- Hadis riwayat Thalhah Radhiyallahu’anhu dan Saad Radhiyallahu’anhu: Dari Abu Usman ia berkata: Tidak ada yang tinggal bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam pada hari di mana beliau berperang selain Thalhah dan Saad. Secara langsung keduanya menceritakan itu kepadaku. (Shahih Muslim No.4435)
- Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menganjurkan orang-orang untuk ikut dalam perang Khandaq lalu Zubair langsung menyambut anjuran itu. Beliau menganjurkan kepada mereka lagi lalu Zubair segera menyambutnya. Kemudian beliau sekali lagi menganjurkan kepada mereka, dan Zubair pun menyambutnya. Nabi Shallallahu alaihi wassalam lalu bersabda: Setiap nabi itu memiliki seorang pembela, dan pembelaku ialah Zubair. (Shahih Muslim No.4436)
- Hadis riwayat Abdullah bin Zubair Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Aku dan Umar bin Abu Salamah pada perang Khandaq bersama dengan beberapa orang wanita sedang berada di bangunan tinggi milik Hasan. Sesekali dia membungkukkan badannya supaya aku dapat melihat (pasukan Islam) dan sesekali giliranku yang membungkukkan badanku supaya ia dapat melihat mereka. Saat itu aku dapat melihat ayahku yang lewat dengan menunggang kudanya menuju ke kaum Bani Quraizhah. Kata perawi: Abdullah bin Urwah memberitahukanku dari Abdullah bin Zubair dan berkata: Aku lalu menuturkan hal itu kepada ayahku. Ayahku bertanya: Dan engkau melihatku, wahai anakku? Aku menjawab: Ya. Beliau berkata pula: Ingatlah, demi Allah! Pada waktu itu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam telah berkata kepadaku dengan menyebutkan kedua orang tuanya kemudian ia berkata: Demi ayah dan ibuku sebagai jaminan. (Shahih Muslim No.4437)
- Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu: Dari Urwah bin Zubair ia berkata: Aisyah berkata kepadaku: Demi Allah, kedua orang tuamu adalah termasuk: Orang-orang yang tetap memenuhi perintah Allah dan Rasul, setelah mereka mendapatkan luka. (Shahih Muslim No.4440)
"Setiap orang boleh diambil perkataannya dan boleh pula ditolak, kecuali perkataan penghuni qubur ini" (sambil menunjuk kearah makam Nabi SAW). [Pesan Imam Malik]---"Tidak boleh diterima perkataan seseorang jika berlawanan dengan sunnah Rasulullah SAW." [Pesan Imam Syafi'i]---"Apabila telah shah satu hadits, maka itulah madzhabku." [Pesan Imam Syafi'i]--- Tambahan Artikel Renungan: Renungan Jumat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar