BERSEGERALAH dalam melakukan amalan-amalan yang baik sebelum datangnya tujuh macam perkara:
-----------
QS. 3. Ali 'Imran:
وَسَارِعُوۤاْ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَـٰوَٰتُ وَٱلأَْرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu[dengan segera bertaubat dan bersegera pula melakukan amalan-amalan yang baik] dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bersegeralah engkau sekalian melakukan amalan-amalan -yang baik - sebelum datangnya tujuh macam perkara. Apakah engkau sekalian menantikan - enggan melakukan dulu, melainkan setelah tibanya kefakiran yang melalaikan, atau tibanya kekayaan yang menyebabkan kecurangan, atau tibanya kesakitan yang merusakkan, atau tibanya usia tua yang menyebabkan ucapan-ucapan yang tidak keruan lagi, atau tibanya kematian yang mempercepatkan - lenyapnya segala hal, atau tibanya Dajjal, maka ia adalah seburuk-buruk makhluk ghaib yang ditunggu, atau tibanya hari kiamat, maka hari kiamat itu adalah lebih besar bencananya serta lebih pahit penanggunggannya."
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
- Kemiskinan yang melalaikan. Dengan kemiskinan, manusia akan terfokuskan hanya mencari nafkah. Karena dia miskin, tentunya tidak punya pilihan dalam mencari nafkah, sehingga seringkali melupakan ibadah atau tidak akan sempat melakukan ibadah.
- Kekayaan yang menyebabkan kecurangan. Dengan kekayaan yg melimpah, seringkali manusia melakukan cara-cara yg batil dalam mempertahankan hartanya, atau dalam menambah kekayaan yg dimilikinya. Kecurangan seringkali dilakukan jika tujuannya adalah kekayaan (gemerlapnya dunia). Atau dia tidak melakukan kecurangan, namun karena hartanya banyak, maka ia butuh waktu yg banyak pula unt menjaga dan mengelolanya, sehingga dia akan lalai dengan akhirat.
- Sakit yang merusakkan tubuh. Dengan sakit, tubuh menjadi lemah, kebaikan yg biasanya dilakukan dng mudah, setelah sakit, menjadi sangat sulit dan berat.
- Usia tua yang menyebabkan kurangnya akal fikiran - yakni akal menjadi tidak normal lagi, ucapan menjadi tidak karuan, tidak jelas dan pikun.
- Kematian yang dapat melenyapnya segala hal. Dengan Kematian, semua amal kebaikan yg pernah dilakukan pasti berhenti. Tidak akan bisa melakukan amal kebaikan lagi setelah kematian, selain amal sewaktu hidup dahulu yg akan terus mengalir (atas kehendak Allah).
- Dajjal, maka ia adalah seburuk-buruknya makhluk ghaib yang dinantikan.
- Datangnya hari kiamat, padahal hari kiamat itu suatu peristiwa yang terbesar bencananya serta yang terpahit deritanya.
-----------
QS. 3. Ali 'Imran:
وَسَارِعُوۤاْ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَـٰوَٰتُ وَٱلأَْرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu[dengan segera bertaubat dan bersegera pula melakukan amalan-amalan yang baik] dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bersegeralah engkau sekalian melakukan amalan-amalan -yang baik - sebelum datangnya tujuh macam perkara. Apakah engkau sekalian menantikan - enggan melakukan dulu, melainkan setelah tibanya kefakiran yang melalaikan, atau tibanya kekayaan yang menyebabkan kecurangan, atau tibanya kesakitan yang merusakkan, atau tibanya usia tua yang menyebabkan ucapan-ucapan yang tidak keruan lagi, atau tibanya kematian yang mempercepatkan - lenyapnya segala hal, atau tibanya Dajjal, maka ia adalah seburuk-buruk makhluk ghaib yang ditunggu, atau tibanya hari kiamat, maka hari kiamat itu adalah lebih besar bencananya serta lebih pahit penanggunggannya."
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar