QS. 40. Al Mu'min:
وَقَالَ رَبُّكُـمْ ٱدْعُونِىۤ أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَٰخِرِينَ
60. Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[Merasa mampu sendiri dan tidak mau berdoa/meminta kepada Allah] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."
Ada yang bertanya, apakah berdo'a harus menggunakan bahasa arab? Apakah boleh menggunakan bahasa indonesia atau jawa?
Untuk menjawabnya, tentu lumayan sulit. Karena kita ketahui bersama, ternyata Nabi SAW diturunkan di tanah arab, dan berbahasa arab untuk komunikasi beliau, baik untuk berkomunikasi dengan Malaikat Jibril atau bercakap-cakap secara langsung dengan Allah di Sidratul Muntaha sewaktu Isra Mi'raj (seperti dalam keterangan hadits).
Mengapa harus berbahasa arab? ternyata ada sesuatu yang luar biasa dari bahasa arab, kelebihan bahasa arab diatas bahasa lainnya, yang akan dijelaskan pada bab setelah ini.
Bab: Apakah Boleh menggunakan Bahasa Indonesia atau Jawa untuk Berdo'a?
Ternyata boleh menggunakan bahasa indonesia, madura, jawa atau bahasa asing lainnya untuk berdo'a, meminta kepada Allah. Karena sesungguhnya Allah mengetahui segala yang rahasia ataupun yang nyata, termasuk isi hati.
Kita ketahui bersama, bahwa hati/qalbu tiap manusia berbeda-beda. Maksudnya apa yang terbersit di hati manusia tentunya mengikuti bahasa yang digunakannya. Misalnya orang indonesia, tentunya yang terbersit dihatinya menggunakan bahasa indonesia, dan tidak mungkin sesuatu yang terbersit dihati itu menggunakan bahasa perancis. Demikian juga orang Amerika, tentunya yang terbersit dihati mereka menggunakan bahasa inggris, dan tidak mungkin sesuatu yang terbersit dihati mereka itu menggunakan bahasa madura.
Ayat dibawah ini menunjukkan kekuasaan Allah yang Mengetahui segala isi hati manusia, baik manusia itu orang indonesia, perancis, madura, amerika atau yang lainnya. Pendek kata, bahasa apapun yang terbersit dihati, Allah mengetahuinya. Karena semua bahasa itu milikNya, begitu juga hati manusia (segala isi dada manusia) juga milikNya.
QS. 64. At Taghaabun:
يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلأَْرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ وَٱللَّهُ عَلِيمُ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
4. Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
QS. 11. Huud:
أَلا إِنَّهُمْ يَثْنُونَ صُدُورَهُمْ لِيَسْتَخْفُواْ مِنْهُ أَلا حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
5. Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad)[menyembunyikan perasaan permusuhan dan kemunafikan mereka terhadap nabi Muhammad s.a.w]. Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
QS. 67. Al Mulk:
وَأَسِرُّواْ قَوْلَكُمْ أَوِ ٱجْهَرُواْ بِهِ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
13. Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.
Dari beberapa ayat diatas, ternyata Allah Maha Mengetahui segala isi hati, baik itu orang arab, non arab, perancis, amerika, indonesia atau yang lainnya, dengan berbagai macam bahasa yang berbeda-beda. Kalau isi hati saja Allah Maha mengetahui, apalagi dengan perkataan, tentu jauh lebih mudah. Baik itu perkataan yang dirahasiakan atau yang dilahirkan, semuanya, Allah mengetahuinya.
Sehingga bolehlah kita berdo'a menggunakan bahasa indonesia atau bahasa lainnya yang bukan arab. Karena bahasa apapun yang kita gunakan, Allah mengetahuinya, karena Dialah pemilik semua bahasa itu.
Silahkan berdoa, curhat dan memohon apa saja kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan merendahkan diri, menggunakan bahasa apa saja yang kita pahami, meskipun itu bahasa jawa ...
Namun demikian, alangkah baiknya kalau kita menggunakan bahasa arab untuk berdo'a (terutama yg dari AlQuran), mengapa?
Bab: Beberapa Alasan Digunakannya Bahasa Arab (Kelebihan/Keistimewaan bahasa Arab)
QS.16. An Nahl:
وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّهُمْ يَقُولُونَ إِنَّمَا يُعَلِّمُهُ بَشَرٌ لِّسَانُ ٱلَّذِى يُلْحِدُونَ إِلَيْهِ أَعْجَمِىٌّ وَهَـٰذَا لِسَانٌ عَرَبِىٌّ مُّبِينٌ
103. Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al Quran itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)." Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa 'Ajam[bahasa selain bahasa Arab dan dapat juga berarti bahasa Arab yang tidak baik, karena orang yang dituduh mengajar Muhammad itu bukan orang Arab dan hanya tahu sedikit-sedikit bahasa Arab], sedang Al Quran adalah dalam bahasa Arab yang terang.
Keterangan:
Keistimewaan bahasa Arab itu antara lain ialah:
1. Sejak zaman dahulu kala hingga sekarang bahasa Arab itu merupakan bahasa yang hidup.
2. Bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan luas untuk menjelaskan tentang ketuhanan, keduniawian dan keakhiratan.
3. Bentuk-bentuk kata dalam bahasa Arab mempunyai tasrif (konjugasi) yang amat luas sehingga dapat mencapai 3000 bentuk peubahan, yang demikian tak terdapat dalam bahasa lain.
4. Huruf-hurufnya dapat menjelaskan secara luas, dengan makna yang dalam, yang demikian ini tidak terdapat pada huruf dan bahasa lain.
Sesungguhnya Allah sendiri telah menjelaskan Keistimewaan bahasa Arab, yang dapat menjelaskan Al Quran, bagi kaum yang mengetahui ilmunya. Al Quran telah menjadikan ilmu bahasa arab berkembang sangat luas, lebih luas dari sebelum diturunkannya Al Quran. Sehingga manusia menjadi terkagum-kagum dengan Al Quran dan akhirnya memunculkan berbagai peralatan pendukung (misalnya:nahwu, sharaf, balaghah) untuk lebih memahaminya. Dan ini sungguh tidak ada dalam bahasa lainnya!!!.
QS. 41. Fushshilat:
كِتَـٰبٌ فُصِّلَتْ ءَايَـٰتُهُ قُرْءَاناً عَرَبِيّاً لِّقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
3. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,
Sungguh luar biasa bahasa arab yang digunakan dalam Al Quran, tiap-tiap hurufnya bisa memiliki makna yang luas dan tersembunyi. Lagi enak dibaca dan didengarkan, sehingga lebih mudah dalam memahaminya. Bahkan untuk ayat-ayat yang mutasyaabihaat pun, yang kita menyerahkan pengertiannya kepada Allah, kita terasa paham mengapa hanya Allah yang mengetahuiNya. Coba bandingkan jika menggunakan bahasa jawa? jelas tidak akan sanggup huruf-hurufnya dan bahkan malah tambah membingungkan kita ...
QS. 43. Az Zukhruf:
إِنَّا جَعَلْنَـٰهُ قُرْءَاناً عَرَبِيّاً لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
3. Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).
Demikianlah keunggulan dan keistimewaan bahasa Arab dibandingkan bahasa-bahasa lainnya.
Bab: Adab Berdoa, dengan Memuji Allah dan Bershalawat Atas Nabi SAW Sebelum Berdoa
Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Yahya bin Adam memberitahukan kepada kami, Abu Bakar bin Ayasy memberitahukan kepada kami dari Zirr, dari Abdullah, dia berkata, "Aku pernah mengerjakan shalat dan Rasulullah SAW bersama Abu Bakar dan Umar juga mengerjakan shalat. Ketika duduk memulai memuji Allah, lalu membaca shalawat kepada Nabi SAW, kemudian berdoa untuk diriku sendiri. Lantas Nabi SAW bersabda, 'Mintalah! niscaya akan dikabulkan. Mintalah! niscaya akan dikabulkan'."
Hasan Shahih: Sifat Shalat Nabi SAW, Takhrijul Mukhtarah (255), dan AlMisykah (931), Shahih sunan Tirmidzi (593)
Bab: Penutup Doa
QS.10. Yunus:
وَءَاخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ ٱلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ
10. ... Dan penutup doa mereka ialah: "Alhamdulilaahi Rabbil 'aalamin"[segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam]
Dengan Memuji Allah dan Bershalawat Atas Nabi SAW Sebelum Berdoa, ternyata Allah akan lebih mudah mengabulkan do'a-do'a kita.
Untuk berdo'a kita boleh menggunakan bahasa selain arab, walaupun lebih utama menggunakan bahasa Arab (berdasarkan keistimewaan yang dimiliki bahasa Arab).
Namun untuk beberapa perkara lainnya, MUTLAK menggunakan bahasa Arab, sesuai dengan aslinya, yaitu bacaan Sholat. Untuk bacaan Sholat, dan tatacaranya harus mengikuti penuh tuntunan Nabi SAW. Tidak ada bid'ah untuk perkara ini, harus sesuai dengan aslinya, sesuai dengan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
وَقَالَ رَبُّكُـمْ ٱدْعُونِىۤ أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَٰخِرِينَ
60. Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[Merasa mampu sendiri dan tidak mau berdoa/meminta kepada Allah] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."
Ada yang bertanya, apakah berdo'a harus menggunakan bahasa arab? Apakah boleh menggunakan bahasa indonesia atau jawa?
Untuk menjawabnya, tentu lumayan sulit. Karena kita ketahui bersama, ternyata Nabi SAW diturunkan di tanah arab, dan berbahasa arab untuk komunikasi beliau, baik untuk berkomunikasi dengan Malaikat Jibril atau bercakap-cakap secara langsung dengan Allah di Sidratul Muntaha sewaktu Isra Mi'raj (seperti dalam keterangan hadits).
Mengapa harus berbahasa arab? ternyata ada sesuatu yang luar biasa dari bahasa arab, kelebihan bahasa arab diatas bahasa lainnya, yang akan dijelaskan pada bab setelah ini.
Bab: Apakah Boleh menggunakan Bahasa Indonesia atau Jawa untuk Berdo'a?
Ternyata boleh menggunakan bahasa indonesia, madura, jawa atau bahasa asing lainnya untuk berdo'a, meminta kepada Allah. Karena sesungguhnya Allah mengetahui segala yang rahasia ataupun yang nyata, termasuk isi hati.
Kita ketahui bersama, bahwa hati/qalbu tiap manusia berbeda-beda. Maksudnya apa yang terbersit di hati manusia tentunya mengikuti bahasa yang digunakannya. Misalnya orang indonesia, tentunya yang terbersit dihatinya menggunakan bahasa indonesia, dan tidak mungkin sesuatu yang terbersit dihati itu menggunakan bahasa perancis. Demikian juga orang Amerika, tentunya yang terbersit dihati mereka menggunakan bahasa inggris, dan tidak mungkin sesuatu yang terbersit dihati mereka itu menggunakan bahasa madura.
Ayat dibawah ini menunjukkan kekuasaan Allah yang Mengetahui segala isi hati manusia, baik manusia itu orang indonesia, perancis, madura, amerika atau yang lainnya. Pendek kata, bahasa apapun yang terbersit dihati, Allah mengetahuinya. Karena semua bahasa itu milikNya, begitu juga hati manusia (segala isi dada manusia) juga milikNya.
QS. 64. At Taghaabun:
يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلأَْرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ وَٱللَّهُ عَلِيمُ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
4. Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
QS. 11. Huud:
أَلا إِنَّهُمْ يَثْنُونَ صُدُورَهُمْ لِيَسْتَخْفُواْ مِنْهُ أَلا حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
5. Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad)[menyembunyikan perasaan permusuhan dan kemunafikan mereka terhadap nabi Muhammad s.a.w]. Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
QS. 67. Al Mulk:
وَأَسِرُّواْ قَوْلَكُمْ أَوِ ٱجْهَرُواْ بِهِ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
13. Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.
Dari beberapa ayat diatas, ternyata Allah Maha Mengetahui segala isi hati, baik itu orang arab, non arab, perancis, amerika, indonesia atau yang lainnya, dengan berbagai macam bahasa yang berbeda-beda. Kalau isi hati saja Allah Maha mengetahui, apalagi dengan perkataan, tentu jauh lebih mudah. Baik itu perkataan yang dirahasiakan atau yang dilahirkan, semuanya, Allah mengetahuinya.
Sehingga bolehlah kita berdo'a menggunakan bahasa indonesia atau bahasa lainnya yang bukan arab. Karena bahasa apapun yang kita gunakan, Allah mengetahuinya, karena Dialah pemilik semua bahasa itu.
Silahkan berdoa, curhat dan memohon apa saja kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan merendahkan diri, menggunakan bahasa apa saja yang kita pahami, meskipun itu bahasa jawa ...
Namun demikian, alangkah baiknya kalau kita menggunakan bahasa arab untuk berdo'a (terutama yg dari AlQuran), mengapa?
Bab: Beberapa Alasan Digunakannya Bahasa Arab (Kelebihan/Keistimewaan bahasa Arab)
QS.16. An Nahl:
وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّهُمْ يَقُولُونَ إِنَّمَا يُعَلِّمُهُ بَشَرٌ لِّسَانُ ٱلَّذِى يُلْحِدُونَ إِلَيْهِ أَعْجَمِىٌّ وَهَـٰذَا لِسَانٌ عَرَبِىٌّ مُّبِينٌ
103. Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al Quran itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)." Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa 'Ajam[bahasa selain bahasa Arab dan dapat juga berarti bahasa Arab yang tidak baik, karena orang yang dituduh mengajar Muhammad itu bukan orang Arab dan hanya tahu sedikit-sedikit bahasa Arab], sedang Al Quran adalah dalam bahasa Arab yang terang.
Keterangan:
Keistimewaan bahasa Arab itu antara lain ialah:
1. Sejak zaman dahulu kala hingga sekarang bahasa Arab itu merupakan bahasa yang hidup.
2. Bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan luas untuk menjelaskan tentang ketuhanan, keduniawian dan keakhiratan.
3. Bentuk-bentuk kata dalam bahasa Arab mempunyai tasrif (konjugasi) yang amat luas sehingga dapat mencapai 3000 bentuk peubahan, yang demikian tak terdapat dalam bahasa lain.
4. Huruf-hurufnya dapat menjelaskan secara luas, dengan makna yang dalam, yang demikian ini tidak terdapat pada huruf dan bahasa lain.
Sesungguhnya Allah sendiri telah menjelaskan Keistimewaan bahasa Arab, yang dapat menjelaskan Al Quran, bagi kaum yang mengetahui ilmunya. Al Quran telah menjadikan ilmu bahasa arab berkembang sangat luas, lebih luas dari sebelum diturunkannya Al Quran. Sehingga manusia menjadi terkagum-kagum dengan Al Quran dan akhirnya memunculkan berbagai peralatan pendukung (misalnya:nahwu, sharaf, balaghah) untuk lebih memahaminya. Dan ini sungguh tidak ada dalam bahasa lainnya!!!.
QS. 41. Fushshilat:
كِتَـٰبٌ فُصِّلَتْ ءَايَـٰتُهُ قُرْءَاناً عَرَبِيّاً لِّقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
3. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,
Sungguh luar biasa bahasa arab yang digunakan dalam Al Quran, tiap-tiap hurufnya bisa memiliki makna yang luas dan tersembunyi. Lagi enak dibaca dan didengarkan, sehingga lebih mudah dalam memahaminya. Bahkan untuk ayat-ayat yang mutasyaabihaat pun, yang kita menyerahkan pengertiannya kepada Allah, kita terasa paham mengapa hanya Allah yang mengetahuiNya. Coba bandingkan jika menggunakan bahasa jawa? jelas tidak akan sanggup huruf-hurufnya dan bahkan malah tambah membingungkan kita ...
QS. 43. Az Zukhruf:
إِنَّا جَعَلْنَـٰهُ قُرْءَاناً عَرَبِيّاً لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
3. Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).
Demikianlah keunggulan dan keistimewaan bahasa Arab dibandingkan bahasa-bahasa lainnya.
Bab: Adab Berdoa, dengan Memuji Allah dan Bershalawat Atas Nabi SAW Sebelum Berdoa
Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Yahya bin Adam memberitahukan kepada kami, Abu Bakar bin Ayasy memberitahukan kepada kami dari Zirr, dari Abdullah, dia berkata, "Aku pernah mengerjakan shalat dan Rasulullah SAW bersama Abu Bakar dan Umar juga mengerjakan shalat. Ketika duduk memulai memuji Allah, lalu membaca shalawat kepada Nabi SAW, kemudian berdoa untuk diriku sendiri. Lantas Nabi SAW bersabda, 'Mintalah! niscaya akan dikabulkan. Mintalah! niscaya akan dikabulkan'."
Hasan Shahih: Sifat Shalat Nabi SAW, Takhrijul Mukhtarah (255), dan AlMisykah (931), Shahih sunan Tirmidzi (593)
Bab: Penutup Doa
QS.10. Yunus:
وَءَاخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ ٱلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ
10. ... Dan penutup doa mereka ialah: "Alhamdulilaahi Rabbil 'aalamin"[segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam]
Dengan Memuji Allah dan Bershalawat Atas Nabi SAW Sebelum Berdoa, ternyata Allah akan lebih mudah mengabulkan do'a-do'a kita.
Untuk berdo'a kita boleh menggunakan bahasa selain arab, walaupun lebih utama menggunakan bahasa Arab (berdasarkan keistimewaan yang dimiliki bahasa Arab).
Namun untuk beberapa perkara lainnya, MUTLAK menggunakan bahasa Arab, sesuai dengan aslinya, yaitu bacaan Sholat. Untuk bacaan Sholat, dan tatacaranya harus mengikuti penuh tuntunan Nabi SAW. Tidak ada bid'ah untuk perkara ini, harus sesuai dengan aslinya, sesuai dengan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Bab: Perintah untuk Mengikuti Nabi SAW dalam Tatacara dan Bacaan Sholat
Sesungguhnya perintah Sholat adalah perintah khusus. Semua perintah, termasuk Al Quran, diturunkan melalui utusan Malaikat Jibril. Namun khusus untuk perintah sholat, mengenai bacaan dan tata-caranya, langsung dari Allah, dengan memanggil Nabi SAW untuk menghadapNya, saat Isra Mi'raj. Karena itu untuk masalah Sholat, wajib mengikuti Nabi SAW mengenai tata-cara dan bacaannya.
Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Isma'il telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Sulaiman Malik bin Al Huwairits dia berkata; "Kami datang kepada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam sedangkan waktu itu kami adalah pemuda yang sebaya. ... (Nabi SAW bersabda) "Pulanglah ke keluarga kalian. Tinggallah bersama mereka dan ajari mereka serta perintahkan mereka dan shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat. Jika telah datang waktu shalat, maka hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan, ...". (No. Hadist: 5549 KITAB SHAHIH BUKHARI)
Masalah Sholat selengkapnya ada di: http://tausyiahaditya.blogspot.co.id/2015/07/bacaan-sholat.html
Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Isma'il telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Sulaiman Malik bin Al Huwairits dia berkata; "Kami datang kepada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam sedangkan waktu itu kami adalah pemuda yang sebaya. ... (Nabi SAW bersabda) "Pulanglah ke keluarga kalian. Tinggallah bersama mereka dan ajari mereka serta perintahkan mereka dan shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat. Jika telah datang waktu shalat, maka hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan, ...". (No. Hadist: 5549 KITAB SHAHIH BUKHARI)
Masalah Sholat selengkapnya ada di: http://tausyiahaditya.blogspot.co.id/2015/07/bacaan-sholat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar