------------------
Sungguh salah apabila ia berharap Surga dng ibadahnya ...
Sungguh salah apabila ia berharap kaya dng ibadahnya ...
Karena tidak ada hubungannya antara kaya, Surga dengan ibadah yg baik ...

Kadangkala Allah mencoba seseorang yg ibadahnya baik itu dng kemiskinan atau dibatasi rejekinya ...
Kadangkala Allah malah memberikan kekayaan berlebih, padahal ibadahnya biasa saja ...
Sesungguhnya ibadah kepadaNya hanyalah karena keikhlasan semata dan Surga itu hanya karena RahmatNya saja yg diberikan kepada siapa saja yg dikehendakiNya ...
Barangsiapa merintih karena takdir yg buruk ttg dunianya, maka ia perlu memperbaiki ibadahnya lagi sebelum maut menjemput ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar