Dalil dalam Al Quran:
Allah Ta’ala berfirman,
يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا
“Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri.” (QS. Al An’am: 158).
Dan dalam hadits disebutkan,
ثَلاَثٌ إِذَا خَرَجْنَ (لَمْ يَنْفَعْ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ) الآيَةَ الدَّجَّالُ وَالدَّابَّةُ وَطُلُوعُ الشَّمْسِ مِنَ الْمَغْرِبِ أَوْ مِنْ مَغْرِبِهَا
“Tiga tanda, jika semuanya telah terjadi, maka tidak akan berguna lagi keimanan seseorang sebelumnya, yaitu; keluarnya Dajjal, binatang melata, dan terbitnya matahari dari barat atau dari tempat terbenamnya” (HR. Tirmidzi no. 3072 dan Ahmad 2/445. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Hadits ini menunjukkan adanya korelasi dengan ayat di atas, sehingga sangat tepat sekali menunjukkan adanya Dajjal di akhir zaman.
Al Qur’an sendiri mengisyaratkan bahwa ‘Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman seperti pada firman Allah Ta’ala,
وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya.” (QS. An Nisa’: 159).
Dan pada firman Allah Ta’ala,
وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.” (QS. Az Zukhruf: 61).
Jika benar Isa akan turun di akhir zaman dan misi beliau adalah membunuh Dajjal, maka cukup dengan kita menyebut turunnya Isa, itu menandakan akan munculnya Dajjal. Apalagi antara Isa dan Dajjal sama-sama disebut Al Masih.
Inilah di antara alasan mengapa Dajjal tidak disebutkan dalam Al Qur’an sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani.
Berita tentang Dajjal juga sudah disebutkan dalam ayat Al Qur’an,
لَخَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ghofir/Al Mu’min: 57)
Yang dimaksud dengan penciptaan manusia di sini adalah Dajjal. Sebagaimana yang mendukung hal ini adalah hadits,
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
“Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Mengenai surat Ghofir ayat 57, Al Baghowi mengatakan, “Sebagian ulama mengatakan: yaitu yang lebih besar dari ujian dari Dajjal. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya, yaitu orang Yahudi yang selalu memperdebatkan tentang Dajjal.”
Dari Imran bin Hushain radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada suatu peristiwapun antara jarak waktu semenjak Allah menciptakan Adam sampai datangnya hari kiamat nanti, yang lebih besar daripada perkara Dajjal." (Riwayat Muslim)
Abd bin Humaid menceritakan kepada kami, Abdurrazaq mengabarkan kepada kami, Ma'mar mengabarkan kepada kami, dari AzZuhri, dari Salim, dari Ibnu Umar. ia berkata: Rasulullah pernah berdiri di tengah orang-orang. Beliau lalu memuji Allah dengan pujian yang layak untukNya. Beliau lalu menceritakan tentang Dajjal dan bersabda, "Sesungguhnya aku akan memperingatkan kalian. Tidak ada seorang Nabi pun melainkan ia telah memberi peringatan kepada kaumnya. Nabi Nuh telah memperingatkan kaumnya. Aku akan menceritakan tentang Dajjal yang tidak pernah diceritakan oleh seorang nabi pun kepada kaumnya. Kalian akan mengetahui Dajjal itu buta sebelah mata, sedangkan Allah tidaklah buta sebelah mata (Allah maha Melihat, maha Adil dan maha Mengetahui, tidak ada yg tidak diketahui Allah. Bahkan karena maha Adilnya Allah, orang kafirpun masih diberi makan dan minum didunia ini. Sedangkan dajjal, orang yg kafir terhadap dajjal malah disiksa dan diperlakukan tidak adil)."
Shahih: Shahih Al Adab Al Mufrad; Muttafaq 'alaih dan Shahih Sunan Tirmidzi(2235).
Muhammad bin Abdul A'la AshShan'ani menceritakan kepada kami, Al Mu'tamir bin Sulaiman menceritakan kepada kami, dari Ubaidillah bin Umar, dari Nafi', dari Rasulullah: Beliau pernah ditanya tentang Dajjal. Maka beliau menjawab, "Ingatlah, sesungguhnya Rabb kalian tidaklah buta sebelah mata. Ingatlah, sesungguhnya ia (Dajjal) itu buta mata kanannya seperti buah anggur yang redup/layu (hilang cahayanya). "
Shahih: Al Bukhari (3439), Muslim (1/107) dan Shahih Sunan Tirmidzi(2241)
Tambahan:
Sesungguhnya Dajjal adalah seorang pemuda yang rambutnya sangat keriting, matanya menonjol, tidak memiliki anak, tidak pernah pergi haji ataupun umroh karena tidak bisa memasuki Makkah dan Madinah, ... dst.
Diriwayatkan dari AzZuhri. Umar bin Tsabit Al Anshari mengabarkan kepada kami, beberapa sahabat Nabi mengabarkan kepada kami, "Bahwa Nabi pada hari itu berkata kepada orang-orang dengan memberikan peringatan kepada mereka akan datangnya suatu fitnah." Beliau bersabda, "Kalian mengetahui bahwa TIDAK ada seorang pun dari kalian yang dapat MELIHAT Tuhannya hingga ia meninggal dunia (setelah manusia wafat, baru dapat melihat Allah). Di antara kedua mata Dajjal tertuliskan huruf kaf, fa, ra (kafir). Orang yang membenci perbuatannya sajalah yang dapat membacanya ".
Shahih: Ash-Shahihah (2861); Muslim dan Shahih Sunan Tirmidzi(2235).
Keterangan:
Dajjal akan muncul dan mengaku sebagai tuhan dengan menampakkan segala keajaiban dan kedahsyatan. Namun itu semua sebenarnya hanya dustanya saja. Dajjal (pendusta) sangat tidak adil, orang yg beriman kepada dajjal akan diberi kenikmatan dan bagi yg kafir(ingkar) terhadap dajjal akan disiksa. Karena itu orang yg beriman kepada Allah, hendaknya memilih yg merupakan siksaan dan kepedihan dari dajjal, karena itu sesungguhnya kenikmatan yg sebenarnya.
Muhammad bin Basysyar dan Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, keduanya berkata, dari Rauh bin Ubadah, Said bin Abu Urwah menceritakan kepada kami, dari Abu AtTayyah, dari Al Mughirah bin Subai', dari Amr bin Huraits, dari Abu Bakar AshShiddiq, ia berkata: Rasulullah bersabda, "Dajjal akan keluar dari belahan bumi sebelah timur yang disebut 'Khurasan'. Dia diikuti oleh beberapa kaum. Wajah mereka terlihat seolah seperti perisai yang menutupi ".
Shahih: Ibnu Majah (4072) dan Shahih Sunan Tirmidzi(2237).
Dari Anas r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Yang mengikuti Dajjal dari golongan kaum Yahudi Ashbihan itu ada sebanyak tujuh puluh ribu orang. Mereka itu mengenakan pakaian kependetaan."
(Riwayat Muslim)
Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada suatu negeripun melainkan akan diinjak oleh Dajjal, kecuali hanya Makkah dan Madinah yang tidak. Tiada suatu lorong-pun dari lorong-lorong Makkah dan Madinah itu, melainkan di situ ada para malaikat yang berbaris rapat untuk melindunginya. Kemudian Dajjal itu turunlah di suatu tanah yang berpasir -di luar Madinah- lalu kota Madinah bergoncanglah sebanyak tiga goncangan dan dari goncangan-goncangan itu Allah akan mengeluarkan akan setiap orang kafir dan munafik." (Riwayat Muslim)
Dari Rib'iy bin Hirasy, katanya: "Saya berangkat dengan Abu Mas'ud al-Anshari ke tempat Hudzaifah al-Yaman radhiallahu 'anhum, lalu Abu Mas'ud berkata kepadanya: "Beritahukanlah kepadaku apa yang pernah engkau dengar dari Rasulullah s.a.w. perihal Dajjal." Hudzaifah lalu berkata: "Nabi s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Dajjal itu keluar dan sesungguhnya beserta Dajjal itu ada air dan api. Adapun yang dilihat oleh para manusia sebagai air, maka sebenarnya itu adalah api yang membakar, sedang apa yang dilihat oleh para manusia sebagai api, maka sebenarnya itu adalah air yang dingin dan tawar. Maka barangsiapa yang menemui Dajjal di antara engkau semua, hendaklah masuk dalam benda yang dilihatnya sebagai api, karena sesungguhnya ini adalah air tawar dan nyaman sekali."
Setelah itu Abu Mas'ud berkata: "Sayapun benar-benar pernah mendengar yang seperti itu." (Muttafaq 'alaih)
Bab:Jangan mendekati dajjal, tapi larilah menjauhinya, karena kita tdk akan bisa mengalahkannya
Abd bin Humaid menceritakan kepada kami, Abdurrazaq mengabarkan kepada kami, Ma'mar mengabarkan kepada kami, dari AzZuhri, dari Salim, dari Ibnu Umar,"... Rasulullah berkata, "Pergilah, kamu tidak akan mampu melebihi kemampuanmu. " Umar berkata, "Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk memenggal lehernya." Rasulullah kemudian berkata, "Jika dia benar seorang (Dajjal) maka kamu TIDAK akan dapat menguasai dirinya (mengalahkannya). Jika dia bukan Dajjal maka tidak baik untukmu membunuhnya " Abdurrazaq menyatakan bahwa yang dimaksud di sini adalah Dajjal.
Shahih: Shahih Al Adab Al Mufrad, Muttafaq alaih dan Shahih Sunan Tirmidzi(2249).
Dari Ummu Syarik radhiallahu 'anha bahwasanya ia mendengar Nabi s.a.w. bersabda: "Niscayalah sekalian manusia itu sama melarikan diri dari gangguan Dajjal yaitu ke gunung-gunung." (Riwayat Muslim)
Tambahan:
Ada suatu riwayat, seorang pemuda akan menemui dajjal. Pemuda itu masih memiliki iman kepada Allah sebelum bertemu dajjal. Namun ketika berjumpa dengan dajjal, pemuda itu langsung berbalik arah beriman kepada dajjal. Karena itu, jangan dekati dajjal, jauhilah sejauh-jauhnya. Umar saja dianggap tidak akan bisa mengalahkan dajjal oleh Nabi SAW, padahal Umar seseorang yg sangat tangguh dalam berperang.
Dari Abu Said al-Khudri r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: "Dajjal keluar lalu ada seseorang dari golongan kaum mu'minin, ia ditemui oleh beberapa orang penyelidik yakni para penyelidik dari Dajjal. Mereka berkata kepada orang itu: "Ke mana engkau bersengaja pergi?" la menjawab: "Saya sengaja akan pergi ke tempat orang yang keluar -yakni yang baru muncul dan yang dimaksudkan ialah Dajjal-." Mereka berkata: "Apakah engkau tidak beriman dengan tuhan kita (yg dimaksud dajjal)." la menjawab: "Tuhan kita tidak samar-samar lagi sifat-sifat keagungannya -sedangkan Dajjal itu tampaknya saja menunjukkan kedustaannya-." Orang-orang itu sama berkata: "Bunuhlah ia." Sebagian orang berkata kepada yang lainnya: "Bukankah engkau semua telah dilarang oleh tuhanmu(dajjal) kalau membunuh seseorang tanpa memperoleh persetujuannya."
Merekapun pergilah dengan membawa orang itu ke Dajjal. Setelah Dajjal dilihat oleh orang mu'min itu, lalu orang mu'min tadi berkata: "Hai sekalian manusia, sesungguhnya inilah Dajjal yang disebut-sebutkan oleh Rasulullah s.a.w. Dajjal memerintah pengikut-pengikutnya menangkap orang mu'min itu lalu ia ditelentangkan pada perutnya. Dajjal berkata: "Ambillah ia lalu lukailah -hajarlah/siksalah ia-." Seterusnya ia diberi pukulan bertubi-tubi pada punggung serta perutnya. Dajjal berkata: "Apakah engkau tidak suka beriman kepadaku?" Orang mu'min itu berkata: "Engkau adalah al-Masih maha pendusta." la diperintah menghadap kemudian digergajilah ia dengan gergaji dari pertengahan tubuhnya, yaitu antara kedua kakinya -maksudnya dibelah dua-. Dajjal lalu berjalan diantara dua potongan tubuh itu, kemudian berkata: "Berdirilah." Orang mu'min tadi terus berdiri tegak, kemudian Dajjal berkata padanya. "Apakah engkau tidak suka beriman kepadaku." la berkata: "Saya tidak bertambah melainkan kewaspadaan dalam menilai siapa sebenarnya engkau itu." Selanjutnya orang mu'min itu berkata: "Hai sekalian manusia, janganlah ia sampai dapat berbuat sedemikian tadi kepada seseorangpun dari para manusia, setelah saya sendiri mengalaminya." la diambil lagi oleh Dajjal untuk disembelih. Kemudian Allah membuat tabir tembaga yang terletak antara leher sampai ke tengkuknya, maka tidak ada jalan bagi Dajjal untuk dapat membunuhnya. Seterusnya Dajjal lalu mengambil orang tadi, yaitu kedua tangan serta kedua kakinya, lalu melemparkannya. Orang-orang sama mengira bahwasanya orang itu dilemparkan olehnya ke neraka, tetapi sebenarnya ia dimasukkan dalam Syurga." Setelah itu Rasulullah s.a.w. bersabda: "Orang itulah sebesar-besar para manusia dalam hal kesyahidannya -yakni kematian syahidnya- di sisi Allah yang menguasai semesta alam ini."
Diriwayatkan oleh Imam Muslim. Imam Bukhari juga meriwayatkan sebagiannya dengan uraian yang semakna dengan di atas itu.
Almasalihu yaitu para pengintai atau penyelidik.
Bab:Kalau tidak ada manusia biasa yg bisa membunuh dajjal, lalu siapa yg bisa membunuhnya?
Dari Annawwas bin Sam'an r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. menyebut-nyebutkan perihal Dajjal pada suatu pagi. Beliau s.a.w. menguraikan Dajjal itu kadang-kadang suaranya direndahkan dan kadang-kadang dikeraskan ... *hadis ini sangat panjang hingga* ...
Dalam keadaan sebagaimana di atas itu, kemudian Allah Ta'ala mengutus Isa al-Masih putera Maryam. la turun di menara -atau rumah tinggi- putih warnanya, yang terletak di sebelah selatan Damsyik, yaitu mengenakan dua lembar pakaian yang bersumba, dengan meletakkan kedua tapak tangannya atas sayap dua malaikat. Jikalau ia menundukkan kepalanya, maka mencucurlah air dari kepalanya itu, sedang apabila ia mengangkatnya, maka berjatuhanlah dari-padanya permata-permata besar bagaikan mutiara. Maka tiada seorang kafirpun yang berdiam di sesuatu tempat yang dapat mencium bau tubuhnya itu, melainkan ia pasti mati dan jiwanya itu terhenti sejauh terhentinya pandangan matanya. Selanjutnya al-Masih mencari Dajjal itu sehingga dapat menemukannya di pintu gerbang negeri Luddin, kemudian ia membunuhnya.
Seterusnya Isa a.s. mendatangi kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari kejahatan Dajjal itu, lalu ia mengusap wajah-wajah mereka -maksudnya melapangkan kesukaran-kesukaran yang mereka alami selama kekuasaan Dajjal tersebut- dan ia memberitahukan kepada mereka bahwa mereka akan memperoleh derajat yang tinggi dalam syurga. Dalam keadaan yang sedemikian itu lalu Allah memberikan wahyu kepada Isa a.s. bahwasanya Aku -Allah- telah mengeluarkan beberapa orang hambaKu yang tiada kekuasaan bagi siapapun untuk menentang serta berperang dengan mereka itu. Maka itu kumpulkanlah hamba-hambaKu -yang menjadi kaum mu'minin- itu ke gunung Thur. Orang-orang yang dikeluarkan oleh Allah itu ialah bangsa Ya'juj dan Ma'juj.
Mereka itu mengalir secara cepat sekali dari setiap tempat yang tinggi. Kemudian berjalanlah barisan pertama dari mereka itu di danau Thabariyah, lalu minum airnya, selanjutnya berjalanlah barisan terakhir dari mereka lalu mereka ini berkata: "Danau ini tentunya tadi masih ada airnya -dan kini sudah habis.-" Nabiullah Isa a.s. serta sekalian sahabat-sahabatnya dikurung -yakni dikepung dari segala jurusan sehingga tidak dapat keluar-, sampai-sampai nilai sebuah kepala lembu bagi seseorang di antara mereka itu adalah lebih berharga dari seratus uang dinar emas bagi seseorang di antara engkau semua pada hari ini. Nabiullah Isa a.s. dan sahabat-sahabatnya radhiallahu 'annum semuanya merendahkan diri kepada Allah Ta'ala memohonkan agar kesukaran itu segera dilenyapkan.
Allah Ta'ala lalu menurunkan ulat atas bangsa Ya'juj dan Ma'juj tadi di leher-leher mereka, kemudian menjadilah mereka itu sebagai korban yang mati seluruhnya dalam waktu sekaligus, seperti kematian seseorang manusia. Nabiullah Isa a.s. serta sahabat-sahabatnya radhiallahu 'annum lalu turun ke bumi. Mereka tidak menemukan sejengkal tanahpun di bumi itu melainkan terpenuhi oleh bau busuk dan bau basin mayat-mayat bangsa-bangsa Ya'juj dan Ma'juj tadi. Selanjutnya Nabiullah Isa a.s. dan sahabat-sahabatnya radhiallahu 'annum sama merendahkan diri lagi kepada Allah Ta'ala sambil memohonkan agar mayat-mayat mereka dilenyapkan. Allah Ta'ala menurunkan burung sebesar batang-batang leher unta dan burung inilah yang membawa mereka lalu meletakkan mereka itu di sesuatu tempat yang telah dikehendaki oleh Allah. Seterusnya Allah 'Azza-wajalla lalu menurunkan hujan yang tidak tertutup daripadanya tempat yang bertanah keras ataupun yang lunak -yakni semuanya pasti terkena siraman hujan itu-, kemudian hujan itu membasuh merata di bumi sehingga menyebabkan bumi itu bersih bagaikan kaca. Kepada bumi itu lalu dikatakan: "Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan luapkanlah keberkahanmu." Maka pada saat itu sekelompok manusia cukup makan dari sebiji buah delima saja -karena amat besarnya-. Merekapun dapat bernaung di bawah kulit tempurung delima tadi dan dikaruniakanlah keberkahan dalam air susu, sehingga sesungguhnya seekor unta yang mengandung air susu niscayalah dapat mencukupi segolongan besar dari para manusia, seekor lembu yang mengandung air susu dapat mencukupi sekabilah manusia, sedang seekor kambing yang mengandung susu dapat mencukupi sedesa manusia. Seterusnya di waktu mereka dalam keadaan yang sedemikian itu, tiba-tiba Allah Ta'ala mengirimkan angin yang sejuk nyaman, lalu angin itu mengambil nyawa kaum mu'minin itu dari bawah ketiaknya. Jadi angin itulah yang mencabut jiwa setiap orang mu'min dan setiap orang Muslim. Kini yang tertinggal adalah golongan manusia yang jahat-jahat yang saling bercampur-baur -antara lelaki dan perempuan- sebagaimana bercampur-baurnya sekelompok keledai. Maka di atas mereka inilah menjelang tibanya hari kiamat." (Riwayat Muslim)
QS.21. Al Anbiyaa':
حَتَّىٰ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِّن كُلِّ حَدَبٍ يَنسِلُونَ
96. Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.
Tafsir Jalalain:
(Hingga) (apabila dibukakan) dapat dibaca Futihat dan Futtihat (Yakjuj dan Makjuj) dapat dibaca Yakjuj wa Makjuj dan Yajuj wa Majuj, keduanya adalah nama bagi dua kabilah 'Ajam. Sebelum kalimat ini diperkirakan adanya Mudhaf, maksudnya tembok yang mengurung Yakjuj dan Makjuj; hal itu akan terjadi bila hari kiamat sudah dekat (dan mereka dari seluruh tempat-tempat yang tinggi) yakni dataran-dataran tinggi (turun dengan cepatnya) artinya, mereka turun dengan sangat cepat.
Dari Ummul mu'minin yakni Ummulhakam, yaitu Zainab binti Jahsy radhiallahu 'anha, bahwasanya Rasulullah s.a.w. masuk dalam rumahnya dengan rasa ketakutan. Beliau s.a.w. mengucapkan: "La ilaha illallah, celaka bagi bangsa Arab, karena adanya keburukan yang telah dekat. Hari itu telah terbuka tabir Ya'juj dan Ma'juj, seperti ini," dan beliau s.a.w. mengolongkan kedua jarinya sebagai bulatan, yakni ibu jari dan jari sebelahnya -jari telunjuk-. Saya -Zainab- lalu berkata: "Ya Rasulullah, apakah kita akan binasa, sedangkan di kalangan kita masih ada orang-orang yang shalih?" Beliau s.a.w. bersabda: "Ya jikalau keburukan itu telah banyak." (Muttafaq 'alaih)
Keterangan:
Ya'juj dan Ma'juj adalah dua bangsa yang dahulu banyak membuat kerusakan di atas bumi, lalu batas daerah kediaman mereka itu ditutup dengan cor-coran besi bercampur tembaga, sehingga mereka tidak dapat keluar dari situ,sebab tembok besi bercampur tembaga tadi amat tebal dan licinnya, pula sangat tinggi. Nanti apabila sudah dekat sekali tibanya hari kiamat kedua bangsa itu akan dapat keluar, sebab temboknya pecah-pecah dan hancur. Keluarnya kedua bangsa itu merupakan alamat besar bahwa hari kiamat sudah dekat sekali tibanya. Hadis tsb menunjukkan bahwa manakala di dalam suatu tempat atau negeri sudah terlampau banyak keburukan, kemungkaran, kefasikan dan kecurangan, maka kebinasaan dan kerusakan akan merata di daerah itu dan tidak hanya mengenai orang jahat-jahat saja, tetapi orang-orang shalih tidak akan dapat menghindarkan diri dari azab Allah itu, sekalipun jumlah mereka itu cukup banyak. Oleh sebab itu marilah kita semua berusaha menegakkan yg ma'ruf dan mencegah segala macam kemaksiatan dan kemungkaran, agar jangan sampai terjadi malapetaka sebagaimana yang diuraikan di atas.
--------------------------
Ingatlah, dajjal itu juga makhluk, ia pernah dilahirkan, sehingga pernah mengalami kematian. Sedangkan Allah, Tidak pernah dilahirkan namun justru Dia yang menjadikan/menciptakan segala sesuatu, sekehendakNya.
Tidak ada satupun yang serupa atau dapat menyerupai Dia. Mahasuci Allah dari segala yang mereka persekutukan denganNya.
Dia hidup Kekal dan terus menerus mengurus makhluk-Nya. Dia tidak mengantuk dan tidak pula tidur. Dialah Tuhan di langit dan di bumi, Tidak ada Tuhan selain Dia, dan kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi, termasuk dajjal dan pasukannya.
Sungguh dajjal itu pendusta terbesar sejak jaman Nabi Adam as, hingga akhir jaman, karena itu berhati-hatilah dengan kemampuan dajjal yang luar-biasa, namun sebenarnya hanyalah tipuan saja ...
Semua kebaikan dan keindahan yg ditawarkan dajjal itu adalah remeh/sepele bagi Allah. Dajjal menawarkan keindahan/surga, padahal itu sebenarnya adalah neraka, dan dajjal juga menawarkan kesusahan/neraka, padahal sebenarnya adalah surga.
Dajjal hanya mampu menawarkan kenikmatan kelas dunia, namun Allah yang menciptakan dunia, langit dan seluruh galaksi ini tanpa ada bantuan dari makhluqNya, termasuk dajjal.
Dajjal tidak pernah hadir dan membantu Allah dalam penciptaan alam semesta ini, padahal alam semesta ini haq, dan bukan main-main.
Dajjal menawarkan kenikmatan dunia yg menipu, sedangkan Allah menawarkan kenikmatan akhirat yg sebenarnya, karena hanya Dia-lah Sang Pencipta, sendirian ...
Inilah yg disebut kenikmatan yg ditawarkan dajjal itu sangatlah remeh bagi Allah.
Dan Ingatlah, dajjal itu buta sebelah, sedangkan Allah tidak buta sebelah, Dia Mahamelihat segala sesuatu, baik yg tampak ataupun yg ghaib. Dan Tidak ada satupun penglihatan makhluq di dunia ini yang dapat/mampu melihat langsung dzatNya ...
QS.2. Al Baqarah:
ٱللَّهُ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي ٱلسَّمَـٰوَاتِ وَمَا فِي ٱلأَْرْضِ
255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi...
Lihat Video Ustadz Zulkifli, Lc. MA
Allah Ta’ala berfirman,
يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا
“Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri.” (QS. Al An’am: 158).
Dan dalam hadits disebutkan,
ثَلاَثٌ إِذَا خَرَجْنَ (لَمْ يَنْفَعْ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ) الآيَةَ الدَّجَّالُ وَالدَّابَّةُ وَطُلُوعُ الشَّمْسِ مِنَ الْمَغْرِبِ أَوْ مِنْ مَغْرِبِهَا
“Tiga tanda, jika semuanya telah terjadi, maka tidak akan berguna lagi keimanan seseorang sebelumnya, yaitu; keluarnya Dajjal, binatang melata, dan terbitnya matahari dari barat atau dari tempat terbenamnya” (HR. Tirmidzi no. 3072 dan Ahmad 2/445. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Hadits ini menunjukkan adanya korelasi dengan ayat di atas, sehingga sangat tepat sekali menunjukkan adanya Dajjal di akhir zaman.
Al Qur’an sendiri mengisyaratkan bahwa ‘Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman seperti pada firman Allah Ta’ala,
وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya.” (QS. An Nisa’: 159).
Dan pada firman Allah Ta’ala,
وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.” (QS. Az Zukhruf: 61).
Jika benar Isa akan turun di akhir zaman dan misi beliau adalah membunuh Dajjal, maka cukup dengan kita menyebut turunnya Isa, itu menandakan akan munculnya Dajjal. Apalagi antara Isa dan Dajjal sama-sama disebut Al Masih.
Inilah di antara alasan mengapa Dajjal tidak disebutkan dalam Al Qur’an sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani.
Berita tentang Dajjal juga sudah disebutkan dalam ayat Al Qur’an,
لَخَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ghofir/Al Mu’min: 57)
Yang dimaksud dengan penciptaan manusia di sini adalah Dajjal. Sebagaimana yang mendukung hal ini adalah hadits,
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
“Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Mengenai surat Ghofir ayat 57, Al Baghowi mengatakan, “Sebagian ulama mengatakan: yaitu yang lebih besar dari ujian dari Dajjal. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya, yaitu orang Yahudi yang selalu memperdebatkan tentang Dajjal.”
Dari Imran bin Hushain radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada suatu peristiwapun antara jarak waktu semenjak Allah menciptakan Adam sampai datangnya hari kiamat nanti, yang lebih besar daripada perkara Dajjal." (Riwayat Muslim)
Abd bin Humaid menceritakan kepada kami, Abdurrazaq mengabarkan kepada kami, Ma'mar mengabarkan kepada kami, dari AzZuhri, dari Salim, dari Ibnu Umar. ia berkata: Rasulullah pernah berdiri di tengah orang-orang. Beliau lalu memuji Allah dengan pujian yang layak untukNya. Beliau lalu menceritakan tentang Dajjal dan bersabda, "Sesungguhnya aku akan memperingatkan kalian. Tidak ada seorang Nabi pun melainkan ia telah memberi peringatan kepada kaumnya. Nabi Nuh telah memperingatkan kaumnya. Aku akan menceritakan tentang Dajjal yang tidak pernah diceritakan oleh seorang nabi pun kepada kaumnya. Kalian akan mengetahui Dajjal itu buta sebelah mata, sedangkan Allah tidaklah buta sebelah mata (Allah maha Melihat, maha Adil dan maha Mengetahui, tidak ada yg tidak diketahui Allah. Bahkan karena maha Adilnya Allah, orang kafirpun masih diberi makan dan minum didunia ini. Sedangkan dajjal, orang yg kafir terhadap dajjal malah disiksa dan diperlakukan tidak adil)."
Shahih: Shahih Al Adab Al Mufrad; Muttafaq 'alaih dan Shahih Sunan Tirmidzi(2235).
Muhammad bin Abdul A'la AshShan'ani menceritakan kepada kami, Al Mu'tamir bin Sulaiman menceritakan kepada kami, dari Ubaidillah bin Umar, dari Nafi', dari Rasulullah: Beliau pernah ditanya tentang Dajjal. Maka beliau menjawab, "Ingatlah, sesungguhnya Rabb kalian tidaklah buta sebelah mata. Ingatlah, sesungguhnya ia (Dajjal) itu buta mata kanannya seperti buah anggur yang redup/layu (hilang cahayanya). "
Shahih: Al Bukhari (3439), Muslim (1/107) dan Shahih Sunan Tirmidzi(2241)
Tambahan:
Sesungguhnya Dajjal adalah seorang pemuda yang rambutnya sangat keriting, matanya menonjol, tidak memiliki anak, tidak pernah pergi haji ataupun umroh karena tidak bisa memasuki Makkah dan Madinah, ... dst.
Diriwayatkan dari AzZuhri. Umar bin Tsabit Al Anshari mengabarkan kepada kami, beberapa sahabat Nabi mengabarkan kepada kami, "Bahwa Nabi pada hari itu berkata kepada orang-orang dengan memberikan peringatan kepada mereka akan datangnya suatu fitnah." Beliau bersabda, "Kalian mengetahui bahwa TIDAK ada seorang pun dari kalian yang dapat MELIHAT Tuhannya hingga ia meninggal dunia (setelah manusia wafat, baru dapat melihat Allah). Di antara kedua mata Dajjal tertuliskan huruf kaf, fa, ra (kafir). Orang yang membenci perbuatannya sajalah yang dapat membacanya ".
Shahih: Ash-Shahihah (2861); Muslim dan Shahih Sunan Tirmidzi(2235).
Keterangan:
Dajjal akan muncul dan mengaku sebagai tuhan dengan menampakkan segala keajaiban dan kedahsyatan. Namun itu semua sebenarnya hanya dustanya saja. Dajjal (pendusta) sangat tidak adil, orang yg beriman kepada dajjal akan diberi kenikmatan dan bagi yg kafir(ingkar) terhadap dajjal akan disiksa. Karena itu orang yg beriman kepada Allah, hendaknya memilih yg merupakan siksaan dan kepedihan dari dajjal, karena itu sesungguhnya kenikmatan yg sebenarnya.
Muhammad bin Basysyar dan Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, keduanya berkata, dari Rauh bin Ubadah, Said bin Abu Urwah menceritakan kepada kami, dari Abu AtTayyah, dari Al Mughirah bin Subai', dari Amr bin Huraits, dari Abu Bakar AshShiddiq, ia berkata: Rasulullah bersabda, "Dajjal akan keluar dari belahan bumi sebelah timur yang disebut 'Khurasan'. Dia diikuti oleh beberapa kaum. Wajah mereka terlihat seolah seperti perisai yang menutupi ".
Shahih: Ibnu Majah (4072) dan Shahih Sunan Tirmidzi(2237).
Dari Anas r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Yang mengikuti Dajjal dari golongan kaum Yahudi Ashbihan itu ada sebanyak tujuh puluh ribu orang. Mereka itu mengenakan pakaian kependetaan."
(Riwayat Muslim)
Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada suatu negeripun melainkan akan diinjak oleh Dajjal, kecuali hanya Makkah dan Madinah yang tidak. Tiada suatu lorong-pun dari lorong-lorong Makkah dan Madinah itu, melainkan di situ ada para malaikat yang berbaris rapat untuk melindunginya. Kemudian Dajjal itu turunlah di suatu tanah yang berpasir -di luar Madinah- lalu kota Madinah bergoncanglah sebanyak tiga goncangan dan dari goncangan-goncangan itu Allah akan mengeluarkan akan setiap orang kafir dan munafik." (Riwayat Muslim)
Dari Rib'iy bin Hirasy, katanya: "Saya berangkat dengan Abu Mas'ud al-Anshari ke tempat Hudzaifah al-Yaman radhiallahu 'anhum, lalu Abu Mas'ud berkata kepadanya: "Beritahukanlah kepadaku apa yang pernah engkau dengar dari Rasulullah s.a.w. perihal Dajjal." Hudzaifah lalu berkata: "Nabi s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Dajjal itu keluar dan sesungguhnya beserta Dajjal itu ada air dan api. Adapun yang dilihat oleh para manusia sebagai air, maka sebenarnya itu adalah api yang membakar, sedang apa yang dilihat oleh para manusia sebagai api, maka sebenarnya itu adalah air yang dingin dan tawar. Maka barangsiapa yang menemui Dajjal di antara engkau semua, hendaklah masuk dalam benda yang dilihatnya sebagai api, karena sesungguhnya ini adalah air tawar dan nyaman sekali."
Setelah itu Abu Mas'ud berkata: "Sayapun benar-benar pernah mendengar yang seperti itu." (Muttafaq 'alaih)
Bab:Jangan mendekati dajjal, tapi larilah menjauhinya, karena kita tdk akan bisa mengalahkannya
Abd bin Humaid menceritakan kepada kami, Abdurrazaq mengabarkan kepada kami, Ma'mar mengabarkan kepada kami, dari AzZuhri, dari Salim, dari Ibnu Umar,"... Rasulullah berkata, "Pergilah, kamu tidak akan mampu melebihi kemampuanmu. " Umar berkata, "Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk memenggal lehernya." Rasulullah kemudian berkata, "Jika dia benar seorang (Dajjal) maka kamu TIDAK akan dapat menguasai dirinya (mengalahkannya). Jika dia bukan Dajjal maka tidak baik untukmu membunuhnya " Abdurrazaq menyatakan bahwa yang dimaksud di sini adalah Dajjal.
Shahih: Shahih Al Adab Al Mufrad, Muttafaq alaih dan Shahih Sunan Tirmidzi(2249).
Dari Ummu Syarik radhiallahu 'anha bahwasanya ia mendengar Nabi s.a.w. bersabda: "Niscayalah sekalian manusia itu sama melarikan diri dari gangguan Dajjal yaitu ke gunung-gunung." (Riwayat Muslim)
Tambahan:
Ada suatu riwayat, seorang pemuda akan menemui dajjal. Pemuda itu masih memiliki iman kepada Allah sebelum bertemu dajjal. Namun ketika berjumpa dengan dajjal, pemuda itu langsung berbalik arah beriman kepada dajjal. Karena itu, jangan dekati dajjal, jauhilah sejauh-jauhnya. Umar saja dianggap tidak akan bisa mengalahkan dajjal oleh Nabi SAW, padahal Umar seseorang yg sangat tangguh dalam berperang.
Dari Abu Said al-Khudri r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: "Dajjal keluar lalu ada seseorang dari golongan kaum mu'minin, ia ditemui oleh beberapa orang penyelidik yakni para penyelidik dari Dajjal. Mereka berkata kepada orang itu: "Ke mana engkau bersengaja pergi?" la menjawab: "Saya sengaja akan pergi ke tempat orang yang keluar -yakni yang baru muncul dan yang dimaksudkan ialah Dajjal-." Mereka berkata: "Apakah engkau tidak beriman dengan tuhan kita (yg dimaksud dajjal)." la menjawab: "Tuhan kita tidak samar-samar lagi sifat-sifat keagungannya -sedangkan Dajjal itu tampaknya saja menunjukkan kedustaannya-." Orang-orang itu sama berkata: "Bunuhlah ia." Sebagian orang berkata kepada yang lainnya: "Bukankah engkau semua telah dilarang oleh tuhanmu(dajjal) kalau membunuh seseorang tanpa memperoleh persetujuannya."
Merekapun pergilah dengan membawa orang itu ke Dajjal. Setelah Dajjal dilihat oleh orang mu'min itu, lalu orang mu'min tadi berkata: "Hai sekalian manusia, sesungguhnya inilah Dajjal yang disebut-sebutkan oleh Rasulullah s.a.w. Dajjal memerintah pengikut-pengikutnya menangkap orang mu'min itu lalu ia ditelentangkan pada perutnya. Dajjal berkata: "Ambillah ia lalu lukailah -hajarlah/siksalah ia-." Seterusnya ia diberi pukulan bertubi-tubi pada punggung serta perutnya. Dajjal berkata: "Apakah engkau tidak suka beriman kepadaku?" Orang mu'min itu berkata: "Engkau adalah al-Masih maha pendusta." la diperintah menghadap kemudian digergajilah ia dengan gergaji dari pertengahan tubuhnya, yaitu antara kedua kakinya -maksudnya dibelah dua-. Dajjal lalu berjalan diantara dua potongan tubuh itu, kemudian berkata: "Berdirilah." Orang mu'min tadi terus berdiri tegak, kemudian Dajjal berkata padanya. "Apakah engkau tidak suka beriman kepadaku." la berkata: "Saya tidak bertambah melainkan kewaspadaan dalam menilai siapa sebenarnya engkau itu." Selanjutnya orang mu'min itu berkata: "Hai sekalian manusia, janganlah ia sampai dapat berbuat sedemikian tadi kepada seseorangpun dari para manusia, setelah saya sendiri mengalaminya." la diambil lagi oleh Dajjal untuk disembelih. Kemudian Allah membuat tabir tembaga yang terletak antara leher sampai ke tengkuknya, maka tidak ada jalan bagi Dajjal untuk dapat membunuhnya. Seterusnya Dajjal lalu mengambil orang tadi, yaitu kedua tangan serta kedua kakinya, lalu melemparkannya. Orang-orang sama mengira bahwasanya orang itu dilemparkan olehnya ke neraka, tetapi sebenarnya ia dimasukkan dalam Syurga." Setelah itu Rasulullah s.a.w. bersabda: "Orang itulah sebesar-besar para manusia dalam hal kesyahidannya -yakni kematian syahidnya- di sisi Allah yang menguasai semesta alam ini."
Diriwayatkan oleh Imam Muslim. Imam Bukhari juga meriwayatkan sebagiannya dengan uraian yang semakna dengan di atas itu.
Almasalihu yaitu para pengintai atau penyelidik.
Bab:Kalau tidak ada manusia biasa yg bisa membunuh dajjal, lalu siapa yg bisa membunuhnya?
Dari Annawwas bin Sam'an r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. menyebut-nyebutkan perihal Dajjal pada suatu pagi. Beliau s.a.w. menguraikan Dajjal itu kadang-kadang suaranya direndahkan dan kadang-kadang dikeraskan ... *hadis ini sangat panjang hingga* ...
Dalam keadaan sebagaimana di atas itu, kemudian Allah Ta'ala mengutus Isa al-Masih putera Maryam. la turun di menara -atau rumah tinggi- putih warnanya, yang terletak di sebelah selatan Damsyik, yaitu mengenakan dua lembar pakaian yang bersumba, dengan meletakkan kedua tapak tangannya atas sayap dua malaikat. Jikalau ia menundukkan kepalanya, maka mencucurlah air dari kepalanya itu, sedang apabila ia mengangkatnya, maka berjatuhanlah dari-padanya permata-permata besar bagaikan mutiara. Maka tiada seorang kafirpun yang berdiam di sesuatu tempat yang dapat mencium bau tubuhnya itu, melainkan ia pasti mati dan jiwanya itu terhenti sejauh terhentinya pandangan matanya. Selanjutnya al-Masih mencari Dajjal itu sehingga dapat menemukannya di pintu gerbang negeri Luddin, kemudian ia membunuhnya.
Seterusnya Isa a.s. mendatangi kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari kejahatan Dajjal itu, lalu ia mengusap wajah-wajah mereka -maksudnya melapangkan kesukaran-kesukaran yang mereka alami selama kekuasaan Dajjal tersebut- dan ia memberitahukan kepada mereka bahwa mereka akan memperoleh derajat yang tinggi dalam syurga. Dalam keadaan yang sedemikian itu lalu Allah memberikan wahyu kepada Isa a.s. bahwasanya Aku -Allah- telah mengeluarkan beberapa orang hambaKu yang tiada kekuasaan bagi siapapun untuk menentang serta berperang dengan mereka itu. Maka itu kumpulkanlah hamba-hambaKu -yang menjadi kaum mu'minin- itu ke gunung Thur. Orang-orang yang dikeluarkan oleh Allah itu ialah bangsa Ya'juj dan Ma'juj.
Mereka itu mengalir secara cepat sekali dari setiap tempat yang tinggi. Kemudian berjalanlah barisan pertama dari mereka itu di danau Thabariyah, lalu minum airnya, selanjutnya berjalanlah barisan terakhir dari mereka lalu mereka ini berkata: "Danau ini tentunya tadi masih ada airnya -dan kini sudah habis.-" Nabiullah Isa a.s. serta sekalian sahabat-sahabatnya dikurung -yakni dikepung dari segala jurusan sehingga tidak dapat keluar-, sampai-sampai nilai sebuah kepala lembu bagi seseorang di antara mereka itu adalah lebih berharga dari seratus uang dinar emas bagi seseorang di antara engkau semua pada hari ini. Nabiullah Isa a.s. dan sahabat-sahabatnya radhiallahu 'annum semuanya merendahkan diri kepada Allah Ta'ala memohonkan agar kesukaran itu segera dilenyapkan.
Allah Ta'ala lalu menurunkan ulat atas bangsa Ya'juj dan Ma'juj tadi di leher-leher mereka, kemudian menjadilah mereka itu sebagai korban yang mati seluruhnya dalam waktu sekaligus, seperti kematian seseorang manusia. Nabiullah Isa a.s. serta sahabat-sahabatnya radhiallahu 'annum lalu turun ke bumi. Mereka tidak menemukan sejengkal tanahpun di bumi itu melainkan terpenuhi oleh bau busuk dan bau basin mayat-mayat bangsa-bangsa Ya'juj dan Ma'juj tadi. Selanjutnya Nabiullah Isa a.s. dan sahabat-sahabatnya radhiallahu 'annum sama merendahkan diri lagi kepada Allah Ta'ala sambil memohonkan agar mayat-mayat mereka dilenyapkan. Allah Ta'ala menurunkan burung sebesar batang-batang leher unta dan burung inilah yang membawa mereka lalu meletakkan mereka itu di sesuatu tempat yang telah dikehendaki oleh Allah. Seterusnya Allah 'Azza-wajalla lalu menurunkan hujan yang tidak tertutup daripadanya tempat yang bertanah keras ataupun yang lunak -yakni semuanya pasti terkena siraman hujan itu-, kemudian hujan itu membasuh merata di bumi sehingga menyebabkan bumi itu bersih bagaikan kaca. Kepada bumi itu lalu dikatakan: "Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan luapkanlah keberkahanmu." Maka pada saat itu sekelompok manusia cukup makan dari sebiji buah delima saja -karena amat besarnya-. Merekapun dapat bernaung di bawah kulit tempurung delima tadi dan dikaruniakanlah keberkahan dalam air susu, sehingga sesungguhnya seekor unta yang mengandung air susu niscayalah dapat mencukupi segolongan besar dari para manusia, seekor lembu yang mengandung air susu dapat mencukupi sekabilah manusia, sedang seekor kambing yang mengandung susu dapat mencukupi sedesa manusia. Seterusnya di waktu mereka dalam keadaan yang sedemikian itu, tiba-tiba Allah Ta'ala mengirimkan angin yang sejuk nyaman, lalu angin itu mengambil nyawa kaum mu'minin itu dari bawah ketiaknya. Jadi angin itulah yang mencabut jiwa setiap orang mu'min dan setiap orang Muslim. Kini yang tertinggal adalah golongan manusia yang jahat-jahat yang saling bercampur-baur -antara lelaki dan perempuan- sebagaimana bercampur-baurnya sekelompok keledai. Maka di atas mereka inilah menjelang tibanya hari kiamat." (Riwayat Muslim)
QS.21. Al Anbiyaa':
حَتَّىٰ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِّن كُلِّ حَدَبٍ يَنسِلُونَ
96. Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.
Tafsir Jalalain:
(Hingga) (apabila dibukakan) dapat dibaca Futihat dan Futtihat (Yakjuj dan Makjuj) dapat dibaca Yakjuj wa Makjuj dan Yajuj wa Majuj, keduanya adalah nama bagi dua kabilah 'Ajam. Sebelum kalimat ini diperkirakan adanya Mudhaf, maksudnya tembok yang mengurung Yakjuj dan Makjuj; hal itu akan terjadi bila hari kiamat sudah dekat (dan mereka dari seluruh tempat-tempat yang tinggi) yakni dataran-dataran tinggi (turun dengan cepatnya) artinya, mereka turun dengan sangat cepat.
Dari Ummul mu'minin yakni Ummulhakam, yaitu Zainab binti Jahsy radhiallahu 'anha, bahwasanya Rasulullah s.a.w. masuk dalam rumahnya dengan rasa ketakutan. Beliau s.a.w. mengucapkan: "La ilaha illallah, celaka bagi bangsa Arab, karena adanya keburukan yang telah dekat. Hari itu telah terbuka tabir Ya'juj dan Ma'juj, seperti ini," dan beliau s.a.w. mengolongkan kedua jarinya sebagai bulatan, yakni ibu jari dan jari sebelahnya -jari telunjuk-. Saya -Zainab- lalu berkata: "Ya Rasulullah, apakah kita akan binasa, sedangkan di kalangan kita masih ada orang-orang yang shalih?" Beliau s.a.w. bersabda: "Ya jikalau keburukan itu telah banyak." (Muttafaq 'alaih)
Keterangan:
Ya'juj dan Ma'juj adalah dua bangsa yang dahulu banyak membuat kerusakan di atas bumi, lalu batas daerah kediaman mereka itu ditutup dengan cor-coran besi bercampur tembaga, sehingga mereka tidak dapat keluar dari situ,sebab tembok besi bercampur tembaga tadi amat tebal dan licinnya, pula sangat tinggi. Nanti apabila sudah dekat sekali tibanya hari kiamat kedua bangsa itu akan dapat keluar, sebab temboknya pecah-pecah dan hancur. Keluarnya kedua bangsa itu merupakan alamat besar bahwa hari kiamat sudah dekat sekali tibanya. Hadis tsb menunjukkan bahwa manakala di dalam suatu tempat atau negeri sudah terlampau banyak keburukan, kemungkaran, kefasikan dan kecurangan, maka kebinasaan dan kerusakan akan merata di daerah itu dan tidak hanya mengenai orang jahat-jahat saja, tetapi orang-orang shalih tidak akan dapat menghindarkan diri dari azab Allah itu, sekalipun jumlah mereka itu cukup banyak. Oleh sebab itu marilah kita semua berusaha menegakkan yg ma'ruf dan mencegah segala macam kemaksiatan dan kemungkaran, agar jangan sampai terjadi malapetaka sebagaimana yang diuraikan di atas.
--------------------------
Ingatlah, dajjal itu juga makhluk, ia pernah dilahirkan, sehingga pernah mengalami kematian. Sedangkan Allah, Tidak pernah dilahirkan namun justru Dia yang menjadikan/menciptakan segala sesuatu, sekehendakNya.
Tidak ada satupun yang serupa atau dapat menyerupai Dia. Mahasuci Allah dari segala yang mereka persekutukan denganNya.
Dia hidup Kekal dan terus menerus mengurus makhluk-Nya. Dia tidak mengantuk dan tidak pula tidur. Dialah Tuhan di langit dan di bumi, Tidak ada Tuhan selain Dia, dan kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi, termasuk dajjal dan pasukannya.
Sungguh dajjal itu pendusta terbesar sejak jaman Nabi Adam as, hingga akhir jaman, karena itu berhati-hatilah dengan kemampuan dajjal yang luar-biasa, namun sebenarnya hanyalah tipuan saja ...
Semua kebaikan dan keindahan yg ditawarkan dajjal itu adalah remeh/sepele bagi Allah. Dajjal menawarkan keindahan/surga, padahal itu sebenarnya adalah neraka, dan dajjal juga menawarkan kesusahan/neraka, padahal sebenarnya adalah surga.
Dajjal hanya mampu menawarkan kenikmatan kelas dunia, namun Allah yang menciptakan dunia, langit dan seluruh galaksi ini tanpa ada bantuan dari makhluqNya, termasuk dajjal.
Dajjal tidak pernah hadir dan membantu Allah dalam penciptaan alam semesta ini, padahal alam semesta ini haq, dan bukan main-main.
Dajjal menawarkan kenikmatan dunia yg menipu, sedangkan Allah menawarkan kenikmatan akhirat yg sebenarnya, karena hanya Dia-lah Sang Pencipta, sendirian ...
Inilah yg disebut kenikmatan yg ditawarkan dajjal itu sangatlah remeh bagi Allah.
Dan Ingatlah, dajjal itu buta sebelah, sedangkan Allah tidak buta sebelah, Dia Mahamelihat segala sesuatu, baik yg tampak ataupun yg ghaib. Dan Tidak ada satupun penglihatan makhluq di dunia ini yang dapat/mampu melihat langsung dzatNya ...
QS.2. Al Baqarah:
ٱللَّهُ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي ٱلسَّمَـٰوَاتِ وَمَا فِي ٱلأَْرْضِ
255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi...
Lihat Video Ustadz Zulkifli, Lc. MA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar