Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah telah menceritakan kepada kami Malik bin Al Huwairits berkata, "Kami mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang ketika itu kami masih muda sejajar umurnya, kemudian kami bermukim di sisi beliau selama dua puluh malam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah seorang pribadi yang lembut. Maka ketika beliau menaksir bahwa kami sudah rindu dan selera terhadap isteri-isteri kami, beliau bersabda: "Kembalilah kalian untuk menemui isteri-isteri kalian, berdiamlah bersama mereka, ajari dan suruhlah mereka, " dan beliau menyebut beberapa perkara yang sebagian kami ingat dan sebagiannya tidak, "dan shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat. Jika shalat telah tiba, hendaklah salah seorang di antara kalian melakukan adzan dan yang paling dewasa menjadi imam."(No. Hadist: 6705 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)
"Setiap orang boleh diambil perkataannya dan boleh pula ditolak, kecuali perkataan penghuni qubur ini" (sambil menunjuk kearah makam Nabi SAW). [Pesan Imam Malik]---"Tidak boleh diterima perkataan seseorang jika berlawanan dengan sunnah Rasulullah SAW." [Pesan Imam Syafi'i]---"Apabila telah shah satu hadits, maka itulah madzhabku." [Pesan Imam Syafi'i]--- Tambahan Artikel Renungan: Renungan Jumat
Senin, 26 Januari 2015
Senin, 19 Januari 2015
Perintah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam untuk mengikuti apa yang telah disepakati oleh ahli Ilmu
Telah menceritakan kepada kami Ismail telah menceritakan kepadaku Malik dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin Abdullah as Salmi, bahwa seorang arab badui berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk Islam, lantas si arab badui terkena demam di Madinah, sehingga ia menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, tolong batalkanlah baiatku, " namun Rasulullah enggan. Kemudian ia mendatangi beliau lagi dan berkata, "Tolong batalkanlah baiatku!" Namun Rasulullah tetap enggan. Kemudian ia datang lagi untuk kali ketiga dan berkata, "Tolong batalkanlah baiatku." Namun Rasulullah menolak, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Madinah itu bagaikan mesin tungku api, ia membersihkan karat-karat (besi) dan menyaring yang baik-baik saja."(No. Hadist: 6777 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)
Selasa, 13 Januari 2015
Hati-Hati dengan Mushaf Cetakan Indonesia
Tulisan ini saya buat bukan untuk membuat resah masyarakat Indonesia, namun untuk memberitahu bahwa ada diantara Mushhaf cetakan Indonesia yg terdapat kesalahan cetak, mulai dari kesalahan ringan hingga fatal.
Karena itu harapan saya, tolong diperiksa Mushaf Al Qur’an anda.
Jika ada ketidak-cocokan dari beberapa ayat yg saya sebutkan ini, maka ada kemungkinan masih ada lagi kesalahan cetak yg lebih fatal di ayat lainnya.
Tolong diperiksa ayat2 berikut ini, sebagai indikator bahwa Mushaf yg anda baca itu benar atau terdapat kesalahan cetak.
Indikatornya coba lihat:
1. QS.9.At-Taubah: 120,
2. QS.22.Al Hajj: 26,
3. QS.36.Yaa Siin: 80
Karena itu harapan saya, tolong diperiksa Mushaf Al Qur’an anda.
Jika ada ketidak-cocokan dari beberapa ayat yg saya sebutkan ini, maka ada kemungkinan masih ada lagi kesalahan cetak yg lebih fatal di ayat lainnya.
Tolong diperiksa ayat2 berikut ini, sebagai indikator bahwa Mushaf yg anda baca itu benar atau terdapat kesalahan cetak.
Indikatornya coba lihat:
1. QS.9.At-Taubah: 120,
2. QS.22.Al Hajj: 26,
3. QS.36.Yaa Siin: 80
Senin, 12 Januari 2015
Agama adalah nasehat (loyalitas dan taat) kepada Allah, Rasul-Nya dan para pemimpin
Diriwayatkan dari sahabat Tamim Ad-Daari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدِّينُ النَّصِيحَةُ
“Agama adalah nasihat.” Kemudian para sahabat bertanya, “Untuk siapa (wahai Rasulullah)?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ
“Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan masyarakat pada umumnya.” (HR. Muslim no. 55)
“Saya memberi wasiat kepada kalian agar tetap bertaqwa kepada Allah ‘azza wa jalla, tetap mendengar dan ta’at walaupun yang memerintah kalian seorang hamba sahaya (budak)”. (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih)
الدِّينُ النَّصِيحَةُ
“Agama adalah nasihat.” Kemudian para sahabat bertanya, “Untuk siapa (wahai Rasulullah)?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ
“Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan masyarakat pada umumnya.” (HR. Muslim no. 55)
Senin, 05 Januari 2015
Kisah Kematian Umar bin Khattab dan kesepakatan atas Utsman bin Affan
Kisah pertama:
Pada saat Umar menjadi Imam sholat shubuh di Masjid Nabawi di Madinah. Ketika Umar selesai membaca Al Fatihah dan membaca surat Al Ahzab ayat 38:
وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا
“…Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.”
Tiba-tiba jamaah kehilangan suara Umar, seseorang telah menikam tubuh khalifah Umar. Khalifah tersungkur akibat terluka parah.
Pada saat Umar menjadi Imam sholat shubuh di Masjid Nabawi di Madinah. Ketika Umar selesai membaca Al Fatihah dan membaca surat Al Ahzab ayat 38:
وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا
“…Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.”
Tiba-tiba jamaah kehilangan suara Umar, seseorang telah menikam tubuh khalifah Umar. Khalifah tersungkur akibat terluka parah.