Sebenarnya sarang laba-laba itu kuat ataukah lemah?
Didalam Al Qur'an terjemahan ditulis seperti ini:
QS.29. Al 'Ankabuut:
مَثَلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْلِيَآءَ كَمَثَلِ ٱلْعَنكَبُوتِ ٱتَّخَذَتْ بَيْتاً وَإِنَّ أَوْهَنَ ٱلْبُيُوتِ لَبَيْتُ ٱلْعَنكَبُوتِ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ
41. Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.
Ada sesuatu yang menarik dari ayat diatas yaitu masalah sarang laba-laba adalah yang paling lemah.
"wa inna auhanalbuyuuti/dan sungguh selemah-lemah rumah", Allah menyebut selemah-lemah rumah adalah jaring/sarang laba-laba. Mengapa demikian? Marilah kita perhatikan yg berikut ini:
Karakteristik Jaring Laba-laba (diringkas dari, Menjelajah dunia laba², 2004, Harun Yahya):
1. Memerlukan pengurusan yg terus-menerus, karena bagian spiral lengketnya bisa rusak oleh angin, hujan atau oleh gerakan mangsa yg berusaha lolos.
2. Tergantung letaknya, namun dalam waktu 24 jam, sebuah jaring dapat kehilangan sifat² yg membuatnya mampu menangkap serangga.
3. Jaring harus dibongkar secara berkala dan dibangun kembali. Laba² ini makan dan mencerna benang² jaring yg dibongkarnya. Dan ia membangun jaring baru dari benang yg dicernanya.
4. Laba² tropis membangun jaring²nya pada malam hari dan memakannya menjelang pagi hari
Seperti yang kita ketahui, jaring laba² dapat menjerat mangsanya, yg bertubuh jauh lebih besar dari laba² pemilik jaring tersebut. Mangsa itu dapat dijerat hingga sulit terlepas. Dari luar jaring tersebut terlihat/tampak sangat kuat dan hebat, namun benarkah demikian?
Dari keterangan diatas (karakteristik jaring laba-laba), dapat diketahui, bahwa sebenarnya jaring laba² itu sangatlah lemah, tidak dapat bertahan lama, dan harus sering dibongkar dan dibangun kembali. Bukankah dng ayat itu, Allah menggelitik kita supaya mau berfikir dan meneliti mengenai jaring laba²?
Perhatikan pula ayat berikut ini:
QS.31. Luqman:
وَوَصَّيْنَا ٱلإِنْسَـٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun]. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Perhatikan kata-kata, "wahnan 'alaa wahnin/lemah diatas kelemahan". Jika diperhatikan, Allah hendak menunjukkan sesuatu hal yg terlihat kuat namun sebenarnya lemah, seperti keterangan ayat mengenai sarang laba² (sebelumnya).
Kita lihat bahwa seorang ibu yang mengandung, ia terlihat kuat diawalnya, saat kandungan masih kecil, namun semakin lama, kandungan semakin besar, sehingga ibu menjadi bertambah lemah dan terus bertambah lemah ...
>> Sehingga dapat disimpulkan, mengenai "pelindung-pelindung selain Allah" yang disebut dalam QS.29 ayat 41, adalah terlihat kuat diluarnya, namun sebenarnya lemah, dan terus bertambah lemah jika kita perhatikan. Mungkin mereka ("pelindung-pelindung selain Allah") memiliki senjata lengkap dan hebat, namun sebenarnya mereka itu lemah dan sangat lemah. Mereka kuat karena bergantung pada senjata modern, yg andaikan senjata itu macet atau kehabisan peluru, maka mereka adalah lemah, dan selemah-lemahnya.
Sangatlah berbeda jika pelindung kita adalah Allah, pernahkah Allah kehabisan peluru? Subhanallah ... Allah Mahaperkasa yg tidak satupun dapat mengalahkan Dia ...
> Bagaimanakah kata-kata didalam Al Qur'an yg menyatakan terlihat/tampak lemah dan sungguh-sungguh lemah?
Perhatikan ayat berikut ini:
QS.30. Ar Ruum:
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفاً وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ وَهُوَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْقَدِيرُ
54. Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
Keterangan ayat:
Kita diciptakan dari keadaan lemah, dan terlihat lemah, mulai dari dalam kandungan hingga dilahirkan (bayi).
Apakah kita punya kekuatan ketika masih didalam kandungan dan ketika masih bayi? Andaikan si Ibu menggugurkan kandungannya dng meminum obat atau memukuli perutnya, apakah kita bisa melawan dan menolaknya? Andaikan sewaktu kita masih bayi, ada yg mencekik kita, dapatkah kita melawannya? Sungguh, kita tidak mungkin melawan segala bentuk kezaliman, karena kita terlihat lemah dan memang sungguh-sungguh lemah ...
Ketika Allah menciptakan kita dari keadaan lemah, "lemah" disini di Al Qur'an disebut dengan "Dlo'fin" atau seringkali kita mengatakan lemah dng "dlo'if". Dalam tata-bahasa arab, "dlo'if" itu berarti: 1. lemah; 2.tidak kuasa; 3.tidak berdaya; 4.tidak berguna; 5.tidak ada artinya; 6.hina atau bisa juga berarti terlihat lemah dan sungguh-sungguh lemah. Tidak ada kekuatan dibaliknya yg tersembunyi ...
> Jadi hati-hati dalam menyebut lemah, sebab didalam bahasa Arab, banyak sekali kata-kata yg diartikan lemah. Namun kita harus teliti, lemah yg bagaimana yg disebutkan itu (didalam Al Qur'an)? Jangan sampai kita salah menafsirkan, kemudian menyatakan salah, atau mengatakan, "kok Al Qur'an berlawanan/berbeda dng pembuktian ilmu modern?". Tidak mungkin Allah salah, namun kitalah yg salah dalam menafsirkan ayat atau kita yang salah dalam melakukan penelitian ilmu pengetahuan, sehingga hasilnya salah.
Allah Mahabenar dan kitalah yg lemah dan sering salah, itu pasti. Jika kita mengakuinya dan tidak sombong ...
Didalam Al Qur'an terjemahan ditulis seperti ini:
QS.29. Al 'Ankabuut:
مَثَلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْلِيَآءَ كَمَثَلِ ٱلْعَنكَبُوتِ ٱتَّخَذَتْ بَيْتاً وَإِنَّ أَوْهَنَ ٱلْبُيُوتِ لَبَيْتُ ٱلْعَنكَبُوتِ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ
41. Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.
Ada sesuatu yang menarik dari ayat diatas yaitu masalah sarang laba-laba adalah yang paling lemah.
"wa inna auhanalbuyuuti/dan sungguh selemah-lemah rumah", Allah menyebut selemah-lemah rumah adalah jaring/sarang laba-laba. Mengapa demikian? Marilah kita perhatikan yg berikut ini:
Karakteristik Jaring Laba-laba (diringkas dari, Menjelajah dunia laba², 2004, Harun Yahya):
1. Memerlukan pengurusan yg terus-menerus, karena bagian spiral lengketnya bisa rusak oleh angin, hujan atau oleh gerakan mangsa yg berusaha lolos.
2. Tergantung letaknya, namun dalam waktu 24 jam, sebuah jaring dapat kehilangan sifat² yg membuatnya mampu menangkap serangga.
3. Jaring harus dibongkar secara berkala dan dibangun kembali. Laba² ini makan dan mencerna benang² jaring yg dibongkarnya. Dan ia membangun jaring baru dari benang yg dicernanya.
4. Laba² tropis membangun jaring²nya pada malam hari dan memakannya menjelang pagi hari
Seperti yang kita ketahui, jaring laba² dapat menjerat mangsanya, yg bertubuh jauh lebih besar dari laba² pemilik jaring tersebut. Mangsa itu dapat dijerat hingga sulit terlepas. Dari luar jaring tersebut terlihat/tampak sangat kuat dan hebat, namun benarkah demikian?
Dari keterangan diatas (karakteristik jaring laba-laba), dapat diketahui, bahwa sebenarnya jaring laba² itu sangatlah lemah, tidak dapat bertahan lama, dan harus sering dibongkar dan dibangun kembali. Bukankah dng ayat itu, Allah menggelitik kita supaya mau berfikir dan meneliti mengenai jaring laba²?
Perhatikan pula ayat berikut ini:
QS.31. Luqman:
وَوَصَّيْنَا ٱلإِنْسَـٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun]. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Perhatikan kata-kata, "wahnan 'alaa wahnin/lemah diatas kelemahan". Jika diperhatikan, Allah hendak menunjukkan sesuatu hal yg terlihat kuat namun sebenarnya lemah, seperti keterangan ayat mengenai sarang laba² (sebelumnya).
Kita lihat bahwa seorang ibu yang mengandung, ia terlihat kuat diawalnya, saat kandungan masih kecil, namun semakin lama, kandungan semakin besar, sehingga ibu menjadi bertambah lemah dan terus bertambah lemah ...
>> Sehingga dapat disimpulkan, mengenai "pelindung-pelindung selain Allah" yang disebut dalam QS.29 ayat 41, adalah terlihat kuat diluarnya, namun sebenarnya lemah, dan terus bertambah lemah jika kita perhatikan. Mungkin mereka ("pelindung-pelindung selain Allah") memiliki senjata lengkap dan hebat, namun sebenarnya mereka itu lemah dan sangat lemah. Mereka kuat karena bergantung pada senjata modern, yg andaikan senjata itu macet atau kehabisan peluru, maka mereka adalah lemah, dan selemah-lemahnya.
Sangatlah berbeda jika pelindung kita adalah Allah, pernahkah Allah kehabisan peluru? Subhanallah ... Allah Mahaperkasa yg tidak satupun dapat mengalahkan Dia ...
> Bagaimanakah kata-kata didalam Al Qur'an yg menyatakan terlihat/tampak lemah dan sungguh-sungguh lemah?
Perhatikan ayat berikut ini:
QS.30. Ar Ruum:
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفاً وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ وَهُوَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْقَدِيرُ
54. Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
Keterangan ayat:
Kita diciptakan dari keadaan lemah, dan terlihat lemah, mulai dari dalam kandungan hingga dilahirkan (bayi).
Apakah kita punya kekuatan ketika masih didalam kandungan dan ketika masih bayi? Andaikan si Ibu menggugurkan kandungannya dng meminum obat atau memukuli perutnya, apakah kita bisa melawan dan menolaknya? Andaikan sewaktu kita masih bayi, ada yg mencekik kita, dapatkah kita melawannya? Sungguh, kita tidak mungkin melawan segala bentuk kezaliman, karena kita terlihat lemah dan memang sungguh-sungguh lemah ...
Ketika Allah menciptakan kita dari keadaan lemah, "lemah" disini di Al Qur'an disebut dengan "Dlo'fin" atau seringkali kita mengatakan lemah dng "dlo'if". Dalam tata-bahasa arab, "dlo'if" itu berarti: 1. lemah; 2.tidak kuasa; 3.tidak berdaya; 4.tidak berguna; 5.tidak ada artinya; 6.hina atau bisa juga berarti terlihat lemah dan sungguh-sungguh lemah. Tidak ada kekuatan dibaliknya yg tersembunyi ...
> Jadi hati-hati dalam menyebut lemah, sebab didalam bahasa Arab, banyak sekali kata-kata yg diartikan lemah. Namun kita harus teliti, lemah yg bagaimana yg disebutkan itu (didalam Al Qur'an)? Jangan sampai kita salah menafsirkan, kemudian menyatakan salah, atau mengatakan, "kok Al Qur'an berlawanan/berbeda dng pembuktian ilmu modern?". Tidak mungkin Allah salah, namun kitalah yg salah dalam menafsirkan ayat atau kita yang salah dalam melakukan penelitian ilmu pengetahuan, sehingga hasilnya salah.
Allah Mahabenar dan kitalah yg lemah dan sering salah, itu pasti. Jika kita mengakuinya dan tidak sombong ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar