Sesungguhnya panggilan Allah ada 2, PENUHILAH panggilan pertama sebelum datangnya panggilan yg kedua.
Panggilan pertama pasti sangatlah nikmat dan menyenangkan, sedangkan panggilan kedua bisa jadi sangat dahsyat dan mengerikan ...
>> Panggilan pertama adalah adzan (panggilan Allah yg dilakukan oleh para Muadzin), karena itu penuhilah panggilan sholat berjamaah sesegera mungkin di Masjid.
>> Panggilan kedua adalah kematian (panggilan Allah yg dilakukan oleh Malaikat Izroil), jika seseorang itu senang dan ridlo dalam memenuhi panggilan pertama, maka panggilan kedua sangatlah menyenangkan, namun jika panggilan pertama jarang dipenuhi atau bahkan tidak pernah memenuhinya (tidak sholat), maka panggilan kedua sangatlah dahsyat dan mengerikan ...
Barangsiapa ingin selamat pada panggilan kedua, maka hendaknya ia ridlo dan segera dalam mendatangi panggilan pertama ...
____________
QS. 2. Al Baqarah:
وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلوٰةَ وَآتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُواْ مَعَ ٱلرَّاكِعِينَ
43. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'[perintah wajibnya shalat fardlu berjama'ah].
QS.24. An Nuur:
قُلْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ فَإِن تَوَلَّوْاْ فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُمْ مَّا حُمِّلْتُمْ وَإِن تُطِيعُوهُ تَهْتَدُواْ وَمَا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلاَّ ٱلْبَلَـٰغُ ٱلْمُبِينُ
54. Katakanlah: "Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang(melalui perkataan, tindakan, perbuatan, persetujuan dan larangan beliau SAW -dalam hadits yg shohih-)."
Dari Ibnu Mas'ud r.a.,katanya: "Barangsiapa yang senang kalau menemui Allah Ta'ala besok -pada hari kiamat- dalam keadaan Muslim, maka hendaklah ia menjaga shalat-shalat fardhu ini di waktu ia dipanggil untuk mendatanginya -yakni jika sudah mendengar adzan, sebab sesungguhnya Allah telah mensyariatkan kepada Nabimu semua s.a.w. beberapa jalan petunjuk dan sesungguhnya shalat-shalat itu adalah termasuk sebagian dari jalan-jalan petunjuk tersebut. Andaikata engkau semua mengerjakan shalat -fardlu- dalam rumah-rumahmu sendiri sebagaimana shalatnya orang yang suka meninggalkan jamaah itu, yakni yang bersembahyang dalam rumahnya, niscayalah engkau semua telah meninggalkan sunnah Nabimu, selanjutnya jikalau engkau semua telah meninggalkan sunnah Nabimu, maka niscayalah engkau semua tersesat. Sungguh-sungguh saya telah melihat sendiri bahwa tidak ada seorangpun yang suka meninggalkan shalat-shalat -itu dengan berjamaah- melainkan ia adalah seorang munafik yang dapat dimaklumi kemunafikannya. Sungguh ada seseorang yang didatangkan untuk menghadiri shalat berjamaah, -karena ia sakit keras maka- ia disandarkan antara dua orang lelaki sehingga ia dapat ditegakkan di dalam shaf -karena ia mengetahui betapa besar fadhilahnya shalat berjamaah itu."
(Riwayat Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Andaikata para manusia itu mengetahui betapa besar pahalanya beradzan dan menempati shaf pertama -di waktu shalat, kemudian mereka tidak menemukan jalan untuk memperolehnya itu melainkan dengan cara mereka mengadakan undian, niscayalah mereka akan melakukan undian itu. Juga andaikata para manusia mengetahui betapa besar pahalanya datang lebih dulu -untuk melakukan shalat-, niscayalah mereka akan berlomba-lomba untuk itu. Demikian pula andaikata mereka mengetahui betapa besar pahalanya shalat Isya dan shalat Subuh -dengan berjamaah, niscayalah mereka akan mendatangi kedua shalat itu, sekalipun dengan berjalan merangkak." (Muttafaq 'alaih)
Alistiham artinya mengadakan undian dan Attahjir ialah datang paling awal untuk mengerjakan shalat - di masjid.
Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ada seorang lelaki buta matanya datang kepada Nabi s.a.w. lalu berkata: "Ya Rasulullah, saya ini tidak mempunyai seorang pembimbing yang dapat membimbing saya untuk pergi ke masjid," lalu ia meminta kepada Rasulullah s.a.w. supaya diberi kelonggaran untuk bersembahyang di rumahnya saja, kemudian beliau s.a.w. memberikan kelonggaran padanya. Setelah orang itu menyingkir, lalu beliau s.a.w. memanggilnya dan berkata padanya: "Adakah engkau mendengar adzan shalat?" Orang itu menjawab: "Ya, mendengar." Beliau s.a.w. bersabda lagi: "Kalau begitu, kabulkanlah isi azannya itu (segeralah mendatangi suara adzan untuk sholat berjamaah)." (Riwayat Muslim)
Bab:Jangan Sampai Menyesal Ketika Tidak Memenuhi Panggilan Pertama Hingga Akhirnya Datang Panggilan yang Kedua (Al Maut)
QS. 23. Al Mu'minuun:
حَتَّىٰ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ٱرْجِعُونِ
99. Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia)[keadaan sebagian orang-orang di waktu menghadapi sakratul maut, minta supaya diperpanjang umur mereka, agar mereka dapat berbuat amal saleh],
لَعَلِّىۤ أَعْمَلُ صَـٰلِحاً فِيمَا تَرَكْتُ كَلاَّ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا وَمِن وَرَآئِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
100. agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan[mereka sekarang telah menghadapi suatu kehidupan baru, yaitu kehidupan dalam kubur, yang membatasi antara dunia dan akhirat, yg tidak mungkin bagi mereka untuk kembali lagi ke dunia yg dahulu].
Panggilan pertama pasti sangatlah nikmat dan menyenangkan, sedangkan panggilan kedua bisa jadi sangat dahsyat dan mengerikan ...
>> Panggilan pertama adalah adzan (panggilan Allah yg dilakukan oleh para Muadzin), karena itu penuhilah panggilan sholat berjamaah sesegera mungkin di Masjid.
>> Panggilan kedua adalah kematian (panggilan Allah yg dilakukan oleh Malaikat Izroil), jika seseorang itu senang dan ridlo dalam memenuhi panggilan pertama, maka panggilan kedua sangatlah menyenangkan, namun jika panggilan pertama jarang dipenuhi atau bahkan tidak pernah memenuhinya (tidak sholat), maka panggilan kedua sangatlah dahsyat dan mengerikan ...
Barangsiapa ingin selamat pada panggilan kedua, maka hendaknya ia ridlo dan segera dalam mendatangi panggilan pertama ...
____________
QS. 2. Al Baqarah:
وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلوٰةَ وَآتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُواْ مَعَ ٱلرَّاكِعِينَ
43. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'[perintah wajibnya shalat fardlu berjama'ah].
QS.24. An Nuur:
قُلْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ فَإِن تَوَلَّوْاْ فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُمْ مَّا حُمِّلْتُمْ وَإِن تُطِيعُوهُ تَهْتَدُواْ وَمَا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلاَّ ٱلْبَلَـٰغُ ٱلْمُبِينُ
54. Katakanlah: "Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang(melalui perkataan, tindakan, perbuatan, persetujuan dan larangan beliau SAW -dalam hadits yg shohih-)."
Dari Ibnu Mas'ud r.a.,katanya: "Barangsiapa yang senang kalau menemui Allah Ta'ala besok -pada hari kiamat- dalam keadaan Muslim, maka hendaklah ia menjaga shalat-shalat fardhu ini di waktu ia dipanggil untuk mendatanginya -yakni jika sudah mendengar adzan, sebab sesungguhnya Allah telah mensyariatkan kepada Nabimu semua s.a.w. beberapa jalan petunjuk dan sesungguhnya shalat-shalat itu adalah termasuk sebagian dari jalan-jalan petunjuk tersebut. Andaikata engkau semua mengerjakan shalat -fardlu- dalam rumah-rumahmu sendiri sebagaimana shalatnya orang yang suka meninggalkan jamaah itu, yakni yang bersembahyang dalam rumahnya, niscayalah engkau semua telah meninggalkan sunnah Nabimu, selanjutnya jikalau engkau semua telah meninggalkan sunnah Nabimu, maka niscayalah engkau semua tersesat. Sungguh-sungguh saya telah melihat sendiri bahwa tidak ada seorangpun yang suka meninggalkan shalat-shalat -itu dengan berjamaah- melainkan ia adalah seorang munafik yang dapat dimaklumi kemunafikannya. Sungguh ada seseorang yang didatangkan untuk menghadiri shalat berjamaah, -karena ia sakit keras maka- ia disandarkan antara dua orang lelaki sehingga ia dapat ditegakkan di dalam shaf -karena ia mengetahui betapa besar fadhilahnya shalat berjamaah itu."
(Riwayat Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Andaikata para manusia itu mengetahui betapa besar pahalanya beradzan dan menempati shaf pertama -di waktu shalat, kemudian mereka tidak menemukan jalan untuk memperolehnya itu melainkan dengan cara mereka mengadakan undian, niscayalah mereka akan melakukan undian itu. Juga andaikata para manusia mengetahui betapa besar pahalanya datang lebih dulu -untuk melakukan shalat-, niscayalah mereka akan berlomba-lomba untuk itu. Demikian pula andaikata mereka mengetahui betapa besar pahalanya shalat Isya dan shalat Subuh -dengan berjamaah, niscayalah mereka akan mendatangi kedua shalat itu, sekalipun dengan berjalan merangkak." (Muttafaq 'alaih)
Alistiham artinya mengadakan undian dan Attahjir ialah datang paling awal untuk mengerjakan shalat - di masjid.
Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ada seorang lelaki buta matanya datang kepada Nabi s.a.w. lalu berkata: "Ya Rasulullah, saya ini tidak mempunyai seorang pembimbing yang dapat membimbing saya untuk pergi ke masjid," lalu ia meminta kepada Rasulullah s.a.w. supaya diberi kelonggaran untuk bersembahyang di rumahnya saja, kemudian beliau s.a.w. memberikan kelonggaran padanya. Setelah orang itu menyingkir, lalu beliau s.a.w. memanggilnya dan berkata padanya: "Adakah engkau mendengar adzan shalat?" Orang itu menjawab: "Ya, mendengar." Beliau s.a.w. bersabda lagi: "Kalau begitu, kabulkanlah isi azannya itu (segeralah mendatangi suara adzan untuk sholat berjamaah)." (Riwayat Muslim)
Bab:Jangan Sampai Menyesal Ketika Tidak Memenuhi Panggilan Pertama Hingga Akhirnya Datang Panggilan yang Kedua (Al Maut)
QS. 23. Al Mu'minuun:
حَتَّىٰ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ٱرْجِعُونِ
99. Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia)[keadaan sebagian orang-orang di waktu menghadapi sakratul maut, minta supaya diperpanjang umur mereka, agar mereka dapat berbuat amal saleh],
لَعَلِّىۤ أَعْمَلُ صَـٰلِحاً فِيمَا تَرَكْتُ كَلاَّ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا وَمِن وَرَآئِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
100. agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan[mereka sekarang telah menghadapi suatu kehidupan baru, yaitu kehidupan dalam kubur, yang membatasi antara dunia dan akhirat, yg tidak mungkin bagi mereka untuk kembali lagi ke dunia yg dahulu].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar