Kalau sebelumnya menggunakan kata2 "pinjaman" (postingan sebelumnya), maka sekarang dng sangat jelas Allah memerintahkan untuk menginfakkan harta yg kita miliki. Tidak hanya manusia yg berjiwa pedagang yg diperintahkan untuk berinfak, namun juga manusia yg mementingkan kerekatan persahabatan, kekeluargaan dan semua manusia yg beriman, semuanya diperintahkan untuk berinfak.
Berinfakkan dijalan Allah, sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli ...
Berinfakkan dijalan Allah, sebelum datang hari yang tidak ada persahabatan ...
Berinfakkan dijalan Allah, sebelum datang hari yang tidak ada lagi hubungan kekeluargaan ...
Berinfakkan dijalan Allah, sebelum datang hari yang tidak ada saling tolong-menolong ...
Berinfakkan dijalan Allah, sebelum datang hari yang dan tidak ada lagi syafa'at ...
Yaitu hari pembalasan, dimana setiap hambaNya dibalas sesuai dng amal perbuatan masing2. Tidak akan di zholimi, dan Allah adalah satu2nya Hakim yg Mahabijaksana dan Mahaadil ...
Sesungguhnya amat rugi manusia yg tdk mau berinfak...
Sangatlah rugi manusia yg pelit, kikir dan terlalu cinta harta (berlebihan) ...
Sangatlah rugi manusia yg tdk mau mengeluarkan zakat dari hartanya yg baik2 ...
Sesungguhnya dng berinfak dapat menghindarkan kita dari musibah, dijauhkan dari kemelaratan dan menebus dosa2 ...
Dng berinfak dapat membersihkan harta kita, sehingga harta kita menjadi barokah ...
Dng berinfak dapat mendekatkan diri kita kepada Allah yg Mahakaya, Mahapemurah dan Mahapengampun ...
QS 2.Al Baqarah:254
يٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوۤاْ أَنفِقُواْ مِمَّا رَزَقْنَـٰكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ يَوْمٌ لاَّ بَيْعٌ فِيهِ وَلاَ خُلَّةٌ وَلاَ شَفَـٰعَةٌ وَٱلْكَـٰفِرُونَ هُمُ ٱلظَّـٰلِمُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, infakkanlah (dijalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at[usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. Syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir]. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim."
Ketika Allah menerima amal baik hambaNya, Dia memberikan tanda2 ...
Yakni, hambaNya itu merasa lega dan tenteram dengan amal baiknya itu, lalu berkeinginan untuk berbuat kebaikan lagi ...
HambaNya itu juga senang bermunajat, bangun disebagian malam, hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah ...
Sedangkan tanda2 Allah tidak menerima amal hambaNya...
Maka dijadikan hambar amalnya itu, tidak ada kenikmatan setelah melakukannya ...
Hingga ia malas berbuat kebaikan lagi, perbuatan jahat pun terang2 dikerjakannya ...
Dan ketika makhluqNya itu diberi kesibukan dengan dunia, hingga tidak sempat ibadah ...
Itu berarti tanda2 Allah menghinakannya ...
Meskipun orang lain memandangnya sukses didunia, kaya dan terhormat ...
Namun itu tidak berarti disisiNya ...
Sungguh rugi, orang yang menukar akhiratnya dengan dunia yang fana ini ...
-->>Ada kisah nyata dari suatu TV, bada Subuh:
Suami istri sudah 13 tahun tidak punya anak. Segala usaha sudah dilakukan, termasuk usaha bayi tabung, dengan biaya yang tidak sedikit, 100jt. Namun gagal, bayi dikabarkan tidak bergerak setelah usia 3 minggu. Dua kali program bayi tabung, dan juga dengan usaha menggunakan obat herbal namun semuanya gagal.
Hampir putus asa, diusia yang lebih dari 40 tahun. Akhirnya memilih untuk berada dijalan Allah.
Mulai berhijab, berhaji, juga turut membangun masjid. Semua amal kebaikan dilakukannya, termasuk banyak sedekah, termasuk meminta doa kepada para ustadz dan orang sholih.
Setelah puluhan tahun, Alhamdulillah, doa dan usahanya dikabulkan oleh Allah. Sang istri mengandung hingga melahirkan anak perempuan. Beberapa tahun kemudian sang istri mengandung lagi ...
Alhamdulillah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar