Jumat, 17 Agustus 2012

Kebaikan yg dilakukan dibalas dng 10-700 kali lipat kebaikan

Dalam hadits qudsi, Ibnu Abbas ra. meriwayatkan dari Rasulullah SAW dari apa yg beliau riwayatkan dari Allah SWT, "Sesungguhnya, Allah Azza wa Jalla telah menetapkan kebaikan dan keburukan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa yg berkeinginan unt berbuat kebaikan, kemudian dia tidak melakukannya, Allah mencatat baginya satu kebaikan yg sempurna. Jika dia berkeinginan melakukan kebaikan, kemudian ia melakukannya, Allah mencatat untuknya 10-700 kali lipat kebaikan sampai tidak terhingga. Jika dia berkeinginan unt melakukan kejelekan, kemudian dia tidak mengamalkannya, Allah mencatat baginya satu kebaikan yg sempurna. Jika dia berkeinginan melakukannya (kejelekan), kemudian dia melakukannya, Allah mencatat baginya satu kejelekan". (HR. Bukhary & Muslim)


Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Allah Ta'ala berfirman (kepada malaikat pencatat amal), bila hambaKu berniat melakukan perbuatan jelek, maka janganlah kalian catat sebagai amalnya (amal jelek). Jika dia telah mengerjakannya, maka catatlah sebagai satu keburukan. Dan bila hambaKu berniat melakukan perbuatan baik, lalu tidak jadi melaksanakannya, maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika ia mengamalkannya, maka catatlah kebaikan itu sepuluh kali lipat". (HR. Muslim 183)

QS 6. Al An'aam:160

مَن جَآءَ بِٱلْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَن جَآءَ بِٱلسَّيِّئَةِ فَلاَ يُجْزَىۤ إِلاَّ مِثْلَهَا وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ

"Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). "


QS 72. Al Jin:26-27

عَـٰلِمُ ٱلْغَيْبِ فَلاَ يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَداً
إِلاَّ مَنِ ٱرْتَضَىٰ مِن رَّسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَداً

"(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. "

"Kecuali kepada utusan yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. "

Utusan yang diridhai-Nya, adalah para Malaikat dan para Nabi yg dikehendakiNya supaya bisa mengetahui yg ghaib atau isi hati manusia. Namun TIDAK SEMUA yg ghaib itu diperlihatkanNya. Sebab ada suatu hadits yg menyebutkan, para Malaikat tdk mengetahui amal seseorang yg dilakukan karena Riya' (amal yg dilakukan karena ingin mendapat pujian manusia atau bukan karena Allah). Riya' adalah amalan manusia yg tertolak (amalan yg tidak diterima Allah), walaupun amalan itu setinggi gunung atau langit sekalipun. Dan hanya Allah yg mengetahui riya' atau tidaknya seseorang ...

Wa Allahu 'Alam ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar