Janganlah angkuh dan sombong ...
Jangan pula membanggakan diri sendiri ...
Walaupun kita merasa seolah² dekat denganNya ...
Telah melaksanakan banyak perintahNya dan telah menjauhi larangan²Nya ...
Walaupun kita merasa cerdas, jenius dan berpendidikan sangat² tinggi dan terpandang ...
Walaupun kita memiliki kekuatan dan kekuasaan yang luar biasa ...
Walaupun kita merasa sangat kaya harta dan dermawan ...
Tetap janganlah sombong dan membanggakan diri ...
Karena sesungguhnya Neraka itu dekat sekali, walau kita merasa jauh, karena amalan² baik kita ...
Tidak berguna sedikitpun semua amalan² baik, yang telah kita lakukan, apabila kita sombong dan suka membangga-banggakan diri ...
Sangatlah mudah bagi Allah, menghapus segala amal perbuatan kita, karena kesombongan kita ...
Allah sangat tidak menyukai hamba²Nya yang sombong lagi suka membangga-banggakan diri ...
Hanya Allah yang pantas sombong, bukan hambaNya ...
Pasti Allah akan menghinakan hamba²Nya yang sombong dan tidak mau segera bertaubat ...
QS 31. Luqman:18.
وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِى ٱلأَْرْضِ مَرَحاً إِنَّ ٱللَّهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. "
QS. 50. Qaaf:30-31
يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ ٱمْتَلأََتِ وَتَقُولُ هَلْ مِن مَّزِيدٍ
وَأُزْلِفَتِ ٱلْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ
"(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada jahannam : "Apakah kamu sudah penuh?" Dia menjawab : "Masih ada tambahan?" "
[Keterangan: ayat ini bukan menunjukkan bahwa Allah tidak mengetahui isi/kapasitas dari Neraka Jahannam, namun merupakan gaya bahasa yang indah, yang menunjukkan kepada kita mengenai luar biasanya kapasitas Neraka Jahannam, sehingga sudah selayaknya kita merasa takut untuk ikut dimasukkan ke Neraka Jahannam, karena kapasitasnya yang luar biasa itu, seperti yang telah dikatakan oleh Neraka Jahannam: "Masih ada tambahan?". Untuk lebih jelasnya silahkan dibaca Hadist² dari KITAB SHAHIH BUKHARI berikut ini.]
"Dan didekatkanlah syurga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). "
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Surga dan Neraka berbantah-bantahan. Neraka berkata: 'Orang-orang congkak dan sombong memasukiku'. Surga berkata: 'Sedangkan aku, tidak ada yang memasukiku selain orang-orang lemah, yang hina dalam pandangan manusia'. Lalu Allah berfirman kepada surga: 'Kau adalah rahmatKu, denganmu Aku merahmati siapa saja yang Aku kehendaki dari hamba-hambaKu.' Kemudian Allah berfirman kepada Neraka: 'Kau adalah siksaKu, denganmu Aku menyiksa siapa pun yang Aku kehendaki. Dan masing-masing dari keduanya ada isinya.' Sedangkan Neraka tidak terisi penuh hingga Allah meletakkan kakiNya kemudian Neraka berkata: 'Cukup, cukup.' Saat itulah Neraka penuh dan sebagiannya menindih sebagaian yang lain. Allah tidak menzhalimi seorang pun dari makhlukNya. Sedangkan surga, Allah menciptakan penghuninya." (No. Hadist: 4472 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)
Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa'd bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ya'qub telah menceritakan kepada kami Ayahku dari Shalih bin Kisan dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Surga dan Neraka saling berselisih kepada Tuhan keduanya, surga berkata, 'Wahai Tuhan, mengapa aku tak dimasuki selain orang-orang lemah dan rakyat jelata? ' Sedang Neraka berkata, 'Mengapa aku dikhususkan untuk orang-orang yang sombong? ' Allah ta'ala menjawab surga: "Engkau adalah rahmat-Ku", dan Allah berfirman kepada Neraka, 'Engkau adalah Siksa-Ku, yang Aku timpakan kepada siapa saja yang Aku kehendaki, dan masing-masing diantara kalian berdua harus dipenuhi.' Nabi bersabda: "Adapun Surga sesungguhnya Allah tidak menzhalimi satupun dari makhluk-Nya, dan Allah akan memenuhi Neraka dengan siapa saja yang dikehendaki-Nya, lantas mereka dilempar ke dalamnya '(Neraka berkata, 'Masihkah ada tambahan) ' (QS. Qaaf ayat: 30) -beliau mengulanginya tiga kali-, kemudian Allah meletakkan telapak kakiNya sehingga Neraka menjadi penuh, sebagian satu dengan sebagian yang lain saling berhimpitan, Neraka pun berkata, 'cukup, cukup, sukup." (No. Hadist: 6895 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)
Apakah yg dibangga²kan seorang manusia ...?
Bukankah ia hanyalah seonggok daging, yg didalamnya terdapat banyak kotoran ...?
Dapatkah ia membersihkan kotoran itu sendiri, dengan semua teknologi canggih yang dimilikinya ...?
Berapakah harga ginjal...? jantung...? paru²...? dan orang² tubuh lainnya...?
Dapatkah ia membeli semua itu ...? atau membuatnya, persis seperti aslinya ...?
Padahal semua organ tubuh yg ada pada dirinya telah diberikan secara gratis oleh Allah SWT ...
Allah hanya meminta kita selalu ingat kepadaNya, dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya ...
Diantaranya Sholat 5 waktu berjamah di Masjid tepat pada waktunya, kemudian Sholat malam dan witir ...
Berat ... berat .... beraaat sekali perintah²Nya ...?
Memang berat, namun selain organ tubuh yg diberikan secara gratis, ingat² lah ...
Bagaimana langit ditinggikan dan bumi dihamparkan ... secara gratis ... coba kalau disuruh buat sendiri, apakah kita mampu ...?
Kita bisa nyaman tinggal dibumi tanpa merasa takut karena serangan meteor dan meteorit ... coba kalau disuruh buat atmosfir dan udara sendiri ...
Mampukah kita ...?
Hadis riwayat Abdullah bin Umar, ia berkata: Rasulullah bersabda: Allah Ta'ala melipat langit-langit pada hari kiamat, kemudian menggenggam langit-langit itu dengan tangan kanan-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Manakah orang-orang penguasa yang suka menindas? Manakah orang-orang yang sombong? Kemudian Dia melipat bumi dengan tangan kiri-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Manakah orang-orang penguasa yang suka menindas? Manakah orang-orang yang sombong? (Shahih Muslim No.4995)
Telah bercerita kepada kami Al Hasan bin Shobbah telah bercerita kepada kami Muhammad bin Sabiq telah bercerita kepada kami Malik bin Mighwal berkata; aku mendengar Al Walid bin Al 'Ayzar menyebutkan dari Abu 'Amru Asy Syaibaniy berkata 'Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku katakan: "Wahai Rasulullah, amal apakah yang paling utama?" Beliau menjawab: "Sholat pada waktunya". Kemudian aku tanyakan lagi: " Kemudian apa?" Beliau menjawab: "Kemudian berbakti kepada kedua orang tua". Lalu aku tanyakan lagi: "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab: "Jihad di jalan Allah". Maka aku berhenti menanyakannya lagi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Seandainya aku tambah terus pertanyaan, Beliau pasti akan menambah jawabannya kepadaku".(No. Hadist: 2574 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu: Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Seandainya manusia tahu apa (keutamaan) yang terdapat dalam azan dan barisan pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi, pasti mereka akan mengundinya. Seandainya mereka tahu apa (keutamaan) yang terdapat dalam bersegera (datang sedini mungkin) melakukan salat, pasti mereka berlomba-lomba melakukannya. Seandainya mereka tahu apa yang terdapat dalam salat Isyak dan salat Subuh, pasti mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak. (Shahih Muslim No.661)
Allah telah memberikan banyak rejeki kepada kita, ketika kita lahir, kita tidak membawa apa², kemudian Allah memberikan kemampuan dan pakaian juga harta seperti yg kita punyai sekarang ini ...
Bukankah semua kekayaan dan segala fasilitas ini adalah karunia Allah kepada kita, tanpa harus membayar sepeserpun ... ?
Mengapa kita harus menahan zakat dan shodaqoh ...?
Tidak akan sampai harta itu kepada Allah, namun Allah hanya menguji kita dengan harta itu, bahwa sesungguhnya ada hak dari harta yang dikaruniakan kepada kita, supaya diberikan sebagiannya kepada orang lain ...
Bab. Betapa Murkanya Allah Terhadap HambaNya yang Sombong
QS.31. Luqman:
وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِى ٱلأَْرْضِ مَرَحاً إِنَّ ٱللَّهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Surat An-Nazi’at Ayat 24
فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَىٰ
(Firaun seraya) berkata: "Akulah tuhanmu yang paling tinggi".
Hingga Allah Murka dengan Mengadzabnya di akhirat dan azab di dunia
Surat An-Nazi’at Ayat 25
فَأَخَذَهُ اللَّهُ نَكَالَ الْآخِرَةِ وَالْأُولَىٰ
Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia.
Kesombongan adalah Milik Allah dan Hanya Milik-Nya Kesombongan itu
Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah 'Azzawajalla berfirman - dalam Hadis Qudsi: "Kemuliaan adalah sarungKu dan kesombongan adalah selendangKu. Maka barangsiapa yang mencabut salah satu dari kedua pakaianKu itu, maka pastilah Aku menyiksa padanya," artinya mencabut ialah merasa dirinya paling mulia atau berlagak sombong. (Riwayat Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Pada suatu ketika ada seorang lelaki yang berjalan dengan mengenakan pakaian yang merasa heran - bangga - dengan dirinya sendiri, ia menyisir rapi-rapi akan rambutnya lagi pula berlagak sombong di waktu berjalan, tiba-tiba Allah membenamkannya, maka ia tenggelamlah dalam bumi sehingga besok hari kiamat." (Muttafaq 'alaih)
Qutaibah menceritakan kepadaku. Abu 'Awanah menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Salim bin Abu Al Ja'd, dari Tsauban, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang meninggal dalam keadaan bebas dari tiga (hal) yaitu kesombongan, ghulul dan utang, maka ia masuk surga'. " Shahih: Ibnu Majah (2412).
Abu Hisyam menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Ayyasy menceritakan kepada kami, dari A'masy, dari Ibrahim, dari Alqamah, dari Abdullah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan seberat biji sawi. dan tidak akan masuk neraka orang yang dalam hatinya terdapat keimanan seberat biji (sawi)'." (Shahih: Takkrij Ishlah AlMasajid(115); Muslim)
Bab: Mengenai Rendahnya Nilai Dunia ini, jadi Mengapa Harus Menyombongkan Diri di Bumi yg Hina ini?
Qutaibah menceritakan kepada kami. Abdul Hamid bin Sulaiman menceritakan kepada kami, dari Abu Hazim. dari Sahal bin Sa'ad, ia berkata, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya dunia ini di sisi Allah sebanding sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir meski hanya satu tetes air".
Shahih: AshShahihah (940) dan Sahih Sunan Tirmidzi.
Suwaid bin Nashr menceritakan kepada kami, Abdullah bin Al Mubarak mengabarkan kepada kami, dari Mujalid, dari Qais bin Abu Hazim, dari Mustaurid bin Syaddad, ia berkata, Saya pernah bersama rombongan yang sedang berhenti bersama Rasulullah di hadapan bangkai anak kambing. Rasulullah kemudian bertanya, "Apakah kalian berpendapat bahwa binatang ini hina bagi pemiliknya ketika ia melemparkannya (membuangnya)?" Mereka menjawab, "Karena kehinaannya itulah mereka melemparkannya (membuangnya), wahai Rasulullah". Beliau bersabda. "Dunia ini lebih hina dalam pandangan Allah daripada binatang ini dalam pandangan pemiliknya ".
Shahih: Ibnu Majah (4111) dan Sahih Sunan Tirmidzi.
Silahkan membaca juga: http://tausyiahaditya.blogspot.com/2013/01/kesombongan-hanyalah-milik-allah.html
Ijin share,ya😊
BalasHapusTerima kasih
Silahkan 😊
Hapus