Senin, 12 Desember 2016

Ringkasan Perjuangan para Rasulullah

QS. 5. Al Maa'idah:

قَالُواْ يَـٰمُوسَىۤ إِنَّا لَنْ نَّدْخُلَهَآ أَبَداً مَّا دَامُواْ فِيهَا فَٱذْهَبْ أَنتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلاۤ إِنَّا هَـٰهُنَا قَـٰعِدُونَ

24. Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja."

QS. 4. An Nisaa':77
 أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّوۤاْ أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ ٱلْقِتَالُ إِذَا فَرِيقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ ٱلنَّاسَ كَخَشْيَةِ ٱللَّهِ أَوْ أَشَدَّ خَشْيَةً وَقَالُواْ رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا ٱلْقِتَالَ لَوْلاۤ أَخَّرْتَنَا إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ قُلْ مَتَـٰعُ ٱلدُّنْيَا قَلِيلٌ وَٱلأَْخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ ٱتَّقَىٰ وَلاَ تُظْلَمُونَ فَتِيلاً

"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka[Orang-orang yang menampakkan dirinya beriman dan minta izin berperang sebelum ada perintah berperang]: "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun[pahala turut berperang tidak akan dikurangi sedikitpun].

Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, "Tahanlah tanganmu dari memerangi orang-orang kafir tatkala hal itu mereka tuntut di Mekah disebabkan penganiayaan orang-orang kafir terhadap mereka. Dan mereka ini ialah segolongan sahabat dan dirikanlah shalat serta bayarkanlah zakat." 
Maka setelah diwajibkan atas mereka berperang tiba-tiba sebagian dari mereka takut kepada manusia (maksudnya kepada orang-orang kafir) disebabkan tindakan dan keberanian mereka dalam peperangan itu seperti sangat takut terhadap siksa Allah bahkan lebih takut lagi daripada itu.
Asyadda dibaca manshub karena menjadi hal juga sebagai jawaban terhadap apa yang ditunjukkan oleh idzaa dan yang sesudahnya artinya tiba-tiba mereka didatangi oleh ketakutan. (kata mereka) karena cemas menghadapi maut, "Wahai Tuhan kami! Kenapa Engkau wajibkan atas kami berperang? Kenapa tidak Engkau tangguhkan agak beberapa waktu lagi?". Katakanlah kepada mereka, "Kesenangan dunia (maksudnya apa-apa yang disenangi dan dinikmati di dunia ini) hanya sebentar dan akan kembali lenyap sedangkan akhirat (maksudnya surga) lebih baik bagi orang yang takwa, yakni yang menjaga diri dari siksa Allah dengan menjauhi larangan-Nya dan kamu tidak akan dianiaya (dibaca dengan ta dan ya artinya tidak akan dikurangi amalmu) sedikit pun." (artinya walau sebesar kulit padi sekali pun, maka berjihad atau berusahalah)
--------------------------


QS.63. Al Munaafiquun:

يَقُولُونَ لَئِنْ رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ لَيُخْرِجَنَّ الْأَعَزُّ مِنْهَا الْأَذَلَّ ۚ وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَٰكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ

8. Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah[kembali dari peperangan Bani Musthalik], benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui. 

Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan ia berkata, Aku menghafalnya dari Amru bin Dinar ia berkata; Aku mendengar Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; Saat kami berada dalam suatu peperangan, tiba-tiba seorang laki-laki dari kaum Muhajirin mendorong seseorang dari kalangan Anshar, maka sang Anshar pun berseru, "Wahai orang-orang Anshar." Dan sang Muhajir pun berseru, "Wahai orang-orang Muhajirin." Maka Allah memperdengarkan ungkapan itu pada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau pun bersabda: "Apa-apaan ini?" para sahabat menjawab, "Seorang laki-laki dari kaum Muhajirin mendorong seseorang dari kaum Anshar. Sang Anshar berseru, 'Wahai kaum Anshar.' Dan seorang Muhajir itu pun berseru, 'Wahai kaum Muhajirin.'" Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tinggalkanlah perbuatan itu, sebab itu adalah kebusukan." Jabir berkata; Jumlah kaum Anshar saat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang lebih banyak, namun setelah itu jumlah kaum Muhajirin menjadi lebih banyak dari jumlah mereka. Kemudian Abdullah bin Ubbay berkata, "Bukankah mereka telah melakukannya? Demi Allah, jika kita kembali ke Madinah, niscaya orang-orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya.".
Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu berkata, "Izinkanlah aku wahai Rasulullah untuk menebas leher orang munafik ini." Tetapi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Biarkanlah ia (jangan dibunuh), agar orang-orang tidak berkomentar bahwa Muhammad membunuh sahabatnya sendiri." (No. Hadist: 4527 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)
--------------------------


Kalau melihat sejarah ...
Sejarah para Rasulullah dari awal hingga Muhammad SAW ...
Semua pengikut para Rasulullah selalu dalam keadaan terzholimi ...
Bahkan pernah dikatakan, "Barang siapa yg mencintai Allah dan RasulNya, maka ia pasti akan memperoleh berbagai kesulitan dan cobaan yg datangnya sangat cepat, bahkan lebih cepat dari datangnya air terjun yg jatuh dari atas gunung"

Para Rasulullah adalah sosok yg pasti sabar, suka kelembutan, mendahulukan kebijaksanaan, akhlak yg mulia dan tabah ...
Termasuk Rasulullah Muhammad SAW ...
Namun para pengikut Rasulullah yg pasti terzholimi seringkali tidak tahan karena siksaan yg sangat dahsyat dan luar biasa ...
Inginnya berontak dan berperang melawan kaum penindas ...

Pertamakali tidak turun ayat berperang, namun ketika ayat berperang turun, para pengikut Rasulullah malah surut mundur kebelakang, bahkan ada yg berkata "Majulah kamu untuk berperang wahai Rasulullah bersama² dng Tuhanmu, kami duduk² menunggu disini saja" ...
Alangkah buruknya sifat mereka, ketika ditindas dan ingin berperang, namun ketika disuruh bersabar dan jangan berperang malah minta berperang ...
Dan ketika ayat perintah berperang turun, mereka malah surut mundur kebelakang ...

Rasulullah sendiri menyukai kelembutan dan kedamaian, namun karena perintah Allah supaya menegakkan agama Allah yg terus ditindas dan dihajar habis²an, maka turunlah perintah berperang ...
Tidak ada satupun para Nabi yg suka berperang, mereka semua pasti suka kedamaian dan bersifat sangat memaafkan, walaupun disakiti bagaimanapun dahsyatnya, bahkan ada Nabi yang dibunuh oleh kaumnya sendiri ...

Maka, apakah kita yg mengaku pengikut setia Rasulullah SAW akan melakukan kekerasan dan pemaksaan dalam mencapai tujuan pribadi atau kelompok kita?
Marilah kita pelajari semuanya, dan tidak menutup mata. Marilah kita buka pikiran kita untuk terus belajar, belajar apa saja. Kemudian pilihlah yang terbaik dari apa yg telah kita pelajari, yg sesuai dng sunnah Nabi SAW yg merupakan utusan Allah SWT ...
Ridlolah terhadap semua takdir Allah baik itu yg kita sukai atau yg tidak, yg enak ataupun yg tidak menyenangkan, kita tidak dibebani malainkan sesuai dng kemampuan kita saja ...
Dahulukan kelemahlembutan dan dng hikmah, dan jauhilah pemaksaan dan jauhilah kekerasan ...

Akhir kata, kita semua berjuang dng perjuangan yg berbeda-beda namun jangan saling menyalahkan(dng pemaksaan) atau malah mengkafirkan yg lainnya, dan hanya kepada Allah kita serahkan hasil dari perjuangan kita, cukuplah Allah sebagai saksi dan penolong kita ...
----------------------

Cintailah negerimu sendiri, karena negerimu adalah tempatmu dilahirkan dan tempat mencari rejeki ...
Dinegerimu pulalah, kamu memiliki saudara, teman, dan sahabat ...
Disini kamu bekerja, beristirahat dan berkarya ...
Karena itu, janganlah kau rusak negeri ini, dengan tingkahmu yang buruk ...
Jangan berbuat kerusakan di negerimu sendiri, sebagaimana kamu tidak mau merusak tubuhmu sendiri ...
Jangan pula berbuat kerusakan di negeri orang, karena mereka juga saudaramu ...
Cintailah Makkah dan Madinah, karena dari sanalah Al Quran sebagai petunjuk bagi semua umat manusia diturunkan ...
Dari sana pulalah Islam lahir dan berkembang hingga sampai kepada kita ...
Utamakan kebaikan karena Allah, dan jangan suka berbuat kerusakan, karena Allah pula ...
Apakah keuntungan kita, apabila kita berbuat kerusakan ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar