Bab: Langit Hampir Pecah Sebelah atasnya, karena Kebesaran Allah
QS.42. Asy Syuura:
لَهُ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلأَْرْضِ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلعَظِيمُ
4. Kepunyaan-Nya-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi (milik-Nya semua makhluk dan mereka semua adalah hamba-hamba-Nya). Dan Dialah yang Maha Tinggi (di atas semua makhluk-Nya) lagi Maha Besar (atau Maha Agung).
QS.42. Asy Syuura:
تَكَادُ ٱلسَّمَـٰوَٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِن فَوْقِهِنَّ وَٱلْمَلَـٰئِكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِمَن فِى ٱلأَْرْضِ أَلاَ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
5. Hampir saja (dapat dibaca Takaadu atau Yakaadu) langit itu pecah (dibaca Yatafath-tharna dengan huruf tha yang ditasydidkan menurut qiraat lain dibaca Yanfathirna dengan memakai huruf Nun) dari sebelah atasnya (hampir setiap langit itu pecah menimpa yang lainnya karena kebesaran Allah swt). Dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Rabbnya (disertai dengan mengucapkan puji-pujian) dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi (yakni bagi orang-orang yang beriman). Ingatlah! Bahwa sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun (kepada kekasih-kekasih-Nya) lagi Maha Penyayang (kepada mereka).
Keterangan:
Terdapat makna yang dalam pada ayat tersebut. Dimana Allah telah menyatakan bahwa Milik-Nya lah semua yang ada di langit dan yang ada di bumi, tanpa terkecuali walau sekecil apapun. Semua milik-Nya.
Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya karena kebesaran Allah swt. Manusia banyak yang melakukan dosa dan tidak patuh kepada-Nya, namun tetap ditunggu taubat mereka hingga waktu yang telah ditentukan. Bahkan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Rabbnya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang beriman, yang mau kembali kepada-Nya dan bertaubat. Ingatlah! Bahwa sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada mereka yang beriman kepada-Nya.
Andaikan semua manusia tidak mau bertaubat dan akhirnya para malaikat juga tidak mau memintakan ampun kepada mereka, maka sudah selayaknya langit itu pecah hingga dunia ini lenyap karena dosa-dosa manusia itu sendiri. Karena itu sudah selayaknya manusia itu segera bertaubat dan kembali kepada-Nya dengan berserah diri hanya kepada-Nya.
Kalau diperhatikan, apa yang menjadikan dunia ini tidak hancur dan langit tidak pecah? Apakah karena usaha manusia dengan teknologi tingginya? Ataukah dengan teknologi luar-angkasanya? Tentu tidak, dan sekali-kali tidak! Hal itu dikarenakan manusia masih mau bertaubat atas dosa-dosa mereka, hingga akhirnya dunia ini tidak hancur dan langit juga tidak pecah.
Ingatlah! Bahwa sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada mereka yang beriman dan yang mau bertaubat kepada-Nya.
QS.42. Asy Syuura:
لَهُ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلأَْرْضِ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلعَظِيمُ
4. Kepunyaan-Nya-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi (milik-Nya semua makhluk dan mereka semua adalah hamba-hamba-Nya). Dan Dialah yang Maha Tinggi (di atas semua makhluk-Nya) lagi Maha Besar (atau Maha Agung).
QS.42. Asy Syuura:
تَكَادُ ٱلسَّمَـٰوَٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِن فَوْقِهِنَّ وَٱلْمَلَـٰئِكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِمَن فِى ٱلأَْرْضِ أَلاَ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
5. Hampir saja (dapat dibaca Takaadu atau Yakaadu) langit itu pecah (dibaca Yatafath-tharna dengan huruf tha yang ditasydidkan menurut qiraat lain dibaca Yanfathirna dengan memakai huruf Nun) dari sebelah atasnya (hampir setiap langit itu pecah menimpa yang lainnya karena kebesaran Allah swt). Dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Rabbnya (disertai dengan mengucapkan puji-pujian) dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi (yakni bagi orang-orang yang beriman). Ingatlah! Bahwa sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun (kepada kekasih-kekasih-Nya) lagi Maha Penyayang (kepada mereka).
Keterangan:
Terdapat makna yang dalam pada ayat tersebut. Dimana Allah telah menyatakan bahwa Milik-Nya lah semua yang ada di langit dan yang ada di bumi, tanpa terkecuali walau sekecil apapun. Semua milik-Nya.
Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya karena kebesaran Allah swt. Manusia banyak yang melakukan dosa dan tidak patuh kepada-Nya, namun tetap ditunggu taubat mereka hingga waktu yang telah ditentukan. Bahkan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Rabbnya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang beriman, yang mau kembali kepada-Nya dan bertaubat. Ingatlah! Bahwa sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada mereka yang beriman kepada-Nya.
Andaikan semua manusia tidak mau bertaubat dan akhirnya para malaikat juga tidak mau memintakan ampun kepada mereka, maka sudah selayaknya langit itu pecah hingga dunia ini lenyap karena dosa-dosa manusia itu sendiri. Karena itu sudah selayaknya manusia itu segera bertaubat dan kembali kepada-Nya dengan berserah diri hanya kepada-Nya.
Kalau diperhatikan, apa yang menjadikan dunia ini tidak hancur dan langit tidak pecah? Apakah karena usaha manusia dengan teknologi tingginya? Ataukah dengan teknologi luar-angkasanya? Tentu tidak, dan sekali-kali tidak! Hal itu dikarenakan manusia masih mau bertaubat atas dosa-dosa mereka, hingga akhirnya dunia ini tidak hancur dan langit juga tidak pecah.
Ingatlah! Bahwa sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada mereka yang beriman dan yang mau bertaubat kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar