Senin, 28 Desember 2015

Mendamaikan Manusia yang Bermusuhan

QS:3. Ali 'Imran:

وَٱعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُواْ وَٱذْكُرُواْ نِعْمَةَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُم أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَاناً وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُمْ مِّنْهَا كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَـٰتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. 

Senin, 21 Desember 2015

Jangan memusuhi Malaikat Jibril

Barang siapa yang memusuhi Malaikat Jibril, maka sesungguhnya Jibril itu telah menurunkan Al Quran dengan seizin Allah ...
Dimana Al Qur'an itu membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman ...
Siapakah yang memusuhi Malaikat Jibril? Mereka adalah orang² Yahudi ...
Menurut seorang rahib (ulama) terkemuka Yahudi, ada tiga perkara yang pasti tidak bisa menjawab, kecuali oleh seorang Nabi:
1. Apakah yang terjadi pertama kali dari tanda-tanda hari kiamat?
2. Apa yang pertama kali dimakan oleh penduduk surga?
3. Dari mana seseorang dapat menyerupai bapaknya atau ibunya?
Apakah jawaban Nabi SAW? Jawabannya ada pada hadits berikut ini:

Senin, 14 Desember 2015

Dosa apakah yang paling besar di sisi Allah?


Sesungguhnya dosa yang paling besar di sisi Allah adalah apabila kamu menyekutukan Allah, padahal Dialah yang menciptakanmu ...
Menganggap Allah terlihat oleh mata, ketika di dunia atau di langit, hingga menyerupakan Dia dengan makhluqNya, termasuk dajjal ...
Kemudian apabila kamu membunuh anakmu karena takut membuat kelaparan ...
Kemudian apabila kamu berzina dengan istri tetanggamu ...

Ingatlah, Dialah yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kita dan langit sebagai atap ...
Dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untuk kita ...
Karena itu janganlah kita mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui ...

Senin, 07 Desember 2015

Dajjal

Dalil dalam Al Quran:
Allah Ta’ala berfirman,

يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا

Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri.” (QS. Al An’am: 158).

Dan dalam hadits disebutkan,

ثَلاَثٌ إِذَا خَرَجْنَ (لَمْ يَنْفَعْ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ) الآيَةَ الدَّجَّالُ وَالدَّابَّةُ وَطُلُوعُ الشَّمْسِ مِنَ الْمَغْرِبِ أَوْ مِنْ مَغْرِبِهَا

“Tiga tanda, jika semuanya telah terjadi, maka tidak akan berguna lagi keimanan seseorang sebelumnya, yaitu; keluarnya Dajjal, binatang melata, dan terbitnya matahari dari barat atau dari tempat terbenamnya” (HR. Tirmidzi no. 3072 dan Ahmad 2/445. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Hadits ini menunjukkan adanya korelasi dengan ayat di atas, sehingga sangat tepat sekali menunjukkan adanya Dajjal di akhir zaman.

Senin, 30 November 2015

Jalan Menuju Surga Dipenuhi Sesuatu yang Tidak Disukai, Sedangkan Jalan Menuju Neraka Dipenuhi dengan Syahwat

Abu Kuraib menceritakan kepada kami, Abdah bin Su'.aiman menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Ami. Abu Salamah menceritakan kepada kami dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW. beliau bersabda, "Ketika Allah menciptakan surga dan neraka. Dia mengutus Jibril ke surga. Allah berfirman kepadanya 'Lihatlah surga dan lihatlah apa yang telah dipersiapkan bagi para penghuninya!'"
Beliau melanjutkan, "Jibril pun mendatangi surga dan melihatnya. dan melihat apa yang telah Allah persiapkan bagi para penghuninya." Beliau melanjutkan, "Jibril lalu kembali kepada-Nya, ia berkata, 'Demi keagungan-Mu, tidaklah seseorang mendengar tentang surga melainkan ia sangat ingin memasukinya'.
Allah lalu memerintahkan kepada surga untuk memenuhi jalan menuju kepadanya dengan hal-hal yang tidak disukai (dibenci). Allah berfirman, 'Kembalilah ke surga, lihatlah apa yang telah Aku persiapkan bagi para penghuninya!'" Beliau melanjutkan, "Jibril pun kembali ke surga, ternyata surga sudah dipenuhi dengan hal-hal yang tidak disukai untuk dapat sampai kepadanya (ke surga). Jibril lalu kembali kepada Allah. Jibril berkata, 'Demi keagungan-Mu, aku khawatir tidak seorang pun dapat memasuki surga'.
Allah berfirman, 'Pergilah kamu ke neraka! Perhatikanlah neraka dan apa-apa yang telah aku persiapkan bagi para penghuninya'. Ternyata sebagian mereka (ahli neraka) menaiki sebagian yang lain. Jibril lalu kembali kepada Allah, ia berkata, 'Demi keagungan-Mu, tidak ada seorang pun yang mendengar tentang neraka lalu ia ingin memasukinya'.
Allah lalu memerintahkan kepada neraka untuk memenuhi jalan menuju kepadanya (ke neraka) dengan kenikmatan-kenikmatan syahwat. Allah lalu berfirman kepada Jibril. 'Kembalilah ke neraka'. Jibril pun kembali ke neraka, la lalu berkata, 'Demi keagungan-Mu. aku khawatir tidak ada seorang pun yang dapat selamat dari neraka, melainkan mereka semua akan masuk ke dalamnya'"
Hasan shahih: Takhrij At-Tankil (2/177).

Senin, 23 November 2015

Takdir

Setiap makhluk-Nya telah ditetapkan tempatnya, apakah di surga atau neraka, namun bagaimanapun juga, kita harus tetap berusaha supaya bisa masuk surga. Segala sesuatu yang telah ditetapkan akan dimudahkan oleh Allah ...

Qutaibah menceritakan kepada kami, Al­Laits menceritakan kepada kami, dari Abu Qabil, dari Syufai bin Mati', dari Abdullah bin Amr bin Ash, ia berkata, "Rasulullah pernah menghampiri kami, ketika itu di tangannya ada dua buah kitab, lalu beliau bersabda, 'Tahukah kalian apakah kedua kitab ini?' Kami menjawab, "Kami tidak tahu wahai Rasulullah, kecuali jika engkau memberitahukan kami". Beliau berkata tentang kitab yang berada pada tangan kanannya, 'Kitab ini berasal dari Allah Pemelihara alam semesta, di dalamnya terdapat nama­-nama ahli surga, nama-­nama ayah dan kabilah mereka. Kemudian dijumlah hingga orang terakhir. Tidak ada penambahan dan pengurangan'. Beliau lalu melanjutkan tentang kitab yang berada pada tangan kirinya, 'Kitab ini berasal dari Allah Pemelihara alam semesta. Di dalamnya terdapat nama­-nama ahli neraka, nama ayah. dan nama kabilah mereka. Kemudian, dijumlahkan hingga orang terakhir. Tidak ada penambahan dan pengurangan'.
Sahabat­-sahabat beliau berkata, "Apa manfaat amal perbuatan yang kita lakukan, jika urusannya telah ditetapkan seperti itu?" Rasulullah menjawab, "Mintalah kebenaran dan istiqamah dengan amal perbuatan kalian, dan jangan berlebihan dalam semua urusan." Sesungguhnya ahli surga itu (hidupnya) akan diakhiri dengan amal perbuatan ahli surga, meski ia melakukan amal perbuatan apapun. Dan, sesungguhnya ahli neraka itu (hidupnya) akan diakhiri dengan amal perbuatan ahli neraka, meski dia melakukan amal perbuatan apapun'.
Kemudian Rasulullah bertutur dan memberikan isyarat dengan kedua tangannya. Beliau menyingkirkan kedua kitab itu dan bersabda, 'Tuhan kalian telah menentukan nasib para hamba­Nya, sebagian dari mereka menjadi ahli surga dan sebagian yang lain menjadi penghuni neraka'."
Shahih Sunan Tirmidzi(2141), Hasan: Al Misykat (96), Ash­Shahihah (848), dan Azh­Zhilal (348).

Senin, 16 November 2015

Semua makhluk-Nya pasti akan menemui Allah, asalkan tidak syirik

Sesungguhnya setiap umat mengikuti apa yang mereka sembah ...
Mereka yang menyembah selain Allah seperti berhala dan tuhan-tuhan yang lain akan berjatuhan ke neraka ...
Hingga yang tinggal hanyalah mereka yang menyembah Allah, baik orang-orang yang saleh maupun orang yang jahat dan sejumlah orang dari ahlul kitab ...

Pertama kali orang² Yahudi dipanggil ...
Dan Allah akan bertanya kepada mereka: 'Apa yang kamu sembah?' ...
Mereka menjawab:'Kami menyembah Uzair putra Allah'...
Maka akan dikatakan kepada mereka: 'Kalian adalah para pendusta! Karena Allah tidak pernah mengambil istri atau memiliki anak.' ...
'Apa yang sekarang kalian inginkan?' ...
Mereka menjawab; 'Kami sangat haus ya Rabb, maka berilah kami minum.' ...
Maka mereka digiring dan ditunjukan, 'Minumlah' ...
Pada saat itulah mereka akan dikumpulkan di dalam api neraka yang bentuknya seperti fatamorgana yang saling merusak satu sama yang lainnya ...
Kemudian mereka akan ditenggelamkan ke dalam api neraka ...

Senin, 09 November 2015

Thalak dan Menuduh Zina?

Macam-macam thalak dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu:

1. Thalak dilihat dari segi jumlah:
A). Thalak satu, yaitu thalak yang pertama kali dijatuhkan oleh suami dan hanya dengan satu thalak.
B). Thalak dua, yaitu thalak yang dijatuhkan oleh suami untuk yang kedua kalinya, pada kesempatan dan waktu yang berlainan.
C). Thalak tiga, yaitu thalak yang dijatuhkan oleh suami untuk yang ketiga kalinya, pada kesempatan dan waktu yang berlainan pula.

Senin, 02 November 2015

Berpangku Tangan dalam Pengharapan Datangnya Rizki?

Sesungguhnya Allah telah menentukan rizki hamba2-Nya. Siapapun dia, baik manusia, binatang, hewan melata, atau bahkan hewan yang tidak dapat mengurus rejekinya sendiri. Semuanya telah ditentukan rejekinya supaya dapat hidup di dunia ini. Hanya Allah yang memberikan rizki itu kepada kita dan kepada semuanya, dengan cara-Nya Sendiri. Bagaimana caranya? caranya terserah Allah, yakni dengan suatu proses tertentu, bagaimana perolehan rejeki itu diperoleh makhluk2-Nya dan hanya Dia yang berkuasa menentukan caranya.

Senin, 26 Oktober 2015

Misteri Bangunan Piramida, Al-Qur’an Ternyata Lebih Dulu Punya Jawaban

BANGUNAN menjulang berbentuk segitiga itu, diyakini memiliki beragam analisis tentang misteri konstruksinya. Dibangun pada masa kekuasaan Firáun Khufu pada tahun 2560 SM, rupa-rupanya kontraversi masih terus berlanjut hingga akhir abad ke-19.

Logika para ilmuwan pun bingung menangkap bagaimana sebuah piramida dibangun? Hal ini karena teknologi mengangkat batu-batu besar yang bisa mencapai ribuan kilogram ke puncak-puncak bangunan belum ditemukan di zamannya. Apa rahasia di balik pembangunan piramida ini?

Koran Amerika Times edisi 1 Desember 2006, menerbitkan berita ilmiah yang mengkonfirmasi bahwa Firaun menggunakan tanah liat untuk membangun piramida! Menurut penelitian tersebut disebutkan bahwa batu yang digunakan untuk membuat piramida adalah tanah liat yang dipanaskan hingga membentuk batu keras yang sulit dibedakan dengan batu aslinya.

Sabtu, 17 Oktober 2015

Sunnahnya Berpuasa di Bulan Muharram

Sekedar mengingatkan >>>

Dari Abu Hurairah r.a., katanya :
"Ditanyakan kepada Rasululloh SAW. : " Sholat apakah yang lebih utama setelah sholat fardlu ?". Kata Nabi SAW : " Yaitu sholat tengah malam ". Tanya mereka lagi: "Puasa apakah yang lebih utama setelah puasa Romadlon ?". Ujar Nabi SAW. : " Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharrom ".
(Riwayat Ahmad, Muslim dan Abu Dawud)

Jumat, 16 Oktober 2015


*BULAN SHAFAR AWAL SAKITNYA NABI MUHAMMAD SHALLALLAH ALAIHI WASALLAM* 


Wafatnya Nabi ﷺ


Bermulanya Sakit


Pada hari Senin, tanggal 29 bulan Shafar tahun 11 H, Rasulullah ﷺ menghadiri pemakaman di Baqi‘. Ketika beliau pulang dan masih berada di jalan, beliau merasakan sakit kepala yang hebat, dan panas badannya meningkat, sampai para sahabat dapat merasakan panas tersebut di atas kain pembalut kepala beliau.


Rasulullah ﷺ tetap mengimami shalat dalam keadaan sakit selama sebelas hari, sedangkan total hari sakit beliau adalah tiga belas atau empat belas hari.


Pekan Terakhir


Sakit Rasulullah ﷺ semakin berat, beliau mulai bertanya kepada para istrinya:


> "أين أنا غدًا؟ أين أنا غدًا؟"

"Besok aku di rumah siapa? Besok aku di rumah siapa?"


Yang beliau maksud adalah hari giliran ‘Aisyah raḍiyallāhu ‘anhā. Lalu para istri beliau mengizinkan untuk tinggal di mana beliau mau, maka beliau pun tinggal di rumah ‘Aisyah raḍiyallāhu ‘anhā sampai wafat di sana

(HR. al-Bukhārī no. 4450).


‘Aisyah raḍiyallāhu ‘anhā membacakan doa-doa dan surat-surat perlindungan (al-Mu‘awwidzāt) yang ia pelajari dari Rasulullah ﷺ, lalu meniupkannya dan mengusapkan tangan beliau ke tubuh beliau sendiri untuk mencari berkahnya.


Lima Hari Sebelum Wafat


Hari Rabu, lima hari sebelum wafat, panas badan beliau meningkat, rasa sakit semakin kuat, dan beliau pingsan. Beliau bersabda:


"صُبُّوا عَلَيَّ سَبْعَ قِرَبٍ مِنْ سَبْعِ آبارٍ شَتَّى، حَتَّى أَخْرُجَ إِلَى النَّاسِ فَأُعَهِّدَ إِلَيْهِمْ"

"Siramilah aku dengan tujuh qirbah air dari tujuh sumur yang berbeda, agar aku bisa keluar menemui manusia dan berwasiat kepada mereka."

(HR. al-Bukhārī no. 4442; Muslim no. 418)


Maka beliau didudukkan di bak milik Hafshah raḍiyallāhu ‘anhā, dan disiram air hingga beliau merasakan agak ringan, lalu keluar menuju masjid dengan kepala terbalut, duduk di mimbar dan berkhutbah:


"لعنةُ اللهِ على اليهودِ والنصارى اتخذوا قبورَ أنبيائِهم مساجد"

"Laknat Allah atas orang-orang Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid"

(HR. al-Bukhārī no. 4443; Muslim no. 529).


Beliau juga berdoa:


"اللَّهُمَّ لا تَجْعَلْ قَبْرِي وَثَنًا يُعْبَد"

"Ya Allah, jangan jadikan kuburanku berhala yang disembah"

(Diriwayatkan Mālik dalam al-Muwaṭṭa’ no. 414; dishahihkan al-Albānī).


Kemudian beliau berwasiat tentang kaum Anshar:


"أوصيكم بالأنصارِ، فإنهم كَرِشِي وعَيْبَتِي، وقد قضَوا الذي عليهم، وبقي الذي لهم، فاقبلوا من محسنهم وتجاوزوا عن مسيئهم"

"Aku berwasiat kepada kalian agar berbuat baik kepada Anshar, karena mereka adalah penolong dan penyimpan rahasiaku. Mereka telah menunaikan kewajiban mereka, dan tersisa hak mereka. Terimalah kebaikan mereka dan maafkan kesalahan mereka"

(HR. al-Bukhārī no. 2801; Muslim no. 2510)


Beliau juga bersabda tentang Abu Bakar raḍiyallāhu ‘anhu:


"إنَّ أَمَنَّ الناسِ عليَّ في صُحبَتِه ومالِه أبو بكرٍ، ولو كنتُ متخذًا خليلًا غيرَ ربِّي لاتخذتُ أبا بكرٍ، ولكن أخوَّةُ الإسلامِ ومودتُه، لا يبقَيَنَّ في المسجدِ بابٌ إلا سُدَّ إلا بابَ أبي بكرٍ"

"Orang yang paling besar jasanya kepadaku dalam persahabatan dan hartanya adalah Abu Bakar. Seandainya aku boleh mengambil seorang khalil selain Rabb-ku, pasti aku akan memilih Abu Bakar. Tetapi persaudaraan Islam dan kasih sayangnya sudah cukup. Janganlah tersisa pintu yang terbuka ke masjid kecuali harus ditutup, kecuali pintu Abu Bakar"

(HR. al-Bukhārī no. 3904; Muslim no. 2382)


Empat Hari Sebelum Wafat


Hari Kamis, empat hari sebelum wafat, rasa sakit beliau semakin berat. Beliau bersabda:


"هَلُمَّ أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ"

"Kemarilah, akan kutuliskan untuk kalian sebuah kitab yang kalian tidak akan tersesat setelahnya."


Lalu ‘Umar raḍiyallāhu ‘anhu berkata: "Sesungguhnya Nabi ﷺ telah dikuasai sakit, dan di hadapan kita ada Kitabullah, maka cukuplah bagi kita Kitab Allah." Terjadilah perselisihan di antara mereka, sebagian berkata: "Dekatkanlah, agar beliau menulis untuk kalian kitab tersebut," dan sebagian berkata seperti perkataan ‘Umar. Ketika perdebatan dan suara mulai meninggi di hadapan beliau, Rasulullah ﷺ bersabda:


"قُومُوا عَنِّي"

"Bangkitlah kalian dariku!"


Hari itu beliau berwasiat tiga hal:

1. "أَخْرِجُوا المشركين من جزيرة العرب"

 — "Usirlah orang-orang musyrik dari Jazirah Arab"

2. "وأجيزوا الوفدَ بنحو ما كنتُ أجيزهم" — 

"Berilah hadiah kepada para utusan sebagaimana aku memberinya."


3. Wasiat ketiga dilupakan oleh perawi. Ada yang mengatakan itu adalah wasiat berpegang pada Kitab dan Sunnah, atau menjalankan pasukan Usamah, atau wasiat tentang shalat dan hamba sahaya.

(HR. al-Bukhārī no. 4431; Muslim no. 1637)


Hari itu juga, Nabi ﷺ masih mengimami shalat hingga Maghrib. Dari Ummul-Fadhl binti al-Harits raḍiyallāhu ‘anhā:


"سمعتُ النبيَّ ﷺ يقرأ في المغرب بالمرسلات عُرفًا، ثم ما صلى لنا بعدها حتى قبضه الله"

"Aku mendengar Nabi ﷺ membaca surat al-Mursalāt dalam shalat Maghrib. Setelah itu, beliau tidak lagi shalat bersama kami hingga Allah mewafatkannya."

(HR. al-Bukhārī no. 763; Muslim no. 462)


Tiga Hari Terakhir


Sakit beliau semakin berat sehingga tidak sanggup lagi ke masjid. Beliau bertanya:


"أَصَلَّى الناسُ؟"

"Apakah orang-orang sudah shalat?"


Mereka menjawab: "Belum, mereka menunggumu." Beliau meminta air untuk mandi, namun setiap kali mencoba berdiri, beliau pingsan. Hingga tiga kali terjadi demikian.


Akhirnya beliau memerintahkan agar Abu Bakar raḍiyallāhu ‘anhu mengimami shalat. Abu Bakar berkata kepada ‘Umar: "Shalatlah engkau mengimami mereka." Namun ‘Umar berkata: "Engkau lebih berhak." Maka Abu Bakar pun mengimami selama hari-hari itu.


Suatu siang, Rasulullah ﷺ merasakan agak ringan, lalu keluar diapit oleh al-‘Abbās raḍiyallāhu ‘anhu dan seorang sahabat lain menuju shalat Zhuhur. Abu Bakar hendak mundur, namun Nabi ﷺ memberi isyarat agar tetap di tempat, lalu beliau duduk di samping Abu Bakar. Abu Bakar shalat mengikuti Nabi ﷺ, sedangkan para sahabat mengikuti Abu Bakar.

(HR. al-Bukhārī no. 687; Muslim no. 418)


Dalam riwayat lain, ‘Aisyah raḍiyallāhu ‘anhā berkata: "Aku berkata: Sesungguhnya Abu Bakar adalah lelaki yang lembut hati, bila berdiri di tempatmu, ia akan menangis dan tidak bisa membaca." Namun Nabi ﷺ bersabda:


"مُرُوا أبا بكرٍ فليصلِّ بالناس"

"Perintahkan Abu Bakar untuk mengimami shalat."


Ketika ia mengulanginya, beliau bersabda:


"إنكن صواحبُ يوسف"

"Kalian ini seperti wanita-wanita di zaman Yusuf."

(HR. al-Bukhārī no. 713; Muslim no. 418)


Sehari Sebelum Wafat


Hari Ahad, sehari sebelum wafat, Nabi ﷺ memerdekakan budak-budaknya, menyedekahkan tujuh dinar yang tersisa, memberikan senjatanya kepada kaum Muslimin, dan baju besinya masih tergadai kepada seorang Yahudi dengan tiga puluh sha‘ gandum.

(HR. al-Bukhārī no. 2916)


Hari Wafat


Pagi hari Senin, kaum Muslimin sedang shalat Subuh dipimpin Abu Bakar raḍiyallāhu ‘anhu. Tiba-tiba Rasulullah ﷺ menyingkap tirai kamar ‘Aisyah dan memandang mereka dalam shaf shalat, sambil tersenyum. Abu Bakar hendak mundur karena menyangka beliau akan keluar, namun beliau memberi isyarat agar melanjutkan shalat. Lalu beliau menutup kembali tirai itu.

(HR. al-Bukhārī no. 4448; Muslim no. 419)


Menjelang siang, beliau memanggil Fathimah raḍiyallāhu ‘anhā dan membisikkan sesuatu hingga ia menangis, lalu membisikkannya lagi hingga ia tersenyum. Setelah wafat, Fathimah berkata: "Beliau memberitahuku bahwa beliau akan wafat, lalu aku menangis. Kemudian beliau memberitahuku bahwa aku akan menjadi orang pertama dari keluarganya yang menyusul, maka aku tersenyum."

(HR. al-Bukhārī no. 6286; Muslim no. 2450)


Ketika sakit makin berat, beliau berkata kepada Fathimah:


"ليس على أبيكِ كَربٌ بعد اليوم"

"Tidak ada lagi penderitaan bagi ayahmu setelah hari ini."

(HR. al-Bukhārī no. 4462)


Beliau memanggil Hasan dan Husain, menciumnya, dan berwasiat tentang keduanya. Beliau juga menasehati para istrinya. Sakitnya semakin berat, hingga beliau bersabda:


"يا عائشةُ، إني أَجِدُ أَلَمَ الطعامِ الذي أكلتُ بخيبر، فهذا أوانُ انقطاعِ أبهري من ذلك السمِّ"

"Wahai ‘Aisyah, aku masih merasakan sakit akibat makanan yang aku makan di Khaibar. Kini saatnya terputus urat nadiku karena racun itu."

(HR. al-Bukhārī no. 4428)


Sakaratul Maut


‘Aisyah raḍiyallāhu ‘anhā berkata: "Termasuk nikmat Allah bagiku adalah Rasulullah ﷺ wafat di rumahku, pada hariku, di antara dada dan leherku, dan Allah menggabungkan ludahku dengan ludah beliau."


Abdurrahman bin Abu Bakar masuk membawa siwak, beliau melihatnya dan mengisyaratkan untuk memakainya. ‘Aisyah melunakkannya untuk beliau. Beliau lalu menggosok gigi, mencelupkan tangan ke air dan mengusap wajah sambil berkata:


"لا إله إلا الله، إن للموت سكرات"

"Tiada Tuhan selain Allah, sesungguhnya kematian itu memiliki sakarat."


Kemudian beliau mengangkat tangan dan berkata:


"في الرفيق الأعلى"

"Ke dalam (perjumpaan dengan) Ar-Rafiq al-A‘lā"


Beliau mengulanginya tiga kali, lalu tangan beliau terkulai dan beliau pun wafat.

(HR. al-Bukhārī no. 4449, 4440; Muslim no. 2443-2444)


Reaksi Para Sahabat


Setelah Nabi ﷺ wafat, kaum Muslimin diliputi kesedihan yang sangat mendalam. ‘Umar bin al-Khaththab raḍiyallāhu ‘anhu berdiri dan berkata:


"إن رجالاً من المنافقين يزعمون أن رسول الله ﷺ قد تُوفي، وإنه والله ما مات، ولكنه ذهب إلى ربه كما ذهب موسى بن عمران، فغاب عن قومه أربعين ليلة، ثم رجع بعد أن قيل قد مات، والله ليرجعن رسول الله ﷺ كما رجع موسى، فليقطعن أيدي رجال وأرجلهم زعموا أنه مات"

"Sesungguhnya sebagian orang munafik mengira Rasulullah ﷺ telah wafat. Demi Allah, beliau tidak wafat, namun pergi kepada Rabb-nya sebagaimana Musa bin ‘Imran pergi, lalu ia ghaib dari kaumnya selama empat puluh malam, kemudian kembali setelah dikatakan ia telah wafat. Demi Allah, Rasulullah ﷺ pasti akan kembali sebagaimana Musa kembali, lalu beliau akan memotong tangan dan kaki orang-orang yang mengira beliau wafat."

(HR. al-Bukhārī no. 4454)


Khutbah Abu Bakar raḍiyallāhu ‘anhu


Abu Bakar raḍiyallāhu ‘anhu datang dari Sunh (pinggiran Madinah), lalu masuk menemui Nabi ﷺ. Beliau menyingkap kain dari wajah beliau, lalu menciumnya dan berkata:


"بأبي أنت وأمي، طِبتَ حيًّا وميتًا، والذي نفسي بيده، لا يذيقك الله الموتتين أبدًا"

"Demi ayah dan ibuku, engkau tetap harum (mulia) saat hidup maupun wafat. Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, Allah tidak akan mempertemukan engkau dengan dua kematian selamanya."

(HR. al-Bukhārī no. 4455; Muslim no. 2444)


Kemudian Abu Bakar keluar menemui orang-orang dan berkata:


"أمَّا بعد، من كان منكم يعبد محمدًا فإن محمدًا قد مات، ومن كان يعبد الله فإن الله حيٌّ لا يموت"

"Amma ba‘d, barang siapa di antara kalian yang menyembah Muhammad, maka Muhammad telah wafat. Barang siapa menyembah Allah, maka Allah Maha Hidup, tidak akan mati."


Lalu beliau membacakan firman Allah:


﴿ وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ ﴾

(QS. Āli ‘Imrān: 144)


Umar berkata: "Demi Allah, ketika aku mendengarnya, aku tersungkur hingga kakiku lemas, dan aku yakin bahwa Rasulullah ﷺ benar-benar telah wafat."

(HR. al-Bukhārī no. 4454; Muslim no. 2441)


Pemakaman


Jenazah Nabi ﷺ dimandikan oleh ‘Ali bin Abi Thalib raḍiyallāhu ‘anhu, al-‘Abbās raḍiyallāhu ‘anhu, al-Fadhl bin al-‘Abbās raḍiyallāhu ‘anhu, Qutham bin al-‘Abbās raḍiyallāhu ‘anhu, dan dibantu oleh Usāmah bin Zaid raḍiyallāhu ‘anhu serta Shaqran maula Rasulullah ﷺ.


Beliau dimakamkan di tempat wafatnya, yaitu di rumah ‘Aisyah raḍiyallāhu ‘anhā. Penguburan selesai pada malam Rabu.

(HR. Ibn Mājah no. 1628; hadits hasan)


Kemudian, kami mempersaksikan kepada Allah bahwa Rasul-Nya ﷺ telah menyampaikan risalah, menunaikan amanah, menasihati umat, dan berjihad di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya hingga datang kepadanya ajal yang pasti. Beliau telah meninggalkan kami di atas jalan yang putih bersih, malamnya bagaikan siangnya, tidak ada yang menyimpang darinya kecuali binasa. Tidak ada satu pintu kebaikan pun kecuali beliau telah menunjukkan kami kepadanya, dan tidak ada satu pintu keburukan pun kecuali beliau telah memperingatkan kami darinya.


Ya Allah, balaslah beliau untuk kami dengan balasan terbaik yang pernah Engkau berikan kepada seorang nabi atas umatnya, dan seorang rasul atas jalan dan risalahnya. Ya Allah, kumpulkanlah kami dalam golongannya, dan jangan pisahkan antara kami dengannya hingga Engkau masukkan kami ke tempat masuknya. Āmīn… Āmīn.

Senin, 12 Oktober 2015

Sakit Dan Wafatnya Nabi






Menceriterakan sakit dan wafatnya Nabi; termasuk sejarah nabi-nabi palsu diawal sejarah Islam dan penunjukkan Abu Bakr untuk menjadi imam sholat

Rencana ekspedisi ke Rumawi         
IBADAH haji perpisahan kini sudah selesai, dan sudah tiba pula saatnya puluhan ribu orang yang menyertai Nabi dalam ibadah ini akan pulang ke rumah masing-masing. Penduduk Najd pulang mendaki dataran tinggi, penduduk Tihama ke daerah pantai dan penduduk Yaman dan Hadzramaut serta daerah-daerah sekitarnya menuju arah selatan. Nabi dan sahabat-sahabat pun bertolak menuju Medinah.

Kamis, 08 Oktober 2015

Ibadah Haji Perpisahan







Muhammad dan Ahli Kitab         
SEJAK Ali b. Abi Talib membacakan awal Surah Bara'ah kepada orang-orang yang pergi haji, yang terdiri dari orang-orang Islam dan musyrik, waktu Abu Bakr memimpin jemaah haji, dan sejak ia mengumumkan kepada mereka atas perintah Muhammad waktu mereka berkumpul di Mina, bahwa orang kafir tidak akan masuk surga, dan sesudah tahun ini orang musyrik tidak boleh lagi naik haji, tidak boleh lagi bertawaf di Ka'bah dengan telanjang, dan barangsiapa terikat oleh suatu perjanjian dengan Rasulullah s.a.w. itu tetap berlaku sampai pada waktunya - sejak itu pula orang-orang musyrik penduduk jazirah Arab semua yakin sudah, bahwa buat mereka tak lagi ada tempat untuk terus hidup dalam paganisma. Dan kalau masih juga mereka melakukan itu, ingatlah, akan pengumuman perang dari Allah dan RasulNya. Hal ini akan berlaku buat penduduk daerah selatan jazirah Arab, yaitu Yaman dan Hadzramaut; sebab buat daerah Hijaz dan sekitarnya sampai ke utara mereka sudah masuk Islam dan bernaung di bawah bendera agama baru ini. Di bagian selatan itu sebenarnya masih terbagi antara penganut paganisma, dengan penganut Kristen. Tetapi orang-orang pagan ini kemudian menerima juga, seperti yang sudah kita lihat di atas. Secara berbondong bondong mereka masuk Islam, mereka mengirim utusan ke Medinah, dan Nabi pun menyambut mereka dengan sangat baik sekali, yang kiranya membuat mereka lebih gembira lagi menerima Islam. Sebagian besar mereka kembali ke daerah kekuasaan mereka masing-masing dan ini membuat mereka lebih cinta lagi kepada agama baru ini.

Mengenai Ahli Kitab yang terdiri dari orang-orang Yahudi dan Nasrani, ayat-ayat yang telah dibacakan oleh Ali dari Surah At-Taubah demikian bunyinya:

"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan Hari Kemudian dan tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan RasulNya, dan tidak pula beragama menurut agama yang benar, yaitu orang-orang yang sudah mendapat Al-Kitab, sampai mereka membayar. jizya dengan patuh dalam keadaan tunduk."1 sampai kepada firman Tuhan:

Selasa, 06 Oktober 2015

Tahun Perutusan






Pengaruh Tabuk         
DENGAN berakhirnya ekspedisi ke Tabuk itu maka ajaran Islam sudah selesai tersebar ke seluruh jazirah Arab. Muhammad sudah aman dari setiap serangan yang datang dari luar. Sebenarnya, begitu Muhammad kembali ke Medinah dari perjalanan ekspedisi itu, semua penduduk jazirah yang masih berpegang pada kepercayaan syirik, sekarang sudah mulai berpikir-pikir. Meskipun kaum Muslimin yang telah ikut menemani Muhammad dalam perjalanan ke Syam itu cukup mengalami pelbagai macam kesukaran, memikul segala penderitaan karena haus dan panas musim yang begitu membakar, namun mereka kembali dengan hati kesal, sebab mereka tidak jadi berperang, tidak membawa rampasan perang, karena pihak Rumawi menarik pasukannya hendak bertahan dalam benteng-benteng di pedalaman Syam. Akan tetapi penarikan mundur ini sebenarnya telah meninggalkan kesan yang dalam sekali dalam hati kabilah-kabilah bagian selatan - di Yaman, Hadzramaut dan 'Umman (Oman). Bukankah pasukan Rumawi itu juga yang telah mengalahkan Persia, telah mengambil kembali Salib Besar, kemudian membawanya kembali ke Yerusalem dalam suatu upacara besar-besaran? Sedang Persia, waktu itu dalam waktu yang cukup lama merupakan penguasa yang perkasa atas wilayah Yaman dan daerah-daerah sekitarnya itu.

Selasa, 29 September 2015

Berbuat Baik dan Tidak Perlu Sholat atau Ibadah lainnya?

Ada yang mengatakan berbuat-baiklah dan tidak usah melihat pengamalannya terhadap agama Islam ...
Pokoknya berbuat baik kepada semuanya, dan tidak perlu sholat atau ibadah yang lainnya ...
Agama itu urusan dapur, tidak perlu orang lain mencampuri urusan dapur seseorang, karena yang penting orang itu telah berbuat baik ...

Benarkah demikian? Benarkah Nabi SAW memerintahkan berbuat baik tanpa iman? Bukankah implementasi dari keimanan seseorang adalah mendirikan sholat, menunaikan zakat, dll ?
Dan perbuatan baik juga termasuk dari implementasi keimanan juga?
Semua itu merupakan implementasi dari keimanan, tidak bisa dipisahkan antara perbuatan baik, sholat dan implementasi ibadah lainnya ...
Itulah yang diajarkan Nabi SAW ...
Beliau selalu sholat fardlu berjamaah di masjid bersama para sahabatnya, dan beliau juga berbuat sangat baik terhadap semuanya ...
Beliau tidak pernah sedikitpun meninggalkan salah satu darinya ...

Senin, 28 September 2015

Tabuk Dan Kematian Ibrahim






Sejarah peperangan di Tabuk dan kematian putera kesayangan Nabi Muhammad yang bernama Ibrahim.

Ketentuan Zakat dan Kharaj         
PERISTIWA rumah-tangga serta ketegangan dan kegelisahan yang timbul antara Nabi dengan isteri-isterinya tidak sampai mengubah segala sesuatu mengenai masalah-masalah umum. Setelah Mekah dibebaskan dan penduduk kota itu menerima Islam, sekarang masalah-masalah umum itu sudah terasa makin penting sekali. Seluruh masyarakat Arab sudah mulai merasakan betapa pentingnya hal itu. Rumah Suci itu sudah merupakan tempat suci buat orang Arab, tempat mereka berziarah sejak berabad-abad lamanya. Rumah Suci ini dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan itu - penjagaan, penyediaan makanan dan air serta hal-hal yang berhubungan dengan masalah haji dari pelbagai macam upacara - sekarang berada di tangan Muhammad dan di bawah undang-undang agama baru ini. Sudah tentu sekali dengan dibebaskannya Mekah masalah-masalah umum di kalangan Muslimin akan jadi bertambah, dan kaum Muslimin pun akan bertambah pula merasakan akan adanya pengaruh mereka di segala pelosok jazirah. Dengan bertambahnya masalah-masalah umum ini dengan sendirinya akan bertambah pula pengeluaran-pengeluaran masyarakat umum itu.

Sabtu, 26 September 2015

Ibrahim Dan Isteri-Isteri Nabi






Kelahiran Ibrahim, putera Nabi dengan Maria dan pertengkaran antara ister-isteri Nabi karena kelahiran Ibrahim tersebut. Cerita ini juga menimbulkan kegairahan mengarang cerita yang tidak-tidak dari kaum orientalis, yang dibalas-balik oleh Haekal secara tepat

Kembali ke Medinah         
MUHAMMAD kembali ke Medinah selesai ia membebaskan Mekah dan setelah mendapat kemenangan di Hunain dan mengepung Ta'if. Dalam hati orang Arab semua sudah nyata dan yakin, bahwa tak ada yang akan dapat menandinginya di seluruh jazirah, juga sudah tak ada lagi lidah yang mau mengganggu atau mencelanya. Pihak Anshar dan Muhajirin semua merasa gembira sekali karena Tuhan telah membukakan jalan kepada Nabi, membebaskan negeri tempat Mesjid Suci. Mereka gembira karena penduduk Mekah telah beroleh hidayah dengan menganut Islam, dan orang-orang Arab - dengan kabilahnya yang beraneka ragam itu - telah tunduk dan taat kepada agama ini.

Senin, 14 September 2015

Puasa pada hari 'Arafah (disunnahkan)

Sekedar mengingatkan >>>

 Tidak ada hari-hari dimana amalan yang shaleh padanya lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini. Yaitu,Sepuluh hari (Pertama Bulan Dzulhijjah). Para sahabat berkata, Wahai Rasulullah,tidak juga jihad dijalan Allah?, Beliau menjawab, Tidak juga jihad dijalan Allah, Kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya, lalu ia tidak kembali dari Jihad itu dengan sesuatu apapun (Syahid).(HR.Al Bukhori)

Senin, 07 September 2015

Disyari'atkannya Ibadah Qurban

Secara etimologi, Qurban berasal dari kata Qaruba yg berarti kedekatan. Secara terminologi adalah upaya pendekatan diri seorang hamba kepada Tuhannya dng media penyembelihan ternak. Secara syar'iyah binatang ternak yg dipaparkan hadits adalah berupa domba/kambing, sapi dan unta.

Pengertian Qurban diberbagai referensi sering tidak dibedakan, sehingga timbul kerancuan. Padahal "penyembelihan ternak" dalam perspektif hadits setidaknya ada empat macam:
1. Penyembelihan ternak terkait dng pelaksanaan ibadah Haji, disebut "Al Hadyu".
2. Penyembelihan ternak terkait sanksi pelanggaran manasik Haji, disebut "Al Dam"
3. Penyembelihan ternak terkait merayakan hari raya Qurban, disebut "Udhiyah".
4. Penyembelihan ternak terkait tasyakkuran kelahiran anak, disebut "Aqiqah".

Jumat, 04 September 2015

Hunain Dan Ta'if





Malik b. 'Auf menghasut         
DENGAN perasaan gembira karena kemenangan yang telah diberikan Tuhan, kaum Muslimin masih tinggal di Mekah setelah kota itu dibebaskan. Mereka sangat bersenang hati sekali karena kemenangan besar ini tidak banyak minta kurban. Setiap terdengar suara Bilal mengucapkan azan sembahyang, cepat-cepat mereka pergi ke Mesjid Suci, berebut-rebutan di sekitar Rasulullah, dimana saja ia berada dan ke mana saja ia pergi.

Rabu, 02 September 2015

Pembebasan Mekah





Pengaruh Mu'ta         
DI BAWAH pimpinan Khalid bin'l-Walid pasukan Muslimin kini kembali pulang setelah terjadi peristiwa Mu'ta itu. Mereka kembali tidak membawa kemenangan, juga tidak membawa kekalahan. Mereka kembali pulang dengan senang hati.

Penarikan mundur ini setelah - Zaid b. Haritha, Ja'far b. Abi Talib dan Abdullah b. Rawaha tewas - telah meninggalkan kesan yang berlain-lainan sekali pada pihak Rumawi, pada pihak Muslimin yang tinggal di Medinah dan pada pihak Quraisy di Mekah. Rumawi merasa gembira sekali dengan penarikan mundur pasukan Muslimin itu. Mereka sudah merasa bersyukur, sebab pertempuran itu tidak sampai berlangsung lama, meskipun tentara Rumawi terdiri dari seratus ribu menurut satu sumber, - atau dua ratus ribu menurut sumber yang lain, - sementara pasukan Muslimin terdiri dari tiga ribu orang. Kegembiraan pihak Rumawi itu - baik disebabkan oleh ketangkasan Khalid bin'l-Walid dalam bertahan mati-matian dengan kekuatannya dalam mengadakan serangan, sehingga ia menghabiskan sembilan pedang yang patah di tangannya ketika bertempur setelah tewasnya tiga sahabatnya itu, atau disebabkan oleh kecerdikannya dalam mengatur dan membagi-bagi pasukannya pada hari kedua dan yang telah menimbulkan hiruk-pikuk sehingga pihak Rumawi mengira bahwa bala bantuan telah didatangkan dari Medinah - namun kabilah-kabilah Arab yang tinggal di perbatasan dengan Syam sangat kagum sekali melihat tindakan Muslimin ketika itu.

Senin, 31 Agustus 2015

Ekspedisi Mu'ta




Perhatian Muhammad ke Syam         
MUHAMMAD belum merasa perlu: tergesa-gesa membebaskan Mekah. Dia mengetahui sekali, bahwa soalnya hanya tinggal soal waktu saja. Perjanjian Hudaibiya baru setahun berjalan. Juga bukan maksudnya akan mengadakan pelanggaran. Muhammad orang yang sangat setia tiada sebuah kata yang pernah diucapkan atau perjanjian yang pernah dibuat, akan dilanggarnya. Oleh karena itu tatkala ia kembali ke Medinah selama beberapa bulan tidak terjadi bentrokkan-bentrokan, kecuali kecil-kecilan saja, seperti pengiriman 50 orang kepada Banu Sulaim dengan tugas dakwah mengajak mereka menganut Islam, yang kemudian dibunuh oleh Banu Sulaim secara gelap dan dengan tidak semena-mena, sehingga pemimpinnya yang berhasil lolos hanya karena kebetulan saja. Begitu juga Banu Laith dan Zafar yang telah menyerang dan merampas mereka itu. Sama pula dengan hukuman yang telah dijatuhkan kepada Banu Murra karena pengkhianatan mereka itu tadinya. Demikian juga adanya limabelas orang yang telah dikirim ke Dhat't-Talh di perbatasan Syam dengan tugas dakwah mengajak mereka mengikut Islam, dibalas dengan pembunuhan juga, sehingga tak ada yang selamat kecuali pemimpinnya.

Selasa, 25 Agustus 2015

Mengapa Sebagian orang suka Mengkafirkan saudaranya?


Sebagian orang ternyata suka mengkafirkan saudaranya sesama muslim, hanya karena beda pendapat dan pandangan dengannya. Atau beda kelompok, yang tidak sejalan dengannya. Tidakkah ia sadar, kalau ucapan "kafir" itu sangatlah berat akibatnya?
Ingatlah, segala perkataan itu pasti dicatat oleh Malaikat, dan nanti Allah akan meminta pertanggung-jawaban dari si pengucap itu.
Dan perkataan "kafir" itu akan naik ke langit, namun di langit perkataan itu ditolak hingga akhirnya turun kembali ke bumi, dan mencari siapa yang pantas mendapatkannya. Dan andaikan orang yg dikatai itu bukanlah termasuk orang kafir, maka perkataan "kafir" itu akan kembali kepada orang yang mengucapkannya.

أَيُّمَا رَجُلٍ قَالَ لِأَخِيْهِ : يَا كَافِرَ فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا إِنْ كَانَ كَمَا قَالَ وَإِلاَّ رَجَعَتْ عَلَيْهِ.
“Siapa saja yang berkata kepada saudaranya, ”Hai Kafir”. Maka akan terkena salah satunya jika yang divonisnya itu benar, dan jika tidak, maka akan kembali kepada (orang yang mengucapkan)nya.” (HR Bukhari dan Muslim) [Bukhari no 6104, dan Muslim no. 111 dari Abdullah bin Umar.]

Senin, 24 Agustus 2015

'Umrat'l-Qadza





Muslimin berangkat ke Mekah         
SETELAH berjalan setahun sejak berlakunya isi perjanjian Hudaibiya Muhammad dan sahabat-sahabatnya sudah bebas dapat melaksanakan isi perjanjian dengan pihak Quraisy itu guna memasuki Mekah dan berziarah ke Ka'bah. Atas dasar itu Muhammad lalu memanggil orang agar bersiap-siap untuk berangkat melakukan 'umrat'l-qadza, (umrah pengganti) yang sebelum itu telah teralang.

Kamis, 20 Agustus 2015

Khaibar Dan Utusan Kepada Raja-Raja





Islam dan reformasi sosial         
MUHAMMAD dan kaum Muslimin kembali lagi dari Hudaibiya menuju Medinah, setelah tiga minggu persetujuan antara mereka dengan Quraisy itu selesai - yaitu persetujuan yang menyatakan bahwa untuk tahun ini mereka tidak akan masuk Mekah, dan baru tahun berikutnya mereka boleh masuk. Mereka kembali dengan membawa suatu perasaan dalam hati. Ada sebagian mereka yang masih beranggapan bahwa isi persetujuan itu tidak sesuai dengan harga diri kaum Muslimin, sampai akhirnya datang Surah al-Fath sementara mereka sedang dalam perjalanan itu dan Nabi pun telah pula membacakannya kepada mereka. Sekarang yang menjadi pikiran Muhammad selama tinggal di Hudaibiya dan setelah kembali pulang, ialah apa yang harus dilakukannya dalam menambah ketabahan hati sahabat-sahabatnya disamping memperluas penyebaran dakwah. Akhirnya ia berpendapat akan mengutus orang-orang kepada Heraklius, Kisra, Muqauqis1, Najasyi (Negus) di Abisinia, kepada Harith al-Ghassani dan kepada penguasa Kisra di Yaman. Bersamaan dengan itu dianggap perlu sekali menumpas samasekali kekuasaan Yahudi dari seluruh jazirah Arab.

Kamis, 13 Agustus 2015

Mengapa pada Beberapa Ayat Alquran menggunakan Kata Ganti KAMI?

Tulisan ini dibuat bagi saudaraku umat Muslim semuanya. Mengingat ada beberapa orang dari agama lain memengaruhi umat Islam dan juga ada sebagian umat Muslim sendiri yang ternyata dalam keraguan mengenai agama ini. Karena di Al Quran pada beberapa ayat menggunakan kata ganti Jamak untuk wilayah Ketuhanan. Padahal dalam Islam hanya mengakui bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Mengapa demikian? Berikut ini penjelasannya semoga bermanfaat ...

Dari Dua Peperangan Ke Hudaibiya









Penyusunan masyarakat Arab         

SELESAI perang Khandaq dan setelah hukuman dilaksanakan terhadap Banu Quraiza, keadaan Muhammad dan kaum Muslimin sudah makin stabil. Oleh orang-orang Arab mereka sangat ditakuti sekali. Banyak dari kalangan Quraisy sendiri mulai berpikir-pikir: tidakkah lebih baik bagi Quraisy sendiri kalau mereka berdamai saja dengan Muhammad, sebagai orang yang berasal dari mereka juga dan demikian juga sebaliknya, juga kaum Muhajirin, sebagai pemuka-pemuka dan pemimpin-pemimpin mereka pula.

Senin, 10 Agustus 2015

Perjanjian Hudaibiya





Setelah enam tahun di Medinah         
ENAM tahun lamanya sudah sejak Nabi dan sahabat-sahabatnya hijrah dari Mekah ke Medinah. Seperti kita lihat, selama itu mereka terus-menerus bekerja keras, terus-menerus dihadapkan kepada peperangan, kadang dengan pihak Quraisy, adakalanya pula dengan pihak Yahudi. sementara itu Islampun makin tersebar luas, makin kuat dan ampuh pula.

Sejak tahun pertama Hijrah, Muhammad sudah mengubah kiblatnya dari al-Masjid'l-Aqsha ke al-Masjid'l-Haram. Sekarang kaum Muslimin menghadap ke Baitullah yang di bangun oleh Ibrahim di Mekah, dan yang kemudian bangunan itu dibaharui lagi tatkala Muhammad masih muda belia. Waktu itu ia juga turut mengangkat batu hitam ketempatnya di ujung dinding bangunan itu. Tak terlintas dalam pikirannya atau dalam pikiran siapapun juga waktu itu, bahwa Tuhan akan menurunkan risalah kepadanya.

Jumat, 07 Agustus 2015

Perang Khandaq Banu Quraiza




Naluri orang-orang Arab dan kewaspadaan Muhammad          
SETELAH Medinah dikosongkan dari Banu Nadzir, kemudian setelah peristiwa Badr Terakhir dan sesudah ekspedisi-ekspedisi Ghatafan dan Dumat'l-Jandal berlalu, tiba waktunya kaum Muslimin sekarang merasakan hidup yang lebih tenang di Medinah. Mereka sudah dapat mengatur hidup, sudah tidak begitu banyak mengalami kesulitan berkat adanya rampasan perang yang mereka peroleh dari peperangan selama itu, meskipun dalam banyak hal kejadian ini telah membuat mereka lupa terhadap masalah-masalah pertanian dan perdagangan. Tetapi disamping ketenangan itu Muhammad selalu waspada terhadap segala tipu-muslihat dan gerak-gerik musuh. Mata-mata selalu disebarkan ke seluruh pelosok jazirah, mengumpulkan berita-berita sekitar kegiatan masyarakat Arab yang hendak berkomplot terhadap dirinya. Dengan demikian ia selalu dalam siap-siaga, sehingga kaum Muslimin dapat selalu mempertahankan diri.

Kamis, 30 Juli 2015

Fiqih Sholat dan Permasalahannya

Bab: Perintah untuk Mengikuti Nabi SAW dalam Tatacara dan Bacaan Sholat

Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Isma'il telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Sulaiman Malik bin Al Huwairits dia berkata; "Kami datang kepada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam sedangkan waktu itu kami adalah pemuda yang sebaya. ... (Nabi SAW bersabda) "Pulanglah ke keluarga kalian. Tinggallah bersama mereka dan ajari mereka serta perintahkan mereka dan shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat. Jika telah datang waktu shalat, maka hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan, ...". (No. Hadist: 5549 KITAB SHAHIH BUKHARI)

Minggu, 26 Juli 2015

Tentang Shalat Witir

Bab: Manakah yang lebih Baik, Witir (dan sholat malam lainnya) pada awal malam, ataukah di akhir malam?
No. Hadist: 1871 (KITAB SHAHIH BUKHARI)

وَعَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدٍ الْقَارِيِّ أَنَّهُ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَيْلَةً فِي رَمَضَانَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَإِذَا النَّاسُ أَوْزَاعٌ مُتَفَرِّقُونَ يُصَلِّي الرَّجُلُ لِنَفْسِهِ وَيُصَلِّي الرَّجُلُ فَيُصَلِّي بِصَلَاتِهِ الرَّهْطُ فَقَالَ عُمَرُ إِنِّي أَرَى لَوْ جَمَعْتُ هَؤُلَاءِ عَلَى قَارِئٍ وَاحِدٍ لَكَانَ أَمْثَلَ ثُمَّ عَزَمَ فَجَمَعَهُمْ عَلَى أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ ثُمَّ خَرَجْتُ مَعَهُ لَيْلَةً أُخْرَى وَالنَّاسُ يُصَلُّونَ بِصَلَاةِ قَارِئِهِمْ قَالَ عُمَرُ نِعْمَ الْبِدْعَةُ هَذِهِ وَالَّتِي يَنَامُونَ عَنْهَا أَفْضَلُ مِنْ الَّتِي يَقُومُونَ يُرِيدُ آخِرَ اللَّيْلِ وَكَانَ النَّاسُ يَقُومُونَ أَوَّلَهُ

Dan dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Abdurrahman bin 'Abdul Qariy bahwa dia berkata; "Aku keluar bersama 'Umar bin Al Khaththob radliallahu 'anhu pada malam Ramadhan menuju masjid, ternyata orang-orang shalat berkelompok-kelompok secara terpisah-pisah, ada yang shalat sendiri dan ada seorang yang shalat diikuti oleh ma'mum yang jumlahnya kurang dari sepuluh orang. Maka 'Umar berkata: "Aku pikir seandainya mereka semuanya shalat berjama'ah dengan dipimpin satu orang imam, itu lebih baik". Kemudian Umar memantapkan keinginannya itu lalu mengumpulkan mereka dalam satu jama'ah yang dipimpin oleh Ubbay bin Ka'ab. Kemudian aku keluar lagi bersamanya pada malam yang lain dan ternyata orang-orang shalat dalam satu jama'ah dengan dipimpin seorang imam, lalu 'Umar berkata: "Sebaik-baiknya bid'ah adalah ini. Dan mereka yang tidur terlebih dahulu adalah lebih baik daripada yang shalat awal malam, yang ia maksudkan untuk mendirikan shalat di akhir malam, sedangkan orang-orang secara umum melakukan shalat pada awal malam.

Jumat, 24 Juli 2015

Isteri-Isteri Nabi









Haekal mengulas isteri-isteri Nabi Muhammad saw., terutama kepada Zainab, sebagai jawaban dari tuduhan kaum orientalis mengenai perkawinan nabi dengan Zainab.

Teriakan Orientalis tentang Zainab bt. Jahsy         
SEMENTARA peristiwa-peristiwa dalam dua bagian di atas itu terjadi, Muhammad kawin dengan Zainab bt. Khuzaima, kemudian kawin dengan Umm Salama bt. Abi Umayya bin'l-Mughira, selanjutnya kawin lagi dengan Zainab bt. Jahsy setelah dicerai oleh Zaid b. Haritha. Zaid inilah yang telah diangkat sebagai anak oleh Muhammad setelah dibebaskan sebagai budak sejak ia dibelikan oleh Yasar untuk Khadijah. Di sinilah kaum Orientalis dan misi-misi penginjil itu kemudian berteriak keras-keras: Lihat! Muhammad sudah berubah. Tadinya, ketika ia masih di Mekah sebagai pengajar yang hidup sederhana, yang dapat menahan diri dan mengajarkan tauhid, sangat menjauhi nafsu hidup duniawi, sekarang ia sudah menjadi orang yang diburu syahwat, air liurnya mengalir bila melihat wanita. Tidak cukup tiga orang isteri saja dalam rumah, bahkan ia kawin lagi dengan tiga orang wanita seperti yang disebutkan di atas. Sesudah itu mengawini tiga orang wanita lagi, selain Raihana. Tidak cukup kawin dengan wanita-wanita yang tidak bersuami, bahkan ia jatuh cinta kepada Zainab bt. Jahsy yang masih terikat sebagai isteri Zaid b. Haritha bekas budaknya. Soalnya tidak lain karena ia pernah singgah di rumah Zaid ketika ia sedang tidak ada di tempat itu, lalu ia disambut oleh Zainab. Tatkala itu ia sedang mengenakan pakaian yang memperlihatkan kecantikannya, dan kecantikan ini sangat mempengaruhi hatinya. Waktu itu ia berkata "Maha suci Ia yang telah dapat membalikkan hati manusia!" Kata-kata ini diulanginya lagi ketika ia meninggalkan tempat itu. Zainab mendengar kata-kata itu dan ia melihat api cinta itu bersinar dari matanya. Zainab merasa bangga terhadap dirinya dan apa yang didengarnya itu diberitahukannya kepada Zaid. Langsung waktu itu juga Zaid menemui Nabi dan mengatakan bahwa ia bersedia menceraikannya. Lalu kata Nabi kepadanya:

"Jaga baik-baik isterimu, jangan diceraikan. Hendaklah engkau takut kepada Allah."

Jumat, 17 Juli 2015

Perkataan Keji Mereka tentang Pernikahan Rasulullah SAW. dengan Zainab binti Jahsyi r.a. (Samakah Anak Kandung dengan Anak angkat?)

Sungguh keji perkataan Kaum Munafiq dan Kafir Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Zainab, mereka menggunjingnya dengan mengatakan: ‘Muhammad telah mengharamkan menikahi istri-istri anak dan sekarang dia menikahi istri anaknya!"
Mereka berkata seperti itu karena sifat dengki dan penyakit hati mereka yang telah parah. Padahal pernikahan itu terjadi karena perintah Allah SWT. yang ingin menunjukkan kepada kita semua, bahwa sangatlah berbeda antara anak angkat dan anak kandung. Anak, tetap bernasab kepada orang-tua kandungnya, sehingga tidaklah layak menyandingkan nama dari anak angkat dengan ayah angkatnya. Pergunakan nama ayah kandung dari anak angkat tersebut.
Anak angkat tidaklah seperti anak kandung, anak angkat tidak akan mendapatkan hak warisan dari orang-tua angkatnya. Juga statusnya adalah seperti orang lain, dimana kalau sudah besar, anak tersebut bukanlah muhrimnya. Jadi harus berhati2 hubungan antara anak angkat dengan orang-tua angkat mereka apabila berbeda jenis kelamin.
Dan anak angkat yang dimaksudkan disini bukanlah yang sepersusuan. Yakni ketika masih bayi (bukan anak kandungnya), lalu disusui, hingga layak menjadi anak/saudara sepersusuan.

Minggu, 12 Juli 2015

Selesai Romadlon sangat disunnahkan melakukan Takbiran dan Sholat 'Id

Anjuran (sangat) melakukan Takbiran dan Sholat 'Id setelah selesai Romadlon, siapapun ia, baik anak², wanita (haid/tidak), orang dewasa, muda, tua dan semuanya. Untuk wanita haid dianjurkan datang kelapangan sholat Ied, namun tdk usah ikut sholat, hanya mendengarkan ceramah dan takbiran

QS. 2. Al Baqarah:

وَلِتُكَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

185. ... dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Kamis, 09 Juli 2015

Sunnahnya Puasa 6 Hari di Bulan Syawwal

Dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa (di bulan) Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan (puasa sunnah) enam hari di bulan Syawwal, maka (dia akan mendapatkan pahala) seperti puasa setahun penuh.” [HR. Muslim (no. 1164)]

Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan puasa sunnah enam hari di bulan Syawwal, yang ini termasuk karunia agung dari Allah kepada hamba-hamba-Nya, dengan kemudahan mendapatkan pahala puasa setahun penuh tanpa adanya kesulitan yang berarti.
Dan merupakan salah satu tanda diterimanya suatu amal ibadah oleh Allah, adalah dengan giat melakukan amal ibadah lain setelahnya [Lihat kitab Ahaadiitsush Shiyaam, Ahkaamun wa Aadaab (hal. 157)]
---------------------

Sabtu, 04 Juli 2015

Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam?

Setiap barang elektronik buatan manusia pasti ada buku manualnya. Buku manual tersebut biasanya berisikan petunjuk penggunaan berikut permasalahan yang mungkin timbul dan cara mengatasinya. Jika pembeli tersebut mengabaikan petunjuk itu, bisa berakibat kerusakan pada barang elektronik tsb atau bahkan bisa melukai pembeli itu sendiri.

Manusia yang diciptakan untuk menjadi khalifah dibumi tentu juga diberikan petunjuk oleh Penciptanya. Tidak mungkin dibiarkan tanpa buku petunjuk olehNya. Ada dua petunjuk yang diberikan kepada Manusia yakni:
1. Kitabullah, yang merupakan firman Allah, yang tertulis, yang berisikan petunjuk dan peringatan bagi manusia.
2. Rasulullah, yang merupakan sosok nyata dan hidup yang dapat diteladani bagi umatnya. Bagaikan Kitabullah berjalan.

Rabu, 01 Juli 2015

SIAPAKAH ALLAH?

Kadangkala kita bertanya-tanya, siapakah Allah Tuhan kita yang selalu kita sembah, namun kita tidak bisa melihatNya?

Ketahuilah, sesungguhnya SEMUA apa yang dapat kita lihat dengan kedua mata kita adalah LEMAH. Tidak kekal dan tidak abadi, yakni tidak akan memiliki ketetapan wujud, melainkan akan berubah wujud tergantung pada waktu dan cahaya yang meneranginya ataupun yang lainnya. Apa yang tampak oleh kedua mata kita, suatu ketika akan lenyap.
Mungkinkah Allah Sang Pencipta akan lenyap atau tergantung kepada makhluq-Nya, padahal Dia mampu menjaga alam semesta ini tetap utuh dan kokoh, mulai kita, ayah kita, Nabi Adam as, belum diciptakan, hingga kelak alam semesta ini hancur semua yakni pada hari kiamat, yang merupakan kehendakNya?
Dia sendirian MENJAGA alam semesta ini, tanpa bantuan manusia, jin, malaikat dan semuanya. Semua takut dan tunduk kepada perintahNya, kecuali manusia dan jin yang ada sebagiannya yang membangkang/ingkar kepada Allah.
Allah Sendiri membiarkan manusia dan jin pembangkang hingga waktu yang ditentukan, yakni supaya mereka mau bertaubat, kembali kepadaNya, atau malah akan semakin dijebloskan kepada murkaNya karena mereka tidak mau bertobat dan terus membangkang.

Senin, 29 Juni 2015

Lailatul Qadar

QS.97. Al Qadr:

 إِنَّآ أَنزَلْنَـٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ * وَمَآ أَدْرَٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ * لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ * تَنَزَّلُ ٱلْمَلَـٰۤئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ * سَلَـٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ

1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. 


Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada  kami Isma'il bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Abu Suhail dari bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Carilah Lailatul Qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari Ramadhan".(No. Hadist: 1878 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)