Senin, 01 September 2014

Kerasnya larangan berkhianat dan Tidak ada yang lebih Sabar kecuali Allah

Janganlah mengkhianati Allah dan RasulNya ...
Janganlah pula mengkhianati amanat-amanat yang telah dipercayakan kepada kita ...
Jangan melakukan korupsi, atau apapun juga yang sejenis ...

Pernah terjadi terhadap seorang budak Nabi SAW. (pemberian seseorang dari Judzam) ...
Budak itu bernama Rifa’ah bin Zaid dari Bani Dhubaib ...
Saat itu, budak Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam berdiri untuk melepas pelananya ...
Tiba-tiba ia terkena anak panah dan itulah saat kematiannya ...
Kemudian para sahabat berkata: Kami senang ia gugur syahid wahai Rasulullah.
Namun Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menjawab: Tidak! Demi Zat yang menguasai Muhammad. Sesungguhnya sebuah mantel akan mengobarkan api neraka atasnya. Mantel itu ia ambil dari harta rampasan perang Khaibar, yang bukan jatahnya.
Para sahabat menjadi takut.
Lalu seseorang datang membawa seutas atau dua utas tali sandal, seraya berkata: Wahai Rasulullah, aku mendapatkannya pada waktu perang Khaibar. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Seutas tali (atau dua utas tali) sandal dari neraka.


Janganlah mengkhianati Allah dan RasulNya ...
Janganlah mengambil hak orang lain secara batil ...
Jangan pula mengkhianati amanat-amanat yang telah dipercayakan ...
Tetaplah berpegang teguh dijalan Allah ...
Sabarlah terhadap segala ujian yang kita terima ...

Sebab tidak ada seorang pun yang lebih bersabar atas gangguan yang ia dengar melebihi Allah ...
Sesungguhnya mereka menganggap Allah punya anak, namun Dia memaafkan mereka dengan tidak menimpakan adzab kepada mereka seketika itu juga ...
Dan ternyata Allah tetap memberi mereka rizki didunia ini ...
Padahal mereka telah kafir dan menyekutukanNya ...

QS.8. Al Anfaal:

يأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لاَ تَخُونُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوۤاْ أَمَـٰنَـٰتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Kami pergi berperang bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menuju Khaibar. Allah memberikan kemenangan kepada kami, tetapi kami tidak mendapatkan rampasan perang berupa emas atau perak. Yang kami peroleh adalah barang-barang, makanan dan pakaian. Kemudian kami berangkat menuju lembah. Ikut pula bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam seorang budak beliau (pemberian seseorang dari Judzam). Budak itu bernama Rifa’ah bin Zaid dari Bani Dhubaib. Ketika kami menuruni lembah, budak Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam berdiri untuk melepas pelananya. Tetapi, ia terkena anak panah dan itulah saat kematiannya. Kami berkata: Kami senang ia gugur syahid wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menjawab: Tidak! Demi Zat yang menguasai Muhammad. Sesungguhnya sebuah mantel akan mengobarkan api neraka atasnya. Mantel itu ia ambil dari harta rampasan perang Khaibar, yang bukan jatahnya. Para sahabat menjadi takut. Lalu seseorang datang membawa seutas atau dua utas tali sandal, seraya berkata: Wahai Rasulullah, aku mendapatkannya pada waktu perang Khaibar. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Seutas tali (atau dua utas tali) sandal dari neraka. (Shahih Muslim No.166)

Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan dia berkata; telah menceritakan kepadaku Al A'masy dari Sa'id bin Jubair dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Abu Musa radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidak ada siapa pun atau tidak ada sesuatu pun yang lebih bersabar atas gangguan yang ia dengar melebihi Allah, Sesungguhnya mereka menganggap Dia punya anak namun Dia memaafkan dan memberi mereka rizki."(No. Hadist: 5634 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar