Minggu, 16 Oktober 2016

Tidak Akan Berkurang Harta Seseorang karena Sedekah

Renungkanlah:
1. Jangan menunggu kaya untuk bersedekah ...
Karena bisa jadi anda bertambah pelit setelah mendapat rejeki yang melimpah ...
Ingatlah, harta anda tidak akan berkurang karena anda bersedekah ...
Asalkan sedekah itu tidak terlalu banyak ataupun terlalu sedikit ...
2. Tidaklah seseorang dizhalimi dengan suatu perbuatan zhalim, lalu ia bersabar atas kezhaliman tersebut, melainkan Allah akan menambahkan kemuliaan pada dirinya...
3. Tidaklah seseorang membukakan pintu meminta-minta, melainkan Allah akan membukakan baginya pintu kefakiran ...


Dan Sesungguhnya didunia itu ada empat macam orang, yaitu:
   1. Seorang hamba yang diberi rezeki oleh Allah berupa harta dan ilmu, lalu ia bertakwa dengannya kepada Rabbnya dan terus menjalin hubungan silaturahim, serta menyadari bahwa ada hak Allah pada rezekinya itu. Ini adalah derajat (kedudukan) yang paling utama.
   2. Kemudian seorang hamba yang dikaruniai ilmu pengetahuan namun tidak dikaruniai harta. Lalu dengan niat yang benar (tulus) dia berkata, 'Seandainya aku memiliki harta, maka aku akan melakukan amal (kebaikan) seperti amal yang dilakukan oleh si Fulan. Ia akan mendapat ganjaran (pahala) dengan niatnya itu. dan ganjaran keduanya (dirinya dengan si Fulan) sama.
   3. Kemudian, seorang hamba yang diberikan rezeki berupa harta oleh Allah namun tidak dikaruniai ilmu. Lalu dia membelanjakan hartanya itu tanpa menggunakan ilmu, tidak bertakwa kepada Rabbnya, dan tidak menyambung hubungan silaturahim, serta tidak menyadari bahwa ada hak Allah pada hartanya itu. Maka. orang seperti ini mendapatkan kedudukan (derajat) yang paling buruk.
   4. Kemudian, seorang hamba yang tidak diberikan rezeki berupa harta dan tidak dikaruniai ilmu oleh Allah. Lalu dia berkata, 'Seandainya aku memiliki harta maka aku akan melakukan amal perbuatan (dosa) seperti si Fulan.' Maka, dengan niatnya ini dia akan mendapatkan dosa, dan dosa keduanya (dirinya dan si Fulan) sama "


Muhammad bin Ismail menceritakan kepada kami. Abu Nu'aim menceritakan kepada kami, Ubadah bin Muslim menceritakan kepada kami, Yunus bin Khabbab menceritakan kepada kami, dari Sa'id AthTha'i Abu Al Bakhtari, ia berkata: Abu Kabsyah Al Annamari menceritakan kepadaku, ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,"Ada tiga macam yang aku bersumpah atasnya. Aku akan memberitahukan sebuah hadits kepada kalian, maka hafalkanlah!". Beliau melanjutkan, "Tidak akan berkurang harta seseorang karena sedekah. Tidaklah seseorang dizhalimi dengan suatu perbuatan zhalim, lalu ia bersabar atas kezhaliman tersebut, melainkan Allah akan menambahkan kemuliaan pada dirinya. Tidaklah seseorang membukakan pintu meminta-minta, melainkan Allah akan membukakan baginya pintu kefakiran — atau dengan redaksi kalimat yang serupa dengan ini —. Aku akan memberitahukan sebuah hadits kepada kalian, maka hafalkanlah!". Beliau melanjutkan, "Sesungguhnya dunia itu untuk empat macam orang, yaitu:
    Seorang hamba yang diberi rezeki oleh Allah berupa harta dan ilmu, lalu ia bertakwa dengannya kepada Rabbnya dan terus menjalin hubungan silaturahim, serta menyadari bahwa ada hak Allah pada rezekinya itu. Ini adalah derajat (kedudukan) yang paling utama.
    Kemudian seorang hamba yang dikaruniai ilmu pengetahuan namun tidak dikaruniai harta. Lalu dengan niat yang benar (tulus) dia berkata, 'Seandainya aku memiliki harta, maka aku akan melakukan amal (kebaikan) seperti amal yang dilakukan oleh si Fulan. Ia akan mendapat ganjaran (pahala) dengan niatnya itu. dan ganjaran keduanya (dirinya dengan si Fulan) sama.
    Kemudian, seorang hamba yang diberikan rezeki berupa harta oleh Allah namun tidak dikaruniai ilmu. Lalu dia membelanjakan hartanya itu tanpa menggunakan ilmu, tidak bertakwa kepada Rabbnya, dan tidak menyambung hubungan silaturahim, serta tidak menyadari bahwa ada hak Allah pada hartanya itu. Maka. orang seperti ini mendapatkan kedudukan (derajat) yang paling buruk.
    Kemudian, seorang hamba yang tidak diberikan rezeki berupa harta dan tidak dikaruniai ilmu oleh Allah. Lalu dia berkata, 'Seandainya aku memiliki harta maka aku akan melakukan amal perbuatan (dosa) seperti si Fulan.' Maka, dengan niatnya ini dia akan mendapatkan dosa, dan dosa keduanya (dirinya dan si Fulan) sama "
Shahih: Ibnu Majah (4228).

Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW, bersabda, "Tidaklah ada satu hari pun yang dilalui oleh setiap hamba pada pagi harinya, melainkan ada dua malaikat yang turun dari langit. Salah satu dari keduanya berkata, "Ya Allah, berilah orang yang suka menginfakkan hartanya berupa ganti (dari harta yang diinfakkan tsb), dan (malaikat) yang lain berkata, "Ya Allah, berilah orang yang kikir kebinasaan (terhadap hartanya)." (HR. Al Bukhary dan Muslim)

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Harta tidaklah berkurang karena sedekah dan tidaklah Allah menambahkah kepada orang yang bersedekah kecuali kemuliaan. Dan barangsiapa yang merendahkan dirinya kepada Allah, niscaya Allah menaikkan (derajat)nya. (HR. Muslim, IV/2001).

Sesungguhnya sudah jelas harta kita pasti berkurang apabila bersedekah, lalu makna apa yang dimaksud dengan "Harta yang diinfakkan yang tidak berkurang"? Yakni harta yang berhemat dalam menginfakkan harta, dan tidak boros.
Seperti disebutkan sbb:
Abdullah bin Mas'ud meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda, "Tidaklah akan melarat orang yang berhemat". (HR. Ahmad, II/159).

Dalam tafsir Ibnu Katsir:
"Sungguh, diantara hamba-Ku ada orang yang tidak pantas baginya kecuali kefakiran, sekiranya Aku membuatnya kaya, tentu Aku membuat agamanya rusak. Dan sungguh, diantara hamba-Ku ada yang tidak pantas baginya kecuali kekayaan. Sekiranya Aku membuatnya miskin, tentu Aku membuat agamanya rusak. (HR Ibnu Asakir)
---------------

Bab. Pahala Sedekah Tetap Mengalir Meskipun Pemiliknya Meninggal
Umar Bin Khatab memperoleh bagian tanah di Khaibar. Lalu dia datang menemui Nabi saw dan berkata, “Aku telah mendapatkan bagian tanah, yang mana saya tidak memperoleh harta yang paling berharga bagiku selain sebidang tanah ini. Maka apa yang akan engkau perintahkan kepadaku dengan sebidang tanah ini?”
Lalu Nabi saw. bersabda, “Jika engkau menghendaki wakafkanlah tanah tersebut (engkau tahan tanahnya) dan sedekahkan hasilnya.”
Lalu Umar menyedekahkan hasilnya.
“Sungguh tanah ini tidak boleh dijual, tidak boleh dihibahkan dan tidak boleh diwariskan, tetapi diinfakkan hasilnya untuk fakir, kerabat, untuk membebaskan budak, untuk kepentingan di jalan Allah swt. untuk menjamu tamu dan untuk ibnu sabil (orang yang dalam perjalanan). Tidak ada dosa bagi yang mengurusinya, apabila dia memakan sebagian hasilnya secara ma’ruf, atau memberi makan temannya tanpa menimbun hasilnya” (HR. al-Bukhari no. 2565 dan Muslim no. 3085).

Bab. Nikmatnya Mukmin yang Ikhlas, Harta yang Dicuri, yang Dimakan Sendiri, Dimakan Burung dsb, Semuanya Bernilai Sedekah
Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman kecuali yang dimakan darinya merupakan sedekah, apa yang dicuri darinya pun merupakan sedekah, apa yang dimakan oleh binatang buas merupakan sedekah, apa yang dimakan oleh burung merupakan sedekah, dan apa yang diambil oleh orang lain juga merupakan sedekah” (HR. Muslim). Dalam lafal lain, “...Merupakan sedekah sampai akhir kiamat.”
Seseorang pernah bertemu Abu Darda’ yang sedang menanam pohon. Kemudian, laki-laki itu bertanya kepadanya, “Wahai Abu Darda’, mengapa engkau tanam pohon ini, padahal engkau sudah tua sedangkan pohon ini tidak akan berbuah kecuali sekian tahun lamanya?” Abu Darda’ menjawab, “Bukankah aku yang akan memetik pahalanya di samping untuk di makan orang lain?” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar