Senin, 02 Maret 2015

Janganlah menyakiti kaum muslimin

Sebagian kaum muslim sangat tajam lidahnya ...
Terutama yg keimanannya belum sampai ke dalam hatinya ...
Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin dengan mencela mereka ...
Dan jangan pula kalian mencari-cari aib cacat mereka ...

Barangsiapa yang menyelidiki aib saudaranya yang muslim, maka Allah akan menyelidiki aibnya ...
Barangsiapa yang aibnya diselidiki oleh Allah, maka Dia akan membuka aib-nya walaupun orang itu merahasiakannya rapat-rapat ...

Alangkah agung engkau dan alangkah agung kemuliaanmu, wahai ka'bah ...
Akan tetapi seorang mu'min itu lebih agung di sisi Allah daripada engkau ...


QS.4. An Nisaa':

لاَّ يُحِبُّ ٱللَّهُ ٱلْجَهْرَ بِٱلسُّوۤءِ مِنَ ٱلْقَوْلِ إِلاَّ مَن ظُلِمَ وَكَانَ ٱللَّهُ سَمِيعاً عَلِيماً

148. Allah tidak menyukai ucapan buruk[Ucapan buruk sebagai mencela orang, memaki, menerangkan keburukan-keburukan orang lain, menyinggung perasaan seseorang], (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya[orang yang teraniaya oleh mengemukakan kepada hakim atau penguasa keburukan-keburukan orang yang menganiayanya]. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

QS.49. Al Hujuraat:

يٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجْتَنِبُواْ كَثِيراً مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ وَلاَ تَجَسَّسُواْ وَلاَ يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضاً أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتاً فَكَرِهْتُمُوهُ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari KEBURUKAN orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Yahya bin Aktsam dan Al Jarud bin Mu'adz menceritakan kepada kami dan mereka berkata: Al Fadhl bin Musa menceritakan kepada kami, Al Husain bin Waqid menceritkan kepada kami, dari Aufa bin Daiham, dari Nafi', dari Ibnu Umar, ia berkata, "Rasulullah SAW naik ke mimbar kemudian menyeru dengan suara yang lantang. Beliau bersabda, 'Wahai sekalian orang-orang yang masuk Islam dengan lidahnya, (namun) keimanan belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah kalian mencela mereka, dan jangan (pula) kalian mencari-cari aib cacat mereka. Barangsiapa yang menyelidiki aib saudaranya yang muslim, maka Allah akan menyelidiki aibnya. Barangsiapa yang aibnya diselidiki oleh Allah, maka la akan membuka (aib)nya walaupun (ia merahasiakannya) di dalam rumahnya.'
Suatu hari Ibnu Umar melihat bakulah atau ka'bah. Ia kemudian berkata, 'Alangkah agung engkau dan alangkah agung kemuliaanmu. (Akan tetapi) seorang mu'min itu lebih agung keharaman(nya) di sisi Allah daripada engkau'."
Hasan: AlMisyakah (5044) dan AtTa'lia ArRaghib(3/277).

Renungan:

Ada supermarket yg dilengkapi dng CCTV hingga ratusan. Tujuannya supaya tdk kecurian tentunya.
Andaikan semua orang sadar, kalau Allah lebih awas dan lebih mengawasi daripada berapapun banyaknya CCTV yang dipasang, tentunya ia akan takut untuk mencuri ... 
Seorang Mukmin tentu lebih takut kepada Allah, sehingga ia akan menjaga perbuatannya dari kejahatan, menjaga dari perbuatan aib, disaat tidak ada makhluk yg mengawasi ...

Ada orang yg sengaja meletakkan barang dng tujuan menjebak, seperti memberi iming2 supaya di curi. Tentu ia tdk akan melakukannya kalau ia sadar kehomatan seorang Mukmin itu jauh lebih tinggi daripada sekedar barang jebakan itu ...
Hendaknya jangan menjebak, kalau tdk ingin dijebak pula oleh Allah. Lindungi harta atau benda anda dng membawa/mengikat/menguncinya, setelah itu bertawakkallah ...

Hendaknya jangan memberi kesempatan orang lain untuk mencuri, jangan membuka aib, dan jangan memancing mereka supaya berbuat jahat dan berharap ridloNya itu jauh lebih baik ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar