Senin, 26 Agustus 2013

Beberapa Dalil Mengenai Hukum Meninggalkan Sholat Wajib

QS. Maryam : 59-60

فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُواْ ٱلصَّلَـوٰةَ وَٱتَّبَعُواْ ٱلشَّهَوَٰتِ فَسَوْفَ يَلْقُونَ غَيّاً
إِلاَّ مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَـٰلِحاً فَأُوْلَـٰئِكَ يَدْخُلُونَ ٱلْجَنَّةَ وَلاَ يُظْلَمُونَ شَيْئاً

"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun”

Maka datanglah sesudah mereka pengganti yang jelek yang menyia-nyiakan salat dengan cara meninggalkannya seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani dan memperturutkan hawa nafsunya, gemar melakukan perbuatan-perbuatan maksiat, maka mereka kelak akan menemui kesesatan (ghayya adalah nama sebuah lembah di neraka Jahanam), mereka akan dijerumuskan ke dalamnya.
Kecuali  terhadap orang yang bertobat, beriman dan beramal saleh, mereka itu akan masuk surga dan mereka tidak dianiaya, dan tidak dirugikan sedikit pun dari pahala mereka.

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhuma mengatakan bahwa ‘ghoyya’ dalam ayat tersebut adalah sungai di Jahannam yang makanannya sangat menjijikkan, yang tempatnya sangat dalam. (Ash Sholah, hal. 31)
Dalam ayat ini, Allah menjadikan tempat ini –yaitu sungai di Jahannam- sebagai tempat bagi orang yang menyiakan shalat dan mengikuti syahwat (hawa nafsu). Seandainya orang yang meninggalkan shalat adalah orang yang hanya bermaksiat biasa, tentu dia akan berada di neraka paling atas, sebagaimana tempat orang muslim yang berdosa. Tempat ini (ghoyya) yang merupakan bagian neraka paling bawah, bukanlah tempat orang muslim, namun tempat orang-orang kafir.

Senin, 19 Agustus 2013

Asal Mula Perintah Sholat Wajib

Sesungguhnya perintah Sholat wajib terdapat didalam Al Qur'an ...
Namun penjelasan yang lebih rinci terdapat pada Sunnah Nabi SAW ...
Tidak boleh menggunakan hanya satu diantaranya, harus menggunakan 2 dasar hukum ...
Yang pertama dari Al Qur'an, kemudian penjelasannya dari Sunnah Nabi SAW ...
Juga tidak boleh mengada-adakan sendiri (bid'ah) dalam beribadah ...
Dan hadits yang digunakanpun harus sahih ...

QS. 4. An Nisaa':77
 أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّوۤاْ أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ ٱلْقِتَالُ إِذَا فَرِيقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ ٱلنَّاسَ كَخَشْيَةِ ٱللَّهِ أَوْ أَشَدَّ خَشْيَةً وَقَالُواْ رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا ٱلْقِتَالَ لَوْلاۤ أَخَّرْتَنَا إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ قُلْ مَتَـٰعُ ٱلدُّنْيَا قَلِيلٌ وَٱلأَْخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ ٱتَّقَىٰ وَلاَ تُظْلَمُونَ فَتِيلاً

"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka[Orang-orang yang menampakkan dirinya beriman dan minta izin berperang sebelum ada perintah berperang]: "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun[pahala turut berperang tidak akan dikurangi sedikitpun].

Sabtu, 17 Agustus 2013

Keutamaan Sahabat Nabi SAW dan Tabi'in

  1. Keutamaan para sahabat, para tabiin serta orang-orang yang datang sesudah zaman mereka
    • Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu: Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam bahwa beliau bersabda: Akan datang kepada manusia suatu zaman di mana segolongan manusia akan berperang, lalu ditanyakan kepada mereka: Adakah di antara kalian yang pernah melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam? Mereka menjawab: Ya, ada. Lalu mereka diberi kemenangan (mengalahkan musuh). Kemudian datang lagi segolongan manusia yang berperang, lalu ditanyakan kepada mereka: Adakah di antara kalian orang yang pernah melihat para sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam Mereka menjawab: Ya, ada. Kemudian mereka pun diberi kemenangan. Kemudian datang lagi segolongan menusia yang juga berperang, lalu ditanyakan kepada mereka: Adakah di antara kalian orang yang pernah melihat tabiin? Mereka menjawab: Ya, ada. Akhirnya mereka juga diberi kemenangan. (Shahih Muslim No.4597)
    • Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Sebaik-baik umatku adalah yang hidup pada kurun sahabatku, kemudian setelah kurun mereka (tabiin), kemudian setelah kurun mereka (tabiit tabiin). Kemudian akan datang suatu kaum di mana kesaksian salah seorang mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului kesaksiannya. (Shahih Muslim No.4599)
    • Hadis riwayat Imran bin Hushain Radhiyallahu’anhu: Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kamu ialah yang hidup pada zaman kurunku (sahabat), kemudian orang-orang yang hidup sesudah kurunku (tabiin), kemudian orang-orang yang hidup sesudah mereka (tabiit tabiin), kemudian orang-orang yang hidup sesudah mereka. Imran berkata: Aku tidak tahu apakah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mengatakan setelah kurun beliau dua kali atau tiga kali. Kemudian setelah mereka akan datang suatu kaum yang memberikan kesaksian sedangkan mereka tidak dimintai kesaksian, dan mereka berkhianat sehingga tidak dapat dipercaya, mereka selalu bernazar namun tidak pernah memenuhinya dan akan tampak pada mereka kegemukan. (Shahih Muslim No.4603)

Jumat, 16 Agustus 2013

Keutamaan Sahabat Nabi SAW (34-41)

  1. Di antara keutamaan Jakfar bin Abu Thalib Radhiyallahu’anhu dan Asma Binti Umais Radhiyallahu’anhu beserta penumpang perahu mereka
    • Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Kami mendengar berita keberangkatan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam ketika kami sedang berada di Yaman. Lalu aku dan kedua orang kakakku yaitu Abu Burdah dan Abu Ruhem segera berhijrah untuk bergabung dengan beliau. Sedikitnya kami berhijrah dalam jumlah lima puluh tiga atau lima puluh dua orang yang terdiri dari kaumku sendiri. Kami menumpangi sebuah perahu yang akhirnya mendamparkan kami ke hadapan Najasyi Raja Habasyah (Abessina). Dan di sana kami bertemu dengan Jakfar bin Abu Thalib Radhiyallahu’anhu beserta para sahabatnya. Lalu Jakfar berkata: Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mengirim kami ke sini dan menyuruh kami agar tinggal di sini, karena itu tinggallah kalian semua di sini bersama kami! Kami pun menetap bersamanya hingga kami tiba bersama-sama (ke tempat Rasulullah) dan bertemu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam ketika beliau berhasil menaklukan Khaibar kemudian memberikan kami sebagian dari harta rampasan. Dan beliau tidak membagikan kepada seorang pun yang tidak ikut serta dalam perang Khaibar kecuali kepada orang-orang yang ikut dalam perahu kami bersama Jakfar serta sahabatnya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam memberikan kepada mereka bersama orang-orang yang ikut perang. Sehingga ada sebagian orang yang mengatakan kepada kami: Kami lebih dahulu berhijrah daripada kalian. Lalu datanglah Asma binti Umais, salah seorang yang ikut tiba bersama kami, mengunjungi Hafshah, istri Nabi Shallallahu alaihi wassalam yang juga termasuk orang-orang yang berhijrah ke Najasyi. Kemudian masuklah Umar menemui Hafshah sedangkan Asma masih bersamanya. Dan bertanyalah Umar ketika melihat Asma: Siapakah ini? Hafshah menjawab: Dia adalah Asma binti Umais. Umar bertanya: Apakah yang pernah ikut berhijrah ke Habasyah dan termasuk rombongan perahu laut itu? Asma menjawab: Benar. Umar berkata: Kami lebih dahulu berhijrah daripada kalian, jadi kami lebih berhak atas Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam daripada kamu sekalian. Mendengar itu Asma menjadi marah dan mengucapkan kata kasar: Kamu berdusta wahai Umar, jangan begitu! Demi Allah, (aku mengetahui) kamu bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam yang selalu memberikan makan kepada orang yang lapar dan mengajar orang yang bodoh di antara kamu sementara kami berada di negeri yang jauh dan asing di Habasyah. Itu kami lakukan demi Allah dan Rasul-Nya. Dan demi Allah, aku tidak akan makan dan minum kecuali setelah aku laporkan apa yang kamu katakan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam Kami disiksa dan juga ditakut-takuti dan akan aku ceritakan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan juga akan aku tanyakan kepada beliau. Demi Allah, aku tidak akan berdusta, tidak akan menyimpang dan juga tidak akan menambahi. Tatkala Nabi Shallallahu alaihi wassalam datang, Asma berkata: Wahai Nabi Allah, sesungguhnya Umar tadi berkata begini dan begitu. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam lalu bersabda: Tidak ada yang paling berhak terhadap diriku daripada kamu sekalian. Umar dan para sahabatnya hanya berhijrah satu kali saja, sedangkan kamu sekalian para penumpang perahu berhijrah dua kali. Asma lalu berkata lagi: Aku melihat Abu Musa dan para penumpang perahu mendatangiku berbondong-bondong untuk menanyakan kepadaku mengenai hadis ini. Tidak ada sesuatu pun dari kekayaan dunia yang lebih menggembirakan dan berharga di hati mereka dari apa yang telah dikatakan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam kepada mereka. Abu Burdah berkata: Asma berkata: Aku benar-benar telah bertemu dengan Abu Musa, dia meminta kembali hadis ini dariku. (Shahih Muslim No.4558)

Kamis, 15 Agustus 2013

Keutamaan Sahabat Nabi SAW (31-33)

  1. Di antara keutamaan prajurit perang Badar dan kisah Hathib bin Abu Baltaah Radhiyallahu’anhu
    • Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mengutus aku, Zubair dan Miqdad lalu beliau bersabda: Pergilah kalian ke daerah Raudhah Khakh di mana terdapat seorang wanita yang sedang dalam perjalanan membawa sepucuk surat dan ambillah surat itu darinya! Kemudian kami berangkat, kuda kami pun berlari cepat membawa kami. Lalu tiba-tiba kami bertemu dengan wanita tersebut dan kami katakan kepadanya: Keluarkanlah surat itu! Perempuan tersebut berkata: Aku tidak membawa surat. Kami berkata lagi: Keluarkanlah surat itu kalau tidak kamu harus menanggalkan pakaianmu! Akhirnya ia mengeluarkan surat itu dari sela-sela kepangan rambutnya. Lalu kami pun segera membawa surat itu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam yang ternyata berasal dari Hathib bin Abu Baltaah untuk orang-orang musyrik di kota Mekah memberitahukan beberapa rencana Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bertanya kepada Hathib: Wahai Hathib apa ini? Hathib menjawab: Jangan cepat menuduhku, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku dahulu adalah seorang yang akrab dengan orang-orang Quraisy. Sufyan berkata: Ia pernah bersekutu dengan mereka meskipun tidak memiliki nasab dengan Quraisy. Para Muhajirin yang ikut bersamamu mempunyai kerabat yang dapat melindungi keluarga mereka (di Mekah). Dan aku ingin, karena aku tidak mempunyai nasab di tengah-tengah mereka, berbuat jasa untuk mereka sehingga mereka mau melindungi keluargaku. Dan aku melakukan ini bukan karena kekufuran dan bukan juga karena murtad bahkan tidak juga karena aku rela dengan kekufuran setelah memeluk Islam. Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Dia telah berkata benar. Lalu Umar berkata: Wahai Rasulullah, biarkanlah aku memenggal leher orang munafik ini! Beliau menjawab: Sesungguhnya dia telah ikut serta dalam perang Badar dan siapa tahu Allah telah memberikan keistimewaan kepada para prajurit Badar lalu berfirman: Perbuatlah sesuka kamu sekalian karena sesungguhnya Aku telah mengampuni kalian! Kemudian Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menurunkan firman-Nya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman-teman setia. (Shahih Muslim No.4550)

Rabu, 14 Agustus 2013

Keutamaan Sahabat Nabi SAW (24-30)

  1. Di antara keutamaan Jarir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu
    • Hadis riwayat Jarir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Sejak aku masuk Islam, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam tidak pernah melarangku untuk menemuinya dan beliau tidak melihatku kecuali selalu tersenyum. (Shahih Muslim No.4522)
  2. Di antara keutamaan Abdullah bin Abbas Radhiyallahu’anhu
    • Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu: Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam menuju ke kamar kecil lalu aku menyediakan air wudu untuk beliau. Ketika keluar beliau bertanya: Siapakah yang menyediakan air wudu ini? Dalam riwayat Zuhair: Mereka menjawab. Dalam riwayat Abu Bakar: Aku menjawab: Ibnu Abbas. Beliau berdoa: Ya Allah! Jadikanlah ia pandai dalam ilmu agama. (Shahih Muslim No.4526)

Senin, 12 Agustus 2013

Cerita tentang Ummu Zara` Radhiyallahu’anha

  • Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anha, ia berkata: Pernah sebelas orang wanita duduk berkumpul saling berjanji dan bersepakat untuk tidak menutup-nutupi keadaan suami-suami mereka. Wanita pertama mengatakan: Suamiku seperti daging unta yang kurus berada di puncak gunung yang sukar didaki, tidak datar sehingga mudah dilalui dan tidak juga gemuk sehingga dapat dipindah-pindahkan. Wanita kedua mengatakan: Suamiku, aku terpaksa tidak dapat menuturkan mengenai keadaannya karena aku khawatir tidak dapat meninggalkannya. Jika aku menyebutkan sama halnya aku mengungkapkan rahasia aibnya. Wanita ketiga mengatakan: Suamiku berperawakan tinggi sekali. Jika aku berbicara maka aku akan diceraikannya dan jika aku diam aku pun akan dibiarkannya tanpa dicerai dan dikawinkan (muallaqah).

Minggu, 11 Agustus 2013

Keutamaan Sahabat Nabi SAW (18-22)

  1. Di antara keutamaan Bilal Radhiyallahu’anhu
    • Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Selesai salat Subuh, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bertanya kepada Bilal: Wahai Bilal! Ceritakan kepadaku tentang perbuatan yang paling bermanfaat yang telah kamu lakukan setelah memeluk Islam. Karena semalam aku mendengar suara langkah sandalmu di depanku dalam surga. Bilal berkata: Aku tidak pernah melakukan suatu amalan yang paling bermanfaat setelah memeluk Islam selain aku selalu berwudu dengan sempurna pada setiap waktu malam dan siang kemudian melakukan salat sunat dengan wuduku itu sebanyak yang Allah kehendaki. (Shahih Muslim No.4497)

Sabtu, 10 Agustus 2013

Keutamaan Sahabat Nabi SAW (14-17)

  1. Di antara keutamaan Fatimah Radhiyallahu’anha, putri Nabi Shallallahu alaihi wassalam
    • Hadis riwayat Miswar bin Makhramah Radhiyallahu’anhu: Bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda dari atas mimbar: Sesungguhnya keluarga Bani Hisyam bin Mughirah meminta restu kalau mereka akan menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abu Thalib. Tentu saja aku tidak merestui, aku tidak merestui, sekali lagi aku tidak merestui kecuali jika Ali bin Abu Thalib berkenan menceraikan putriku terlebih dahulu kemudian menikahi putri mereka tersebut. Karena putriku adalah bagian dari diriku, apa yang menggangguku akan mengganggunya dan apa yang menyakitkan aku akan menyakitkan dirinya. (Shahih Muslim No.4482)
    • Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anha: Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam memanggil putrinya Fatimah Radhiyallahu’anha, kemudian beliau membisikkan sesuatu kepadanya sehingga ia pun menangis kemudian beliau membisikkannya lagi sampai ia tertawa. Setelah itu Aisyah berkata: Aku bertanya kepada Fatimah: Apakah yang dibisikkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam itu kepadamu sehingga kamu menangis, kemudian apa lagi yang dibisikkan kepada kamu sehingga kamu tertawa? Fatimah menjawab: Beliau membisikkan kepadaku untuk mengabarkan kepadaku berita kemangkatannya lalu aku pun menangis kemudian beliau membisikkan lagi kepadaku untuk mengabarkan kepadaku bahwa aku adalah orang yang pertama kali menyusul beliau dari keluarganya lalu aku pun tertawa. (Shahih Muslim No.4486)