Senin, 25 Juli 2016

Marilah kita perhatikan diri kita sendiri

Marilah kita perhatikan diri kita sendiri ...
Seberapa banyak dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan ...
Perbuatan dosa dan kesalahan yang telah dilarang dilakukan oleh Allah SWT, melalui Al Qur'an dan perkataan Nabi-Nya ...
Seberapa banyakkah dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan?
Apakah kita tidak memandang apapun yang telah diharamkan Allah?
Apakah kita tidak berbicara sesuatu yang diharamkan Allah?
Apakah kita tidak mendengarkan sesuatu yang diharamkan Allah?
Apakah kita telah bersyukur dengan segala nikmat gratis yang telah dianugerahkan kepada kita?
Apakah kita telah sholat 5 waktu di Masjid seperti yang telah diperintahkan Allah melalui Rasul-Nya?
Apakah kita telah menunaikan zakat seperti yang diperintahkan Allah?
Apakah kita telah berpuasa secara penuh di bulan Ramadlon seperti yang diperintahkan Allah?
Apakah kita telah berhaji seperti yang diperintahkan Allah?
Subhanallah ...


Kita semua adalah hamba²Nya yang lemah ...
Walaupun diantara kita adalah seorang penguasa dunia, seorang yang berpendidikan tinggi, seorang profesor, seorang pejabat tinggi dengan kekuasaan yang luas, namun tetap saja kita ini adalah hamba Allah yang lemah dan banyak dosa, kalau kita sadari dan kalau kita akui ...

Dengan segala kelemahan kita, dengan segala dosa yang telah kita lakukan, tidakkah kita takut dengan adzab Allah yang terbesar yakni Neraka?
Takutlah dengan Neraka, dengan bersedekah ...
Dan jangan berharap mendapatkan kekayaan dunia dengan sedekah yang telah kita berikan ...
Ingatlah dengan semua dosa² yang telah kita perbuat, dan jangan terlalu berharap dengan kekayaaan dunia yang melimpah dengan sedekah yang telah kita berikan ...
Tidakkah kita malu kepada Allah? Dengan Sedekah sedikit saja namun minta bukit emas, tanah yang luas dan kekayaan dunia lainnya, dan malah melupakan semua dosa² yang telah kita lakukan?

Sedekah tidak hanya dengan harta dunia ...
Sedekah bisa dengan mengajak kebaikan orang lain atau mencegah kemungkaran orang lain ...
Atau dengan menyingkirkan duri atau paku dari jalan ...
Atau dengan perkataan yang baik ...
Atau dengan istighfar ... Astaghfirullah ... Astaghfirullah ... Astaghfirullah ... sebanyak² nya ...
Atau yang paling ringan dengan senyum dan dengan muka yang enak dilihat oleh orang lain ...

QS. 9. At Taubah:

لاَ تَعْتَذِرُواْ قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَـٰنِكُمْ إِن نَّعْفُ عَن طَآئِفَةٍ مِّنْكُمْ نُعَذِّبْ طَآئِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُواْ مُجْرِمِينَ

66. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.

Hadis riwayat Adi bin Hatim Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Aku mendengar Nabi Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Barang siapa di antara kalian mampu berlindung dari neraka walau hanya dengan separoh kurma, maka hendaklah ia melakukannya (bersedekah). (Shahih Muslim No.1687)

Hadis riwayat Hakim bin Hizam Radhiyallahu’anhu: Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Sedekah yang paling utama atau sedekah yang paling baik adalah sedekah dari harta yang cukup. Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Mulailah dari orang yang engkau tanggung (nafkahnya). (Shahih Muslim No.1716)

Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Umar Radhiyallahu’anhu mendapat sebidang tanah di Khaibar kemudian ia menghadap Nabi Shallallahu alaihi wassalam untuk meminta petunjuk tentang pemanfaatannya. Umar berkata: Wahai Rasulullah, saya mendapat sebidang tanah di Khaibar yang belum pernah saya dapatkan harta lain yang lebih berharga darinya. Apa saran engkau tentang hal ini? Beliau bersabda: Jika kamu suka, kamu bisa mewakafkan asetnya dan bersedekah dengan hasilnya. Maka Umar bersedekah dengan hasilnya atas dasar asetnya tidak boleh dijual, dibeli, diwarisi atau dihibahkan. Umar bersedekah kepada fakir-miskin, kerabat, untuk memerdekakan budak, jihad di jalan Allah, ibnu sabil serta tamu. Tidak dosa bagi orang yang mengurusnya memakan sebagian hasilnya dengan cara yang baik atau untuk memberi makan seorang teman tanpa menyimpannya. (Shahih Muslim No.3085)

Hadis riwayat Abu Masud Al-Badri Radhiyallahu’anhu: Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam, beliau bersabda: Sesungguhnya seorang muslim, jika memberikan nafkah kepada keluarganya dan ia mengharap pahala darinya, maka nafkahnya itu menjadi sedekah baginya. (Shahih Muslim No.1669)

Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu: Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam, beliau bersabda: Setiap muslim wajib bersedekah. Ditanyakan: Apa pendapatmu jika ia tidak mempunyai sesuatu (untuk bersedekah)? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Dia bekerja dengan kedua tangannya, sehingga ia dapat memberi manfaat dirinya dan bersedekah. Ditanyakan pula: Apa pendapatmu, jika ia tidak mampu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Dia dapat membantu orang dalam keperluan mendesak. Ditanyakan lagi: Apa pendapatmu, bila tidak mampu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Dia dapat memerintahkan kebaikan. Masih ditanyakan lagi: Apa pendapatmu jika ia tidak melakukannya? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Dia dapat menahan diri dari berbuat kejahatan, karena itu adalah sedekah. (Shahih Muslim No.1676)

Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Setiap ruas tulang manusia wajib bersedekah setiap hari, di mana matahari terbit. Selanjutnya beliau bersabda: Berlaku adil antara dua orang adalah sedekah, membantu seseorang (yang kesulitan menaikkan barang) pada hewan tunggangannya, lalu ia membantu menaikkannya ke atas punggung hewan tunggangannya atau mengangkatkan barang-barangnya adalah sedekah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam juga bersabda: Perkataan yang baik adalah sedekah, setiap langkah yang dikerahkan menuju salat adalah sedekah dan menyingkirkan duri dari jalan adalah sedekah. (Shahih Muslim No.1677)

Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu: Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam, beliau bersabda: Pasti akan datang kepada manusia suatu zaman, di mana seseorang berkeliling membawa sedekah emas, lalu ia tidak menemukan seorang pun yang mau mengambilnya. Dan terlihat seseorang diikuti oleh empat puluh orang wanita yang berlindung kepadanya karena sedikitnya kaum lelaki dan banyaknya kaum wanita. (Shahih Muslim No.1680)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar