Kamis, 30 Juli 2015

Fiqih Sholat dan Permasalahannya

Bab: Perintah untuk Mengikuti Nabi SAW dalam Tatacara dan Bacaan Sholat

Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Isma'il telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Sulaiman Malik bin Al Huwairits dia berkata; "Kami datang kepada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam sedangkan waktu itu kami adalah pemuda yang sebaya. ... (Nabi SAW bersabda) "Pulanglah ke keluarga kalian. Tinggallah bersama mereka dan ajari mereka serta perintahkan mereka dan shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat. Jika telah datang waktu shalat, maka hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan, ...". (No. Hadist: 5549 KITAB SHAHIH BUKHARI)

Minggu, 26 Juli 2015

Tentang Shalat Witir

Bab: Manakah yang lebih Baik, Witir (dan sholat malam lainnya) pada awal malam, ataukah di akhir malam?
No. Hadist: 1871 (KITAB SHAHIH BUKHARI)

وَعَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدٍ الْقَارِيِّ أَنَّهُ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَيْلَةً فِي رَمَضَانَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَإِذَا النَّاسُ أَوْزَاعٌ مُتَفَرِّقُونَ يُصَلِّي الرَّجُلُ لِنَفْسِهِ وَيُصَلِّي الرَّجُلُ فَيُصَلِّي بِصَلَاتِهِ الرَّهْطُ فَقَالَ عُمَرُ إِنِّي أَرَى لَوْ جَمَعْتُ هَؤُلَاءِ عَلَى قَارِئٍ وَاحِدٍ لَكَانَ أَمْثَلَ ثُمَّ عَزَمَ فَجَمَعَهُمْ عَلَى أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ ثُمَّ خَرَجْتُ مَعَهُ لَيْلَةً أُخْرَى وَالنَّاسُ يُصَلُّونَ بِصَلَاةِ قَارِئِهِمْ قَالَ عُمَرُ نِعْمَ الْبِدْعَةُ هَذِهِ وَالَّتِي يَنَامُونَ عَنْهَا أَفْضَلُ مِنْ الَّتِي يَقُومُونَ يُرِيدُ آخِرَ اللَّيْلِ وَكَانَ النَّاسُ يَقُومُونَ أَوَّلَهُ

Dan dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Abdurrahman bin 'Abdul Qariy bahwa dia berkata; "Aku keluar bersama 'Umar bin Al Khaththob radliallahu 'anhu pada malam Ramadhan menuju masjid, ternyata orang-orang shalat berkelompok-kelompok secara terpisah-pisah, ada yang shalat sendiri dan ada seorang yang shalat diikuti oleh ma'mum yang jumlahnya kurang dari sepuluh orang. Maka 'Umar berkata: "Aku pikir seandainya mereka semuanya shalat berjama'ah dengan dipimpin satu orang imam, itu lebih baik". Kemudian Umar memantapkan keinginannya itu lalu mengumpulkan mereka dalam satu jama'ah yang dipimpin oleh Ubbay bin Ka'ab. Kemudian aku keluar lagi bersamanya pada malam yang lain dan ternyata orang-orang shalat dalam satu jama'ah dengan dipimpin seorang imam, lalu 'Umar berkata: "Sebaik-baiknya bid'ah adalah ini. Dan mereka yang tidur terlebih dahulu adalah lebih baik daripada yang shalat awal malam, yang ia maksudkan untuk mendirikan shalat di akhir malam, sedangkan orang-orang secara umum melakukan shalat pada awal malam.

Jumat, 24 Juli 2015

Isteri-Isteri Nabi









Haekal mengulas isteri-isteri Nabi Muhammad saw., terutama kepada Zainab, sebagai jawaban dari tuduhan kaum orientalis mengenai perkawinan nabi dengan Zainab.

Teriakan Orientalis tentang Zainab bt. Jahsy         
SEMENTARA peristiwa-peristiwa dalam dua bagian di atas itu terjadi, Muhammad kawin dengan Zainab bt. Khuzaima, kemudian kawin dengan Umm Salama bt. Abi Umayya bin'l-Mughira, selanjutnya kawin lagi dengan Zainab bt. Jahsy setelah dicerai oleh Zaid b. Haritha. Zaid inilah yang telah diangkat sebagai anak oleh Muhammad setelah dibebaskan sebagai budak sejak ia dibelikan oleh Yasar untuk Khadijah. Di sinilah kaum Orientalis dan misi-misi penginjil itu kemudian berteriak keras-keras: Lihat! Muhammad sudah berubah. Tadinya, ketika ia masih di Mekah sebagai pengajar yang hidup sederhana, yang dapat menahan diri dan mengajarkan tauhid, sangat menjauhi nafsu hidup duniawi, sekarang ia sudah menjadi orang yang diburu syahwat, air liurnya mengalir bila melihat wanita. Tidak cukup tiga orang isteri saja dalam rumah, bahkan ia kawin lagi dengan tiga orang wanita seperti yang disebutkan di atas. Sesudah itu mengawini tiga orang wanita lagi, selain Raihana. Tidak cukup kawin dengan wanita-wanita yang tidak bersuami, bahkan ia jatuh cinta kepada Zainab bt. Jahsy yang masih terikat sebagai isteri Zaid b. Haritha bekas budaknya. Soalnya tidak lain karena ia pernah singgah di rumah Zaid ketika ia sedang tidak ada di tempat itu, lalu ia disambut oleh Zainab. Tatkala itu ia sedang mengenakan pakaian yang memperlihatkan kecantikannya, dan kecantikan ini sangat mempengaruhi hatinya. Waktu itu ia berkata "Maha suci Ia yang telah dapat membalikkan hati manusia!" Kata-kata ini diulanginya lagi ketika ia meninggalkan tempat itu. Zainab mendengar kata-kata itu dan ia melihat api cinta itu bersinar dari matanya. Zainab merasa bangga terhadap dirinya dan apa yang didengarnya itu diberitahukannya kepada Zaid. Langsung waktu itu juga Zaid menemui Nabi dan mengatakan bahwa ia bersedia menceraikannya. Lalu kata Nabi kepadanya:

"Jaga baik-baik isterimu, jangan diceraikan. Hendaklah engkau takut kepada Allah."

Jumat, 17 Juli 2015

Perkataan Keji Mereka tentang Pernikahan Rasulullah SAW. dengan Zainab binti Jahsyi r.a. (Samakah Anak Kandung dengan Anak angkat?)

Sungguh keji perkataan Kaum Munafiq dan Kafir Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Zainab, mereka menggunjingnya dengan mengatakan: ‘Muhammad telah mengharamkan menikahi istri-istri anak dan sekarang dia menikahi istri anaknya!"
Mereka berkata seperti itu karena sifat dengki dan penyakit hati mereka yang telah parah. Padahal pernikahan itu terjadi karena perintah Allah SWT. yang ingin menunjukkan kepada kita semua, bahwa sangatlah berbeda antara anak angkat dan anak kandung. Anak, tetap bernasab kepada orang-tua kandungnya, sehingga tidaklah layak menyandingkan nama dari anak angkat dengan ayah angkatnya. Pergunakan nama ayah kandung dari anak angkat tersebut.
Anak angkat tidaklah seperti anak kandung, anak angkat tidak akan mendapatkan hak warisan dari orang-tua angkatnya. Juga statusnya adalah seperti orang lain, dimana kalau sudah besar, anak tersebut bukanlah muhrimnya. Jadi harus berhati2 hubungan antara anak angkat dengan orang-tua angkat mereka apabila berbeda jenis kelamin.
Dan anak angkat yang dimaksudkan disini bukanlah yang sepersusuan. Yakni ketika masih bayi (bukan anak kandungnya), lalu disusui, hingga layak menjadi anak/saudara sepersusuan.

Minggu, 12 Juli 2015

Selesai Romadlon sangat disunnahkan melakukan Takbiran dan Sholat 'Id

Anjuran (sangat) melakukan Takbiran dan Sholat 'Id setelah selesai Romadlon, siapapun ia, baik anak², wanita (haid/tidak), orang dewasa, muda, tua dan semuanya. Untuk wanita haid dianjurkan datang kelapangan sholat Ied, namun tdk usah ikut sholat, hanya mendengarkan ceramah dan takbiran

QS. 2. Al Baqarah:

وَلِتُكَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

185. ... dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Kamis, 09 Juli 2015

Sunnahnya Puasa 6 Hari di Bulan Syawwal

Dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa (di bulan) Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan (puasa sunnah) enam hari di bulan Syawwal, maka (dia akan mendapatkan pahala) seperti puasa setahun penuh.” [HR. Muslim (no. 1164)]

Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan puasa sunnah enam hari di bulan Syawwal, yang ini termasuk karunia agung dari Allah kepada hamba-hamba-Nya, dengan kemudahan mendapatkan pahala puasa setahun penuh tanpa adanya kesulitan yang berarti.
Dan merupakan salah satu tanda diterimanya suatu amal ibadah oleh Allah, adalah dengan giat melakukan amal ibadah lain setelahnya [Lihat kitab Ahaadiitsush Shiyaam, Ahkaamun wa Aadaab (hal. 157)]
---------------------

Sabtu, 04 Juli 2015

Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam?

Setiap barang elektronik buatan manusia pasti ada buku manualnya. Buku manual tersebut biasanya berisikan petunjuk penggunaan berikut permasalahan yang mungkin timbul dan cara mengatasinya. Jika pembeli tersebut mengabaikan petunjuk itu, bisa berakibat kerusakan pada barang elektronik tsb atau bahkan bisa melukai pembeli itu sendiri.

Manusia yang diciptakan untuk menjadi khalifah dibumi tentu juga diberikan petunjuk oleh Penciptanya. Tidak mungkin dibiarkan tanpa buku petunjuk olehNya. Ada dua petunjuk yang diberikan kepada Manusia yakni:
1. Kitabullah, yang merupakan firman Allah, yang tertulis, yang berisikan petunjuk dan peringatan bagi manusia.
2. Rasulullah, yang merupakan sosok nyata dan hidup yang dapat diteladani bagi umatnya. Bagaikan Kitabullah berjalan.

Rabu, 01 Juli 2015

SIAPAKAH ALLAH?

Kadangkala kita bertanya-tanya, siapakah Allah Tuhan kita yang selalu kita sembah, namun kita tidak bisa melihatNya?

Ketahuilah, sesungguhnya SEMUA apa yang dapat kita lihat dengan kedua mata kita adalah LEMAH. Tidak kekal dan tidak abadi, yakni tidak akan memiliki ketetapan wujud, melainkan akan berubah wujud tergantung pada waktu dan cahaya yang meneranginya ataupun yang lainnya. Apa yang tampak oleh kedua mata kita, suatu ketika akan lenyap.
Mungkinkah Allah Sang Pencipta akan lenyap atau tergantung kepada makhluq-Nya, padahal Dia mampu menjaga alam semesta ini tetap utuh dan kokoh, mulai kita, ayah kita, Nabi Adam as, belum diciptakan, hingga kelak alam semesta ini hancur semua yakni pada hari kiamat, yang merupakan kehendakNya?
Dia sendirian MENJAGA alam semesta ini, tanpa bantuan manusia, jin, malaikat dan semuanya. Semua takut dan tunduk kepada perintahNya, kecuali manusia dan jin yang ada sebagiannya yang membangkang/ingkar kepada Allah.
Allah Sendiri membiarkan manusia dan jin pembangkang hingga waktu yang ditentukan, yakni supaya mereka mau bertaubat, kembali kepadaNya, atau malah akan semakin dijebloskan kepada murkaNya karena mereka tidak mau bertobat dan terus membangkang.