عزازل adalah nama asli dari Iblis yang merupakan bapak dari bangsa jin,(Abul Jan) sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa nama asli Iblis adalah al-Harits.[Ibnu Abbas berkata: "Nama Iblis tersebut adalah 'Azazil." Sedangkan dalam sebuah riwayat yang diriwayatkan darinya disebutkan bahwa nama Iblis tersebut adalah al-Harits. Kisah para Nabi & Rasul karya Ibnu Katsir, hal.26, penulis Abu al-Fida` Ahmad bin Badruddin, 5 September 2011, Penerbit Pustaka as-Sunnah, Jakarta] Menurut syariat Islam 'Azazil adalah pemimpin dari bangsa jin.
Sebelum diciptakannya Adam, Azazil pernah menjadi Imam para Malaikat (Sayyid al-Malaikat) dan Khazin al-Jannah (Bendaharawan Surga), selama beberapa puluh ribu tahun sebelum membangkang kepada Allah. Nama Azazil dapat ditemukan dalam beberapa kitab tafsir, diantaranya dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir, (Mujallad I-1/76 – 77), Tafsir Al- Khozin – Tafsir Al- Baghowi (I-1/48).
Gunung Azazil (Jabal Muntar) di Gurun Yudea, Suriah, yang dianggap sebagai tempat dimana Azazil dibuang ke bumi.
Kata Azazil merupakan bahasa Arab Kuno yang terdiri dari dua suku kata yaitu Aziz (عزيز) yang berarti terhormat, berharga, sangat kuat dan (ال) Eil yang merupakan penamaan Allah di zaman Arab Kuno. Azazil secara harfiah berarti Makhluk kuat Allah atau Makhluk terhormat Allah.
Azazil terdiri atas al-‘azâz yang berarti 'hamba' dan al-îl yang berarti 'Allah' . Kata al-‘azâz berasal dari al-‘izzah yang berarti kebanggaan atau kesombongan atau dapat diartikan sebagai mahluk yang membawa kesombongannya milik Allah Dinamakan demikian karena ia tercipta dari api.
Azâzîl sangat banyak memiliki nama panggilan seperti, "Abu Kurdus", Sayid al-Malaikat dan Khazin al-Jannah. Sesungguhnya Azazil merupakan mahkluq yang sangat dihormati dan disegani, bahkan termasuk salah satu hamba Allah yang sangat dekat dengan-Nya. Di setiap langit ia memiliki julukan yang sangat bagus,(Julukan Azazil) sampai akhirnya dipanggil "Iblis" oleh Allah, ketika ia tidak mau menghormati Adam. Julukannya adalah sebagai berikut:
- Langit pertama ar-Rafii'ah, Ahli ibadah (al-Abid),
- Langit kedua al-Maa'uun, Ahli ruku (ar-Raki),
- Langit ketiga al-Maziinah, Ahli sujud (as-Saajid),
- Langit keempat az-Zahirah, Selalu merendah dan takluk kepada Allah (al-Khaasyi),
- Langit kelima al-Muniirah, Selalu ta'at (al-Qaanit),
- Langit keenam al-Khaliishah, Bersungguh-sungguh dalam beribadah (al-Mujtahid),
- Langit ketujuh al-Ajiibah, Sederhana dalam menggunakan sarana hidup (az-Zahid).
Bab: Wujud fisik
Sebelum Penciptaan Adam
Sebelum dilaknat oleh Allah, Azazil memiliki wajah rupawan cemerlang, mempunyai empat sayap, banyak ilmu, terbanyak dalam hal ibadah serta menjadi kebanggaan para malaikat dan dia juga pemimpin para malaikat qarubiyyuun, memiliki tempat dibeberapa langit, mendengarkan berita-berita rahasia Tuhan dan masih banyak lagi.
Pada perkembangannya, Azazil mulai muncul sifat takabbur dan sombongnya. Azazil merasa lebih hebat daripada para Malaikat, atau bahkan merasa paling hebat dari semua makhluq hingga Allah hendak menguji Azazil dengan diciptakannya Adam.
Kesombongan Azazil terhadap makhluq Allah inilah yang menjadi awal ujian.
Dalam hadits qudsi yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُوْلُ: إِنَّ الْعِزَّ إِزَارِيْ وَالْكِبْرِيَاءَ رِدَائِيْ فَمَنْ نَازِعُنِيْ فِيْهِمَا عَذَّبْتُهُ.
Sesunguhnya Allah Ta’ala berfirman: “Kemuliaan adalah pakaian-Ku dan kesombongan adalah selendang-Ku. Barangsiapa yang mengambilnya dariku, Aku Adzab dia." arti mengambilnya ialah merasa dirinya paling mulia atau berlagak sombong. (HR. Muslim)
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ. رواه مسلم
Tidak akan masuk surga seorang yang dalam hatinya ada sebiji dzarrah dari kesombongan. (HR. Muslim)
Sesungguhnya semua makhluqNya diperintahkan untuk beribadah murni karena Allah. Bukan karena mengharapkan kedudukan yang sangat tinggi, sehingga menimbulkan kesombongan, seperti Azazil.
Surat Al-Mu’min Ayat 65
هُوَ الْحَيُّ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ ۗ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Dalam satu riwayat menceritakan, malaikat Israfil melihat yang tersurat di Luh Mahfuz ada tercatat satu suratan yang berbunyi: "Adanya satu hamba Allah yang beribadah selama 80.000 tahun tetapi hanya karena satu kesalahan, maka ibadah hamba itu tidak diterima Allah dan hamba itu terlaknat sehingga hari Kiamat.".
Maka menangislah Israfil karena bimbang makhluk yang tersurat di Loh Mahfuz itu adalah dirinya. Maka diceritakanlah Israfil kepada segala malaikat pengalamannya melihat apa yang tersurat di Loh Mahfuz.
Maka menangislah sekelian para malaikat karena takut dan bimbang dengan nasib mereka. Lalu semua malaikat datang menemui Azazil yang menjadi imam para malaikat, agar Azazil mendoakan keselamatan dunia dan akhirat kepada seluruh malaikat.
Azazil pun mendoakan keselamatan di dunia dan akhirat kepada seluruh malaikat dengan doa: "Ya Allah, janganlah Engkau murka terhadap mereka (para malaikat)." Namun, Azazil lupa untuk mendoakan keselamatan untuk dirinya (sudah ada bibit2 kesombongan, sangat yakin kalau yang tersurat itu bukanlah Azazil).
40. Al Mu'min
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
60. Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[tidak mau berdoa kepada-Ku] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."
Setelah mendoakan semua para malaikat, Azazil terus menuju ke surga. Di atas pintu surga, Azazil terlihat suratan yang menyatakan: "Ada satu hamba dari kalangan hamba-hamba Allah yang muqarrabin yang telah diperintahkan Allah untuk membuat satu tugasan, tapi hamba tersebut mengingkari perintah Allah. Lalu dia tergolong dalam golongan yang sesat dan terlaknat.".
Setelah Penciptaan Adam
Adam diciptakan, dan dimulailah ujian bagi Azazil dan Adam. Allah menciptakan Adam dari lumpur yang jelas-jelas lebih hina bahan dasarnya daripada Azazil yang diciptakan dari bahan dasar api.
Kemudian Allah memerintahkan Malaikat dan Azazil untuk bersujud sebagai penghormatan dan bukan sebagai penghambaan. Ternyata Malaikat bersujud kepada Adam, kecuali Azazil.
Surat Al-Hijr
فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ
29.Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
فَسَجَدَ الْمَلَائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ
30.Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,
إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ أَنْ يَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ
31.kecuali iblis. Ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.
Setelah ia enggan untuk bersujud kepada Adam, Allah memanggilnya Iblis (diganti namanya oleh Allah dari Azazil menjadi Iblis) dan mengubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlang menjadi bentuk seperti babi hutan. Allah mengubah kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti ketel tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.
Surat Al-Hijr
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا لَكَ أَلَّا تَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ
32. Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"
قَالَ لَمْ أَكُنْ لِأَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ
33. Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk"
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ
34. Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk,
وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ
35. dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".
Dalam sebuah kitab Imam Al-Ghazali disebutkan peristiwa ini (dan dari beberapa sumber):
Firman Allah, "Hai Iblis, apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri (takabur) ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi?"
Mendengar pernyataan Allah, bukan permintaan ampun yang keluar dari Azazil, sebaliknya ia malah menantang dan berkata :
"Wahai Allah,
Bagaimana aku bisa sujud kepada adam sedangkan Engkau sendiri telah membisikkan sesuatu kepadaku bahwa ini adalah bagian kehendakMu ...
Bagaimana bisa aku sujud kepada yang selain Engkau, Selama ini aku dan Engkau adalah satu dan pengetahuanMu adalah pengetahuanku, dalam keKuasaanMu ...
Bagaimana aku bisa sujud kepada makhluk yang akan menumpahkan darah dan permusuhan ...
Bagaimana aku bisa sujud kepada makhluk yang hanya sedikit saja diantara mereka yang akan Mengagungkan Engkau ...
Bagaimana aku bisa sujud kepada adam dan anak cucunya yang kelak sebagian besar dari mereka akan memusuhi agama Engkau, sedangkan pengetahuan ini adalah Engkau sendiri yang membukakannya untukku ...
"Ya Allah,sungguh Engkau telah ciptakan aku dari 'api yang menyala' dan Engkau ciptakan dia dari 'tanah' maka aku tidak akan sudi sujud kepada dia .."
"SUJUDLAH KAMU KEPADA ADAM"
"Demi KeBesaranMu ... aku tidak akan sujud kepada yang selain Engkau"
"SUJUDLAH KAMU KEPADA ADAM"
"Sungguh hanya kepadaMu saja hamba bersujud"
Mendengar jawaban Azazil yang sombong, Allah berfirman. "Keluarlah kamu dari surga. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang diusir".
Bab: Penangguhan Umur
Azazil diberi umur hingga hari akhir kiamat. Dengan janji untuk menyesatkan manusia sebanyak mungkin dan menemaninya di neraka Jahannam kelak.
Permintaan Azazil kepada Allah, dalam
Surat 15. Al-Hijr:
قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
36. "Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan,".
قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ
37. Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,
إِلَىٰ يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ
38. sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan,
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
39. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
40. kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".
قَالَ هَٰذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيمٌ
41. Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya).
إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ
42. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.
وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ
43. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.
Dan juga, yang merupakan ancaman bagi Iblis dan pengikutnya dari golongan Jin dan manusia, untuk masuk dan memenuhi Neraka:
لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنْكَ وَمِمَّنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ أَجْمَعِينَ
"85. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya." (Shaad, 38:85)
Bab: Iblis Ingin Bertaubat?
Pada suatu waktu, Iblis berkeinginan untuk bertobat. Dalam sebuah kitab dikisahkan bahwa Iblis berjumpa dengan Nabi Musa as. Dalam perjumpaan itu Iblis meminta bantuan Nabi Musa as untuk bertobat.
"Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah SWT dan Dia telah berkata kepadamu secara langsung," ucap Iblis kepada Nabi Musa as waktu itu.
"Memang benar apa yang kamu katakan, apa yang kamu inginkan dariku?" tanya Nabi Musa as kemudian.
"Wahai Musa, aku mau kamu menolongku, katakan kepada Tuhanmu bahwa kami ingin bertobat kepada-Nya," ujar Iblis.
Bertemu Malaikat Jibril
Kemudian Nabi Musa as berdoa dan menyampaikan apa yang diucapkan oleh iblis. Sesaat kemudian setelah menerima wahyu dari Allah SWT, Nabi Musa as berkata bahwa Allah SWT akan menerima tobatnya dengan syarat iblis harus mau bersujud di makam Nabi Adam as. Begitu mendengar penuturan Nabi Musa as, iblis dengan tegas dan langsung menolak.
Dengan penuh kesombongan, iblis berkata,
"Wahai Musa, sewaktu Adam hidup di surga saja aku tidak mau bersujud, maka aku juga tak mau sujud kepadanya sesudah dia mati."
Kisah yang lain
Sedangkan dalam kisah yang lain dituturkan, iblis pernah memohon pertolongan kepada Malaikat Jibril untuk bertobat. Sebagai pemimpin para malaikat, Jibril pun memberikan tiga syarat kepada iblis agar tobatnya bisa diterima oleh Allah SWT. Ketiga syarat tersebut adalah,
1. Membaca istighfar.
2. Menyesali semua dosa yang pernah dibuatnya serta bertekad untuk tidak mengulanginya.Dengan sangat cepat Iblis melaksakan kedua perintah itu, karena memang Iblis tergolong mahkluq yang sangat cerdas.
"Lalu apa syarat yang ketiga?" tanya Iblis.
"Untuk syarat yang ketiga, Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi kuburan Adam, bersujud pada Adam dan bersaksi bahwa Adam adalah makhluk yang dipilih Allah SWT untuk menjadi khalifah, pengurus, pengemban tanggung jawab di bumi," jelas Malaikat Jibril.
Namun seketika itu juga, iblis langsung terdiam.
Sehingga Jibril pun bertanya kembali akan kesanggupan iblis untuk memenuhi perintah Allah SWT tanpa menawar.
Malaikat Jibril bertanya,
"Bagaimana? Apakah engkau sanggup? Sungguh tinggal satu hal ini saja yang belum pernah engkau lakukan sejak Adam diciptakan dahulu."
Iblis Tetap Sombong
Akan tetapi, iblis tetap saja terdiam. Setelah beberapa kali ditanya oleh Malaikat Jibril, iblis pun akhirnya angkat bicara,
"Aku diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Aku lebih baik daripada Adam. Tapi kenapa aku harus sujud kepada Adam? Bukankah seharusnya Adam yang sujud kepadaku?"
Iblis melanjutkan bicaranya,
"Dulu Adam masih hidup saja aku tidak sudi bersujud padanya. Tak akan pernah aku berubah pikiran dalam hal ini. Kehadiran Adam membuatku tersingkir dari kedudukan mulia bersama malaikat. Sakit hatiku masih tersisa hingga kini. Dahulu, hari ini, dan sampai kiamat, aku tetap takkan sudi bersujud kepada Adam."
Sampai akhirnya iblis pun tetap tak mau untuk bersujud kepada Adam sehingga gagallah upaya tobat yang diharapkan sebelumnya.
Bab: Jin Anak Dari Cucu Iblis yg Bertobat Kembali Kepada Kebenaran
kitab karangan Imam As, Sayuti:
Al-Uqaili (Salah seorang penghafal hadis, penulis kitab adh-Dhu a'fa)
Dalam sebuah kitab karangannya, Al-uqaili meriwayatkan .Abu Nu'aim dan Al-Baihaqi, dari Umar:
Dia berkata "Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah saw di suatu tempat di gunung Thimamah, tiba-tiba muncul seorang pria tua sambil memegang tongkat.Dia kemudian mengucapkan salam kepada Rasulullah saw
"Siapa engkau" tanya nabi,
'Aku Hammah bin Hayim bin Luqais bin Iblis, jawabnya "
"Engkau dan iblis berjarak dua tua, berapa lama waktu yang engkau lalui antara dua jarak itu?
"Usia dunia ini sudah punah kecuali tinggal sedikit saja lagi, pada malam ketika Qabil membunuh Habil, aku masih anak-anak namun aku sudah bisa disuruh merusak makanan dan memutuskan hubungan rasial keluarga"
Nabi Bersabda, "alangkah buruknya perbuatan orang tua yang dikutuk dan anak muda yang diajarnya"
"Janganlah sebutkan lagi hal itu karena aku sudah bertaubat kepada Allah.Aku pernah bersama Nuh di masjidnya dan beberapa orang yang beriman dari kaumnya.Aku terus-menerus mencela caranya menyampaikan dakwah kepada kaumnya sampai dia menangis dan aku juga turut menangis.
Aku termasuk orang yang menyesal atas perbuatan itu dan aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang jahil.
Aku katakan pada Nuh, Wahai Nuh aku termasuk orang yang bersekongkol dengan pembunuhan yang dilakukan Qabil yang menumpahkan darah orang yang berbahagia dan mati syahid dari anak Adam. Apakah menurutmu, taubatku masih di terima?
Nuh menjawab, "Wahai Hammah, berhasratlah terhadap kebaikan dan lakukanlah itu sebelum muncul penyesalan dan kerugian. Sesungguhnya aku telah membaca apa yang diturunkan Allah kepadaku bahwa tak seorang hambapun yang bertaubat kepada Allah melainkan Allah akan menerima taubatnya.Karena itu ambillah wudhuk dan bersujudlah dua kali .
Akupun terus melaksanakan apa yang diperintahkan kepadaku, ketika aku sedang sujud diserukan kepadaku. "Angkatlah kepalamu karena taubat bagimu sudah turun dari langit"
Maka akupun selalu bersujud kepada Allah.
Aku juga sempat bersana nabi Hud bersama mereka yang beriman kepadanya, aku juga mencela caranya menyampaikan dakwah sehingga dia dan aku turut menangis, Aku seringkali bertemu nabi Ya'kub dan aku juga bertemu Yusuf di tempat orang- orang awam yang buta huruf.
Aku bertemu Ilyas di lembah.
Aku bertemu Musa bin Imran dan beliau mengajarkan Taurat kepadaku, sambil berkata. "jika engkau sempat bertemu Isa Putera Maryam, sampaikan salamku kepadanya.
Lalu ketika aku bertemu isa aku sampaikan salam Musa kepadanya.
kemudian Yesus berkata kepadaku, "Jika engkau bertemu Muhammad, sampaikan salamku kepadanya. '
Setelah mendengar kisah tersebut, Rasulullah saw memandang kearah yang jauh, lalu menangis sambil bersabda "Salam atas Isa selagi dunia masih ada, dan salam atasmu wahai Hammah diatas amanah yang telah engkau sampaikan."
"Wahai Rasulullah, lakukanlah sebagaimana yang dilakukan oleh Musa bin Imran kepadaku, beliau sudah mengajarkan ku Taurat."
Maka Rasulullah s.a.w. membacakan kepadanya surah Al-Waqiah, Al-Mursalat, An-Naba ', At-Takwir dan Mu' awwid-zatain serta Qulhuallahu ahad.Kemudian beliau bersabda
"Sampaikan kepadaku apa keperluanmu wahai Hammah sebelum engkau meninggalkan kami"
Umar berkata, lalu Rasulullah menghentikan kisahnya, sehingga aku tidak tahu apakah jin itu masih hidup atau sudah mati (kisah ini menunjukkan, bahwa hanya Iblis saja yang diberi umur hingga hari kiamat, sedangkan keturunannya tidak, walaupun keturunannya juga banyak yang panjang umur, jauh melebihi umur manusia).
Bab: Kisah Iblis di Neraka
Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa ketika para penghuni neraka sudah sampai di neraka, di situ disediakan sebuah mimbar, pakaian, mahkota dan tali untuk mengikat Iblis, yang kesemuanya itu terbuat dari api.
Kemudian ada suara yang memerintahkan Iblis untuk naik ke mimbar: “Wahai Iblis, naiklah kamu ke atas mimbar dan berbicaralah kamu kepada penghuni neraka.”
Maka dia pun naik ke mimbar dan berkata: “Wahai para penghuni neraka.”
Semua orang yang berada dalam neraka mendengar ucapannya dan memandang ke arah pemimpin mereka itu.
“Wahai orang-orang yang kafir dan orang-orang munafiq, sesungguhnya Allah SWT telah menjanjikan kepadamu dengan janji yang benar bahwa kamu semua mati lalu akan dihimpun dan dihisab menjadi dua kumpulan. Satu kumpulan ke surga dan satu kumpulan ke neraka Sa’ir.”
Iblis berkata lagi: “Kalian semua menyangka bahwa kalian semua tidak akan meninggalkan dunia bahkan kamu semua menyangka akan tetap berada di dunia. Tidaklah ada bagiku kekuasaan di atasmu melainkan aku hanya mengganggu kalian semua.”
“Akhirnya kalian semua mengikuti aku, maka dosa itu untuk kamu. Oleh karena itu janganlah kamu mengumpat aku, mencaci aku, sebaliknya umpatlah dari kamu sendiri, karena sesungguhnya kamu sendirilah yang lebih berhak mengumpat daripada aku yang mengumpat…”
“Mengapakah kamu tidak mau menyembah Allah SWT? Sedangkan Dia yang menciptakan segala sesuatunya…”
“Hari ini aku tidak dapat menyelamatkan kamu semua dari siksa Allah, dan kamu juga tidak akan dapat menyelamatkan aku. Sesungguhnya pada hari aku telah terlepas dari apa yang telah aku katakan kepada kamu, sesungguhnya aku diusir dan ditolak dari keharibaan Tuhan.”
Setelah ahli neraka mendengar kata-kata Iblis itu, lalu mereka melaknati Iblis. Setelah itu Iblis dipukul oleh Malaikat Zabaniah dengan tombak yang terbuat dari api dan jatuhlah dia ke dasar Neraka yang paling bawah, dia kekal selama-lamanya bersama-sama dengan orang-orang yang menjadi pengikutnya.
Malaikat Zabaniah lalu berkata kepada Iblis dan pengikutnya: “Tidak ada kematian bagi kamu semua dan tidak ada pula bagimu kesenangan, kamu kekal di Neraka untuk selama-lamanya.”
Surat Ibrahim Ayat 22
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي ۖ فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ ۖ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ ۖ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ ۗ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Dan berkatalah syaitan (Iblis) tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.
Bab. Kecurangan Iblis terhadap Manusia yang Patuh kepadanya
Surat Ibrahim Ayat 22
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي ۖ فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ ۖ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ ۖ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ ۗ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
22. Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.
Keterangan:
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan, peristiwa dalam ayat tersebut terjadi ketika Allah telah selesai menghisab para makhluq-Nya. Sehingga para penghuni surga masuk ke surga, dan para penghuni neraka masuk ke neraka.
Kemudian Iblis berdiri dihadapan para penghuni Neraka dan mereka-pun berkumpul di hadapan Iblis. Lalu Iblis berorasi, untuk semakin menambah kesedihan dan penyesalan para penghuni Neraka.
Berikut percakapan Iblis dengan penghuni Neraka, yang disebutkan dalam Al Quran:
"Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya ..."
[sesungguhnya Iblis telah memberi janji kepada manusia, namun janji itu palsu dan bohong saja. Hanya untuk membangkitkan angan2 kosong dari manusia tentang indahnya dunia, wanita dan kenikmatan didalamnya. Padahal janji Allah-lah yang benar. Namun manusia malah mengikuti janji2 Iblis. Seperti yang disebutkan dalam ayat ini:
Surat An-Nisa' Ayat 120
يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ ۖ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُورًا
120. Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.]
[Dan telah dijelaskan sendiri oleh Iblis kalau sebenarnya Iblis sendiri tidak memiliki kekuasaan untuk menyesatkan. Iblis hanya membisiki sesuatu janji2 kosong, namun manusialah yang mematuhi Iblis. Dan Iblispun berlaku curang, "melarikan diri" atau tidak mau disalahkan saat semua manusia yang telah disesatkannya masuk ke dalam Neraka.]
"... Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu."
[Sesungguhnya Iblis sendiri mengakui kalau perbuatan manusia yang mempersekutukan Allah dengan Iblis itu adalah salah. Iblis dari dulu tidak pernah membenarkan perbuatan itu, namun manusia sendiri yang telah meminta bantuan Iblis untuk meminta sesuatu, misalnya: kekayaan dunia, wanita, jabatan tinggi dll. Hingga ada manusia yang mau mengorbankan sesuatu kepada Iblis untuk tercapainya hajatnya itu. Padahal setelah manusia tersesat, Iblis pun lari, dan tidak mau bertanggung-jawab atas perbuatannya itu.
Ingatlah, meminta itu harusnya hanya kepada Allah. Hanya kepada Allah saja, semua makhluq-Nya menyembah, berkurban dan meminta segala sesuatunya, tanpa melibatkan Iblis.]
Bab: Mengapa Iblis Tidak Takut Neraka?
Kisah Iblis yang sombong dengan tidak mau menuruti perintah Allah untuk sujud ke Nabi Adam (sebagai penghormatan), menimbulkan satu pertanyaan. Apakah Iblis tidak takut Neraka, padahal Iblis dulunya sering pulang-pergi dari langit satu dan langit lainnya, sehingga iblis tahu dahsyatnya Neraka?
Jawaban:
InsyaAllah Iblis tidak mengetahui Neraka itu dengan mata kepala sendiri. Mungkin dari kisah atau hadis, Iblis sudah pernah mendengar dahsyatnya Neraka, namun tentu akan berbeda jika iblis melihat Neraka secara langsung. Dan begitu juga sebaliknya, Iblis juga tidak pernah melihat "Surga yang setelah kiamat" secara langsung. Sehingga Iblis tidak tahu bentuk kenikmatan sesungguhnya dari "Surga yang setelah kiamat".
Silahkan membaca juga: https://tausyiahaditya.blogspot.co.id/2017/08/perbandingan-surga-pada-jaman-nabi-adam.html
Seperti dijelaskan dalam hadits2 berikut ini. Yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang pertama yang masuk surga, dan tentunya yang pertamakali juga melihat langsung Surga. Bahkan beliaulah orang yang meminta dibukakan surga pertamakali. Tentunya hal demikian juga terjadi pada penglihatan mengenai Neraka
Hal ini didasarkan pada hadits Anas bin Malik, ia berkata :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ الْخَازِنُ مَنْ أَنْتَ فَأَقُولُ مُحَمَّدٌ فَيَقُولُ بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Aku mendatangi pintu surga pada hari kiamat. Lalu aku minta dibukakan. Maka penjaga pintu Surga berkata, ‘Siapakah engkau?’ Lalu aku jawab,’Aku Muhammad’. Lantas malaikat tersebut berkata,’Aku diperintahkan dengan sebab engkau. Aku tidak membukanya untuk seorangpun sebelum engkau’.” (HR Muslim).
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عُرِضَتْ عَلَيَّ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ فِي الْخَيْرِ وَالشَّرِّ وَلَوْ تَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا قَالَ فَمَا أَتَى عَلَى أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمٌ أَشَدُّ مِنْهُ قَالَ غَطَّوْا رُءُوْسَهُمْ وَلَهُمْ خَنِيْنٌ
Surga dan neraka ditampakkan kepadaku, maka aku tidak melihat tentang kebaikan dan keburukan seperti hari ini. Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui (melihat secara jelas dan langsung), kamu benar-benar akan sedikit tertawa dan banyak menangis.
Anas bin Mâlik –perawi hadits ini mengatakan, “Tidaklah ada satu hari pun yang lebih berat bagi para Sahabat selain hari itu. Mereka menutupi kepala mereka sambil menangis sesenggukan. [HR. Muslim, no. 2359]
Dari Asma’ bahwa Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Surga berada begitu dekat denganku sehingga, jika aku mau, aku dapat memetik beberapa buahnya.
Neraka juga didekatkan sekali kepadaku sehingga aku berkata ‘Ya Allah, bahkan aku masih bersama mereka, aku melihat seorang dari mereka sedang dicakar oleh seekor kucing, dan aku bertanya mengapa ini? Mereka mengatakan kepadaku, ia menyekap kucing tersebut sampai mati kelaparan, ia tidak memberinya makan, atau melepaskannya supaya kucing tersebut dapat memakan tikus-tikus yang berkeliaraan di muka bumi.” [HR.Bukhari]
Dari al-Mughirah ibn Syu’bah bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Neraka didekatkan sekali kepadaku dan aku mencoba meniup panasnya agar tidak menerpa wajahku. Aku melihat di dalamnya seorang lelaki dengan sebuah tongkat yang bengkok ujungnya, seorang lelaki lain yang menggembalakan bahirah (nama yang diberikan oleh masyarakat jahiliah kepada unta betina yang dibiarkan lepas untuk makan rumput sebebas-bebasnya setelah telinganya disayat), seorang lelaki Humayr, dan wanita yang menyekap kucing.[HR.Ahmad]
Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
Dari Nabi, beliau bersabda: Allah berfirman: Aku sediakan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga serta tidak terbesit dalam hati manusia. Bukti kebenaran itu terdapat dalam Alquran: Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Shahih Muslim No.5050)
فِيهِنَّ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ
Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin (tentunya juga Iblis yg termasuk bangsa Jin). (Q.S.55:56)
Wa Allahu 'Alam
(Dari berbagai sumber)
Ada beberapa kemungkinan alasan:
1. Iblis yang dahulunya bernama Azazil adalah hamba Allah yang sangat dekat kepadaNya. Seperti kita ketahui, Allah sudah pasti mengabulkan doa dan permintaan hamba2Nya yang sangat dekat kepadaNya. Azazil sangat dekat kepada Allah karena ibadahnya yang sangat bagus dan luar biasa banyak dan lama.
2. Merupakan bentuk keadilan Allah bagi makhluqnya, yang diberi kesempatan perpanjangan waktu. Apakah nanti Iblis akan bertaubat ataukah malah semakin durhaka kepadaNya. Mengingat dulunya Iblis adalah hambaNya yang sangat tekun beribadah.
3. Merupakan ketetapan atau takdir Allah yang hanya Dia sendiri yang mengetahui alasannya, karena Dia maha berkehendak.
4. Merupakan ujian bagi anak cucu Adam as, apakah tetap terbujuk oleh Iblis seperti nenek moyangnya ataukah bisa mengendalikan hawa nafsunya hingga Allah meridloiNya.
5. Bagi hamba Allah yang "lulus ujian" akan mendapatkan Surga yang jauh lebih baik dan lebih indah daripada Surga yang pernah didiami Nabi Adam as.
> Apakah "Seumur hidup" Iblis hanya untuk membangkangiNya, dan mengajak kita jadi pengikut?
Jawaban:
Tidak, justru Iblis yang dulunya bernama Azazil adalah hamba Allah yang sangat-sangat taat. Seperti pada keterangan sebelumnya.
Dan Iblis mengajak kita jadi pengikutnya, kecuali yang tidak mau. Yakni orang2 yang ikhlas.
Surat Sad Ayat 82
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
"Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,"
Surat Sad Ayat 83
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
"kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka."
Bagaimanakah hamba-hamba Allah yang mukhlis itu?
1. Keikhlasan hadir bila ia takut akan popularitas
2. Mengakui bahwa dirinya punya banyak kekurangan
3. Lebih cenderung untuk menyembunyikan amal kebajikan
4. Tidak masalah ditempatkan sebagai pemimpin atau prajurit
5. Mengutamakan keridhaan Allah daripada keridhaan manusia
6. Cinta dan marah karena Allah
7. Sabar terhadap panjangnya jalan kehidupan dan masalah
8. Merasa gembira jika orang lain memiliki kelebihan
9. Ridlo terhadap semua keputusan dan takdir Allah yang telah ditetapkan kepadanya.
> Apakah Setan yg menyesatkan kita? Yaitu Setan yang kita tunjuk2 di luar kita?
Jawaban:
Memang setan yang menyesatkan kita, namun kita mau ataukah tidak, disesatkan oleh setan? Karena sesungguhnya setan tidak akan mampu menyesatkan hamba-hamba Allah yang mukhlis, seperti telah dijelaskan sebelumnya.
Ingatlah, Iblis itu dari golongan Jin, pendahulu kita ...
Dan Iblis itu juga memiliki akal, kecerdasan dan juga hati. Bahkan "jam terbang" Iblis jauh lebih lama daripada kita, manusia.
Surat Al-Kahf Ayat 50
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ ۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ ۚ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلًا
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu?
Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim."
Tafsir Jalalayn:
(Dan ingatlah ketika) lafal Idz dinashabkan oleh lafal Udzkur yang tidak disebutkan (Kami berfirman kepada para Malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam)" dengan cara membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan kepadanya, bukan dengan cara meletakkan kening (maka sujudlah mereka kecuali iblis, dia adalah segolongan dari jin) menurut suatu pendapat dikatakan bahwa iblis itu adalah sejenis malaikat. Berdasarkan pengertian ini maka istitsnanya adalah Muttashil. Menurut pendapat yang lain Istitsna ini adalah Munqathi'. Berdasarkan pengertian ini maka iblis adalah biang jin, ia mempunyai keturunan yang telah disebutkan sebelumnya, sedangkan Malaikat tidak mempunyai keturunan. (maka ia mendurhakai perintah Rabbnya) artinya, iblis itu membangkang tidak mau taat kepada-Nya, karena ia tidak mau bersujud kepada Nabi Adam. (Patutkah Engkau mengambil dia dan turunan-turunannya) pembicaraan ini ditujukan kepada Nabi Adam dan keturunannya, dan Dhamir Ha pada dua tempat kembali kepada iblis (sebagai pemimpin selain daripada-Ku) yang kemudian kalian taati mereka (sedangkan mereka adalah musuh kalian?) menjadi musuh. Lafal 'Aduwwun berkedudukan menjadi Hal karena bermakna A'daa-an. (Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti Allah bagi orang-orang yang lalim) yakni iblis dan keturunannya untuk ditaati sebagai pengganti taat kepada Allah.
Dan bagi manusia yang sudah tersesat, berarti di termasuk golongan setan. Yakni golongan setan yang berwujud manusia. Manusia yang sesat lagi menyesatkan, seperti dalam ayat berikut ini:
Surat An-Nas:
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
6. dari (golongan) jin dan manusia.
> Jika ada yang mengatakan Setan itu kita. Maka, "aku berlindung kepada Aku-"nya" Allah, dari aku yang terkutuk!". Setan itu adalah "aku"-nya jin atau manusia yang "mengaku Aku". Setan itu kita, makhluk. Ciptaan Sang Aku. Dan itu berarti setan itu jelas, BUKAN musuh Tuhan. Yang membangkang itu "kita", bukan "dia".
Jawaban:
Sudah dijelaskan sebelumnya, kalau sudah mengatakan dirinya setan, ya berarti dia itu termasuk setan yang dari golongan manusia, lihat Surat An-Nas ayat 6 diatas.
Setan itu musuh Manusia, dan setan itu mendurhakai terhadap perintah Allah, seperti dijelaskan dalam Surat Al-Kahf Ayat 50 diatas. Namun sebenarnya setan itu lemah sehingga sangat-sangat takut kepada Allah, melebihi takutnya manusia kepada Allah. Manusia kadangkala merasa lebih hebat dari Allah, karena kebodohan manusia itu sendiri, seperti misalnya Fir'aun. Dan manusia itu seringkali tidak takut kepada Allah, karena tipuan setan. Salah manusia sendiri, mengapa mau dibohongi setan hingga melawan Allah (dengan mengingkari syariatNya)?
Surat Al-Anfal Ayat 48
وَإِذْ زَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ وَقَالَ لَا غَالِبَ لَكُمُ الْيَوْمَ مِنَ النَّاسِ وَإِنِّي جَارٌ لَكُمْ ۖ فَلَمَّا تَرَاءَتِ الْفِئَتَانِ نَكَصَ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ وَقَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكُمْ إِنِّي أَرَىٰ مَا لَا تَرَوْنَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ ۚ وَاللَّهُ
شَدِيدُ الْعِقَابِ
"Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: "Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu".
Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah". Dan Allah sangat keras siksa-Nya."
>Setan itu musuh siapa?
Setan itu bisa dari golongan manusia dan jin. Dan setan itu selalu berbuat fasik, yakni keluar dari ketaatan kepada-Nya dan tidak mengikuti perintahnya. (Tafsir At-Thabari, 1:409).
Makna Fasik Secara Istilah, Syaikh Utsaimin memberi penjelasan:
الفاسق هو الخارج عن طاعة الله ورسوله
Fasiq adalah orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya
Fasiq ada dua:
– Fasik besar, yaitu kufur
– Fasik kecil
مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ
Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Abdullah bin Salam mendengar akan tibanya Rasulullah di saat berada di tempat peristirahatannya. Lalu ia menghadap kepada Rasulullah SAW dan berkata: "Sesungguhnya saya akan bertanya kepada tuan tentang tiga hal, yang tidak akan ada yang mengetahui jawabannya kecuali seorang Nabi. 1. Apa tanda-tanda pertama hari kiamat, 2. Makanan apa yang pertama-tama dimakan oleh ahli syurga, dan 3. Mengapa si anak menyerupai bapaknya atau kadang-kadang menyerupai ibunya?"
Jawab Nabi SAW: "Baru saja Jibril memberitahukan hal ini padaku."
Kata Abdullah bin Salam: "Jibril?"
Jawab Rasulullah SAW: "Ya."
Kata Abdullah bin Salam: "Dia itu termasuk malaikat yang termasuk musuh kaum Yahudi." Lalu Nabi membacakan ayat ini (S. 2: 97) [hingga ayat 98], sebagai teguran kepada orang-orang yang memusuhi malaikat pesuruh Allah.
(Diriwayatkan oleh Bukhari yang bersumber dari Anas.)
Tafsir Quraish Shihab:
Barangsiapa yang menjadi musuh bagi Jibrîl, Mikâ'îl, rasul dari jenis malaikat, atau rasul-rasul Allah yang tidak akan melakukan atau menyampaikan apa pun kecuali apa yang diperintahkan oleh-Nya, maka dengan begitu ia akan menjadi musuh bagi Allah dan kafir terhadap-Nya. Allah adalah musuh bagi orang-orang kafir.
Surat Al-Baqarah Ayat 34
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
مَنْ كَا نَ عَدُوًّا لِّـلّٰهِ وَمَلٰٓئِکَتِهٖ وَ رُسُلِهٖ وَجِبْرِيْلَ وَمِيْكٰٮلَ فَاِ نَّ اللّٰهَ عَدُوٌّ لِّلْكٰفِرِيْنَ
"Barang siapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril, dan Mikail maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 98)
Dari penjelasan diatas, dan dari Surat Al-Kahf Ayat 50 dan dari 2 ayat diatas, maka dapat disimpulkan, Setan itu musuh orang2 yang beriman sehingga, setan itu bisa juga menjadi musuh bagi Jibrîl, Mikâ'îl, rasul dari jenis malaikat, dan juga menjadi musuh Allah ... !
Jawaban:
Sesungguhnya setan atau Iblis tidak akan menang terhadap Allah, karena semua kejadian itu merupakan kehendakNya sendiri. Allah-lah yang berkehendak terjadinya peristiwa Adam Hawa diusir dari surga melalui godaan Iblis. Semua itu sudah ditakdirkanNya sejak puluhan tahun sebelum peristiwa itu terjadi. Padahal sehari bagi Allah, seperti 1000 tahun perhitungan manusia. Sehingga peristiwa Adam Hawa diusir dari surga melalui godaan Iblis itu sudah ditetapkanNya sejak puluhan ribu tahun yang lalu.
Surat Al-Hajj Ayat 47
وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالْعَذَابِ وَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ وَعْدَهُ ۚ وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu."
Allah Subahanhu wa Ta’ala telah mentakdirkan nasib manusia sejak di alam rahim. Pada hakikatnya, Allah telah mentakdirkan segala sesuatu sejak 50.000 tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ.
“Allah telah mencatat seluruh takdir makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi” [HR Muslim no. 2653 (16) dan at-Tirmidzi no. 2156, Ahmad (II/169), Abu Dawud ath-Thayalisi no.557, dari Sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr bin al ‘Ash Radhiyallahu ‘anhuma. Lafazh ini milik Muslim].
Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Adam dan Musa berdebat di sisi Tuhan keduanya. Maka Adam mengalahkan argumen Musa.”
Musa berkata, ’Kamu adalah Adam yang diciptakan oleh Allah dengan tangan-Nya. Dia meniupkan ruh-Nya padamu, Dia memerintahkan Malaikat sujud kepadamu, dan Dia mengizinkanmu tinggal di Surga-Nya. Kemudian gara-gara kesalahanmu, kamu menjadikan manusia diturunkan ke bumi.’
Adam menjawab, Kamu adalah Musa yang dipilih oleh Allah dengan risalah dan Kalam-Nya. Dia memberimu Lauh [kepingan kayu atau batu; pent] yang berisi penjelasan tentang segala sesuatu. Dia telah mendekatkanmu kepada-Nya sewaktu kamu bermunajat kepada-Nya. Berapa lama kamu mendapatkan Allah telah menulis Taurat sebelum aku diciptakan?’ Musa menjawab, ’Empat puluh tahun.’
Adam bertanya, ’Apakah di sana tertulis, ‘Dan durhakalah Adam kepada Allah dan sesatlah dia.’?’
فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ ۚ وَعَصَىٰ آدَمُ رَبَّهُ فَغَوَىٰ
Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia.(QS. Thaha: 121)
Musa menjawab, ’Ya.’ Adam berkata, ’Apakah kamu menyalahkanku hanya karena aku melakukan sesuatu yang telah ditulis oleh Allah atasku empat puluh tahun sebelum Dia menciptakanku?’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, “Adam mengungguli argumen Musa.” [Hadis Shahih riwayat Muslim.]
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Adam dan Musa pernah berbantahan. Musa berkata, ‘Wahai Adam, engkau adalah bapak kami. Tetapi engkau telah mengecewakan kami karena menyebabkan kami keluar dari surga.’
Adam menjawab, ‘Engkau wahai Musa, engkau telah dipilih dan dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan kehendak-Nya engkau dapat bercakap-cakap dengan-Nya. Apakah engkau mencelaku karena urusan yang telah ditakdirkan Allah atasku sejak 40 tahun sebelum aku diciptakan-Nya?’ Demikianlah Adam membantah Musa, demikianlah Adam membantah Musa, demikianlah Adam membantah Musa.” (HR. Bukhari, no. 3407 dan Muslim, no. 2652)
Umar Ibnu Khattab berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Musa berkata, “Wahai Rabb, perlihatkanlah kepadaku Adam, orang yang telah mengeluarkan kami dan dirinya dari syurga.” Lalu Allah memperlihatkan Adam kepadanya, Musa pun berkata, “Engkau Adam bapak kami!” Adam menjawab, “Benar.” Musa berkata lagi, “Engkaukah orang yang telah ditiupkan roh oleh Allah, diberikan pengetahuan tentang nama-nama segala sesuatu, dan Allah memerintahkan para malaikat untuk sujud, lalu mereka sujud kepadamu?”
Adam menjawab, “Benar.” Musa bertanya, “Lalu apa yang mendorongmu untuk mengeluarkan kami serta dirimu dari syurga?” Adam balik bertanya, “Lalu kamu sendiri siapa?” Musa menjawab, “Aku adalah Musa.” Adam bertanya, “Kamukah Nabi dari kalangan Bani Israil yang Allah telah mengajakmu berbicara dari balik tabir tanpa ada seorang perantara?” Musa menjawab, “Benar.” Adam bertanya, “Tidakkah engkau mengerti bahawa itu semua sudah ditentukan oleh Allah dalam kitab-Nya (Al Lauhul Mahfudh) sebelum aku diciptakan?” Musa menjawab, “Benar.” Adam bertanya, “Lalu kenapa engkau menyalahkanku atas sesuatu yang telah ditentukan Allah sebelum aku (diciptakan)?” Ketika itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bersabda: “Adam mengalahkan Musa, Adam mengalahkan Musa.” (Sunan Abu Daud, no. 4080)
Dari Abu Hurairah dia berkata: Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, sejak bilakah kenabian dinobatkan kepada anda?” Beliau menjawab: “Ketika Adam masih berada antara roh dan jasad.” (Sunan At-Tirmidzi, no. 3542, hasan sahih gharib, Musnad Ahmad, no. 16028)
>Berarti Tuhan ga seberapa berkuasa, Dia punya saingan.
Jawaban:
Justru Allah sangat berkuasa mutlak, bukankah sudah dijelaskan sebelumnya jika peristiwa Adam Hawa diusir dari surga melalui godaan Iblis itu sudah ditakdirkanNya sejak puluhan tahun sebelum peristiwa itu terjadi? Padahal sehari bagi Allah, seperti 1000 tahun perhitungan manusia.
Adakah Tuhan selain Allah?
Surat Fatir Ayat 3
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ ۚ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ
Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?
Allah tidak punya saingan sedikitpun, namun dunia ini adalah tempat ujian. Ujian bagi makhluq2-Nya, dan bukan ujian bagi Allah. Sehingga untuk sementara makhluq2-Nya itu dibiarkan "berkuasa" dengan kekuasaan yang sedikit dan sebentar. Kemudian kelak dihari Kiamat, semua kekuasaan itu diambil kembali oleh Allah SWT. Seperti ditunjukan dalam hadis berikut ini:
Dari Abdullah radhiyallahu ‘anhu dia berkata : "Datanglah salah seorang pendeta kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam pendeta itu berkata : "Wahai Muhammad, sesungguhnya kami dapati bahwa Allah menjadikan langit atas satu jari dan bumi-bumi atas satu jari, pohon atas satu jari dan semua makhluk atas satu jari, dan Allah berfirman : "Akulah Raja".
Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam tertawa sehingga tampak gigi taring beliau, membenarkan kata-kata pendeta itu, kemudian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam membaca : "Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya, Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan". (HR Bukhari).
> Tuhan perlu dibela ya? Dan kita dengan heroik berikrar menjadi pasukan Tuhan.
Jawaban:
Allah tidak perlu dibela, karena Dia tidak membutuhkan siapapun juga atau apapun juga. Justru maknanya itu lebih kearah pembelaan terhadap diri kita sendiri. Mau tidak mendapatkan ridlo Allah dengan Surga?
Logikanya, Allah tidak rugi sedikitpun jika semua manusia membangkang kepadaNya dan tidak untung sedikitpun jika semua manusia patuh dan taat kepadaNya.
Sehingga perbuatan "membela agama Allah" berarti lebih kearah taat kepadaNya dengan menganjurkan kebaikan dan melarang kemungkaran.
Surat An-Nisa' Ayat 170
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمُ الرَّسُولُ بِالْحَقِّ مِنْ رَبِّكُمْ فَآمِنُوا خَيْرًا لَكُمْ ۚ وَإِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
"Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
> Membayangkan neraka itu sudah diciptakan sejak dulu, sebagai tempat Tuhan menyiksa makhlukNya yang durhaka. Tuhan menyiksa makhluk dengan menyiapkan neraka untuk hamba2Nya. Apakah Allah zhalim?
Jawaban:
Surat Yunus Ayat 44
إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْئًا وَلَٰكِنَّ النَّاسَ أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
"Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri."
Mengapa demikian?
Karena Allah telah menurunkan Alquran dan petunjuk NabiNya berupa sunnah Nabi SAW, apakah manusia mau mengikuti Nabi SAW ataukah tidak? Berati siapakah yang zalim sebenarnya? Bukankah manusia itu sendiri yang enggan mengikuti petunjuk Nabi SAW?
Allah Ta’ala berfirman,
مَّنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللّهَ
“Barangsiapa yang mentaati Rasul sesungguhnya ia telah mentaati Allah “ (QS. An Nisa: 80)
Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau
bersabda, “Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan (tidak mau) untuk memasukinya. Ada seseorang yang bertanya, siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah ? Beliau bersabda, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk surga, barangsiapa tidak taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk surga “ (Hadits shahih, dalam kitab shahih Bukhari)
Bab. Kesurupan
Sebab-sebab kesurupan jin itu ada 3 ...
1. Jin itu mencintaimu
2. Jin itu iseng melakukannya
3. Jin itu marah karena engkau mengganggunya.
Cara mengusir Jin yang merasuki kita:
Pijat sekuatnya kedua jempol kakinya yang tidak ada kukunya dengan kuat, lalu ...
1.Baca Ta’awudz
2.Baca Surat Al-Muawwidzatain
3.Baca Ayat Kursi
4. Baca QS al-Mukminun ayat 115
Ketika dikatakan,"Baiklah, aku keluar dari tubuh ini karena aku menghormatimu ..."
Maka segera jawab,"Engkau keluar bukan karena takut kepadaku, tapi takut kepada Allah!"
Surat Al-Muawwidzatain
Surat Al-Falaq
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
2. dari kejahatan makhluk-Nya,
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
4. dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
5. dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki".
Surat An-Nas
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
مَلِكِ النَّاسِ
2. Raja manusia.
إِلَٰهِ النَّاسِ
3. Sembahan manusia.
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
6. dari (golongan) jin dan manusia.
Ayat Kursi
Surat Al-Baqarah Ayat 255
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Surat Al-Mu’minun Ayat 115
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
115. Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
Renungkanlah:
---------------------------------------------
Iblis berkata:
“Wahai Muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.”
Jika aku bisa menyesatkan, maka tak akan tersisa seorangpun (semua manusia pasti tersesat).
Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.
Jika kau bisa memberi hidayah, maka tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini (semua manusia pasti beriman).
Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.
---------------------------------------------
Abu dzar al Ghifari ra, menerangkan bahwa Nabi saw bersabda tentang apa yang beliau riwatkan dari Rabb-nya Azza wa jalla, sesungguhnya Dia berfirman,
"Wahai hamba-Ku sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman kepada diri-Ku dan Aku menjadikan kezaliman itu haram di antara kamu, oleh karena itu janganlah kamu saling menzalimi
"Wahai hamba-Ku kamu semua tersesat kecuali Ku-beri petunjuk, oleh karena itu mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku memberikannya kepadamu
"Wahai hamba-Ku, kamu semua lapar, kecuali yang Ku-beri makan, oleh karena itu mintalah kepada-Ku, niscaya Aku memberikannya kepadamu
"wahai hamba-Ku , kamu semua telanjang kecuali Ku-beri pakaian , oleh karena itu mintalah pakaian kepada-Ku nicaya Aku memberikannya kepadamu
"Wahai hamba-Ku sesungguhnya kamu semua berbuat salah di malam dan siang hari . sedangkan Akum mengampuni semua dosa, oleh karen itu mohonlah ampun kepada- Ku niscaya Aku mengampunimu
"wahai hamba-Ku kamu tidak akan mampu memberi mudharat untuk-Ku sehingga bisa menimpakan mudharat kepada-Ku dan kamu tidak akan mampu memberi manfaat untuk-Ku sehingga bisa memberi manfaat kepada-Ku
"wahai hamba-Ku meskipun yang pertama dan terakhir , baik jin maupun manusia diantara kamu berada pada hati orang yang paling bertaqwa diantara kamu, maka hal itu tidak akan menambah apapun terhadap kekuasaan-Ku.
"Wahai hamba-Ku meskipun yang pertama dan terakhir baik jin maupun manusia berada pada hati orang yang paling jahat diantara kamu, maka hal itu tidak akan mengurangi apapun dari kekuasaan-Ku
"Wahai hamba-Ku meskipun orang yang pertama dan terakhir , baik jin maupun manusia, berkumpul disebuah bukit dan mohon kepada-Ku lalu Aku mengabulkan permohonan mereka masing-masing , maka hal itu tidak akan mengurangi sediktpun apa-apa yang ada pada-Ku, kecuali seperti jarum yang dicelupkan ke laut dandiangkat lagi.
Wahai hamba-Ku sesungguhnya Aku mencatat amalmu dan membalasnya. oleh karena itu barang siapa mendapatkan kebaikan , maka hendaklah ia memuji Alloh, dan barang siapa mendapatkan selain itu, maka janganlah mencela, selain dirinya sendiri (HR Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar