Pertamakali Nabi SAW seorang diri, dikatai gila, dan dibully habis2an ...
Dengan ijin Allah, diberikanlah para Sahabat yg setia, bahkan sangat setia, dan mencintai beliau melebihi apapun juga, termasuk keluarga dan diri mereka sendiri ...
Beliau telah berhasil mendidik akhlak para sahabatnya hingga menjadi sahabat yg mulia ...
Berganti dng pemerintahan Abu Bakar ra, keadaan terkendali dan solid, namun banyak sahabat Nabi yg tewas karena peperangan membela Islam ...
Berganti dng pemerintahan Umar ra, keadaan semakin aman, tenteram dan solid, namun semakin banyak sahabat Nabi yg tewas karena peperangan membela Islam ...
Berganti dng pemerintahan Utsman ra, banyak sahabat Nabi yg berakhlak mulia sudah tua renta, dan banyak kaum munafik dan zindiq yg bergabung ...
Para Sahabat Nabi SAW sudah tua renta, tidak bisa membendung sepak terjang kaum munafik dan zindiq, karena mereka sangat banyak jumlahnya.
Sehingga mulailah terjadi perpecahan dahsyat, saling perang, saling mengkafirkan, saling memfitnah, kemudian saling menghancurkan, sehingga terjadilah kehancuran yg luar biasa, hanya karena 'sampah2' masyarakat yg haus kekuasaan dan kedengkian terhadap saudaranya sendiri ...
Penjelasan Mengenai Fitnah yg di Tuduhkan kepada Utsman ra.:
Telah bercerita kepada kami Musa bin Isma'il telah bercerita kepada kami Abu 'Awanah telah bercerita kepada kami 'Utsman. Dia adalah Ibnu Mawhab berkata; "Ada seorang laki-laki dari penduduk Mesir menunaikan 'ibadah hajji lalu melihat sekumpulan orang sedang duduk bermajelis lalu bertanya; "Siapakah kaum itu?". Orang-orang menjawab; "Mereka adalah suku Quraisy". Orang Mesir itu bertanya lagi; "Siapakah sesepuh mereka?". Mereka menjawab; " 'Abdullah bin 'Umar ". Orang itu berkata; "Wahai Ibnu 'Umar, aku bertanya kepadamu tentang sesuatu maka itu jelaskanlah kepadaku; "Apakah kamu tahu bahwa 'Utsman lari dari perang Uhud?". Dia (Ibnu 'Umar) menjawab; "Ya". Orang itu bertanya lagi; "Apakah kamu juga tahu bahwa dia tidak hadir dan tidak ikut perang Badar?". Dia (Ibnu 'Umar) menjawab; "Ya". Orang itu bertanya lagi; "Apakah kamu juga tahu bahwa dia tidak hadir dan tidak ikut Bai'atur Ridlwan?". Dia (Ibnu 'Umar) menjawab; "Ya". Orang itu berkata; "Allahu Akbar".
Ibnu 'Umar berkata; "Kemarilah, aku jelaskan semuanya kepadamu. Kaburnya 'Utsman dalam perang Uhud, sungguh aku bersaksi bahwa Allah telah memaafkan dan mengampuninya[terdapat pd QS.3. Ali 'Imran:155]. Sedangkan tidak ikutnya dia pada perang Badar, saat itu dia sedang merawat putri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang sakit dan telah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam katakan kepadanya: "Kamu mendapat pahala dan andil sebagaimana mereka yang ikut perang Badar". Sedangkan ketika dia tidak hadir saat Bai'atur Ridlwan, sungguh seandainya ada orang lain di kota Makkah yang lebih mulia dari 'Utsman tentu beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengutusnya menggantikan posisinya. Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus 'Utsman[sebagai wakil Nabi SAW di Makkah]. Apalagi kejadian Bai'atur Ridlwan justru terjadi setelah 'Utsman berangkat menuju Makkah, yang ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dengan membuka telapak tangan kanannya: "Ini tangan 'Utsman" lalu beliau menggenggamkan telapak tangannya yang kanan ke telapak tangan kiri lalu bersabda: "Ini untuk 'Utsman". Kemudian Ibnu 'Umar berkata kepada orang itu; "Sekarang pergilah kamu dengan membawa penjelasan tadi". (No. Hadist: 3422 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)
QS.3. Ali 'Imran:
إِنَّ ٱلَّذِينَ تَوَلَّوْاْ مِنكُمْ يَوْمَ ٱلْتَقَى ٱلْجَمْعَانِ إِنَّمَا ٱسْتَزَلَّهُمُ ٱلشَّيْطَـٰنُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُواْ وَلَقَدْ عَفَا ٱللَّهُ عَنْهُمْ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ
155. Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antaramu pada hari bertemu dua pasukan itu[pasukan kaum muslimin dan pasukan kaum musyrikin dalam perang Uhud], hanya saja mereka digelincirkan oleh syaitan, disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka perbuat (di masa lampau) dan sesungguhnya Allah telah memberi ma'af kepada mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
Bukti Keutamaan Utsman ra, dan Jaminan akan menjadi Penghuni Surga -syahid-:
Telah bercerita kepada kami Sulaiman bin Harb telah bercerita kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu 'Utsman dari Abu Musa radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk kedalam sebuah kebun lalu memerintahkan aku untuk menjaga pintu kebun. Tiba-tiba datang seorang laki-laki meminta izin masuk, maka beliau berkata: "izinkanlah dan sampaikan kabar gembira kepadanya dengan surga". Ternyata laki-laki itu adalah Abu Bakr. Kemudian datang laki-laki lain meminta izin masuk, maka beliau berkata: "izinkanlah dan sampaikan kabar gembira kepadanya dengan surga". Ternyata laki-laki itu adalah 'Umar. Kemudian datang lagi seorang laki-laki meminta izin masuk, maka beliau terdiam sejenak lalu berkata: "izinkanlah dan sampaikan kabar gembira kepadanya dengan surga namun dengan berbagai ujian yang akan menimpanya". Ternyata laki-laki itu adalah 'Utsman bin 'Affan. Hammad berkata; Dan telah bercerita kepada kami 'Ashim Al Ahwal dan 'Ali bin Al Hakam, keduanya mendengar Abu 'Utsman bercerita dari Abu Musa seperti hadits ini. Namun ditambahkan didalamnya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada mulanya duduk pada suatu tempat yang ada airnya sambil menyingkap pakaiannya hingga sampai kedua lutut atau salah satu lutut beliau. Namun tatkala 'Utsman sudah datang, beliau menutupnya". (No. Hadist: 3419 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)
Telah bercerita kepada kami Musaddad telah bercerita kepada kami Yahya dari Sa'id dari Qatadah dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendaki bukit Uhud bersama Abu Bakr, 'Umar dan 'Utsman lalu bukit itu bergetar. Maka beliau bersabda: "Tenanglah Uhud". Seingatku beliau menghentakkan kaki beliau seraya berujar "Karena di atas kamu sekarang tidak lain kecuali Nabi, Shiddiq[Abu Bakr] dan dua orang (yang akan mati) syahid[Umar dan 'Utsman]".(No. Hadist: 3423 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)
Pada Ayat yang Manakah Terdapat Tetesan Darah Utsman ra., Ketika Beliau di Penggal dari Belakang?
Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa Yunus ibnu Abdul A'la telah membacakan kepada kami, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepada kami Ziad ibnu Yunus, telah menceritakan kepada kami Nafi' ibnu Abu Na'im yang menceritakan bahwa mushaf Utsman ibnu Affan dikirimkan kepada sebagian khulafa untuk dikoreksi. Ziad melanjutkan kisahnya, "Maka aku bertanya kepadanya (Nafi' ibnu Abu Na'im), 'Sesungguhnya orang-orang mengatakan bahwa mushaf (copy asli Usman ibnu Affan) berada di atas pangkuannya ketika ia dibunuh, lalu darahnya menetesi mushaf yang ada tulisan firman-Nya:
QS.2. Al Baqarah:
فَسَيَكْفِيكَهُمُ ٱللَّهُ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
137. ... Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Nafi' mengatakan, "Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri darah itu ada yang menetes pada ayat ini, tetapi agak pudar karena berlalunya masa." (Tafsir ibnu katsir 1)
Dengan ijin Allah, diberikanlah para Sahabat yg setia, bahkan sangat setia, dan mencintai beliau melebihi apapun juga, termasuk keluarga dan diri mereka sendiri ...
Beliau telah berhasil mendidik akhlak para sahabatnya hingga menjadi sahabat yg mulia ...
Berganti dng pemerintahan Abu Bakar ra, keadaan terkendali dan solid, namun banyak sahabat Nabi yg tewas karena peperangan membela Islam ...
Berganti dng pemerintahan Umar ra, keadaan semakin aman, tenteram dan solid, namun semakin banyak sahabat Nabi yg tewas karena peperangan membela Islam ...
Berganti dng pemerintahan Utsman ra, banyak sahabat Nabi yg berakhlak mulia sudah tua renta, dan banyak kaum munafik dan zindiq yg bergabung ...
Para Sahabat Nabi SAW sudah tua renta, tidak bisa membendung sepak terjang kaum munafik dan zindiq, karena mereka sangat banyak jumlahnya.
Sehingga mulailah terjadi perpecahan dahsyat, saling perang, saling mengkafirkan, saling memfitnah, kemudian saling menghancurkan, sehingga terjadilah kehancuran yg luar biasa, hanya karena 'sampah2' masyarakat yg haus kekuasaan dan kedengkian terhadap saudaranya sendiri ...
Penjelasan Mengenai Fitnah yg di Tuduhkan kepada Utsman ra.:
Telah bercerita kepada kami Musa bin Isma'il telah bercerita kepada kami Abu 'Awanah telah bercerita kepada kami 'Utsman. Dia adalah Ibnu Mawhab berkata; "Ada seorang laki-laki dari penduduk Mesir menunaikan 'ibadah hajji lalu melihat sekumpulan orang sedang duduk bermajelis lalu bertanya; "Siapakah kaum itu?". Orang-orang menjawab; "Mereka adalah suku Quraisy". Orang Mesir itu bertanya lagi; "Siapakah sesepuh mereka?". Mereka menjawab; " 'Abdullah bin 'Umar ". Orang itu berkata; "Wahai Ibnu 'Umar, aku bertanya kepadamu tentang sesuatu maka itu jelaskanlah kepadaku; "Apakah kamu tahu bahwa 'Utsman lari dari perang Uhud?". Dia (Ibnu 'Umar) menjawab; "Ya". Orang itu bertanya lagi; "Apakah kamu juga tahu bahwa dia tidak hadir dan tidak ikut perang Badar?". Dia (Ibnu 'Umar) menjawab; "Ya". Orang itu bertanya lagi; "Apakah kamu juga tahu bahwa dia tidak hadir dan tidak ikut Bai'atur Ridlwan?". Dia (Ibnu 'Umar) menjawab; "Ya". Orang itu berkata; "Allahu Akbar".
Ibnu 'Umar berkata; "Kemarilah, aku jelaskan semuanya kepadamu. Kaburnya 'Utsman dalam perang Uhud, sungguh aku bersaksi bahwa Allah telah memaafkan dan mengampuninya[terdapat pd QS.3. Ali 'Imran:155]. Sedangkan tidak ikutnya dia pada perang Badar, saat itu dia sedang merawat putri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang sakit dan telah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam katakan kepadanya: "Kamu mendapat pahala dan andil sebagaimana mereka yang ikut perang Badar". Sedangkan ketika dia tidak hadir saat Bai'atur Ridlwan, sungguh seandainya ada orang lain di kota Makkah yang lebih mulia dari 'Utsman tentu beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengutusnya menggantikan posisinya. Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus 'Utsman[sebagai wakil Nabi SAW di Makkah]. Apalagi kejadian Bai'atur Ridlwan justru terjadi setelah 'Utsman berangkat menuju Makkah, yang ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dengan membuka telapak tangan kanannya: "Ini tangan 'Utsman" lalu beliau menggenggamkan telapak tangannya yang kanan ke telapak tangan kiri lalu bersabda: "Ini untuk 'Utsman". Kemudian Ibnu 'Umar berkata kepada orang itu; "Sekarang pergilah kamu dengan membawa penjelasan tadi". (No. Hadist: 3422 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)
QS.3. Ali 'Imran:
إِنَّ ٱلَّذِينَ تَوَلَّوْاْ مِنكُمْ يَوْمَ ٱلْتَقَى ٱلْجَمْعَانِ إِنَّمَا ٱسْتَزَلَّهُمُ ٱلشَّيْطَـٰنُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُواْ وَلَقَدْ عَفَا ٱللَّهُ عَنْهُمْ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ
155. Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antaramu pada hari bertemu dua pasukan itu[pasukan kaum muslimin dan pasukan kaum musyrikin dalam perang Uhud], hanya saja mereka digelincirkan oleh syaitan, disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka perbuat (di masa lampau) dan sesungguhnya Allah telah memberi ma'af kepada mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
Bukti Keutamaan Utsman ra, dan Jaminan akan menjadi Penghuni Surga -syahid-:
Telah bercerita kepada kami Sulaiman bin Harb telah bercerita kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu 'Utsman dari Abu Musa radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk kedalam sebuah kebun lalu memerintahkan aku untuk menjaga pintu kebun. Tiba-tiba datang seorang laki-laki meminta izin masuk, maka beliau berkata: "izinkanlah dan sampaikan kabar gembira kepadanya dengan surga". Ternyata laki-laki itu adalah Abu Bakr. Kemudian datang laki-laki lain meminta izin masuk, maka beliau berkata: "izinkanlah dan sampaikan kabar gembira kepadanya dengan surga". Ternyata laki-laki itu adalah 'Umar. Kemudian datang lagi seorang laki-laki meminta izin masuk, maka beliau terdiam sejenak lalu berkata: "izinkanlah dan sampaikan kabar gembira kepadanya dengan surga namun dengan berbagai ujian yang akan menimpanya". Ternyata laki-laki itu adalah 'Utsman bin 'Affan. Hammad berkata; Dan telah bercerita kepada kami 'Ashim Al Ahwal dan 'Ali bin Al Hakam, keduanya mendengar Abu 'Utsman bercerita dari Abu Musa seperti hadits ini. Namun ditambahkan didalamnya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada mulanya duduk pada suatu tempat yang ada airnya sambil menyingkap pakaiannya hingga sampai kedua lutut atau salah satu lutut beliau. Namun tatkala 'Utsman sudah datang, beliau menutupnya". (No. Hadist: 3419 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)
Telah bercerita kepada kami Musaddad telah bercerita kepada kami Yahya dari Sa'id dari Qatadah dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendaki bukit Uhud bersama Abu Bakr, 'Umar dan 'Utsman lalu bukit itu bergetar. Maka beliau bersabda: "Tenanglah Uhud". Seingatku beliau menghentakkan kaki beliau seraya berujar "Karena di atas kamu sekarang tidak lain kecuali Nabi, Shiddiq[Abu Bakr] dan dua orang (yang akan mati) syahid[Umar dan 'Utsman]".(No. Hadist: 3423 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)
Pada Ayat yang Manakah Terdapat Tetesan Darah Utsman ra., Ketika Beliau di Penggal dari Belakang?
Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa Yunus ibnu Abdul A'la telah membacakan kepada kami, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepada kami Ziad ibnu Yunus, telah menceritakan kepada kami Nafi' ibnu Abu Na'im yang menceritakan bahwa mushaf Utsman ibnu Affan dikirimkan kepada sebagian khulafa untuk dikoreksi. Ziad melanjutkan kisahnya, "Maka aku bertanya kepadanya (Nafi' ibnu Abu Na'im), 'Sesungguhnya orang-orang mengatakan bahwa mushaf (copy asli Usman ibnu Affan) berada di atas pangkuannya ketika ia dibunuh, lalu darahnya menetesi mushaf yang ada tulisan firman-Nya:
QS.2. Al Baqarah:
فَسَيَكْفِيكَهُمُ ٱللَّهُ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
137. ... Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Nafi' mengatakan, "Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri darah itu ada yang menetes pada ayat ini, tetapi agak pudar karena berlalunya masa." (Tafsir ibnu katsir 1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar