Senin, 23 Februari 2015

Kemanapun Kita lari, Kematian pasti akan Menjemput

Walaupun kita berlindung dibalik benteng yang sangat kuat ...
Walaupun kita berlindung didalam bungker yang sangat kokoh ...
Atau kita berlindung dimanapun juga, kematian pasti akan datang menjemput, jika waktu kita untuk hidup telah habis ...

Andaikan sekian banyak penyebab kematian tidak datang, misalnya kecelakaan, sakit, terbunuh, terjatuh dan masih banyak lagi ...
Maka kematian itu akan datang ketika dia telah menjadi tua atau sangat tua ...
Tentunya kematian cara ini lebih menakutkan, karena ketika  menjadi sangat tua, manusia menjadi pikun dan tidak dapat lagi menikmati kenikmatan dunia ini ...


QS.62. Al Jumu'ah:

قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَـٰقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَـٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

8. Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."

Abu Hurairah Muhammad bin Firas Al Bashri menceritakan kepada kami. Abu Qutaibah menceritakan kepada kami, Abu Al Awwam menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Mutharrif bin Abdullah bin AsySyikhir, dari bapaknya, dari Nabi SAW, beliau bersabda,
"Manusia itu digambarkan memiliki sembilan puluh sembilan faktor penyebab kematiannya. Jika faktor-faktor penyebab kematian itu tidak mengenainya maka dia akan menjadi tua hingga meninggal dunia ".
Hasan: Al Misykah (1569).
Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan gharib, tidak diketahui kecuali dari jalur periwayatan itu saja".

Al Hasan bin Al Shabah Al Bazzar menceritakan kepada kami, Mubasysyir bin Ismail Al Halabi memberitahukan kepada kami dari
Abdurrahman bin Al Ala, dari ayahnya, dari Ibnu Umar, dari Aisyah, ia berkata, "Aku sangat iri kepada seseorang yang meninggal dunia dengan mudahnya, setelah aku melihat Rasulullah SAW meninggal dengan sangat sakit."
Shahih: AsySyamail Al Muhammadiyah (secara ringkas) dan Shahih Bukhari (325)
Perawi berkata, "Aku bertanya kepada Abu Zur'ah tentang hadits ini, 'Siapakah Abdurrahman bin Al Ala'?' Dia menjawab, 'Abdurrahman adalah anak laki-laki Al Ala bin AlLajlaj, dan ia mengetahuinya dari riwayat ini'."

Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Yahya bin Said memberitahukan kepada kami dari Al Mutsanna bin Said, dari Qatadah, dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, dari Nabi SAW, beliau SAW bersabda, "Orang mukmin akan meninggal dengan keringat yang ada di dahinya (meninggal dengan tanda kebaikan)."
Shahih: Ibnu Majah (1452)
Didalam bab ini terdapat hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud.
Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan."

Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ja'far memberitahukan kepada kami, Syu'bah memberitahukan kepada kami dari Abu Ishaq, dari Haritsah bin Mudharrib, ia berkata,'Aku datang kepada Khabab yang telah melakukan (pengobatan) kai (membakar besi lalu ditempelkan) di perutnya. Khabbab berkata, 'Aku tidak pernah melihat sahabat Rasulullah SAW terkena musibah seperti yang pernah kualami. Aku pernah tidak mempunyai (uang) satu Dirham di masa Rasulullah SAW, dan (sekarang) di rumahku diperkirakan ada empat puluh ribu (Dirham). Jika pada waktu itu Rasulullah SAW tidak melarang kami — atau melarang - mengharapkan kematian, maka aku akan mengharapkan kematian'."
Shahih: Ahkamul Janaiz (59) dan Muttafaq 'alaih (Larangan mengharap saja)
Didalam bab ini terdapat hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Anas, dan Jabir.
Abu Isa berkata, "Hadits Khabbab adalah hadits hasan shahih."

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Janganlah salah seorang dari kalian mengharapkan kematian karena bencana yang menimpanya (Kalaupun terpaksa) maka hendaknya ia berdoa, 'Ya, Allah hidupkanlah aku jika hidup itu lebih baik untukku, dan matikanlah aku jika kematian itu lebih baik bagiku'."
Ali bin Hujr memberitahukan kepada kami, Ismail bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Abdul Aziz bin Suhaib memberitahukan kepada kami dari Anas bin Malik, dari Nabi SAW dengan hadits seperti diatas:
Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan shahih."
Shahih: Ibnu Majah (4265) dan Muttafaq 'alaih

Kematian tidaklah menakutkan ...
Apa yang ditakuti kalau hal itu suatu keniscayaan ...?
Justru yg kita takuti adalah saat² sakaratul maut ...
Karena saat² menjelang kematian itulah penentu tempat kita ...
Akan ke Surga ataukah Neraka ...

Tidak perlu juga berharap akan segala amal kita ...

Tidak sedikitpun amal kita, dapat menyelamatkan kita ...
Mudah bagi Allah untuk menggandakan ataupun menghapuskan segala amal kita ...
Karena sesungguhnya segala amal kita itu bagian dari limpahan Rahmat Allah ...
Andaikan saat² sakaratul maut kita malah mendurhakaiNya, apalah arti
segala amal kita ...?

Menjelang kematian, berharaplah akan limpahan Rahmat dan Ampunan Allah ...

Hanya dengan limpahan Rahmat dan Ampunan Allah, kita akan selamat dari
Neraka ...
Jangan sombong dan jangan lengah pada saat² sakaratul maut, karena
itulah penentu tempat kita dikemudian hari ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar