Kamis, 30 Mei 2013

Keutamaan Sahabat Umar bin Khathab Radhiyallahu’anhu

  • Hadis riwayat Ali Radhiyallahu’anhu: Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu berkata: Jasad Umar bin Khathab Radhiyallahu’anhu dibaringkan di atas tempat tidurnya kemudian orang-orang mengerumuninya, mereka mendoakan, memuji dan menyalatkan sebelum diangkat (ke kuburnya) dan aku berada di antara mereka. Kemudian dia melanjutkan: Tidak ada yang menarik perhatianku kecuali dengan seorang lelaki yang menarik pundakku dari belakang, maka aku pun menoleh ke arahnya, ternyata dia adalah Ali yang turut berduka cita atas meninggalnya Umar. Kemudian dia berkata: Tidak ada orang yang lebih aku sukai ketika berjumpa dengan Allah dengan seperti amal perbuatannya daripada engkau, mudah-mudahan Allah menempatkanmu bersama dua orang sahabatmu. Dalam hal ini aku sering mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Saya datang bersama Abu Bakar dan Umar. Aku masuk surga bersama Abu Bakar dan Umar. Dan aku pun keluar bersama Abu Bakar dan Umar. Sungguh aku berharap semoga Allah berkenan mempertemukanmu dengan mereka. (Shahih Muslim No.4402)

Senin, 27 Mei 2013

Keutamaan Sahabat Abu Bakar Sidik Radhiyallahu’anhu

  • Hadis riwayat Abu Bakar Sidik Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Aku melihat kaki orang-orang musyrik di atas kepala kami tatkala kami berada dalam gua. Aku berkata: Wahai Rasulullah kalau saja salah seorang dari mereka melihat ke kedua kakinya sendiri, niscaya dia akan melihat kita yang berada di bawahnya. Beliau bersabda: Wahai Abu Bakar, apa dugaanmu yang bakal terjadi pada dua orang di mana yang ketiganya adalah Allah. (Shahih Muslim No.4389)

Senin, 20 Mei 2013

Jangan Membenci Jibril as atau sunnah Nabi SAW dan Sahabat² beliau

QS 2. Al Baqarah: 97

قُلْ مَن كَانَ عَدُوّاً لِّجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَىٰ قَلْبِكَ بِإِذْنِ ٱللَّهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ

"Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. "
 (Katakanlah kepada mereka, "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril maka silakan ia binasa dengan kebenciannya itu! Maka sesungguhnya Jibril itu menurunkan Alquran ke dalam hatimu dengan seizin atau perintah Allah, membenarkan apa-apa yang berada di hadapannya, yaitu kitab-kitab suci yang turun sebelumnya dan menjadi petunjuk dari kesesatan serta berita gembira berupa surga bagi orang-orang yang beriman).

Senin, 13 Mei 2013

Gunung-pun Takut kepada Allah

Kalau sekiranya Allah menurunkan Alquran kepada sebuah gunung lalu dijadikan-Nya pada gunung tersebut akal sebagaimana manusia ...
Pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah ...
Dan perumpamaan-perumpamaan itu dibuat untuk manusia supaya mereka berpikir, sehingga mereka mau beriman ...

Selasa, 07 Mei 2013

Beberapa Hal Mengenai Kedengkian Mereka terhadap Al Qur'an

QS:18. Al Kahfi:

حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ ٱلشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِى عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَوَجَدَ عِندَهَا قَوْماً قُلْنَا يٰذَا ٱلْقَرْنَيْنِ إِمَّآ أَن تُعَذِّبَ وَإِمَّآ أَن تَتَّخِذَ فِيهِمْ حُسْناً

86. Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: "Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.
___________

Senin, 06 Mei 2013

Tokoh-tokoh yang Terkenal Meriwayatkan Cerita-cerita Israiliyyat (bag.7 dari 7)

Nama-nama seperti Abu Hurairah, Abdullah Ibn Abbas serta Abdullah Ibn Amr Ibn al-'Ash, merupakan sederetan tokoh dari golongan sahabat yang dikenal telah meriwayatkan cerita-cerita dari Muslim Ahl al-Kitab. Mereka mengambil keterangan-keterangan yang perinci dari kitab-kitab Ahl al-Kitab sebagai pendukung dan penjelas cerita-cerita dalam al-Quran yang masih global sifatnya. Dalam periwayatn cerita-cerita ini, mereka menggunakan metodologi analisis yang kuat sebagaimana yang telah digariskan oleh Nabi SAW. Para sahabat mempertimbangkan secara mendalam terhadap cerit-cerita Ahl al-Kitab tersebut. Maka apabila berkesuaian dengan syariat Islam, mereka akan membenarkannya dan memakainya sebagai penjelas atas kisah-kisah yang termuat dalam al-Quran. Numun sebaliknya, jika menyalahi ketetapan-ketetapan syariat Islam maka dengan tegas mereka akan menolaknya. Dan perlu digaris bawahi bahwa riwayat-riwayat yang mereka ambil hanyalah riwayat yang berhubungan dengan kisah-kisah saja, tidak lebih dari itu. Sehingga riwayat-riwayat yang berkaitan dengan akidah maupun hukum, niscaya mereka tolak[1]. Selain itu para sahabat juga menolak mepertanyakan cerita maupun persoalan yang bersifat sia-sia., seperti mempertanyakan warna anjing Ashab al-Kahfi, juga jenis kayu tongkat Nabi Musa, nama pemuda yang dibunuh oleh Nabi Kidr, ataupun jenis kayu yang digunakan dalam membuat perahu Nabi Yunus.[2] Adapun cerita Israiliyyat yang didiamkan oleh syariat mereka bersikap tawaquf dan lebih baik menghindarinya.