Senin, 11 Juli 2016

Berita Haji

Perkiraan Nomor Porsi Haji Reguler Jawa Timur Tahun 2021 s/d Tahun 2031

Tahun Keberangkatan 2021, No Porsi 1300477219 - 1300504361
Tahun Keberangkatan 2022, No Porsi 1300504362 - 1300531504
Tahun Keberangkatan 2023, No Porsi 1300531505 - 1300558647
Tahun Keberangkatan 2024, No Porsi 1300558648 - 1300585790
Tahun Keberangkatan 2025, No Porsi 1300585791 - 1300612933
Tahun Keberangkatan 2026, No Porsi 1300612934 - 1300640076
Tahun Keberangkatan 2027, No Porsi 1300640077 - 1300667219
Tahun Keberangkatan 2028, No Porsi 1300667220 - 1300694362
Tahun Keberangkatan 2029, No Porsi 1300694363 - 1300721505
Tahun Keberangkatan 2030, No Porsi 1300721506 - 1300748648
Tahun Keberangkatan 2031, No Porsi 1300748649 - 1300775791

Sumber: Siskohat Depag Kanwil Jawa Timur,

Jika ingin Informasi yang lebih Detail, karena ada kemungkinan Tahun Keberangkatannya Maju atau Mundur, Silahkan kunjungi Basis Data dari Kemenag:
 http://haji.kemenag.go.id/v3/node/955358


http://haji.kemenag.go.id/v3/basisdata/waiting-list
________________________________________

*Manasik Haji dan Beberapa Permasalahannya (Ayo Daftar Haji!)*

http://tausyiahaditya.blogspot.co.id/2014/10/manasik-haji-dan-beberapa.html
________________________________________


Catatan haji 2003M/1423H dan 2016M/1437H (dibuat tgl 18 Mei 2019).


HAJI DUA MUSIM
Haji 2003M/1423H:

1. Jatuh sekitar bulan februari, musim dingin yang menusuk tulang.
2. Udara kering, sehingga meskipun dingin, pakaian basah bisa cepat kering.
3. Berfoto didalam Mesjid Haram dan Mesjid Madinah dilarang oleh lasykar. Kalau ketahuan bisa di sita fotonya. 
4. Lasykar banyak yg keras dalam menegakkan aturan, terutama di Mesjid Haram.
5. Simbol masih pedang kembar.
6. Saat itu imam masih di depan kabah.
7. Klo mau towaf dan mendekati hajar aswad masih memungkinkan, juga sholat di hijr ismail InsyaAllah memungkinkan terutama saat dhuhur.
Bisa sholat di hijr ismail, dengan  menghadap kabah, padahal hijr ismail juga termasuk kabah yg tdk dibangun.
8. Tempat zam-zam masih ada. Sekitar depan pintu kabah, ada jalan turun ke bawah. Disitu ada ruang kecil ditutup kaca tebal dijaga sekitar 2 orang pakaian putih. Terlihat sekitar 2 pipa besar warna merah yang mengalirkan dari sumur zam-zam insyaAllah. 
Didepan ruang zam-zam terdapat ruang agak lebar, terdapat banyak sekali kran wudlu. Cenderung basah lantainya. 
9. Suasana relatif sepi. Mau sholat di lt 2, banyak sekali ruang kosong. Yang towaf juga masih sedikit.
10. Cari makan, souvenir dan oleh2 dekat dari masjid Haram.
11. Pernah hujan, insyaAllah. 
12. Kalau pulang sholat macet. Sebab pejalan kaki dan mobil masih satu jalan. Sehingga terdengar bel mobil terus menerus supaya bisa jalan ditengah lautan manusia yang pulang sholat.
13. Imam sholat sering membaca surat Assajdah, sehingga sering sujud tilawah.
14. Masih ada persewaan tandu untuk towaf. Klo sudah ada yg sewa, jalannya di dekat kabah (selantai). 'Thoriq...thoriq'. Harus minggir, klo gag ingin ketabrak.
15. Belum ada angkutan bis sholawat yang gratis. Armadanya saja belum ada saat itu 
16. Tidak terlihat anjing. Baik di Masjidil Haram ataupun di pemondokan. 
17. Mampir dulu sehari di Madinatul Hujjaj, tempat transit dan menginap jamaah haji di Jeddah sebelum bertolak menuju Indonesia.


Haji 2016M/1437H:

1. Jatuh sekitar bulan september, musim panas. Sekitar jam 9 pagi sudah sangat terasa panasnya.
2. Udara sangat kering, sehingga pakaian basah kuyup dibuat jalan ke Masjid InsyaAllah  kering.
3. Berfoto didalam Mesjid Haram dan Mesjid Madinah diperbolehkan. Bebas.
4. Lasykar relatif lebih bersahabat.
5. Simbol Mata satu.
6. Imam sholat tidak terlihat di depan kabah, ada kabar diruang lantai dasar. 
7. Klo mau towaf dan mendekati hajar aswad sangat sulit. Sangat ramai dan sangat berdesakan. 
8. Tempat zam-zam tidak terlihat, namun terlihat bekas ditutupnya tempat itu dilantai depan pintu kabah.
9. Suasana sudah sangat ramai. Mau sholat di lt 2, bisa gag kebagian kalau telat. 
10. Cari makan, souvenir dan oleh2 jauh dari masjid Haram.
11. Pernah hujan badai yang kencang, insyaAllah. 
12. Kalau pulang sholat tidak macet. Sebab pejalan kaki dan mobil beda jalan. Tidak terdengar bel mobil  yang bersahutan ditengah lautan manusia yang pulang sholat.
13. Imam sholat tidak pernah membaca surat Assajdah.
14. Tidak ada tandu. Mulai ada motor listrik untuk towaf, tempatnya khusus di lantai 2,5. Tidak seperti dulu.
Sedangkan kursi roda ada, dilantai 2. Khusus juga jalurnya, walaupun masih ada pejalan kaki.
15. Ada armada bis sholawat yang gratis.
16. Terlihat beberapa anjing di dekat Masjidil Haram dan sekitar pemondokan. Juga ada anjing di malam hari. 
17. Langsung ke Bandara di Jeddah menunggu beberapa jam sebelum bertolak menuju Indonesia.
________________________________________

Berita Haji 2020M (1441H)

Menteri Agama Fachrul Razi menyatakan pemerintah memutuskan tidak memberangkatkan calon jemaah haji 2020. Salah satu penyebab keputusan ini diambil adalah karena Saudi tak kunjung memberikan kejelasan. Keputusan ini berlaku untuk seluruh warga negara Indonesia.

"Pemerintah memutuskan tidak memberangkatkan jamaah haji pada 2020 atau tahun 1441 Hijriah," kata Menag dalam jumpa pers yang disiarkan langsung melalui YouTube, Selasa (2/6/2020).

Selengkapnya:
https://m.detik.com/news/berita/d-5036862/keputusan-resmi-pemerintah-ri-calon-jemaah-haji-2020-tak-diberangkatkan

Ada beberapa opsi yang bisa dipilih terkait tidak adanya keberangkatan Haji 2020M, bagi yang sudah melunasi BPIH.
1. Uang pelunasan tetap direkening Haji dan tidak ditarik. Maka tahun depan, in Syaa Allah bisa langsung berangkat tanpa membayar lagi. 
Kemungkinan uang tersebut dimanfaatkan untuk hal tertentu, namun jamaah yang bersangkutan mendapatkan nilai manfaatnya. 
2. Uang pelunasan diambil atau ditarik dari rekening Haji. Maka tahun depan harus antri lagi untuk pelunasannya. Kalau tidak dilunasi, maka kuota diberikan ke antrian jamaah tahun berikutnya. 
3. Jangan kuatir kalau pemegang kuota ternyata sudah meninggal sebelum berangkat haji. Karena kuota bisa diwariskan ke ahli warisnya (tidak hangus in Syaa Allah).





Pelimpahan Nomor Porsi Jemaah Wafat ke Ahli Waris Dilakukan Siskohat Pusat

(https://kemenag.go.id/berita/read/507094/pelimpahan-nomor-porsi-jemaah-wafat-ke-ahli-waris-dilakukan-siskohat-pusat-)

Jakarta (Kemenag) --- Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ahda Barori menyampaikan bahwa pelimpahan nomor porsi jemaah wafat sebelum berangkat haji kepada ahli warisnya akan dilakukan oleh Kementerian Agama Pusat.

“Pelimpahan nomor porsi Jemaah wafat adalah ahli waris yang mengajukan ke pusat,” kata Ahda Barori saat ditemui Humas di kantor Kementerian Agama jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta Pusat, Jum’at (02/03) lalu.

Kementerian Agama akan memberlakukan kebijakan baru. Mulai tahun ini, calon jemaah haji yang wafat dan telah masuk dalam daftar estimasi keberangkatan, bisa digantikan ahli warisnya. Proses penggantiannya pun bisa langsung dilakukan tanpa mendaftar ulang.

Dijelaskan Ahda Barori, bahwa ahli waris yang dapat menggantikan adalah suami/istri/anak kandung/menantu yang dibuktikan dengan hasil penetapan pengadilan. Terkait prosedurnya, lanjut Ahda Barori, seorang ahli waris harus mengajukan ke Siskohat Pusat, karena di daerah tidak bisa mengubahnya.

“Misalnya, nomor porsi 0338 atas nama Muhammad, akan digantikan anaknya bernama Iskandar. Mereka harus mengajukan ke Siskohat Pusat, karena tidak bisa dilakukan oleh Kanwil Kemenag Provinsi atau Kankemenag Kabupaten/Kota,” tukas Ahda Barori.

Ahda menambahkan, jemaah wafat yang bisa digantikan adalah mereka  yang telah ditetapkan masuk dalam daftar keberangkatan tahun berjalan. Sementara kalau yang belum masuk daftar keberangkatan pada tahun berjalan, akan diproses namun akan berangkat sesuai tahun keberangkatannya.


Jaga Kesucian Masjidilharam, Saudi Terbitkan Nota Diplomatik
Koran Sindo
Kamis, 23 November 2017 - 07:28 WIB

Jamaah haji atau umrah dari Indonesia yang umumnya hobi berselfie di dalam Masjidil haram Mekkah maupun Masjid Nabawi Madinah harus lebih berhati-hati. Kini, pemerintah Arab Saudi melarang keras jamaah untuk berfoto-berfoto di dua masjid suci tersebut.

Aturan baru ini tidak hanya berlaku bagi jamaah yang berfoto menggunakan smartphone, tapi bagi mereka yang mengambil gambar dengan kamera, perekam video, kamera televisi. Pemerintah Arab Saudi menilai kesucian Masjidil haram dan Masjid Nabawi perlu dijaga mengingat keduanya merupakan tempat suci.

Jika ditemukan adanya pelanggaran, aparat keamanan tidak akan segan mengambil tindakan tegas, mulai dari menghapus film atau gambar di Masjidil haram dan Masjid Nabawi hingga menyita alat. Jamaah haji dan umrah diharapkan taat dan tunduk terhadap aturan baru yang berlaku ini.
Tidak hanya berfoto diri maupun bersama-sama dengan latar belakang masjid, Saudi juga melarang jamaah yang kerap kali menaikkan bendera negara masing-masing saat beribadah.

Dalam surat berkop Kemlu Arab Saudi tertangal 15 November 2017 itu juga  dinyatakan bahwa larangan ini diberlakukan karena makin  tak terkendalinya jamaah haji yang melakukan selfie maupun wefie di masjid suci. Aktivitas itu dikhawatirkan akan mengganggu kekhusyukan jamaah lain yang sedang menunaikan ibadah fardhu atau sunah.

Sekitar tujuh tahun lalu, telepon genggam masih dilarang keras dibawa ke dalam Masjidilharam atau Masjid Nabawi, apalagi kamera DSLR. Namun, akhir-akhir ini peraturan itu mengendur. “Jumlah orang yang membawa ponsel ke Masjidilharam selama umrah tahun lalu tidak terhitung. Endemik ini akan sulit dihentikan,” kata warga setempat, Ahmad. (Muh Shamil/Dian Ramdhani)

Dubes Agus: Bernyanyi Saat Sai, Ganggu Hubungan Diplomatik
Rabu , 28 Februari 2018, 00:12 WIB

Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menyayangkan perilaku jamaah umrah yang bertindak tak pantas saat melakukan ibadah Sa'i. Segelintir jamaah asal Indonesia ini melantunkan ikrar Pancasila dan menyanyikan lagu Ya Lal Wathan di tengah kerumunan umat yang bersa'i.

Dubes Agus Maftuh Abegebriel mengatakan, KBRI melindungi seluruh ekspatriat Indonesia di Saudi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. "Jika ada Ekspatriat Indonesia di Arab Saudi yang melakukan tindakan di luar kepatutan dan norma-norma yang berlaku, maka akan diprotes pertama kali oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (27/2).

Protes Pemerintah Kerajaan Arab Saudi itu akan dialamatkan secara diplomatik yang Dubes RI, sebagai Pelayan Ekspatriat Indonesia di Arab Saudi. "Aksi di Mas'a (tempat Sa'i) tersebut berpotensi untuk mengganggu hubungan diplomatik Indonesia - Arab Saudi," ungkapnya.

Karena itu, Dubes RI untuk Saudi mengimbau, kepada seluruh ekspatriat Indonesia yang sedang atau akan berkunjung ke Arab Saudi, mematuhi peraturan, kepatutan dan norma-norma yang berlaku di Arab Saudi. Agar tidak mengulang kesalahan yang sama.
____________________________________________

Berita Haji 1439H/2018M


Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Nizar, mengungkapkan jemaah haji Indonesia selama berada di Arab Saudi akan menerima makan sebanyak 75 kali. Lebih lanjut Nizar merinci jumlah makan 75 kali tersebut. Jemaah akan menerima makan di bandara Jeddah 1 kali, di Madinah 18 kali, Makkah 40 kali, selama puncak haji Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina) 16 kali.
“Penambahan jumlah makan terbanyak di Makkah. Dari tahun sebelumnya (2017) jemaah menerima 25 kali, tahun ini akan menerima 40 kali makan,” imbuh Dirjen yang energik ini.

Selengkapnya baca di:

https://haji.kemenag.go.id/v3/content/jemaah-haji-akan-terima-75-kali-makan-selama-di-arab-saudi









Beginilah sajadah, pengeras suara dan peralatan lainnya (tissue dan air minun) yg diletakkan di depan Ka'bah khusus bagi imam di Masjidil Haram. Posisi imam berada di depan pintu Ka'bah.

Setidaknya, ada 10 buah microphone terbaik bermerk Sennheiser disiapkan. Tiga di atas sejajar mulut di saat imam berdiri. Tiga di tengah sejajar mulut di saat imam duduk. Dan tiga di bawah sejajar lantai. Ditambah 1 lagi berbentuk clip button speaker yg berjenis wireless yg ditempelkan di baju sang imam.

Jika cuaca panas, biasanya juga dipasang payung dan portable air conditioner. Semua ini dipasang dan dilepas sebelum dan sesudah pelaksanaan shalat oleh beberapa orang petugas.

Kabel microphone tertanam di lantai Ka'bah dan atau sisi bawah Ka'bah yg menonjol ke depan. Kabel microphone yg terhubung dengan sound system Sennheiser pun terbuat dari serat optic terbaik, sehingga tidak mengakibatkan delayed pada saat imam bersuara hingga terdengar oleh makmum di segenap penjuru Masjidil Haram yg luasnya mencapai 356.800 km2 ini.

Dulu, penggunaan microphone dan speaker ini ditentang dan diharamkan oleh ulama Saudi. Mereka menyebut bahwa cukup Muballigh saja sebagai penyampai suara imam ke belakang. Namun, kemudian keputusan ini 'diprotes' beragam ulama dunia lainnya. Salah satunya adalah Syaikh Muhammad Mutawalli As Sya'rawy dari Mesir.

Hujjah yg ia sampaikan adalah dengan bertanya bolehkah menggunakan kacamata dalam membaca Al Quran? Ulama Saudi sepakat menjawab boleh. Alasannya adalah karena kacamata sebagai alat pembesar dan penjelas tulisan Al Quran sehingga benar dibacanya.

Lalu kemudian, Syaikh Sya'rawi bertanya kembali, "Jika demikian apa bedanya dengan pengeras suara? Bukankah ia memperbesar dan memperjelas bacaan Al Quran sehingga bisa terdengar oleh siapa pun di belakang?".

Sejak saat itu, speaker dan microphone kemudian dipasang di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Namun, Muballigh tetap difungsikan dan jumlahnya dikurangi menjadi satu orang saja dirangkap oleh Muadzin. Muballigh yg mengiringi takbir hingga salam imam pun menggunakan speaker dengan jumlah yg hampir sama dengan yg digunakan imam. Bedanya, letaknya saja. Jika imam di depan pintu Ka'bah. Muadzin dan Muballigh berada di ruangan khusus di salah satu sudut di Masjidil Haram.



Entah sejak kapan Imam di Masjidil Haram tidak lagi berdiri di shaf terdepan yang berada di dekat Kakbah. Sang Imam kini menempati ruangan khusus bersekat papan di salah satu bagian lantai dasar masjid. Biasanya, untuk shalat Tarawih, Imam memang tidak berdiri di depan Kakbah langsung, melainkan di lantai 2, namun tidak untuk shalat Rawatib yang selalu di depan Kakbah.
Tak banyak memang, jamaah yang tahu keberadaan Imam saat memimpin shalat di Masjidil Haram.  Seorang Muthawwif (guide) umroh yang biasa membimbing jamaah pun banyak yang tak sadar posisi Imam sudah tidak lagi di depan Kakbah persis.
Ruangan istimewa ini tak terlalu besar, hanya sekira 10 x 10 meter persegi. Di sekelilingnya terdapat partisi yang terbuat papan kayu berplitur coklat. Ada ornament khas masjid dan kaligrafi lafadz Allah di beberapa bagiannya. Di bagian depan, terdapat mimbar yang terbuat dari kayu, juga berwarna coklat. Lokasinya ada di lantai dasar Masjidil Haram, menghadap di sisi kakbah antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad.


Untuk mencapai tempat ini, kita bisa masuk melalui Gerbang Ismail (Ismail Gate), dan turun ke bawah melalui eskalator. Pintu ini berada di samping Gerbang Ajyad yang berdekatan dengan King Abdul Aziz Gate. Tak sulit menemukan gerbang ini, karena berada persis di depan Zamzam Tower, bangunan besar dengan jam raksasa di depan Masjidil Haram.
Wa Allahu 'alam 





Tabel Keberangkatan dan Kepulangan Haji 2018





__
__________________________________________



Berita Haji 1438H/2017M

Tabel Keberangkatan dan Kepulangan Haji 2017



Keputusan Presiden (Keppres) Nomor: 8 Tahun 2017 yang ditandatanganinya pada 3 April 2017, telah menetapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1438H/2017M. Dalam Keppres ini, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) bagi Jemaah Haji dibedakan dengan BPIH bagi Tim Pemandu Haji Daerah.
Besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1438H/2017M bagi Jemaah Haji adalah:
Embarkasi Aceh sebesar Rp31.040.900,00;
Embarkasi Medan sebesar Rp31.707.400,00;
Embarkasi Batam sebesar Rp32.125.650,00;
Embarkasi Padang sebesar Rp32.840.450,00;
Embarkasi Palembang sebesar Rp32.958.750,00;
Embarkasi Jakarta sebesar Rp34.306.780,00;
Embarkasi Solo sebesar Rp35.664.700,00;
Embarkasi Surabaya sebesar Rp35.666.250,00;
Embarkasi Banjarmasin sebesar Rp37.705.900,00;
Embarkasi Balikpapan sebesar Rp38.039.150,00;
Embarkasi Makassar sebesar Rp38.972.250,00; dan
Embarkasi Lombok sebesar Rp38.239.100,00.

Kuota Haji bertambah mulai tahun 2017 ini, insya Allah:



>>> SK Kuota Haji Oleh Menteri:
https://drive.google.com/file/d/0B5Kej5uWWFbAY21DZVo2WjFnRkU/view?usp=sharing

>>> SK Biaya Penyelenggaraan Haji Khusus:
https://drive.google.com/file/d/0B5Kej5uWWFbAOFZKVzRtVm9wU0E/view?usp=sharing



>>> Daftar Perjalanan Haji 2017M, Mulai tanggal 27 Juli 2017 Jamaah Calon Haji kloter 1 mulai masuk Asrama Haji:



____________________________________________

Berita Haji 1437H/2016M

Jakarta (Sinhat)--Pelunasan tahap kedua Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Reguler ditutup pada Kamis (30/06/2016) sore. Data Monitoring Pelunasan Haji Reguler pada Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) mencatat sebanyak 9.822 jemaah telah melunasi sehingga kuota haji tersisa untuk 1.375 calon jemaah.

Pelunasan tahap pertama BPIH Reguler ditutup pada 10 Juni lalu dengan jumlah jemaah yang sudah melunasi sebanyak 142.852 orang (92.73%) dan masih tersisa 11.197 kuota (7.27%). Dengan demikian, total calon jemaah haji yang sudah melunasi BPIH tahap pertama dan kedua berjumlah 152.674 orang (99.11%).

Menurut Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU Ahda Barori, jumlah yang melunasi ini jauh lebih banyak jika dibandingkan dua tahun lalu. Pada tahun 2014, pelunasan tahap kedua ditutup dengan sisa 2.505 kuota. Sedangkan pada tahun 2015, kuota haji masih tersisa 3.097 saat penutupan pelunasan tahap kedua.

Keputusan Menteri Agama (KMA) No 210 Tahun 2016 tentang Penetapan Kuota Haji Tahun 1437H/2016M mengatur bahwa kuota haji nasional berjumlah 168.800 yang terdiri dari kuota haji reguler (155.200) dan kuota haji khusus (13.600). Kuota haji reguler terbagi menjadi dua, yaitu: 154.049 untuk jamaah haji dan 1.151 untuk petugas haji daerah.

Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) No D/158/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran BPIH Reguler 1437H/2016M mengatur bahwa pengisian kuota jemaah haji reguler dibagi menjadi 2 tahap. Jika sampai tahap kedua ditutup, masih ada sisa kuota, maka hal itu diperuntukan bagi kuota cadangan.

Dalam keputusan Dirjen PHU ditegaskan, Jemaah haji cadangan mengisi sisa kuota setelah pelunasan tahap kedua berakhir. Pengisian sisa kuota oleh jamaah haji cadangan berdasarkan urutan nomor porsi, kecuali bagi penggabungan mahram, jemaah haji lanjut usia, dan pendampingan jemaah haji lanjut usia.

Proses pelunasan BPIH untuk jemaah haji cadangan sudah dilakukan bersamaan dengan pelunasan tahap pertama. Sampai dengan penutupan pelunasan tahap pertama pada 10 Juni lalu, calon jemaah haji yang melakukan pelunasan kuota cadangan mencapai 4.856 orang. Mereka baru bisa diberangkatkan jika terdapat sisa kuota pada masing-masing provinsi dan kab/kota setelah pelunasan tahap kedua berakhir.

Ahda Barori mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mengidentifikasi sisa kuota di tiap provinsi dan kab/kota. Menurutnya, identifikasi ini penting untuk menyesuaikan dengan jumlah calon jemaah haji yang melakukan pelunasan kuota cadangan. “Saya berharap jamaah yang melunasi kuota cadangan merata di setiap provinsi sehingga bisa menutup sisa kuota yang ada,” harap Ahda, Jumat (01/07/2016).

“Tentunya pengisian sisa kuota dengan kuota cadangan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada,” tambahnya. Ahda juga berharap jemaah yang sudah melakukan pelunasan tahap pertama dan kedua yang batal berangkat karena berbagai sebab jumlahnya tidak banyak.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan dalam 2 gelombang. Gelombang I rencananya mulai diberangkatkan pada tanggal 9 – 21 Agustus 2016 langsung menuju Madinah. Adapun gelombang II, rencananya diberangkatkan pada tanggal 22 Agustus – 4 September 2016 dengan tujuan Jeddah. (sumber: http://haji.kemenag.go.id/)



Berikut Daftar Jamaah Haji Tahun 2016 Lengkap untuk Prop JATIM (untuk keperluan pelunasan):
https://drive.google.com/folderview?id=0B0SHpJ6gnhUHX1U3WHg1QkVodmM&usp=sharing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar