Senin, 04 Juni 2012

Haji minta dunia akhirat

Pada jaman jahiliyah (sebelum Nabi SAW. diutus), ibadah haji sdh ada, namun masih dikotori dng kesyirikan ...
Haji dijaman itu dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama, dilakukan oleh orang2 kaya dan berpengaruh (pembesar). Dan kelompok kedua, dilakukan oleh orang2 miskin dan orang kebanyakan ...

Kelompok pertama, disebut juga Ma'asyi, kalau wukuf di Masy'aril haram [bukit Quzah di Muzdalifah].
Sedangkan kelompok kedua, yaitu orang2 miskin dan orang kebanyakan, wukufnya di Arofah.
Para pembesar dan orang2 kaya (kaum terpandang), tidak mau wukuf di Arofah (yg letaknya diluar Makkah),  mereka lebih suka wukuf di Masy'aril haram yg letaknya di wilayah Makkah. Kaum terpandang itu merasa lebih terhormat jika wukuf di Masy'aril haram.


Setelah Islam datang, tempat wukuf bagi semua orang, baik orang2 kaya, pembesar2 dan orang2 miskin, adalah di Arofah.
Padang Arofah adalah suatu dataran yg luas (dulu berbukit) yg hanya ditempati jutaan manusia pada tgl 9 Dzulhijjah saja. Selain musim haji, Arofah merupakan dataran yg sangat sepi, sunyi lagi gelap. Manusia dilarang untuk mendatangi Arofah kecuali selama musim haji saja (juga dibolehkan untuk persiapan wukuf).
Dan tidak sahlah haji seseorang itu, jika belum wukuf di Arofah ... Waktunya adalah, tgl 9 Dzulhijjah, setelah Dhuhur hingga terbenamnya matahari. Kemudian bertolak menuju ke Masy'aril haram[bukit Quzah di Muzdalifah].

Setelah menyelesaikan ibadah haji, ada do'a yg Makbul (do'a yg mudah atau selalu diterima/dikabulkan Allah SWT) ...
Karena itu perbanyaklah dzikir dengan menyebut asma Allah, diantaranya bacaan Talbiyah: LabbaikAllahumma Labbaik, Labbaika laa Syariika laka labbaik, Innal Hamda wan ni'mata laka wal Mulk, laa Syarika lak (aku ta'ati panggilanMu ya Allah, aku penuhi, aku penuhi dan tak ada serikat bagiMu dan aku ta'at padaMu. Sesungguhnya puji-pujian, karunia dan kerajaan itu adalah milikMu, tiada serikat bagiMu) ...

Setelah menyelesaikan ibadah haji, beberapa orang meminta,"Ya Tuhan kami, berilah kami(kebaikan) di dunia". Maka tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat. Inilah orang2 yg merugi (sangat merugi) ... Walau mendapatkan apa2 yg diminta ttg kebaikan didunia ...

>> Dan bagi mereka yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". Dan inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang muslim sejati ...


QS 2.Al Baqarah:199-201

ثُمَّ أَفِيضُواْ مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ ٱلنَّاسُ وَٱسْتَغْفِرُواْ ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنَـٰسِكَكُمْ فَٱذْكُرُواْ ٱللَّهَ كَذِكْرِكُمْ ءَابَآءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِى ٱلأَْخِرَةِ مِنْ خَلَـٰقٍ
وِمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي ٱلأَْخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

"Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

"Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu[menjadi kebiasaan orang-orang Arab Jahiliyah setelah menunaikan haji lalu bermegah-megahan tentang kebesaran nenek moyangnya. Setelah ayat ini diturunkan maka memegah-megahkan nenek moyangnya itu diganti dengan dzikir kepada Allah], atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat."

"Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"[Inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang muslim]."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar