QS 2. Al Baqarah: 97
قُلْ مَن كَانَ عَدُوّاً لِّجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَىٰ قَلْبِكَ بِإِذْنِ ٱللَّهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ
"Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. "
(Katakanlah kepada
mereka, "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril maka silakan ia binasa dengan
kebenciannya itu! Maka sesungguhnya Jibril itu menurunkan Alquran ke dalam hatimu dengan seizin atau perintah Allah, membenarkan apa-apa yang
berada di hadapannya, yaitu kitab-kitab suci yang turun sebelumnya dan menjadi
petunjuk dari kesesatan serta berita gembira berupa surga bagi orang-orang
yang beriman).
QS 108. Al Kautsar: 3
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلأَْبْتَرُ
"Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus."
(Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu yakni orang-orang yang tidak menyukai kamu dialah yang terputus, terputus dari semua kebaikan atau putus keturunannya. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang yang bersikap demikian, dia adalah 'Ash bin Wail, sewaktu Nabi saw. ditinggal wafat putranya yang bernama Qasim, lalu 'Ash menjuluki Nabi sebagai Abtar yakni orang yang terputus keturunan)
Aneh bagi orang yang tidak suka dengan Malaikat Jibril as ...
Tidakkah dia tahu, siapakah yang menurunkan Al Qur'an ...?
Malaikat Jibril as itu menurunkan Al Quran ke dalam hati Muhammad SAW. dengan seizin atau perintah Allah SWT ...
Aneh bagi orang yang tidak suka dengan Sunnah Nabi SAW ...
Tidakkah dia tahu, kepada siapakah Al Qur'an diturunkan ...?
Al Qur'an diturunkan kepada Muhammad SAW, kemudian diberikan dan dijelaskan kepada kita semua ...
Aneh bagi orang yang tidak suka dengan Sahabat Nabi SAW ...
Tidakkah dia tahu, bagaimana Al Qur'an sampai kepada kita sekarang ini ...?
Tidakkah dia tahu, bagaimana syari'at² agama yang diajarkan Nabi SAW bisa sampai kepada kita sekarang ini ...?
Semuanya melalui jalan para sahabat, tabi'in hingga sekarang sampai ke kita ...
Hadits riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Antara Khalid bin Walid dan Abdurrahman bin Auf telah terjadi sesuatu lalu Khalid pun mencaci-makinya. Mendengar itu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam lalu bersabda: Janganlah kamu mencaci-maki seorang pun dari para sahabatku. Sekalipun salah seorang dari kamu membelanjakan emas sebesar gunung Uhud (dijalan Allah), hal itu tidak dapat menandingi satu bahkan setengah mud (1 mud=543 gram) salah seorang mereka (para sahabat Nabi SAW). (Shahih Muslim No.4611)
Hadis Rasulullah SAW di atas menunjukkan bahwa para sahabat Nabi merupakan orang-orang yang mulia dan utama. Allah SWT telah memilih mereka menjadi sahabat. Mereka tercerahkan dan dicerahkan, tidak tersesat dan tidak disesatkan. Mereka bersyahadat ketika Nabi menyeru mereka kepada Islam.
Kemudian, mereka membantu Rasul menunaikan risalah serta membuktikan ketaatan dan cinta mereka kepada Allah dan Rasul-Nya dengan diri dan harta mereka. Mereka sangat gigih membantu dan menolong Rasulullah, bahkan meletakkan ketaatan dan cinta mereka kepada Allah dan RasulNya jauh melebihi diri mereka sendiri, keluarga mereka atau apapun juga.
Mereka membuktikan keimanan dan keislaman dengan sikap dan perilaku utama. Karena itu, tak seorang pun meragukan kemuliaan dan keutamaan para sahabat Rasulullah.
Semua sahabat Nabi mempunyai keistimewaan masing-masing. Mereka laksana taman yang ditanami bunga warna-warni yang semerbak mewangi. Saat melihat taman itu, kita akan mencium wanginya yang semerbak.
Tidak ada diantara sahabat Nabi yang mengunggulkan dirinya sendiri, namun sudah dapat dipastikan mereka tawadlu dan mengunggulkan sahabat² lainnya. Seolah² sahabat Nabi lainnya lebih utama dari dirinya sendiri.
Sahabat itu sendiri bertingkat-tingkat, tetapi semuanya mulia dan utama. Ada yang menyebutkan jumlahnya sekitar 124 ribu orang, ada pula yang mengatakan jumlahnya sekitar 60 ribu orang, terdiri atas laki-laki dan perempuan. Dari sekian banyak sahabat, jarang sekali biografi mereka tercatat dengan baik. Akibatnya, tak sedikit peran besar mereka dalam memengaruhi sejarah dunia terkubur begitu saja.
----------------
Baca juga: http://tausyiahaditya.blogspot.com/2012/04/jangan-ingkar-sunnah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar