Senin, 18 Maret 2013

Kita hanyalah Manusia yang Lemah

Andaikan hari siang terus ...
Bisakah kita tahu adanya pergantian hari ...?
Andaikan tidak pernah turun hujan ...
Bisakah kita tahu mengenai adanya hujan ...?

Andaikan kita tidak pernah sakit ...
Andaikan kita tidak pernah tertimpa masalah ...
Andaikan kita tidak pernah mengantuk ...
Apakah kita akan sadar kalau sebenarnya kita ini lemah ...?
Apakah kita akan tahu kalau kita ini tidak bisa berdiri sendiri ...?

Perhatikanlah tangan kita, ketika kita menggerakkan jari² kita ...?
Kitakah yang menggerakkan ...?
Andaikan kita yg menggerakkan, otot mana saja yang kita gerakkan? Berapakah kekuatan yang diperlukan untuk menggerakkan otot² itu ...?
Tentu kita tidak akan tahu, sebab bukan kita yang menggerakkan jari² kita ...
Kita hanya berkeinginan untuk menggerakkan jari² itu, dan Allah-lah yang mengatur bagaimana mekanisme bergeraknya jari² itu ...

Andaikan kemampuan menggerakkan jari² dicabut oleh Allah, bisakah kita menggerakkan jari² kita ...?


Kita tidak pernah menggerakkan jantung kita ...
Andaikan Allah menghentikan detak jantung kita, apa yang terjadi ...?
Kita tidak pernah mengolah makanan yang kita makan supaya bisa menjadi energi ...
Andaikan Allah tidak sudi untuk mengolahnya, kita dapat kekuatan dari mana ...?
Kita tidak akan tahu kelemahan kita, kalau kita tidak pernah mendapatkan cobaan ...
Kita tidak akan pernah sadar, kalau tidak diingatkan Allah dengan sedikit ketakutan ataupun cobaan ...

Mengapa kita merasa, kitalah yang melakukan segala²nya ...?
Mengapa kita merasa, kitalah yang memiliki tubuh kita ...?
Mengapa kita merasa, kitalah yang menguasai tubuh kita ...?
Tidak, sungguh apabila kita mau merenungkannya, bukanlah kita pemilik tubuh kita ini ...
Bukan kita pemilik kekuatan yang kita punyai ...
Kita hanyalah hambaNya yang memiliki keinginan, kemudian Allah memberikan ijin supaya kita dapat mewujudkan keinginan kita itu ...
Andaikan Allah tidak memberikan ijin, apakah yg terjadi ...?

Mengapa kita tidak bersyukur atas segala nikmatNya ...?
Atas segala nikmat, yang apabila kita hitung tidak akan kita mampu menghitungnya ...
Kenapa kita tidak menyadari, bahwa sebenarnya kita hanyalah hambaNya yang lemah, dan kita bukanlah pemilik kekuatan yang kita miliki ...?

Sediakanlah waktu untuk merenung dan menghitung² akan nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita ...
Sediakanlah waktu untuk merenung dan menghitung² akan segala dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan ...
Sediakanlah waktu untuk ber'itikaf atau berdiam diri di Masjid ...

Kita tidak akan mengetahui segala kelemahan kita ...
Kita tidak akan mengetahui segala kesalahan kita ...
Kita tidak akan mengetahui segala nikmat yang telah dianugerahkan kepada kita ...
Kalau kita tidak menyediakan waktu untuk merenung segala nikmat yang telah diberikan kepada kita ...
Dan kita tidak akan tahu segala dosa² dan kesalahan yang telah kita lakukan ...

Kadangkala manusia meminta kepada selain Allah ...
Kadangkala manusia meminta kepada setan ...
Padahal setan itu pendusta dan sebenarnya setan itu takut kepada Allah ...!!!

QS 8. Al Anfaal:48

وَإِذْ زَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيْطَـٰنُ أَعْمَـٰلَهُمْ وَقَالَ لاَ غَالِبَ لَكُمُ ٱلْيَوْمَ مِنَ ٱلنَّاسِ وَإِنِّي جَارٌ لَّكُمْ فَلَمَّا تَرَآءَتِ ٱلْفِئَتَانِ نَكَصَ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ وَقَالَ إِنِّي بَرِىۤءٌ مِّنْكُمْ إِنِّيۤ أَرَىٰ مَا لاَ تَرَوْنَ إِنِّيۤ أَخَافُ ٱللَّهَ وَٱللَّهُ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

"Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: "Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini (setan) adalah pelindungmu." Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya(setan) takut kepada Allah." Dan Allah sangat keras siksa-Nya."

QS 3. Ali 'Imran:175

إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ ٱلشَّيْطَـٰنُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلاَ تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُمْ مُّؤْمِنِينَ

"Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu(Allah), jika kamu benar-benar orang yang beriman."

Kita dan Setan sebenarnya lemah ...
Pemilik kekuatan itu hanyalah Allah ...
Mengapa kita harus meminta kepada setan ...?
Mengapa kita harus sombong ...?
Mintalah segala sesuatu hanya kepada Allah, Tuhan semesta alam ...

Bukankah hanya Allah yang pantas dan layak sombong ...?
Karena Dia-lah pemilik segalanya ...
Apabila seorang makhluq sombong, pasti dia akan dihinakan-Nya ...

QS 4. An Nisaa':36

وَٱعْبُدُواْ ٱللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَـٰناً وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَـٰمَىٰ وَٱلْمَسَـٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّـٰحِبِ بِٱلجَنْبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَـٰنُكُمْ إِنَّ ٱللَّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراً

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada:

1. Dua orang tua (ibu-bapak kita)
2. Karib-kerabat
3. Anak-anak yatim
4. Orang-orang miskin
5. Tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang muslim dan yang bukan muslim],
6. Dan teman sejawat
7. Ibnu sabil[orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya]
8. Dan hamba sahayamu

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri"

2 komentar:

  1. INSYAALLOH USTADZ....YANG SETIA DALAM BERJUANG MENGHIDUPKAN AGAMA ALLOH !!!! SEMOGA KEBERKAHAN SELALU DATANG AMIN.....!!!!

    BalasHapus
  2. SUBHANALLOH...ALLOHU AKBAR !!!!!!

    BalasHapus