Percakapan
Khadijah dengan Waraqa b. Naufal, Wahyu Terhenti, Islamnya Abu Bakr, Kaum Muslimin yang
Mula-mula, Ajakan Muhammad Kepada Keluarganya, Muhammad Menista Dewa-dewa Quraisy, Utusan Quraisy Kepada Abu Talib, Kedudukan Muhammad Terhadap Pamannya, Quraisy Menyiksa Kaum Muslimin, Kaum
Muslimin Hijrah ke Abisinia, Islamnya
Umar
Percakapan Khadijah dengan Waraqa b.
Naufal ▲
MUHAMMAD SAW. sedang tidur. Khadijah menatapnya dengan hati penuh
kasih dan harapan, kasih dan harapan terhadap orang yang tadi mengajaknya bicara
itu.
Setelah dilihatnya ia tidur nyenyak, nyenyak dan tenang
sekali, ditinggalkannya orang itu perlahan-lahan. Ia keluar, dengan pikiran
masih pada orang itu, orang yang pernah menggoncangkan hatinya. Pikirannya pada
hari esok, pada hari yang akan memberikan harapan baik kepadanya. Harapannya,
suami itu akan menjadi nabi atas umat, yang kini tengah hanyut dalam kesesatan.
Ia akan membimbing mereka dengan ajaran agama yang benar serta akan membawa
mereka ke jalan yang lurus. Tetapi, sungguhpun begitu, menghadapi masa yang akan
datang, ia merasa kuatir sekali, kuatir akan nasib suami yang setia dan penuh
kasih-sayang itu. Dibayangkannya dalam hatinya apa yang telah diceritakan
kepadanya itu. Dibayangkannya itu malaikat yang begitu indah, yang
memperlihatkan diri di angkasa, setelah menyampaikan wahyu Tuhan kepadanya dan
yang kemudian memenuhi seluruh ruangan itu. Selalu ia melihat malaikat itu
kemana saja ia mengalihkan muka. Khadijah masih mengulangi kata-kata yang
dibacakan dan sudah terpateri dalam dada Muhammad SAW. itu.