Jumat, 18 Mei 2012

Jangan meremehkan dan mengejek Adzan ...

Sebagian orang merasa terganggu dng suara Adzan ...
Menurut mereka, suara Adzan sangatlah keras dan mengganggu ...
Bahkan kalau bisa, suara Adzan cukup pelan dan senyap saja ...

Benarkah demikian ...?
Sesungguhnya Sunnah bagi Muadzin untuk mengeraskan suara Adzan ...
Namun hanya suara Adzan yg harus dikeraskan, bukan yang lain ...
Apalagi suara konser musik, yg malah jaauuuhhh lebih keras daripada Adzan ...
Tidaklah boleh mengeraskan suara, selain suara untuk panggilan Sholat (adzan) ...

Tidaklah lebih baik, dari seseorang yg tidur atau mengerjakan aktifitas yg lain, kemudian terbangun dan mendatangi Masjid unt Sholat ...
Sholat jauh lebih baik daripada Tidur ...
Bagaimana mungkin orang tidur bisa terbangun kalo suara Adzan sayup2 atau pelan ...?
Tinggalkan semua aktifitas, untuk segera mendatangi suara Adzan, dng pergi ke Masjid dan mengerjakan Sholat ...


Memang demikianlah, sebagian orang menjadikan seruan untuk Sholat (adzan) sebagai bahan ejekan dan permainan ...
Yang termasuk ejekan adalah menghina Adzan, meremehkan dan menganggapnya gangguan ( melanggar HAM ) ...
Yang termasuk bahan permainan adalah Tidak segera mendatangi Masjid untuk Sholat, menunda2 waktu Sholat dan Sholat secepat kilat karena sudah terlambat ...
Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mengetahui betapa pentingnya perintah Sholat Fardlu ( tepat waktu dan berjamaah di Masjid - bagi Laki2 Sholat di Masjid ) ...

Ingatlah, perintah Sholat adalah perintah Allah, Pemilik dan Pemberi Rizky kita semua ...
Apakah kita lebih takut kepada diri sendiri atau manusia daripada Allah ?
Maka bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman ...

QS 5. Al Maa'idah:57-58

يَـٰۤأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ دِينَكُمْ هُزُواً وَلَعِباً مِّنَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلْكِتَـٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَٱلْكُفَّارَ أَوْلِيَآءَ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
وَإِذَا نَـٰدَيْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ ٱتَّخَذُوهَا هُزُواً وَلَعِباً ذٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لاَّ يَعْقِلُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. "

"Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sholat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal. "

--------------------------------
Sedikit Tentang Sejarah Adzan
Awalnya kaum muslimin itu sholat sendiri2 karena takut dan akibat penindasan yg luar biasa di Mekkah. Kemudian kaum muslimin hijrah ke Madinah, disinilah awalnya ada adzan. Dimana seseorang bertugas unt memanggil masyarakat muslim untuk datang sholat berjamaah. Dipilihlah seorang yg bersuara sangat keras, nyaring dan bagus, yakni Bilal ra, dan ini perintah Rasulullah SAW.
Bilal ra sendiri termasuk ahli surga yg dijamin masuk Surga bahkan mendahului Nabi SAW. Dimana Nabi SAW mendengar suara sandal Bilal ra di Surga. Secara fisik Bilal ra bertubuh hitam legam, dng banyak bekas luka ditubuhnya, dan bekas budak yg dimerdekakan oleh Abu bakar ra. Kalau dibandingkan dng bintang film korea atau jepang tentu sangat jauh. Namun ternyata tubuh hitam spt itu dng sikap yg elok pada Islam itulah yg dirindukan Surga.

Suara adzan itu sudah keras sejak awalnya, mengapa sekarang hrs dipelankan?
Dan yg terpenting adalah mendatangi adzan unt sholat berjamaah, supaya kelak bisa bersama-sama Nabi SAW, Bilal ra dan banyak sahabat terdekat Nabi SAW yg syahid dijalanNya.
--------------------------------

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ، حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِيْنَ، فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثَوَّبَ بِالصَّلاَةِ أَدْبَر

”Apabila diserukan adzan untuk shalat, syaitan pergi berlalu dalam keadaan ia kentut hingga tidak mendengar adzan. Bila muadzin selesai mengumandangkan adzan, ia datang hingga ketika diserukan iqamat ia berlalu lagi …” (HR. Bukhari no. 608 dan Muslim no. 1267)

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu juga, ia mengabarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوْا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوْا

”Seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala yang didapatkan dalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak dapat memperolehnya kecuali dengan undian niscaya mereka rela berundi untuk mendapatkannya…” (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 980)

Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu mengabarkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَيْءٌ إِلاَّ شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

”Tidaklah jin dan manusia serta tidak ada sesuatu pun yang mendengar suara lantunan adzan dari seorang muadzin melainkan akan menjadi saksi kebaikan bagi si muadzin pada hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 609)

Ingatlah, seseorang mukmin yang mengejek atau menyepelekan adzan, dengan tidak mendatanginya, maka derajatnya tidak akan bisa tinggi, walaupun garis keturunannya itu sangat sholeh. Dalam sabda Rasulullâh Shallallahu alaihi wa sallam :

مَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُه

Barangsiapa yang diperlambat oleh amalannya, maka dia tidak akan dipercepat oleh garis keturunannya [HR Muslim]

Maksudnya, orang yang tidak bersemangat dan tidak giat dalam melakukan perbuatan taat, maka garis keturunannya yang tinggi tidak akan bisa mengangkat derajatnya sehingga bisa menyamai orang-orang yang giat beramal.

Dengarkan Adzan:  https://drive.google.com/drive/folders/1L-oHjJRHWvtcPZ2GfEUQIw8gEdS0Jlkk?usp=sharing




Tidak ada komentar:

Posting Komentar